Tuesday, June 16, 2015

Peneliti: Iran Sudah Lama Lakukan Rekrutmen Ribuan Milisi ke Suriah

Peneliti: Iran Sudah Lama Lakukan Rekrutmen Ribuan Milisi ke Suriah
Gambar sekelompok petempur asing Syiah di Brigade Abu al-Fadhel al-Abbas, unit militer dari Iraq. Baju putih adalah Qasim al-Ta'i, ulama Syiah Iraq terkemuka yang merekrut milisi asing Syiah untuk terjun di Suriah
Ya Allah Ya Rabb, Binasakanlah Agressor Syiah (Iran) Laknatullah Pembantai Anak-Anak/Perempuan Ahlus Sunnah di Suriah, Irak, Yaman dan Penindas Keji Ahlus Sunnah di Iran, Seperti “Kaum-kaum Terdahulu” Yang Telah Engkau Binasakan.

Rabu, 10 Juni 2015 - 10:29 WIB
Di Kabul, perekrutan pasukan asing Syiah dikoordinasi Kedutaan Besar Iran, menyediakan ratusan visa tiap minggu bagi pria yang ingin berperang di Suriah
Presiden Suriah, Bashar Al-Assad akhirnya bisa sedikit bernapas lega. Setelah posisinya makin terdesak oleh para milisi pembebasan, pemerintah Iran berjanji Iran berjanji membelanya “sampai titik akhir”.
Sebagaimana diketahui, pemerintahan Al-Assad sudah kehilangan hampir seluruh Provinsi Idlib dan yang terbaru, kota Palmyra, sebuah kota yang simbolik dan strategis secara militer.
Kini ia berkonsentrasi untuk memindahkan kekuatannya ke arah barat, menuju Damaskus, Homs, Hama, dan daerah pantai.
Sumber-sumber yang dekat dengan pemerintahan di Damaskus mengakui bahwa tekanan kepada rezim Bashar al Assad semakin meningkat, tapi di saat yang bersamaan juga yakin bahwa mereka dapat mempertahankan wilayah mereka dengan bantuan sekutu mereka.
Dukungan yang dimaksud Suriah berasal dari dua sumber, yaitu Iran dan Hizbullah Libanon. Selama ini, militer Suriah menggantungkan kebutuhan finansial dan prajurit kepada Iran untuk mengisi kekosongan yang ditimbulkan akibat hilangnya teritori dan dukungan pihak lain.
Dukungan Iran terhadap Suriah seperti yang diungkapkan Presiden Hassan Rouhani yang dikutip oleh kantor berita IRNA dalam pertemuan dengan Juru Bicara Perlemen Suriah, Muhammad Jihad al-Laham yang berkunjung ke Teheran belum lama ini bukan sesuatu yang baru. [Baca: Presiden Iran: ”Kami Akan Mendukung Assad Sampai Titik Akhir”]
Iran sudah melakukan perekrutan besar-besaran berskala internasional untuk mengirim prajurit ke Suriah. Mereka menawarkan ribuan dollar kepada siapa saja di Afghanistan dan Pakistan yang mau ikut angkat senjata.
Di Kabul, perekrutan ini dikoordinasi oleh Kedutaan Besar Iran setempat, yang menyediakan ratusan visa tiap minggunya bagi para pria yang ingin berperang di Suriah.
Sementara di Pakistan, rekrutmen dilakukan secara online. Sebuah website berbahasa Urdu menawarkan hingga 3000 dollar perorang bagi mereka yang mau berangkat ke Suriah.
Dukungan untuk Al-Assad juga datang dari milisi Hizbullah yang Syiah dan didukung Iran. Pemimpin Hizbullah ibanon, Hassan Nasrallah telah berjanji di hadapan para pendukung di Beirut bahwa gerakan yang dipimpinnya akan tetap menyokong pemerintahan Al-Assad.
Salah satu caranya adalah dengan menyuplai sumber daya manusia. Menurut Belum lama ini, Phillip Smyth, peneliti di Washington Institute for Near East Policy, mengatakan di jurnal The Washington Institute, selama perang berkecamuk, terdapat 10.000 orang Iraq serta sekitar lima sampai tujuh ribu tentara Hizbullah yang masuk ke Suriah.*/Tika Af’idah