Tuesday, January 5, 2016

Majusi Iran-Syiah Penebar Teror Dan Anarkis, 3 Negara Islam Bahrain, Sudan Dan Uni Emirat Arab (UEA) Menyusul Saudi Putuskan Hubungan Diplomatik Dengan Iran; Indonesia???

rakyat-iran-menggelar-protes-di-depan-kedutaan-besar-arab-saudi_20160103_093246

Susul Saudi, 3 Negara Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Iran

Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA) dan Sudan telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Syiah Iran. Mereka menyusul sekutunya yaitu Arab Saudi, yang melakukannya terlebih dahulu setelahsekelompok teroris Syiah menyerbu kedutaan mereka di Teheran, untuk memprotes eksekusiterhadap Nimr An Nimr, seorang pendeta Syiahterkemuka yang menjadi provokator utama di balik gerakan protes antiPemerintah negeri Kerajaan tersebut pada 2011 lalu.
Sebagaimana dikutip World Bulletin pada Senin (4/1), Bahrain telah memerintahkan para diplomat Iran di negara mereka “untuk meninggalkan kerajaan dalam waktu 48 jam”.
Sebuah pernyataan Bahrain mengatakan bahwa keputusan mereka dipicu oleh aksi anarkis para teroris Syiah tersebut dan “campur tangan yang semakin mencolok dan berbahaya” dari Teheran dalam urusan internal negara-negara Arab dan Teluk.
Manama mengatakan serangan pada kedutaan Saudi itu merupakan “pola kebijakan sektarian yang sangat berbahaya yang harus dihadapi dalam rangka melestarikan keamanan dan stabilitas di seluruh wilayah.”
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Bahrain memanggil Iran kuasa usaha Murtada Sanawbari dan menyerahkan catatan resmi dalam hal ini.
Sementara itu, UEA telah memutuskan untuk menarik duta besarnya dari Iran dan menurunkan jumlah “perwakilan diplomatik ke tingkat kuasa usaha dan mengurangi jumlah diplomat Iran di dalam negeri,” kata Kemenlu Bahain dalam sebuah pernyataan.
“Langkah yang luar biasa ini telah diambil dalam gangguan terus menerus yang nyata dari Iran dalam urusan internal negara-negara Arab dan Teluk, yang telah mencapai tingkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tambah Kementerian tersebut.
Mereka mengatakan bahwa hubungan diplomatik harus didasarkan pada “saling menghormati kedaulatan” dan “tidak campur tangan dalam urusan internal orang lain”.
Sementara itu, Sudan juga telah mengusir duta besar Iran dan pada saat yang sama memanggil pulang duta besarnya sendiri dari Teheran.
“Pemerintah Sudan mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Republik ‘Islam’ (baca : Syiah) Iran segera,” kata Kemenlu Sudan dalam sebuah pernyataan.
Red : Gus Jati

