Sejarah Polemik Aswaja-Salafi dalam 5 Menit
https://youtu.be/5n8MneHWiCo
Ustadz Ditanya: Salafi, Aswaja atau Wahabi Yang
Lebih Dekat Kpd Rasulullah? Ustadz Badru Salam, Lc
1.Polemik
Aswaja VS Salafi yang di youtube bisa selesai atau berkurang, jika pihak aswaja
merubah "dagangan hujatan" dan "Berorientasi menarik masa",
bukan dakwah Ilmu yg haq, menjadi "Gemar menulis kitab yg Ilmiyah
berkwalitas dan berdalil (sharih dan sharih)". Tulisan VS Tulisan (kitab),
bukan dengan bil lisan. Youtube bukan sumber referensi ilmiyah, hanya ajang
penghujatan. Banyak retorika bathil (bil lisan) di YouTube terkait
masalah ushul- bid’ah dll. Tulisan (kitab) lebih otentik dan kredibel, bukan
alat provokasi umat, lebih mudah untuk membantahnya, tidak bisa diedit-
dimanipulasi dan direkayasa sebagian. Hadapi hujjah dengan hujjah yang telak
dan dengan dalil yang kuat, ia jelaskan kepada manusia seluruh ketidak benaran,
misalnya akidah tidak benar, pola pikir tidak sehat, dan jauh dari kebenaran.
Bawa keranah MUI atau lembaga akademis lainnya, itupun jika MUI seperti
al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah wal Ifta'. diskusinya (ada
framingnya) akan lebih kredibel. Ustadz- ustadz Salafi produktif menulis,
kitab- kitabnya mudah didapat. Lihat kwalitas dakwahnya di youtube,
mereka tdk pernah menyerang individu- tdk berkata kotor, ustadz salafi hanya
bahas ilmu yg haq untuk keselamatan di akherat.2.Apa
yang aswaja bicarakan dan hujat di youtube terhadap salafi , jawabannya mudah
didapat dari ustadz-ustadz Salafi, dari buku- web site atau youtube. Amati di
youtube, ustadz- ustadz aswaja banyak berkata kotor, menghujat dengan tuduhan-
tuduhan bathil. Buat apa dialog- debat. Kalau sedikit saja mau berfikir, orang
cenderung tertarik dg pemahaman- metode dakwah ustadz- ustadz Salafi. In sya
Allah. 3.Aswaja
seharusnya tradisikan Dakwah Bil Kitabah, Bukan Dominan Bil Lisan. Dakwah Bil
Youtube, Berpotensi Negatif Untuk Jadi Alat Provokasi. Rahasia Produktivitas
Menulis Para Ulama Salaf. 4.Patut
dijadikan ibrah, kenapa Arab Saudi bisa menyatukan dan menertibkan Ibadah
(Haji- Umroh dll) di Masjidil Haram selama ratusan tahun terkotak- kotak atau
tersekat panatik mazhab ? Saudi memiliki lembaga (institusi) keislaman yg paling
kredibel untuk menjaga agar Umat Islam benar- benar 100 % Ittiba' kepada Nabi
(merujuk kepada Al Qur'an dan Hadits Nabi yang shahih dan Sharih) yaitu Kibaril
Ulama, Dewan Riset Ilmu dan Fatwa (al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyah
wal Ifta'). Disini semua dibahas secara ilmiyah sesuai Al Qur'an dan Hadits yg
Shahih dan Sharih. Beda dg MUI, kumpulan Aliran- aliran (mungkin mazhab-mazhab)
sehingga kepentingan kelompok yang dominan, tanpa ada Dewan Riset Ilmu dan
Fatwa yg bebas aliran atau golongan. Seharusnya "semua perdebatan" yg
di Youtube atau Internet dibawa ke MUI atau lembaga akademisi lainnya, silahkan
adu argumen yg rasional (dengan rujukan ilmiyah), diawali dengan tulisan
ilmiyah, supaya bukan debat kusir, tanpa sekat mazhab atau aliran. Kalau lemah
hujahnya wajib ruju kepada yg lebih kuat (sharih). Makanya di Arab Saudi
