●Kenapa Di Indonesia Marak
Aliran Sesat (>300) Dan Ormas-Ormas Islam Yang Menakutkan, Di Negeri
“Wahhabi” Saudi Tidak Ada ?
http://lamurkha.blogspot.com/2016/01/kenapa-di-indonesia-marak-aliran-sesat.html?m=0
●Ketika Banyak Ulama Yang
Membingungkan,Carilah Ilmu Syar'i Di Madinah
http://lamurkha.blogspot.com/2018/02/ketika-banyak-ulama-yang.html
●Ketika Ilmu (ulama)
Diangkat Dan Kebodohan Merajalela
http://lamurkha.blogspot.com/2016/09/ketika-ilmu-diangkat-dan-kebodohan.html
●Kebenaran Tidak Diukur
Dengan Banyaknya Orang Yang Mengikutinya. Berpegang Pada Suara Mayoritas Adalah
Kaidah Kaum Jahiliyah.
http://lamurkha.blogspot.co.id/2016/07/kebenaran-tidak-diukur-dengan-banyaknya.html
●Hadist: Jika Engkau Tak
Malu, Perbuatlah Sesukamu
http://lamurkha.blogspot.co.id/2016/06/haedist-jika-engkau-tak-malu-perbuatlah.html
●Kebodohan Akan Menghalangi
Seseorang Untuk Menerima Kebenaran.
http://lamurkha.blogspot.com/2017/03/kebodohan-akan-menghalangi-seseorang.html
(1). Kerajaan Saudi Arabia sejak kurun waktu 2 abad
hingga sekarang, tidak lepas dari gembar gembor musuh islam dengan istilah
wahabi. Bagi mereka para pengamat
sejarah yang jujur maka mereka akan dapati banyak kebaikan yang dibawa oleh Syeikh
Muhammad bin Abdil Wahhab terhadap islam terkhususnya di tanah arab.
Kehadiran beliau Syeikh
Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah di kancah
dakwah bukan tujuan popularitas semata tapi lebih utama dari itu yaitu
tersebarnya pemikiran tasauf dan syiah di banyak belahan bumi islam dunia
bahkan sampai ke tanah arab. Keprihatinan beliau meningkat
ketika pulangnya beliau dalam menuntut ilmu dan mengadakan kerjasama dengan
pemimpin kobilah Suud untuk membantu beliau
memurnikan aqidah islam dan praktek ibadah yang menyimpang.
Umat islam patut berterima
kasih atas usaha Syeikh Muhammad bin Abdil Wahhab karena usaha beliau memurnikan
praktek ibadah di tanah arab.
Coba bayangkan jika Saudi Arabia terutama di haramain,
didominasi oleh mereka orang-orang aswaja- sufi, syiah dan anteknya, maka apa
yang terjadi? diantaranya
1.Banyak kuburan mewah dan megah2.Kuburan ramai dijadikan tempat
tabarruk dan diramaikan para pedagang penjual jimat, bunga2, kemenyan dll3.Masjidil haram penuh asap
rokok4.Diadakannya acara qashidah dan
gambus, mungkin dangdutan5.Perayaan tahun baru masehi,
isra miraj, maulid nabi yang tentunya ada panggung beserta mercun plus music dll6.Dinding kabah dipasang foto para wali7.Kuburan sahabat dan
Istri Nabi dibongkar oleh orang syiah karna keyakinan
mereka akan kekafiran para sahabat, nauzubillah dll
Alhamdulillah, tanah arab didominasi oleh mereka yang dijuluki wahabi,
ketimbang didominasi oleh masyarat
Alhamdulillah, tanah arab didominasi oleh mereka yang dijuluki wahabi,
ketimbang didominasi oleh masyarat (aswaja dan sufi) dan pemimpinnya yang beraqidah
tasauf dan syiah.
