Raja Salman bin Abdul Aziz hafizhahullahberkata: “Segala
puji bagi Allah yang telah berfirman:
كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو
الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa.
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” [QS.
Ar-Rahman: 26-27]
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah atas
nabi-Nya beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dengan hati yang yakin sepenuhnya terhadap qadha dan qadar Allah, diselimuti
kesedihan yang mendalam, aku menyampaikan kepada rakyat Saudi, bangsa arab dan
kaum muslimin rasa belasungkawa atas meninggalnya Pelayan Dua Tanah Suci Raja
Abdullah bin Abdul Aziz -rahimahullah-, yang mana Allah telah
berkehendak untuk memilihnya kembali ke sisi-Nya, setelah perjalan hidup yang
panjang dalam usaha mewujudkan ketaatan kepada Rabb-nya, meninggikan agamanya,
melayani negara dan rakyatnya, serta mengatasi berbagai permasalahan yang
dihadapi bangsa arab dan kaum muslimin.
Kami memohon kepada Allah ta’ala agar mencurahkan
rahmat-Nya yang luas kepadanya, menempatkannya di dalam surga, serta membalas
segala apa yang telah dipersembahkannya dalam melayani agama, negara dan
bangsanya.
Sebagaimana
kami memohon agar Allah memberi kami kesabaran dan pahala. Di hadapan musibah
ini, kami tidak akan mengucapkan selain apa yang Allah perintahkan kepada kami
untuk diucapkan, yaitu
إنا لله وإنا إليه راجعون
Saudara-saudara
dan segenap putra-putri negeri sekalian…
Sesungguhnya
Allah telah menghendaki diriku untuk memikul amanah yang berat, maka aku
menghadap-Nya seraya memohon agar Dia memberiku pertolongan dan taufiq.
Aku
juga memohon agar Allah menampakan yang haq sebagai al haq di hadapan kami, dan
menjadikan kami orang yang mengikutinya. Serta menampakkan yang batil sebagai
kebatilan di hadapan kami, dan menjadikan kami orang yang menjauhinya.
Kita
akan tetap berkomitmen -dengan pertolongan dari Alah- untuk berpegang teguh
dengan konsep yang lurus yang telah berlangsung di negeri ini sejak pertama
didirikan dibawah kepemimpinan pendirinya King Abdul Aziz serta kepemimpinan
anak-anak beliau setelahnya -rahimahumullah-, dan kita tidak akan
menyimpang sedikitpun untuk selama-lamanya. Konstitusi kita adalah
Kitabullah dan Sunah nabi-Nya -shallallahu
alaihi wasallam-
Saudara-saudara
sekalian…
Sesungguhnya
umat islam dan bangsa arab saat ini sangat perlu untuk bersatu padu. Kami akan
melanjutkan kebijakan negara ini, yang telah Allah pilih sebagai titik awal
penyebaran risalah (Nabi-Nya) dan kiblat (kaum muslimin), dalam hal mengambil
berbagai langkah yang dapat meningkatkan persatuan dan dalam memecahkan
berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa kita berdasarkan rambu-rambu agama
islam yang hanif yang telah diridhai Allah untuk kita. Agama Islam adalah agama
yang damai, penuh kasih sayang, moderat dan adil.
Hanya
kepada Allah saya memohon agar Dia senantiasa membimbing saya dalam melayani
rakyat tercinta, merealisasikan apa yang menjadi harapan mereka, menjaga
keamanan dan stabilitas negara kita, serta melindunginya dari berbagai
kejahatan. Sesungguhnya Allah sajalah yang mampu melakukan semua itu dan tidak
ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Nya”
(Pidato
Pertama Raja Salman bin Abdul Aziz hafizhahullah di Riyadh
04/04/1436 H)
Pidato
beliau dapat disaksikan disini:
Al-Ustadz
Aan Chandra Thalib hafizhahullah
Pujian Para Ulama Terhadap Pemerintah Arab Saudi
Asy-Syaikh
Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh rahimahullah berkata:
فحكومتنا بحمد الله شرعية دستورها
كتاب الله تعالى وسنة رسوله صلى الله عليه وعلى اله وصحبه وسلم
“Segala puji milik Allah, pemerintah kami
berjalan di atas syariat. Undang-undang yang dipakai adalah kitab Allah ta’ala
dan sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam” [Fatawa Asy-Syaikh
Muhammad bin Ibrahim, 12/341]
Asy-Syaikh
Abdul Aziiz bin Baz rahimahullah berkata:
وهذه الدولة السعودية دولة إسلامية
والحمد لله تأمر بالمعروف وتنهى عن المنكر وتأمر بتحكيم الشرع وتحكمه بين المسلمين
“Negara Arab Saudi ini merupakan negara Islam,