(al-Lajnah ad-Daimah) pernah terjadi ada Ulama Makah "yang diagung-
agungkan dan dihormati aswaja Indonesia" ditahzir, setelah hujahnya
(kitabnya) dibantah secara ilmiyah, terbuka dan adil (dengan tulisan). Karena
membahayakan dikenakan tahanan kota. Kalau MUI meniru cara al-Lajnah ad-Daimah,
Umat di Indonesia tidak tersekat- sekat dan tidak egoisme mazhab, dan tidak ada
300 aliran sesat dan nyeleneh. Disini ada tarekat2 tertentu, yang tokohnya
dipuja- puja, di Saudi dilarang (silahkan buka fatwanya). Ibadah Haji dan
Umrohpun saat ini tertib tdk seperti masa lampau, masing- masing mengukuti
mazhabnya. 5.Aswaja,
harus berpijak pada kaidah seperti ini :Setiap
orang yang memahami dengan benar (haq) : Makna (tafsir) Surat Al An'am
ayat 153 dan Hadits terpecahnya Umat menjadi 73 golongan (satu golongan yang
selamat), Memahami (khouf) makna Surat Al-A’raf: 33 ("Berbicara Tentang
Allah Tanpa Ilmu" Lebih Besar Dosanya Dari Dosa Syirik), Memahami manhaj
Para Sahabat dan Tiga generasi terbaik setelah Nabi (shalafus shalih),
Pemahaman yang benar (haq) terkait masalah Bid'ah (perkara baru) dan Ittiba',
Meyakini Allah di Al Arsy merujuk kpd dalil yg shahih dan sharih, pada
hakekatnya orang tersebut lurus Tauhidnya (Aqidahmya), serta memahami :●Hanya
Satu Jalan Menuju Allah Azza Wa Jalla●Tolok
Ukur Kebenaran Adalah Secara Syar'i●Siapakah
Golongan Yang Selamat (Al-Firqatun An-Najiyyah) ?Simak
Dan Bandingkan Penjelasan Dua Doktor “UI Madinah” Dan “UIN Jakarta”
6.
Aswaja sebaiknya tidak busung dada merasa mayoritas dari Maroko Ke Marauke.
Makna Al Jama’ah dan As Sawadul A’zham, siapakah Al-Firqatun An-Najiyyah ?
Serta memahami, Kebenaran Tidak Diukur Dengan Banyaknya Orang Yang
Mengikutinya. Berpegang Pada Suara Mayoritas Adalah Kaidah Kaum Jahiliyah.
http://lamurkha.blogspot.com/2019/10/busung-dada-merasa-mayoritas-dari.html?m=0
http://lamurkha.blogspot.com/2016/07/kebenaran-tidak-diukur-dengan-banyaknya.html
http://lamurkha.blogspot.com/2019/10/busung-dada-merasa-mayoritas-dari.html?m=0
http://lamurkha.blogspot.com/2016/07/kebenaran-tidak-diukur-dengan-banyaknya.html
7.
Aswaja, terkesan dan Kenapa Takut Dengan Wahabi ? Syaikh Muhammad Bin
Abdulwahab, Dengan Karya Tulisnya Kitab Ushul Tsalastah Adalah Muttabi
(Pengikut Tuntunan Nabi Shallallahualaihiwasallam) Bukan Mubtadi ! Mereka (Kaum
Murtaziqah) Tak Mampu Lagi Melawan Dengan Argumen, Mereka Menempuh Jalan Lain,
Yaitu Berdusta, Menfitnah Dan Memutarbalikkan Fakta.
8.
Setiap penfakwah harus memahami ancaman Allah bagi yang menyembunyikan Ilmu
(Qs. Al-Baqarah : 159-160).
Allah
ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللاعِنُونَ * إِلا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-
keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada
manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua
(makhluk) yang dapat melaknati, kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan
perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima
taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. (QS.
Al-Baqarah : 159-160).
Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
مِنْ كَتْمٍ عَلِمَا أَلْجُمُهُ اللهُ يَوْمُ القِيَامَةِ بِلجَامِ مِنْ نَارٍ.