Ya Allah jaga haramain dari
tangan-tangan musuh agamaMU, aamiin
(2) Mas Warjo Al- aswojo .... Jika Aku Menguasai
Haramain
" Jika aku terpilih menjadi penguasa di dua Kota Suci Islam (Al
Haramain), Mekah dan Madinah "
Ini adalah sepenggal kisah dan cerita harapan dari seseorang yang insya Allah
muslim tulen, yang mengatas namakan dirinya islam yang hak aswaja, sebut saja
namanya ‘Mas Warjo’. Sekilas dari namanya, tentu dia adalah kebanyakan dari
nama-nama jawa, aswojo alias asli wong jowo, dan keturunan juga jawa..
Akan tetapi karena keuletannya, atau bahkan bisa dikatakan ke’kolotan’nya, dia
berambisi untuk menyebarkan islam sesuai dengan metode dan faham yang telah
diajarkan dari nenek moyang dan para leluhurnya, dari berbagai sumber- sumber
ajaran baru yang telah dimodifikasi sedemikian rupa, padahal metode dan faham
(dalam ibadah) tersebut sebenarnya tidak dikenal, bahkan tidak pernah dilakukan
oleh Nabi Muhammad shallahu’alaihi wasallamIni adalah sepenggal kisah dan cerita harapan dari seseorang yang insya Allah
muslim tulen, yang mengatas namakan dirinya islam yang hak aswaja, sebut saja
namanya ‘Mas Warjo’. Sekilas dari namanya, tentu dia adalah kebanyakan dari
nama-nama jawa, aswojo alias asli wong jowo, dan keturunan juga jawa..Akan tetapi karena keuletannya, atau bahkan bisa dikatakan ke’kolotan’nya, dia
berambisi untuk menyebarkan islam sesuai dengan metode dan faham yang telah
diajarkan dari nenek moyang dan para leluhurnya, dari berbagai sumber- sumber
ajaran baru yang telah dimodifikasi sedemikian rupa, padahal metode dan faham
(dalam ibadah) tersebut sebenarnya tidak dikenal, bahkan tidak pernah dilakukan
oleh Nabi Muhammad shallahu’alaihi wasallam, tiga
generasi terbaik setelah Nabi ataupun umat setelahnya..
Dan kini Mas Warjo datang jauh-jauh dari pelosok ndeso ke tanah ngarob (baca:
arab) untuk mencalonkan dirinya sebagai “ khodimu haramain” (baca : pelayah dua
tanah haram, Mekah dan Madinah). Hemm.. Emang di Arab ada pemilu ya ??
Kenapa Mas Warjo al aswojo nekad ?? Sebagaimana telah disinggung diatas, bahwa
baginya Islam yang benar adalah islam berdasarkan pemahaman nenek moyangnya,
sedangkan Mekah dan Madinah (arab pada umumnya) telah dikuasai oleh orang-orang
yang ia sebut sebagai ‘wahabi salafi’, yang telah dia beserta golongannya
anggap sebagai ‘aliran sesat’, sehingga bagi Mas Warjo tergeraklah hatinya
untuk mensucikan kota suci yang dianggapnya sudah tidak suci lagi..
Lalu apa saja visi dan misi Mas Warjo ini jika dia bisa menguasai Kota Suci
Umat Islam tersebut ?? Yaitu menguasai Mekah dan Madinah dengan faham dari
mbahe..