segala puji milik Allah, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari
kemungkaran, memerintahkan untuk berhukum dengan syariat, serta menerapkan
syariat tersebut diantara kaum muslimin” [Kaset Al-Ahdaf Al-Hamalaat Al-I’lamiyyah]
Asy-Syaikh
Ibnu Baz rahimahullah juga berkata:
لا ريب أن بلادنا من أحسن البلاد
الإسلامية وأقومها بشعائر الله على ما فيها من نقص وضعف
“Tidak ada keraguan bahwa negera kami termasuk diantara negara Islam yang
baik, diantara negara yang paling tegak menerapkan syariat Allah, meskipun di
sana masih terdapat kekurangan dan kelemahan” [Majmu’ Fatawa Ibn Baz,
4/162]
Asy-Syaikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah berkata:
وأخيراً فإني أسأل الله سبحانه وتعالى
أن يديم النعمة على أرض الجزيرة وعلى سائر بلاد المسلمين ، وأن يحفظ دولة التوحيد
برعاية خادم الحرمين الملك فهد بن عبدالعزيز ، وأن يطيل في عمره في طاعة وسداد أمر
وتوفيق موصول
“Dan yang terakhir, aku memohon kepada Allah subhanahu
wata’ala agar melanggengkan nikmat ini di bumi Al-Jazirah dan seluruh negeri
kaum muslimin, menjaga negeri tauhid yang dipimpin oleh pelayan dua tanah suci
Raja Fahd bin Abdul Aziz, memanjangkan umur beliau dalam ketaatan, meluruskan
langkah beliau serta memberikan taufiq pada beliau.. [Kalimat Al-Albani Al-Fa’iz bi Ja’izah Al-Malik
Al-Faishal Tahun 1419 H]
Asy-Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:
أشهد الله تعالى على ما أقول وأشهدكم
أيضا أنني لا أعلم أن في الأرض اليوم من يطبق
شريعة الله ما يطبقه هذا الوطن أعني
المملكة العربية السعودية وهذا بلا شك من نعمة الله علينا
“Aku bersaksi kepada Allah ta’ala atas apa
yang aku ucapkan, aku juga bersaksi pada kalian bahwa aku tidak mengetahui ada
suatu negeri di atas muka bumi ini yang menerapkan syariat Allah seperti yang
diterapkan di negeri ini yaitu Kerajaan Arab Saudi[1].
Tidak diragukan lagi bahwa ini merupakan nikmat yang Allah anugrahkan pada
kita…” [Wujub Tha’atis Sulthan hal. 49]
Asy-Syaikh
Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i rahimahullah berkata:
فقد رأيت في جريدةٍ الأمير نايفاً –
حفظه الله تعالى – طلب منه ترشيح المرأة فقال ( أتريدون أن يبقى الرجل هو في بيته
وهي تخرج؟ لا! هذا أمر لا تحاولوا فيه ) وطلب منه الانتخابات فقال ( رأيناها
ليست ناجحة في البلدان المجاورة ، فإن الذي ينجح فيها هم أهل النفوذ وأهل الأموال
) . وصدق ثم بعد ذلك أيضاً هي واردة من قبل أعداء الإسلام
“Sungguh aku membaca surat kabar, disebutkan
di sana bahwa Al-Amiir Nayif hafizhahullah[2] diminta
agar wanita juga dipilih (memegang jabatan pemerintahan –pen) , maka beliau
menjawab: ‘apakah kalian ingin laki-laki menetap di rumahnya, sementara para
wanita keluar?? Tidak !! Perkara ini tidak mungkin terjadi’. Beliau juga
pernah diminta agar diadakan pemilu, maka beliau menjawab: ‘kami melihat
Pemilu itu tidak berhasil di negara tetangga, tokoh-tokoh yang dihasilkan
hanyalah orang-orang memiliki uang dan harta’. Beliau telah benar, pemilu
juga berasal dari musuh-musuh Islam…”
الحكومة السعودية – وفقها الله لكل خير – استقبلتها بشرط أن تكون
خاضعة للإسلام وللكتاب والسنة هكذا أيضاً إقامة الحدود وإقامة الحدود كما يقول
ربنا عز وجل في كتابه الكريم )وَلَكُمْ فِي
الْقِصَاصِ حَيَاةٌ( نعم ! القتل قليل في هذه البلاد ،
وكذلك السرقة تضع سيارتك عند المسجد أو عند باب بيتك ولا يأتيها السارق ولا شيء ،
ثم بعد ذلك في بلدان أخرى تضعها وتخرج ولا تراها ، بل ربما ينهبونها على الشخص وهو
في سيارته ، فهذا هو بسبب إقامة الحدود ، فجزاهم الله خيراً
“Pemerintah Arab Saudi –semoga Allah
memberikannya taufik dalam setiap kebaikan- menerimanya dengan syarat tunduk
kepada Islam, Al-Kitab dan As-Sunnah. Demikian pula diterapkan hukum-hukum had,
sebagaimana Rabb kita ’azza wajalla berfirman dalam kitab-Nya yang mulia:
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ
“Dan dalam qishash terdapat kehidupan bagi
kalian”
Tindakan
pembunuhan dan pencurian jarang terjadi di negeri ini. Engkau meletakkan
mobilmu di depan masjid atau di depan pintu rumahmu, pencuri tidak berani
mencurinya, tidak masalah. Bandingkan di negeri lain, engkau meletakkan
mobilmu, meninggalkannya dalam sekejap, engkau tidak melihat mobilmu lagi.