Sejumlah Negara Islam Putuskan Hubungan dengan Iran

Iran dikepung negara-negara yang bersekutu dengan Arab Saudi. Bahrain, Uni Emirat Arab dan Sudan mencabut perwakilan diplomatiknya dari Teheran. Belum jelas apakah ada negara lain yang bakal mengikuti langkah tersebut.
Bahrain mengikuti langkah Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran. Kedua negara sebelumnya bersitegang setelah eksekusi mati terhadap ulama Syiah, Nimr al-Nimr oleh pemerintah Arab Saudi.
Negara kepulauan di Teluk Arab itu memberikan waktu kepada diplomat Iran selama 48 jam untuk segera meninggalkan wilayah kedaulatannya. Pemerintah di Manama juga sebelumnya telah memanggil pulang semua anggota korps diplomatiknya dari Teheran.
Bahrain bukan yang terakhir terseret kisruh antara Iran dan Arab Saudi. Uni Emirat Arab yang berselisih dengan Iran soal sejumlah pulau di Selat Hormuz juga menurunkan status hubungan diplomatik dengan mengganti jabatan duta besar dengan perwakilan sementara.
Tidak lama setelah Bahrain mengumumkan sikapnya, Sudan juga mengikuti dengan mengusir duta besar Iran dari Khartoum. Sebuah pernyataan oleh Kementerian Luar Negeri Sudan menyebut negaranya telah memutuskan hubungan dengan Iran. Pemerintah di Khartoum berulangkali mengritik Iran sejak beberapa bulan terakhir.
Bahrain yang dipimpin oleh minoritas Sunni Wahabi, namun berpenduduk mayoritas Syiah, sering menuding Iran mensponsori terorisme, termasuk gejolak sosial yang sempat meletus di Bahrain beberapa tahun lalu.
Saat itu kelompok Syiah yang merasa didiskriminasi dan dirugikan menggelar “Revolusi Ungu” seiring dengan musim semi Arab. Namun Bahrain mengundang militer Arab Saudi untuk menghancurkan gerakan tersebut.
Keputusan Bahrain memutuskan hubungan dengan Iran diambil setelah salah satu kantor perwakilannya di Mashhad diserbu massa. Di Iran sendiri penyerbuan tersebut dikiritik sebagai gol bunuh diri lantaran mengalihkan perhatian dari isu eksekusi terhadap Syeikh Nimr al-Nimr. (Isl/DW)

Iran-Syiah Penebar Teror dan Anarkis Membuat Bahrain dan Sudan Akhiri Hubungan Diplomatik dengan Iran; Indonesia???

Pemerintah Sudan dan Bahrain, Senin (04/12), memutus hubungan diplomatik dengan Iran menyusul serangan terhadap Kedutaan Besar Saudi di negara mayoritas tersebut. Kedua negara memerintahkan seluruh diplomat dan pegawai kedutaan meninggalkan Iran.
“Pemerintah memutus hubungan diplomatik dengan Iran dan memerintahkan seluruh diplomat meninggalkan Iran dalam waktu 48 jam,” lapor kantor berita resmi Bahrain, seperti dikutip Al-Jazeera.

Laporan ini dikuatkan dengan pernyataan Menteri Komunikasi dan Anggota Dewan Bahrain, Isa Al-Hamadi, bahwa pemerintah telah memutus hubungan dengan Iran.

Di saat bersamaan, Menteri Luar Negeri Sudan Ibrahim Ghandur mengumumkan bahwa negaranya juga memutus hubungan diplomatik dengan Iran. Ia menunjukkan, putusan ini diambil karena Iran mencampuri urusan kawasan dengan dasar sektarian. Seluruh staf kedutaan telah diperintahkan pulang.

Sebelumnya, kantor berita Saudi melaporkan bahwa pemerintah Sudan menelepon pemerintah Saudi menyampaikan akan memutus hubungan dengan Iran. Dalam pembicaraan itu, Sudan berencana menarik seluruh pegawai kedutaan.


Dalam pernyataannya, sejumlah pejabat Sudan mengutuk campur tangan Iran di Kawasan serta membiarkan penyerangan terhadap kantor kedutaan Saudi di Teheran. Sudan bersama Saudi berkomitmen memerangi teroris.


Arab Saudi mengumumkan memutus hubungan diplomatik dengan Iran setelah Kedutaannya di Teheran diserang dan dibakar. Penyerangan itu menyusul eksekusi ulama Syiah, Al-Namr, oleh pemerintah Saudi.

Eksekusi itu menyulut kemarahan pengikut Syiah di berbagai negara, termasuk Indonesia. Mereka menggelar demonstrasi di depan kedutaan Saudi di negara masing-masing.

Perlu diketahui, Bahrain dan Sudan termasuk negara yang getol memerangi Syiah. Pasalnya, gerakan Syiah di dua negara tersebut sudah mulai mengancam pemerintahan. Mereka mulai menyerukan revolusi dan ingin mengubah negara menjadi Syiah. (k/headlineislam.com)