Berikut
Dan kini Mas Warjo datang jauh-jauh dari pelosok ndeso ke tanah ngarob (baca:
arab) untuk mencalonkan dirinya sebagai “ khodimu haramain” (baca : pelayah dua
tanah haram, Mekah dan Madinah). Hemm.. Emang di Arab ada pemilu ya ??Kenapa Mas Warjo al aswojo nekad ?? Sebagaimana telah disinggung diatas, bahwa
baginya Islam yang benar adalah islam berdasarkan pemahaman nenek moyangnya,
sedangkan Mekah dan Madinah (arab pada umumnya) telah dikuasai oleh orang-orang
yang ia sebut sebagai ‘wahabi salafi’, yang telah dia beserta golongannya
anggap sebagai ‘aliran sesat’, sehingga bagi Mas Warjo tergeraklah hatinya
untuk mensucikan kota suci yang dianggapnya sudah tidak suci lagi..Lalu apa saja visi dan misi Mas Warjo ini jika dia bisa menguasai Kota Suci
Umat Islam tersebut ?? Yaitu menguasai Mekah dan Madinah dengan faham dari
mbahe..Berikut 7 (tujuh) Program Kerja pokok Mas
Warjo :
Mas Warjo berkata :
“Wahai seluruh umat Islam, jika aku menjadi penguasa 2Mas Warjo berkata :“Wahai seluruh umat Islam, jika aku menjadi penguasa 2 (dua) kota suci ini, yaitu Mekah
dan Madinah, maka akan aku rancangkan 7 (tujuh) program pokok yang maha
dahsyat yang telah diajarkan oleh guru2ku dan pendahuluku ditanah jawa :
1.Akan aku hiasi tiang-tiang kedua Masjid (Nabawi dan Haram) dengan gambar dan
foto-foto para leluhur kita- wali2, tulisan2 wifik pengusir jin
jahat, plus jimat2 tolak balak, sehingga masjid semakin aman tentram, ramai,
dan indah....2.Akan aku ramaikan masjid dengan zikir berjamaah setelah shalat dengan speaker
TOA yang menjangkau puluhan kilo meter....3.Mewajibkan jamaah haji atau umrah untuk ikut tahlilan,
yasinan, dan istigosahan, berjanjen, dll sekitar ka’bah.. Dan akan aku pasang
spanduk besar dan tentu dengan foto ulama- ulama kita.. (Maaf untuk acara ini,
thowaf sementara ditutup)...4.Akan aku perluas makam Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam, serta
akanku bebaskan semua orang untuk masuk dan melihat makam, supaya semua bisa
bebas ngalab berkah dimakam Nabi, dan akan ku tancapkan batu nisan, serta
kubuatkan kotak amal disamping makam Baqi’. Begitu juga makam-makam lainnya
akan kubangun kubah dan rumah yang mewah, agar arwah nenek moyang kita tenang.
(Untuk makam Nabi pasti kubuatkan kelambu dan pernak- perniknya, sehingga mirip
kamar pengantin).5.Pintu Areal makam Nabi akan kubangun kios-kios pembelian bunga, kemenyan, kembang
tujuh rupa, dan air barokah, agar warga sekitar tambah makmur....6.Akan aku buka lapangan pekerjaan yang sebanyak- banyaknya calo-calo jasa
pengiriman pahala, bisa paket 3 hari, 7 hari atau 40 hari dst....7.Jamaah yang datang semuanya wajib pindah mazhab ke mazhab Imam Syafi’i
(Hemmm.. Kayaknya sholat atau thowaf bisa gak kelar kelar, karena sering
menyentuh kulit lawan jenis), mazhab maksum aswaja, tidak
boleh ada “aliran wahabi (salafi)”, mereka akan dipersekusi seperti dijawa...Demikian harapan dari Mas Warjo jika seandainya dia mampu menguasai 2 (dua) kota suci umat islam
tersebut, sebab bagi Mas Warjo kota nabi tersebut saat ini sudah tidak suci sebab sudah
dihuni oleh orang-orang sesat.... wahabi.. Maka dengan 7 program diatas,
Mas Warjo akan mengembalikan kemurnian agama islam versi leluhur dan nenek
moyangnya diatas kota suci umat Islam..
Jika ada ada yang mau nambahkan "program ala leluhur" silahkan, asal
jangan masjidil haram dan masjid nabawi dipindahin ke tanah jawa aja (itu
namanya udah kelewatan).
