Sunday, June 19, 2016

Dewan Ulama Pakistan : Iran Tak Henti-Hentinya Merusak Persatuan Islam. Puluhan Diplomat Amerika Minta Serangan Militer Untuk Gulingkan Rezim Assad


Jumat, 27 Mei 2016 11:02
ISLAMABAD (fokusislam) – Dewan Ulama Pakistan memberikan pernyataan tegas terhadap negara Iran dan berbagai makar yang sering dilakukan negara syiah tersebut. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis (26/5/2016), Dewan Ulama Pakistan meminta Iran agar tidak lagi memberikan dukungan kepada kelompok teroris.
Yang dimaksud dalam pernyataan Dewan Ulama Pakistan adalah kondisi yang terjadi di Yaman. Sudah bukan rahasia lagi kalau kelompok Syiah Hutsi mendapat sokongan kuat dari negara Iran. Dengan sokongan tersebut, kelompok Hutsi membuat kondisi keamanan di Yaman menjadi tidak menentu.
Selain itu, krisis Suriah juga termasuk dari perhatian Dewan Ulama Pakistan. Rezim yang kini berkuasa, Bashar Assad juga tak lepas dari kritikan Dewan Ulama akibat kesewenang-senangan mereka terhadap warga sipil.
“Konspirasi Iran sudah tersingkap, dimana mereka membantu kelompok teroris (penguasa) di Suriah dan membantu kelompok pemberontak di Yaman,” kata Syaikh Thahir Mahmud Al-Asyr yang dikutip dari islammemo, Jumat (27/5/2016).
Lebih lanjut, Syaikh Thahir juga menyebut bahwa Iran tidak henti-hentinya membuat kerusakan terhadap persatuan umat Islam. Syaikh Thahir kemudian menekankan bahwa sekarang-lah waktu yang tepat untuk kembali menguatkan persatuan Islam dari beragam makar yang menderanya. (azman)


Puluhan Diplomat Amerika Minta Serangan Militer Untuk 
Gulingkan Rezim Assad

Sabtu, 18 Jun 2016 10:37
NEW YORK (fokusislam) – Puluhan pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menandatangani memo internal berisi permintaan serangan militer Amerika Serikat terhadap rezim pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad. Memo tersebut ditandatangani oleh 51 diplomat tingkat menengah ke atas.
Dalam memo tersebut, para diplomat menyebut kalau pendekatan yang dilakukan AS malah membuat Assad begitu nyaman memegang tampuk kekuasaan, demikian seperti dikutip dari alarabiya, Kamis (16/6/2016).
Juru bicara Deplu AS mengaku menerima memo internal tersebut, namun menolak berkomentar mengenai isinya.
Memo internal yang mengemukakan ketidakpuasan mengenai kebijakan pemerintah AS melalui saluran Deplu AS bukan hal luar biasa. Namun, jarang sekali terjadi sekumpulan diplomat menyuarakan ketidaksetujuan terhadap posisi Gedung Putih secara bersamaan.
Seorang diplomat yang tidak ikut menendatangani memo tersebut menyebut bahwa Amerika Serikat masih tidak akan masuk secara militer ke wilayah Suriah. Adanya memo juga tidak akan merubah sikap Obama yang tetap menginginkan jalur perundingan guna menyelesaikan krisis di  Suriah.
Sejak tahun 2014, Pemerintah AS selama ini tidak bersedia menambah pasukan darat ke Suriah.