Friday, November 6, 2015

Terungkap! Alasan Kekalahan Iran Sepanjang Peperangan Adalah Karena Do'a Rasulullah SAW

Mari berpikir..

Iran tidak pernah tercatat dalam buku-buku sejarah manapun sebagai pemenang dalam sebuah peperangan

Mengapa?

Karena nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah mendoakan kehancuran untuk raja manapun kecuali raja persia

Beliau bersabda,

اللهم مزق ملكه

“Ya Allah robekkanlah kerajaan persia” (HR. Baihaqi)

Ketika raja persia telah runtuh, maka tidak akan ada raja persia selanjutnya

Rasulullah bersabda,

إِذَا هَلَكَ كِسْرَى فَلاَ كِسْرَى بَعْدَهُ

“Jika raja Persia telah runtuh, maka tidak akan mungkin ada kerajaan persia selanjutnya” (HR. Bukhari Muslim)

Lihat, Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah memberi kabar untuk kita di jauh-jauh hari bahwasanya tidak akan mungkin ada kemenangan utuh bagi Iran

Maka sampai saat ini, tidak ada peperangan manapun yang dipimpin oleh Iran, bahwa mereka akan menang, Tidak akan ada...

# Lantas bagaimana Iran menghancurkan ummat islam?

Iran memiliki cara lain, mereka tahu, bahwa mereka tidak akan menang dalam peperangan jika mereka yang memimpin peperangan tersebut, karena telah ada kabar dari Rasulullah akan hal itu

Maka mereka memerangi kaum muslimin dari belakang...

Lihat, peperangan di Suriah.. Iran ikut menghancurkan kaum muslimin dari belakang Nushairiyyah yang dipimpin oleh Bashar Asad...

Lihat, di Libanon.. Iran ikut menghancurkan kaum muslimin dari belakang Hizbullat yang dipimpin oleh Hasan Nasrullah...

Lihat peperangan di Yaman.. Iran ikut menghancurkan kaum muslimin dari belakang Hutsiyyah...

# Apa yang ingin dipetik dari penggalan singkat ini?

Saya ingin memberikan sebuah pikiran untuk kaum muslimin, bahwa,

“Begitu pula dengan Indonesia. Iran berada dibalik orang-orang tertentu dalam menghancurkan kaum muslimin Indonesia. Mereka memang belum terlihat oleh sebagian orang, namun orang-orang cerdas akan melihatnya”

Sehingga kalau kaum muslimin Indonesia ingin mencari keamanan melalui iran, maka bergembiralah bahwa mereka sudah menyalakan bom waktu yang akan menghancurkan mereka sendiri...

Oleh: Muhammad Abdurrahman Al Amiry
http://www.syiahindonesia.com/2015/11/terungkap-alasan-kekalahan-iran-sepanjang-peperangan-adalah-karena-doa-rasulullah-saw.html

Garda Revolusi Iran Terancam Kekurangan SDM, Ratusan Tentara Tolak Tugas ke Suriah dan Ajukan Pensiun Dini

peti mati iran
Para aparat Garda Revolusi Iran (IRGC) telah memulai penolakan mereka atas penugasan ke Suriah. Hal tersebut diakibatkan meningkatnya korban tentara Syiah yang tewas oleh pejuang oposisi, sebagaimana dilaporkan Asharq Alawsat.
Harian yang berbasis di Saudi itu melansir pada Selasa (3/11/2015) bahwa IRGC telah mengirimkan sejumlah komandan dan pasukannya ke Mahkamah Militer setelah mereka menolah ditugaskan ke Suriah.
“Keputusan IRGC berlaku setelah anggota-anggotanya diberi pilihan apakah akan bertugas ke Suriah atau dipecat dan dilarang (bekerja) di seluruh posisi pemerintahan,” kutip harian itu dari sumber yang “mengetahui kasusu tersebut.”
Sumber itu mengklaim bahwa pasca meningkatnya jumlah pengunduran diri dari IRGC, terutama di kalangan pemuda, institusi militer kemudian diminta untuk mereview kebijakan sebelumnya.
Para anggota IRGC sekarang “harus pergi ke Suriah atau menghadapi pengadilan Mahkamah Militer dengan kemungkinan besar dituntut dengan pasal ‘tindakan non-kooperatif dan pengkhianatan,” ujar sumber anonim itu.
“Penentangan dan penolakan untuk diberangkatkan ke medan tempur di Suriah saat ini merupakan masalah besar yang dihadapi para komandan IRGC, yang lebih setia kepada sistem wilayatul faqih [daripada institusi Iran lainnya].”
Menurut sumber, “Sebagian komandan IRGC di Ahvaz telah pensiun dan terjun ke dunia wirausaha seiring dengan umur mereka yang memasuki usia pensiunan.”
“Mahkamah Militer IRGC juga telah melakukan investigasi besar-besaran terhadap orang-orang yang megajukan pensiun dini di masa kritis ini.
Sumber itu juga melaporkan bahwa besarnya jumlah kematian tentara Satuan Quds, satuan komando khusus dan tenaga infanteri telah mengakibatkan kekuarangan SDM. Dengan demikian, IRGC harus merekrut pasukan dari tenaga administasi. Mereka juga khawatir bahwa pasukan elitnya juga akan dibunuh pasukan oposisi di medan tempur di Suriah.
Laporan Asharq Alawsat terbit setelah jumlah kematian militer Iran meningkat tajam di Suriah. Sementara Teheran berambisi untuk menerjunkan ratusan tentaranya guna mendukung pasuka rezim melawan para oposisi di bagian utara Suriah yang berdarah.
Senin lalu (2/11), Wakil Pemimpin IRGC, Hossein Salami mengaku bahwa negaranya menambah penasehat militer ke Suriah, menyusul meningkatnya korban tewas oleh pasukan oposisi.
Namun, (mengapa) pejabat IRGC tidak mau berterus terang tentang jumlah korban tentaranya yang tewas, malah hanya menambah penasehat, bukannya menerjunkan pasukan tempur.
Sejumlah pejabat tinggi militer Syiah Iran juga telah terbunuh beberapa bulan terakhir, termasuk Brigadir Jenderal Reza Khavari, seorang komandan senior IRGC Divisi Fatimiyun, Jenderal Farshad Hasounizad, mantan kepala Brigade Elit Saberin IRGC, dan Hamid Mokhtarband, mantan kepala staf Birgade 1 divisi armor pecahan Iran 92, yang dianggap sebagai pasukan mematikan Iran.
Pejabat yang lebih junior, termasuk Kolonel Ezzatollah Soleimani—komandan Batalion ElitBrigade Hazrat Bani Hashem 4— juga termasuk dalam daftar ratusan militer Iran yang tewas dalam intervensi Suriah.
Kematian mereka diikuti kematian Jenderal Hussein Hamdani di awal Oktober, yang merupakan pejabat utama IRGC dan penasehat tinggi militer di Suriah.
Red : Raihanah