Tuesday, April 28, 2015

Kejadian-Kejadian Penting yang Diberitahukan Sebelumnya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (Bag. 1)

Oleh: Anshori Umar Sitanggal / Publikasi: Sabtu, 28 Februari 2015 14:08
1. Abu Bakar ash-Shiddiq radliyallahu ‘anhu akan memerintah kaum muslimin sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Antara lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata kepada seorang perempuan, “Pulanglah kamu!
Perempuan itu berkata, “Katakanlah, bagaimana kalau tuan tidak aku temukan lagi?”
Seolah-olah ia dapat merasakan bahwa ajal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hampir dekat. “Kalau kamu tidak menemui aku lagi, maka datanglah kepada Abu Bakar.” (Riwayat al-Bukhari dalam shahihnya, hlm 93, kitab al-Ahkam 51, bab al-Istikhlaf, no. 7220).
Dan ternyata bernar, bahwa yang memerintah kaum muslimin sepeninggal beliau adalah Abu Bakar.
Begitu pula, sabda beliau ketika hendak menulis surat wasiat bahwa Abu Bakar yang akan menggantikan kedudukan beliau sebagai Khalifah, tetapi tidak jadi, karena beliau tahu para shahabatnya takkan berpaling dari Abu Bakar. Dan hal itu karena mereka mengakui keunggulan dan keutamaan Abu Bakar sebagai orang yang pertama-tama masuk Islam.
Sabda beliau, “Allah dan orang-orang mukmin menolak selain Abu Bakar.” (Riwayat Muslim dalam Shahihnya, hadits no. 2387, 44, Kitab Fadhaailus-Shahabah, 1, Bab Min Fadhaail Abi Bakar ash-Shiddiq).
Juga sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “…(Patuhlah kamu sekalian) kepada dua orang sepeninggalku, Abu Bakar dan Umar.
Hadits riwayat Ahmad, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi, yang menurutnya hadits ini hasan. Sedangkan menurut Ibnul-Yaman, hadits ini shahih. Dan hadits ini telah diriwayatkan pula dari sanad Ibnu Mas’ud, Ibnu Umar dan Abu Darda’.
Masalah ini telah kami bicarakan panjang-lebar dalam Kitab Fadhaailus-Shahihain, yang intinya, bahwa apa yang diisyaratkan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar terjadi, yakni Abu Bakar ash-Shiddiq menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian disusul Umar, persis seperti yang diberitahukan sebelumnya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Riwayat at-Tirmdizi dalam Sunannya 2/290 dari Hudzaifah bin Yaman. Dan diriwayatkan pula oleh Ibnu Majah dalam Sunannya, 1/27).
2. Kaum muslimin akan menaklukkan Mesir
Mesir ditaklukkan pada masa pemerintahan Umar bin Khatthab radliyallahu ‘anhu oleh Amr bin Ash pada tahun 20 H.
Dalam kitab Shahih Muslim riwayat Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sesungguhnya kamu akan menaklukkan suatu negeri yang ada disebutkan di sana istilah Qirath (satuan berat emas di Mesir. 1 Qirath = 4/6 dinar). Maka perlakukanlah penduduknya dengan baik. Karena mereka berhak mendapat perlindungan dan ada hubungan kekeluargaan dengan kita.” (Riwayat Muslim dalam Shahihnya 44, Kitab Fadhaailus-Shahabah 56, BabWashiyyatun-Nabi bi Ahli Mishr, hadits no. 2543).
3. Persia dan Romawi akan musah dan takkan muncul kembali
Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan secara otentik dari beliau dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim,
Apabila Kaisar ini telah mati, maka takkan ada kaisar lagi sesudahnya. Dan apabila Kisra ini telah mati, juga takkan ada kisra lagi sesudahnya. Demi Allah yang menggenggam jiwaku, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan membelanjakan gudang-gudang kekayaan mereka berdua di jalan Allah.” (Riwayat al-Bukhari dalam Shahihnya, 83, Kitab al-Aiman wa an-Nudzur, 3, Bab Kaifa Kanat-Yaminun-Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, no. hadits 6229).
Apa yang diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam benar-benar terjadi, persis seperti yang beliau kabarkan. Pada masa Abu Bakar, Umar, Utsman radliyallahu ‘anhum kekuasaan Kaisar Hiraklius tersingkir dari Syam dan seluruh jazirah. Kekuasannya kemudian terbatas di Romawi saja. Orang Arab memang biasa menyebut kaisar kepada siapa saja yang menjadi penguasa Romawi berikut Syam dan Jazirah.
Hadits ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi penduduk Syam, bahwa kekuasaan Romawi tidak akan kembali ke negeri itu buat selama-lamanya sampai Hari Kiamat.