Bahkan terkadang mereka mengingatkan seseorang di dalam mobilnya, ini terjadi
dengan sebab diterapkannya hukum-hukum had, semoga Allah membalas mereka dengan
kebaikan.” [Musyahadati fil Mamlakah Al-Arabiyyah As-Su’udiyyah]
Asy-Syaikh
Hammad Al-Anshari rahimahullah berkata:
من أواخر الدولة العباسية إلى زمن
قريب والدول الإسلامية على العقيدة الأشعرية أو عقيدة المعتزلة ، ولهذا نعتقد أن
هذه الدولة السعودية نشرت العقيدة السلفية عقيدة السلف الصالح بعد مدة من الانقطاع
والبعد عنها إلا عند ثلة من الناس
“Sejak akhir Daulah Abbasiyah hingga beberapa
waktu yang lalu, negeri-negeri Islam berada di atas aqidah Asy’ariyyah atau
aqidah Mu’tazilah. Oleh karena itu (kita patut bersyukur –pen), karena negeri
Arab Saudi ini menyebarkan aqidah salafiyyah, aqidah yang diyakini oleh para
ulama pendahulu kita yang shalih (As-Salaf Ash-Shalih) setelah sekian lama
terjadi kekosongan, serta jauh dari aqidah salafiyyah kecuali dipegang oleh
segelintir manusia” [Al-Majmuu’ fi Tarjamah Asy-Syaikh Hammad hal. 485]
Asy-Syaikh
Hammad rahimahullah juga berkata:
إن المملكة العربية السعودية دولة
سلفية
“Sungguh Kerajaan Arab Saudi adalah negeri
salafiyyah” [Al-Majmuu’ hal. 530]
Allahua’lam,
semoga bermanfaat
Sumber: Ad-Durar As-Saaniyyah , Fatawa Ulama
As-Salafiyyin As-Sawiyyah fi Bilad At-Tauhid As-Su’idiyyah
Ditulis
oleh Abul-Harits di Madinah 10 Rabi’uts Tsani 1436
[1] Sungguh tepat perkataan Asy-Syaikh Al-Utsaimin
rahimahullah. Telah beberapa kali ditegakkan hukuman mati terhadap para pelaku
kriminal yang memang layak dihukum mati di sini. Beberapa waktu yang lalu telah
dieksekusi seorang terpidana pengedar narkoba di lampu merah dekat asrama
tempat kami tinggal. Sebelum dieksekusi, para hadirin yang menyaksikan dibacakan
ayat ini:
إِنَّمَا جَزَاءُ
الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا
أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ
مِنْ خِلَافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا
وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيم
“Sesungguhnya balasan
terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan
membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau
dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari
negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) penghinaan untuk
mereka di dunia, dan di akhirat mereka akan memperoleh siksaan yang besar“. [QS Al-Maidah: 33]
Setelah itu terpidana diberikan nasehat agar bertaubat kepada Allah, kemudian diberikan kesempatan mengucapkan kalimat tauhid La’ilahaillah,
barulah kemudian ia dieksekusi.
[2] Al-Amiir Nayif bin Abdul Aziz rahimahullah telah
wafat. Dahulu Al-Amiir Nayif menjabat sebagai Putra Mahkota Kerajaan yang
akan menggantikan Raja Abdullah bin Abdul Aziz, namun qaddarallahu wamasya’a
fa’ala beliau wafat, sehingga jabatan putra mahkota digantikan oleh Al-Malik
Salman bin Abdul Aziz (Raja Arab Saudi saat ini)
Posted by Abul-Harits at 11:34 PM
http://abul-harits.blogspot.com/2015/01/pujian-para-ulama-terhadap-pemerintah_30.html
Saudi
Merubah Mekkah Menjadi Seperti Kota LAS VEGAS ?? Benarkah ??
