Saturday, January 16, 2016

Sambut Imam Mahdi, 200.000 Pemuda Syiah Siap Lakukan ‘Perang Suci’. Pernyataan Jenderal Mohammad Ali Ja’fari Sebagai Bukti Pengakuan Keterlibatan Iran Dalam Berbagai Konflik Sekterian Di Kawasan Timur Tengah.

200 Ribu Pasukan Elit Hadapi Islam
Kerajaan Persia akan hancur, dan takkan ada lagi Raja Persia setelahnya. Kekaisaran Romawi juga akan hancur, dan tak ada lagi Kaisar Romawi setelahnya. Kalian akan membagi harta simpanan mereka di jalan Allah. Karena itu, perang adalah tipu daya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kamis, 3 Rabiul Akhir 1437 H / 14 Januari 2016 16:35
Komandan Garda Revolusi Iran Jafari mengatakan bahwa 200.000 pemuda Syiah siap untuk melakukan peperangan suci untuk menyambut kedatangan Imam al Mahdi (versi Syiah), lansir kantor berita Anadolu, Rabu (13/1) mengutip Fars News Agency.
Berbicara dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan Islam untuk Kajian Strategis, sebuah lembaga think tank Iran, Jafari menegaskan, puluhan ribu pemuda Syiah bersenjata telah dilatih untuk melaksanakan “jihad” di Suriah, Irak, Afghanistan, Pakistan dan Yaman dalam menyambut Imam Mahdi.
Para pemuda itu, katanya, telah siap menyambut tampilnya Imam Mahdi sembari menegaskan bahwa kekacauan saat ini yang terjadi di wilayah Timur Tengah, termasuk munculnya ISIS, merupakan tanda kedatangan Imam Mahdi sudah dekat.
Imam Mahdi versi agama Syiah adalah imam kedua belas mereka yang hilang di sebuah gua ketika usianya masih 9 tahun. Dan muncul kembali di akhir zaman. (EZ/salam-online)
Sumber: Anadolu

Hadapi Muslim, Syiah Iran Siagakan 200.000 Milisinya Di Kawasan Timur Tengah

Kamis, 4 Rabiul Akhir 1437 H / 14 Januari 2016 09:30 WIB
Eramuslim – Komandan Pasukan Pengawal Revolusi Iran, Jenderal Mohammad Ali Ja’fari, mengatakan bahwa negaranya telah menyiagakan 200 ribu pasukan elitnya di kawasan Timur Tengah, seperti dilansir situs berita Al Arabiya Net dari kantor berita Fars News Agency.
Pengakuan ini dikatakan Jenderal Mohammad Ali Ja’fari dalam pidatonya di pemakaman salah seorang pemimpin Pasukan Pengawal Revolusi Iran, Hamid Reza Asadullah, yang tewas ditangan mujahidin Suriah pada pekan kemarin.
“Kematian Hamid Reza Asadullah di Suriah tidak akan pernah sia-sia. Kini ada 200 ribu milisi Syiah pro-Iran yang siap untuk menghadapi perang dengan kelompok Islam Sunni di kawasan Timur Tengah,” ujar Jenderal Mohammad Ali Jafari.
Menanggapi kicauan tersebut, sejumlah analis militer Timur Tengah menyebut pernyataan Jenderal Mohammad Ali Ja’fari sebagai bukti pengakuan keterlibatan Iran dalam berbagai konflik sekterian di kawasan Timur Tengah. (Dostor/Ram)

GCC Sepakati Langkah Menghentikan Gangguan Syiah Iran atas Dunia Islam

Secretary-General of the Gulf Cooperation Council (GCC) Abdullatif bin Rashid Al Zayani, Kuwait's Foreign Minister Sheikh Sabah al Khalid al Sabah, Qatar's Foreign Minister Khaled al-Attiyah, Oman's Foreign Minister Yusuf bin Alawi bin Abdullah, Saudi Arabia's Foreign Minister Adel al-Jubeir, Bahrain's Foreign Minister Khalid bin Ahmed Al Khalifa and UAE'S Foreign Minister Abdullah bin Zayed Al Nahyan (L-R) pose for a group photo during an extraordinary meeting in Riyadh January 9, 2016. REUTERS/Faisal Al Nasser 

Selasa, 2 Rabiul Akhir 1437 H / 12 Januari 2016 08:30 WIB
Secretary-General of the Gulf Cooperation Council (GCC) Abdullatif bin Rashid Al Zayani, Kuwait’s Foreign Minister Sheikh Sabah al Khalid al Sabah, Qatar’s Foreign Minister Khaled al-Attiyah, Oman’s Foreign Minister Yusuf bin Alawi bin Abdullah, Saudi Arabia’s Foreign Minister Adel al-Jubeir, Bahrain’s Foreign Minister Khalid bin Ahmed Al Khalifa and UAE’S Foreign Minister Abdullah bin Zayed Al Nahyan (L-R) pose for a group photo during an extraordinary meeting in Riyadh January 9, 2016. REUTERS/Faisal Al Nasser
Eramuslim.com – Menteri Luar Negeri Saudi Adel Jubeir pada hari Sabtu menyebut Iran telah melakukan tindakan yang meningkatkan ketegangan dan mengatakan Riyadh mempersiapkan langkah-langkah tambahan yang harus diambil jika Teheran melanjutkan gangguan di kawasan itu, seperti diberitakan Al Arabiya News Channel.
Komentar Jubeir disampaikan dalam konferensi pers setelah pertemuan luar biasa para menteri luar negeri Gulf Cooperation Council (GCC), yang diselenggarakan untuk membahas ketegangan dengan Iran setelah serangan terhadap kantor diplomat Saudi di sana.
“Kami melihat langkah-langkah tambahan yang harus diambil jika (Iran) bertahan dengan kebijakannya saat ini,” kata Jubeir.
Jubeir juga menyebut Iran mempersenjatai milisi Houthi di Yaman, yang memerangi pemerintah yang diakui secara internasional Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi.
Sementara itu, Zayani mengecam pendudukan Iran atas tiga pulau UEA, mengatakan negara-negara Teluk telah sepakat tentang langkah yang akan diambil untuk menghadapi gangguan Iran di wilayah tersebut.
“Dewan menteri mengecam keras tindakan Iran dan menyatakan bahwa Iran bertanggung jawab atas tindakan terorisme,” katanya dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan luar biasa antar menteri luar negeri GCC.(ts/middleeastupdate)