Monday, January 11, 2016

Saudi Akan Bersikap Lebih Keras Terhadap Iran ( Masya Allah )

Hasil gambar untuk nuklir arab saudi

Konflik antara Arab Saudi dengan Iran nampaknya belum akan usai dalam waktu dekat ini meski banyak negara menawarkan diri untuk membantu meredakan ketegangan dua negara penganut Islam dengan aliran yang berbeda itu.
Sebaliknya, kedua pihak justru saling mengompori.
Terbaru, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al Jubeir mengatakan, negara kerajaan tersebut akan mengambil langkah yang lebih keras lagi terhadap Iran setelah pemutusan hubungan diplomatik. Pernyataan itu disampaikan dalam konferensi pers usai mengadakan pertemuan luar biasa dengan para Menlu dari Dewan Kerjasama Teluk (GCC).
“Kami berencana melakukan tindakan lebih lanjut kepada Iran jika mereka tetap berperilaku seperti sekarang ini,” tegas Jubeir, seperti diberitakan Reuters, Minggu (10/1/2016).
Ia menegaskan, ketegangan ini berpangkal dari Iran, bukan dari Arab Saudi ataupun GCC.
“Kami sedang mengevaluasi perilaku Iran dan akan mengambil langkah untuk membalas mereka. Segalanya akan segera jelas di masa depan,” lanjut pria berkepala plontos itu.
Jubeir tidak merinci apa langkah lanjutan yang akan diambil terhadap Iran. Yang jelas usai pertemuan, GCC mengutuk keras aksi yang disebut sebagai intervensi Iran terhadap urusan dalam negeri Arab Saudi serta kawasan. GCC sendiri diketahui berisi negara-negara sahabat Arab Saudi seperti Bahrain, Qatar, Oman, dan Uni Emirat Arab (UAE).
Pria 53 tahun itu juga menuturkan negaranya sudah meminta Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dimana Iran merupakan salah satu anggota, untuk segera melakukan konferensi luar biasa untuk membahas serangan terhadap perwakilan mereka di Teheran dan Mashhad.
Iran sendiri menuding Arab Saudi sebagai penyebab krisis diplomatik antara kedua negara karena dinilai melakukan provokasi dengan mengeksekusi mati ulama terkemuka Syiah Sheikh Nimr al Nimr. (man)

Arab Saudi akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Iran

Ahad, 29 Rabiul Awwal 1437 H / 10 Januari 2016 12:17 –
Arab Saudi kemungkinan akan mengambil tindakan lebih lanjut terhadap Iran setelah memutuskan hubungan dengan saingan regionalnya itu pekan ini, menteri luar negeri Saudi mengatakan pada Sabtu (9/1/2016), sebagaimana dilansir oleh Yahoo News.
Komentar Adel al-Jubeir datang dalam konferensi pers setelah pertemuan luar biasa dengan para menteri luar negeri dari Gulf Cooperation Council (GCC), yang diselenggarakan untuk membahas ketegangan dengan Iran setelah serangan terhadap misi diplomatik Arab Saudi di sana.
“Kami akan mencari langkah-langkah tambahan yang harus diambil jika (Iran) terus dengan kebijakannya saat ini,” kata Jubeir, tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang langkah-langkah apa yang akan diambil.
Krisis antara Arab Saudi dan Iran, yang keduanya merupakan eksportir minyak utama, dimulai ketika Arab Saudi mengeksekusi tokoh terkemuka Syiah Nimr al-Nimr pada 2 Januari, yang memicu kemarahan di kalangan Syiah di Timur Tengah.
Di Iran, pengunjuk rasa menyerbu kedutaan Saudi di Teheran, sehingga mendorong Riyadh untuk memutuskan hubungan dengan Iran.
Teheran memutus semua hubungan komersial dengan Riyadh, dan melarang jamaah Iran untuk melakukan umrah ke Mekkah.
“Eskalasi itu berasal dari Iran, bukan dari Arab Saudi atau GCC. Kami sedang mengevaluasi gerak gerik Iran dan mengambil langkah-langkah untuk melawan mereka. Dan semuanya akan menjadi lebih jelas dalam waktu dekat,” kata Jubeir.
Setelah pertemuan itu GCC, yang terdiri Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Oman, Kuwait dan Uni Emirat Arab, mengecam Iran yang dianggap selalu turut campur dalam urusan internal Arab Saudi dan di kawasan tersebut.
Jubeir juga mengatakan bahwa Arab Saudi telah meminta Organisasi Kerjasama Islam, dimana Iran termasuk salah satu anggotanya, untuk mengadakan pertemuan luar biasa untuk membahas serangan yang dilakukan terhadap kedutaan Arab Saudi.
(ameera/arrahmah.com)