puteri-puteri-manusia-terbaik
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan penutup para Nabi dan Rasul Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam dengan 4 (empat) orang putri -Radhiyallahu ‘anhunna- kesemuanya telah sampai pada puncak kesucian, keshalaihan, wira’i dan taqwa. Mereka adalah teladan dan percontohan bagi setiap wanita yang menginginkan keselamatan dan kebahagiaan.

1. putri sulungnya adalah Zaenab Radiyallohu ‘Anha yang lahir sepuluh tahun sebelum Kenabian, dan yang wafat di masa Ayahandanya Rasulillah Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam pada tahun 8 H setelah menderita sakit akibat dijatuhkan kaum musyrik Quraisy dari ontanya saat hijrah. Dinikahi oleh Abul Ash ibn al-Rabi’, memiliki putra yang bernama Ali, meninggal saat kecil. Dan memiliki putrid yang bernama Umamah, yang dinikahi oleh Ali ibn Abi Thalib setelah wafatnya Fatimah Radiyallohu ‘Anha.
2. yang bungsu adalah penghulu wanita ahli surga, ibu dari dua gunung yang menjulang tinggi, dua cucu yang wangi; al-Hasan dan al-Husain Radiyallohu ‘Anhuma. Dia adalah Fatimah al-Zahra` al-Batul Radiyallohu ‘Anha, belahan jiwa Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam . dia adalah putrid Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam yang paling utama, sebaik-baik wanita yang ahli ibadah dan zuhud. Suaminya adalah khalfah al-Rasyid, al-Mujahid al-Abid, al-Alim al-Zahid amirul Mukminin Ali ibn Abi Thalib Radiyallohu ‘Anhu. Fatimah Radiyallohu ‘Anha juga keluarga Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam yang pertama kali menyusul Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam untuk menghadap Rabbil alamin pada bulan Ramadan tahun 11 H. Meninggalkan 4 anak; Hasan, husain, Zaenab dan Ummu kultsum Radiyallohu ‘Anhuma.
3. Putri Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam yang kedua adalah seorang wanita yang berkwa dan suci; Ruqayyah Radiyallohu ‘Anha yang dilahirkan 7 tahun sebelum hijrah, pemilik keunggulan dalam dua Hijrah (Habasyah dan Madinah), istri dari khalifah al-Rasyid ketiga Usman ibn Affan Radiyallohu ‘Anhu . Meninggal di Madinah saat kaum muslimin berjuang dalam perang Badar, setelah menderita sakit. Melahirkan seorang putra; Abdullah ibn Usman, yang meninggal pada tahun 6 H.
4. Kemudian Ummu Kultsum Radiyallohu ‘Anha, yang dilahirkan setelah Ruqayyah Radiyallohu ‘Anha, yang dinikahkan oleh ayahandanya dengan laki-laki shalih pilihannya yaitu suami dari Ruqayyah, sepeninggal Ruqayyah. Maka Ummu Kultsum adalah sebaik-baik pengganti dan sebaik-baik wanita yang digantikan. Maka Usman ibn Affan Radiyallohu ‘Anhu dengan demikian mendapatkan anugerah 2 putri Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam sehingga dia bergelar Dzunnurain (Pemilik 2 cahaya). Ummu Kultsum Radiyallohu ‘Anha meninggal di Madinah pada bulan Sya’ban tahun 9 H, tidak pernah melahirkan anak..
Fakta sejarah yang disaksikan al-Qur`an ini menggugurkan apa yang dinyanyikan oleh oleh sebagian orang bahwa Fatimah Radiyallohu ‘Anha adalah satu-satunya putrid Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam. Sementara yang lain adalah anak asuhnya, bukan anak kandungnya. Allah berfirman: “وبناتك”” dalam bentuk jamak (plural), sedangkan yang paling kecil dari jamak itu adalah 3, sementara sunnah dan ijma’ telah menunjukkan bahwa mereka berempat adalah putrid-putri Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam . begitu pula kami kutipkan untuk para pembaca 27 referensi yang menunukkan hal ini.
(Abu Hamzah -ibn Qomari -)