“Barangsiapa
yang menyembunyikan ilmu, niscaya Allah akan mengikatnya dengan tali kekang
dari api neraka di hari kiamat kelak”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Hibbaan no. 96,
Al-Haakim 1/102, dan Al-Khathiib dalam Taariikh Baghdaad 5/38-39; hasan]. Juga
laknat Allah Kepada Orang Yang Menyembunyikan Kebenaran Dan Tidak Ada Ke Imanan
Bagi Orang Yang Membiarkan Kebid’ahan.
9.Aswaja
jangan menganggap Imam Mazhab (Syafi'i) maksum.
Sebaiknya
terbuka menerima pendapat yg Haq (ilmiyah), terbiasa berfikir kritis-
dialektis- ilmiyah. Jangan taqlid - mengekor buta, kecuali kepada Nabi Mulia-
yang Maksum Muhammad Shalallalhu alaihi wassalam. Jangan memegang kaidah :
Bagimu ulamamu, bagiku ulamaku, Tapi
bagimu seorang muslim- Nabimu Ittiba'mu, bagiku seorang muslim- Nabiku
Ittiba'ku.
●Hadist:
Jika Engkau Tak Malu, Perbuatlah Sesukamu
http://lamurkha.blogspot.com/2016/06/hadist-jika-engkau-tak-malu-perbuatlah.html
●Kebodohan
Akan Menghalangi Seseorang Untuk Menerima Kebenaran.
●Kebodohan
Akan Menghalangi Seseorang Untuk Menerima Kebenaran. Bahwasanya Hati Nurani
Setiap Orang Lebih Menyukai Dan Menginginkan Kebenaran Ketimbang Kebathilan.
10.
Syaikh Ali Thanthawi rahimahullah, Syaikh Besar Al-Azhar :
“Orang-orang
bodoh itu tidak mengetahui bahwa kata wahhabi adalah nisbat kepada al-Wahhab
(Yang Maha Pemberi), yaitu salah satu dari Asma’ul Husna.
Sampai
saat ini, kita merasakan tentramnya hidup di negeri ini (Saudi Arabia), yang
merupakan hasil dari dakwah yang penuh berkah ini (dakwah tauhid) setelah
taufik dari Allah. Karena Allah azza wa jalla telah menetapkan adanya sebab
pada segala hal.
Arab
Saudi menempati peringkat negara paling bahagia didunia, dalam survei
kebahagiaan global terkemuka tahun 2020. "Mereka yang disurvei di Arab
Saudi menempatkan agama sebagai sumber kebahagiaan terbesar mereka, diikuti
oleh kesehatan dan kesejahteraan fisik, keselamatan dan keamanan pribadi, dan
hubungan mereka dengan anak-anak mereka," jelas laporan Ipos
Contoh
bahasan terkait dienul islam yang adil- terbuka tanpa rekayasa, semua yang pro-
kontra diungkap (dengan tulisan)
●Nasihat
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-'Utsaimin Dan Syaikh Ali Hasan Al Halabi Bagi
Pelaku Bid'ah. Hakikat Bid’ah Oleh As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki,
Habib Umar Bin Hafidz Dan Muti Mesir DR. Ali Jum'ah, DR. M. Quraish Shihab,
Buya Yahya, Ust. Abdul Somad LC , Ust. Adi Hidayat, Dan Habib Novel.
●Kajian
Lengkap Pro-Kontra Hakikat Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Dan Maulid Nabi. Sampai Akhir Abad Ketiga Hijriyah Tidak Pernah Ada Perayaan
Maulid. Pro-Maulid Merujuk Pendapat Ulama Setelah Abad Kelima Hijriyah.
●Kepada
Ustadz Abdul Somad, Adi Hidayat, Arrazy Hasyim, Buya Yahya, Ahmad Sarwat,
Haikal Hassan, Habib Rizieq Shihab, Habib Ali Zaenal Abidin Al-Hamid, Syekh Ali
Jaber, Gus Muwafiq, Gus Baha, Sayyid Seif Alwi Dan Lainnya, Simak Bahasan
Lengkap, Haq Dan Syar’i Terkait Perayaan Maulid Dan Pemahaman Bid’ah. Sanggahan
Terhadap Semua Hujah Antum Di Youtube Ada Disini. Ancaman Allah Bagi Yang
Menyembunyikan Ilmu (Qs. Al-Baqarah : 159-160).