Halah halah… Ternyata mas Warjo cuman ngimpi.. Lagian, sampe kiamat juga gak
bakalan kejadian dah..
Jika ada ada yang mau nambahkan "program ala leluhur" silahkan, asal
jangan masjidil haram dan masjid nabawi dipindahin ke tanah jawa aja (itu
namanya udah kelewatan).Halah halah… Ternyata mas Warjo cuman ngimpi.. Lagian, sampe kiamat juga gak
bakalan kejadian dah..
(3). Sejak abad ke-5 hijriah
pelaksanaan shalat fardhu berjama’ah di Masjidil Haram terpecah ke dalam
beberapa jama'ah berbeda sesuai 4 mazhab fiqih Ahlusunnah yang dianut
masing-masing pengunjung masjid. Termasuk diantara yang membuat jama'ah
shalat tersendiri adalah kelompok Syi’ah. Sehingga pada satu waktu shalat yang
sama, berdiri 4 atau 5 jama'ah shalat yang berbeda. Kondisi ini terus berlanjut
hingga 7 abad lamanya.Beberapa catatan menyebutkan bahwa keempat
mazhab mempunyai mihrabnya masing-masing, dan mihrab yang paling mewah dan
paling mencolok milik mazhab Hanafi karena mazhab tersebut banyak dianut para
penguasa di daerah kaya. Sudah menjadi tradisi ketika itu para penguasa memberi
sejumlah dana untuk berlomba-lomba memperindah “stan” mazhabnya. Selain mihrab yang berbeda, pintu masuk
Masjidil Haram juga diatur sedemikian rupa agar jama’ah bisa dengan mudah
menemukan tempat shalat sesuai mazhab yang dianutnya. Pintu utama Babus Salam
langsung mengarah ke “stan” shalat madzhab Syafi’iyah. Begitu pula mazhab lain
yang memiliki pintu masuk tersendiri. Kondisi ini berakhir tahun 1926 M atau akhir
abad ke 13 hijriah ketika pasukan Ibnu Sa‘ud pengikut dakwah Muhammad bin Abdul
Wahab, berhasil merebut Makkah dari kekuasaan Syarif Husein (penguasa Makkah)
dan keluarga Hasyimiyah. Setelah jatuh ke tangan Ibnu Sa'ud yang berfiqih
Hambali, shalat fardhu berjamaah di Masjidil Haram disatukan dalam satu imam. Pembagian “stan-stan” berdasarkan mazhab
ditiadakan hingga hari ini. Termasuk mihrab-mihrab mazhabnya juga dimusnahkan
oleh penguasa baru Masjidil Haram. Namun setelah Raja Sa'ud menguasai Makkah,
beliau berhasil mengembalikan proses shalat fardhu berjama’ah di Masjidil Haram
menjadi kembali seperti di zaman nabi Muhammad Shallahu 'Alaihi Wasallam dan
para sahabat Radhiyallahu Anhum. Hanya satu “stan” shalat saja yang
diperbolehkan, yaitu “stan” milik umat Islam. Setiap problem perbedaan fiqih
selama ini berhasil disesuaikan. (4). Menurut Husain Basalamah
dalam Tarikh Imarah Masjidil Haram (h.233), kekacauan dan perpecahan
(pelaksanaan sholat) yang terjadi di antara kaum muslimin di Masjidil Haram ini
terjadi di masa kekhalifahan Turki Utsmani. Dulu Di Masjidil Haram, Shalat
Dengan 5 Imam Dalam Satu Waktu.
Tahukah Anda bahwa dahulu di Masjidil Haram terdapat lebih dari satu pengimaman
di dalam pelaksanaan sholat berjama’ah?
Abul Husain Muhammad bin Jubair Al Andalusi atau yang dikenal dengan Ibnu Jubair
(w. 614 H/ 1217 M) menyebutkan dalam risalahnya yang berjudul Rihlah Ibni
Jubair (h.78-79) bahwa di masa beliau, Masjidil Haram memiliki lima pengimaman.
