Wednesday, September 30, 2015

Presiden Yaman : Iran Inginkan Masalah Untuk Kami

Presiden Yaman saat berbicara di hadapan pemimpin dunia di PBB
Rabu, 30 Sep 2015 - 11:53
Penulis Aziz Rachman -
NEW YORK (gemaislam) – Permasalahan dalam negeri Yaman masih belum juga selesai. Pemberontak Hutsiyin yang mendapat dukungan dari Iran, masih terus berusaha melakukan kekacauan dan membuat kisruh keamanan dalam negeri.
Hal inilah yang disampaikan oleh Presiden Yaman, Abdur Rabbuh Mansour Hadi dalam pertemuan di PBB, Selasa (29/9/2015).
“Kami menemukan diri kami di tengah peperangan ini, perang untuk negara dan legitimasi negara untuk memastikan negara ini tidak jatuh ke tangan Iran, yang ingin melihat kehancuran negara ini (Yaman),” kata Hadi di depan pemimpin dunia pada sidang Majelis Umum PBB, lansir alarabiya.
Di waktu yang bersamaan, Presiden Hadi juga menyampaikan terima kasih kepada Raja Arab Saudi Salman yangn telah bertindak menyelamatkan Yaman dari pemberontak Hutsiyin. Seperti diketahui Arab Saudi memimpin serangan udara berkode “Decisive Storm” bersama negara-negara Arab lainnya demi menggempur pemberontak Hutsiyin. (arc)

Pasukan Koalisi Yaman Pimpinan Saudi Berhasil Merebut Benteng Terakhir Syiah Houthi

Dilansir Alarabiya, pasukan pro-pemerintah yang didukung oleh koalisi yang dipimpin Arab Senin (28/9) berhasil merebut gunung "balaq" dan "Marbat Al-Dam" dua benteng pemberontak Houthi yang masih tersisa di propinsi Marib. Dengan berhasil direbutnya dua benteng ini akan membuka jalan raya utama yang mengarah ke Sana'a.

Didukung oleh pasukan darat dan perlindungan udara dari koalisi, tentara Yaman berhasil memindahkan posisinya dekat bendungan Marib dalam serangan untuk merebut kembali wilayah itu.
Bendungan Marib, waduk yang terletak di barat daya kota Marib sangat strategis dan penting untuk koalisi, karena jalan-jalan di sekitarnya biasa digunakan oleh Houthi sebagai akses bala bantuan untuk menjalankan kontrol atas sisa wilayah di Propinsi Marib yang masih mereka kuasai.
Banyak anggota dari milisi Houthi dan pro-Saleh tewas dan terluka, menurut sumber-sumber Yaman dan koalisi.
Presiden Abdrabbu Mansour Hadi pada hari Minggu mendesak milisi Houthi untuk meletakkan senjata mereka dan melanjutkan dialog untuk mengakhiri konflik Yaman, hal ini disampaikannya dalam acara Majelis Umum PBB.
Pemimpin sah Yaman, telah kembali ke Aden setelah berada dalam pengasingan di Arab Saudi selama hampir enam bulan, saat ini berada di New York untuk meghadiri acara Majelis Umum PBB.