Dan hadits ini sebentar lagi akan kami sebutkan lagi, In Syaa Allah, dengan sanad dan matan selengkapnya.
Adapun Kisra, sebagian besar kekuasaannya lepas pada masa Umar bin Khatthab radliyallahu ‘anhu, dan habis sama sekali pada masa Ustmanradliyallahu ‘anhu. Ada pula pendapat yang mengatakan pada tahun 32 H. Segala puji dan karunia Allah jua kiranya.
Hal ini telah dibahas secara rinci dalam Kitab al-Bidayah, termasuk kisah kutukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap Kisra ketika mendengar bahwa raja itu merobek-robek surat yang beliau kirim kepadanya. Waktu itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa agar kerajaanya terobek-robek dan hancur lebur. Ternyata doa beliau menjadi kenyataan.
4. Umar bin Khatthab akan terbunuh
Dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, Hudzaifah mengisahkan, “Kami sedang duduk di dekat Umar radliyallahu ‘anhu, tiba-tiba dia berkata, ‘Siapakah di antara kamu sekalian yang hafal hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai fitnah?’
Saya jawab, ‘Aku.’
Umar bekata, ‘Ucapkan, sungguh, berani juga kamu ini.’
Maka saya katakana, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyebut fitnah yang dialami seorang lelaki dalam keluarganya, hartanya, dirinya, anaknya, dan tetangganya, itu semua bisa terhapus dengan shalat, sedekah, amar makruf dan nahi munkar.’
Umar berkata, ‘Bukan ini yang aku maksudkan, tetapi yang aku maksud fitnah yang bergejolak laksana gelombang laut.’
Maka saya berkata, ‘Yaa Amirul Mukminin, sesungguhnya antara anda dan fitnah itu ada pintu tertutup.’
Umar berkata, ‘Celaka, pintu itu akan dibuka dan didobrak?”
‘Bahkan Didobrak.’ Jawabku. Maka umar pun berkata, ‘Kalau begitu, pintu itu takkan bisa ditutup lagi buat selama-lamanya?’
‘Benar.’ Kataku.
(Mendengar periwayatan Hudzaifah itu), maka kami bertanya kepadanya, ‘Sepertinya Umar tahu siapa yang dimaksud pintu itu?’
‘Ya.’ Jawab Hudzaifah, ‘Sesungguhnya aku telah menceritakan kepadanya bukan hadits yang keliru.’”
Perawi hadits ini (Syaqiq) berkata, “Namun kami takut menanyakan kepada Hudzaifah siapa yang dimaksud pintu itu. Oleh karena itu, kami ketakan hal itu kepada Masruq, supaya dia menanyakannya kepada Hudzaifah, dan ternyata jawabnya, ‘(Pintu itu adalah) Umar.’”
Demikianlah, ternyata apa yang diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu benar-benar terjadi. Persis setelah terbunuhnya Umar pada tahun 23 H, terjadilah berbagai macam fitnah di tengah masyarakat, dimana penyebab tersebarnya fitnah-fitnah itu adalah terbunuhnya Umar. (Riwayat al-Bukhari dalam Shahihnya, 92, Kitabul-Fitan, 17, Bab al-Fitnatil-lati Tamuju Kamaujul-Bahr, hadits no. 7096).
5. Ustman bin Affan akan mengalami cobaan berat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberitakan bahwa Utsman bin Affan shallallahu ‘alaihi wa sallam termasuk penghuni surga, dikarenakan bencana yang menimpanya. Ternyata berita tersebut benar-benar terjadi. Utsman dikepung di rumahnya lalu dibunuh sebagai syahid yang sabar dan ikhlas. Semoga Allah subhanahu wa ta’alaa senantiasa meridhainya.
Berkenaan dengan kisah pembunuhan Utsman ini, kami telah menyebutkan hadits-hadits yang berisi peringatan dan pemberitahuan sebelumnya tentang bakal terjadinya peristiwa ini. Dan semuanya ternyata benar-benar terjadi persis seperti yang diisyaratkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Begitu pula telah kami sebutkan hadits-hadits tentang akan terjadinya Perang Jamal dan Shiffin. Baik yang berkenaan dengan jalannya kedua insiden tersebut maupun huru-hara dan berbagai macam peristiwa yang terjadi waktu itu. Dan kepada Allah kita memohon segala pertolongan-Nya.
Sumber: Ibnu Katsir, an-Nihayah: Fitan wa Ahwaalu Akhiruz-Zaman atauHuru-Hara Hari Kiamat, (Pent. Anshori Umar Sitanggal, Imran Hasan, S.Ag), Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, Cet. Kedua, Desember, 2002, hlm. 3-8.