Empat pengimaman milik 4 madzhab Sunni: Syafi’i, Maliki, Hambali, dan Hanafi.
Satu pengimaman milik madzhab Syiah Zaidiyyah.
Hanya muaddzin Zaidiyyah yang mengumandangkan adzan agak berbeda. Mereka
mengganti lafal ‘hayya ‘alal falah’ dengan ‘hayya ala khairil amal’, seperti
yang dulu didengar di Kota Shon’a atau di Dzammar, Yaman.
Ketika shalat berjamaah ditegakkan, maka mereka shalat berjamaah secara
bergiliran berdasarkan perbedaan madzhab. Imam dari Madzhab Syafi’i
didahulukan. Setelah selesai baru diikuti oleh jamaah madzhab lainnya, yakni
madzhab Maliki hanafi dan atau Hambali secara bergantian.
Mereka yang bermazhab Maliki tidak mau melaksanakan sholat kecuali kepada imam
sholat yang bermazhab Maliki. Demikian juga mereka yang bermadzhab kepada
madzhab lainnya.
Semuanya melaksanakan sholat berdasarkan kelompok madzhab masing masing. Secara
bergantian, walaupun mereka telah datang di Masjidil haram dari awal waktu
sholat.
Berbeda dengan shalat lainnya, di waktu Maghrib yang lebih sempit, shalat
dilaksanakan secara berbarengan dengan imam masing-masing, yaitu dalam satu
sholat berjamaah Maghrib ada 4 atau lebih orang imam sholat secara bersamaan.
Hanya saja mereka tetap berkelompok berdasarkan madzhab masing masing, sehingga
menurut Ibnu Jubair, sangat dikemungkinkan ada makmum shalat di belakang imam A
tetapi mengikuti takbirnya imam B.
Mereka berpecah belah dalam madzhab-madzhab. Setiap orang begitu fanatik kepada
madzhabnya hingga mereka tidak mau shalat di belakang imam yang berbeda
madzhab.
Sampai kemudian ketika Kerajaan Saudi Arabia berkuasa di Hijaz dilakukan
perbaikan-perbaikan. Kondisi kaum muslimin yang berpecah belah dalam shalat ini
disatukan oleh Raja Saudi ketika itu, Abdul Aziz Alu Saud.
Beliau meniadakan shalat dengan masing-masing madzhab dan menjadikan shalat
berjamaah hanya dengan satu imam sholat pada setiap waktu sholat. Hal ini
dimulai pada tahun 1343 H, sekitar 100 tahun yang lalu.
Sampai sekarang di bawah pemerintahan Kerajaaan Saudi Arabia, tidak ada lagi
perpecahan dalam permasalahan pengimaman shalat, baik shalat lima waktu maupun
shalat tarawih.
Alhamdulillaah.
Beliau meniadakan shalat dengan masing-masing madzhab dan menjadikan shalat
berjamaah hanya dengan satu imam sholat pada setiap waktu sholat. Hal ini
dimulai pada tahun 1343 H, sekitar 100 tahun yang lalu.
Sampai sekarang di bawah pemerintahan Kerajaaan Saudi Arabia, tidak ada lagi
perpecahan dalam permasalahan pengimaman shalat, baik shalat lima waktu maupun
shalat tarawih.
Alhamdulillaah.
Referensi :
http://www.kumpulankonsultasi.com/2016/01/apa-jadinya-jika-saudi-arabia-dikuasai-oleh-sufi-dan-syiah.html?m=1
https://ar-ar.facebook.com/4dMinMB/photos/566580496731868
http://www.risalah.tv/2016/01/masjidil-haram-sebelum-jatuh-ke-tangan.html
https://saudinesia.com/2019/05/16/dulu-di-masjidil-haram-shalat-dengan-5-imam-dalam-satu-waktu/