Untukmu
Wahai Para Penghujat SAUDI……………..
Saya sangat heran
dengan mereka yang membenci Arab Saudi.
1. Mereka menghujat
pemerintah Arab Saudi karena “mengubah Makkah menjadi
Las Vegas”, sementara para penghujat ini tidak
pernah ke Makkah sama sekali, baik untuk haji maupun untuk umrah. Mereka tidak merasakan
bagaimana pemerintah Arab Saudi sangat memudahkan orang yang berhaji dan
berumrah untuk melaksanakan ibadahnya tersebut dan membuat mereka nyaman dalam
beribadah.
Jika pemerintah Arab
Saudi tidak membenahi Masjidil-Haram dan membiarkannya penuh padang pasir dan
tidak ada tempat untuk berteduh, sehingga mereka harus berhaji dan berumrah dan
nginap di tenda-tenda layaknya ratusan atau ribuan tahun yang lalu (seperti
yang ada di foto-foto di bawah ini), mereka pasti juga akan
mencaci pemerintah Arab Saudi. Lalu, apa mau mereka? Perbuatan orang lain
selalu disalahkan akan tetapi kesalahan lidah sendiri tidak mau diintrospeksi.
Foto-foto Makkah jaman dulu:
“Masih percaya dengan isu bahwa Saudi Arabia tidak peduli
dengan peninggalan sejarah?!”Lihat di sini bagaimana Arab Saudi merawat salah satu tempat
bersejarah ini: https://www.facebook.com/achmed.anshorie/posts/782427288483780
2. Sebagian dari
mereka ingin menegakkan hukum
Islam, akan tetapi benci dengan
pemerintah Arab Saudi, yang jika dinilai
secara objektif dan tanpa hasad, adalah yang paling berhasil di dunia saat ini
dalam menerapkan syari’at Islam.
Selain itu, jika
mereka memuji Presiden Mursi
karena beliau adalah hafizh Qur’an(dan memang pantas dan berhak untuk
dipuji karena beliau adalah hafizh Qur’an), maka saya masih menunggu
pujian yang sama itu kepada Raja Salman ibn ‘Abdil-‘Aziz, yang telah menjadi
hafizh Qur’an sejak usia 10 tahun, dan juga telah berjuang untuk Islam selama sekian puluh tahun
hidupnya ini.
Baca di sini:
Dan juga di sini:
3. Mereka
menyorot salah satu pangeran Arab Saudi yang hidupnya glamour dan suka
foya-foya, padahal pangeran Arab Saudi tidak hanya itu saja. Mereka tidak mau melihat figur pemimpin teladan dan figur hamba yang penuh
takwa dari pangeran-pangeran Arab Saudi lainnya.
Baca
di sini mengapa rakyat Arab Saudi begitu mencintai ulil amrinya dengan
melihat profil Pangeran Amir Sulthan ibn ‘Abdil-‘Aziz (Putera Mahkota Arab
Saudi di masa Raja ‘Abdullah, akan tetapi beliau meninggal dunia sebelum Raja
‘Abdullah meninggal dunia, sehingga yang menggantikan Raja ‘Abdullah adalah
adik dari Pangeran Amir Sulthan, yaitu Raja Salman ibn ‘Abdil-‘Aziz):
4. Tidak
tergerakkah hati anda ketika melihat bagaimana rakyat Arab Saudi, berkat
taufiq dari Allah dan bimbingan dari para ulama’ di sana, menerapkan syari’at
Islam dalam kehidupan mereka?
Bahkan Raja ‘Abdullah, salah satu raja terkaya
di dunia, dikubur dengan tata
cara penguburan dan dengan kuburan yang syar’iy.
Baca di sini:
Atau apakah hati anda sudah mengeras, lebih keras daripada hati pendeta Kristen yang masuk Islam ini setelah
melihat kuburan Raja Fahd?
Baca di sini:
5.
Raja ‘Abdullah sendiri adalah raja yang telah banyak membantu negeri-negeri
muslimin lainnya.Anda di Indonesia mencaci Raja ‘Abdullah dengan
klaim bahwa beliau tidak pernah membantu rakyat Palestina, akan
tetapi rakyat Palestina sendiri berkabung karena wafatnya beliau, karena
beliau selama ini telah banyak membantu mereka dalam menghadapi masalah-masalah
di Palestina.
Baca
di sini:
Thayyib, jika pun anda tidak mau mengakui
jasa-jasa Raja ‘Abdullah, paling tidak ingatlah bahwa beliau adalah seorang
muslim yang juga memiliki hak atas anda untuk dijaga kehormatannya, terlebih
setelah beliau meninggal dunia. Beliau adalah saudara anda, terlebih lagi jika
sampai kabar kepada kita bahwa beliau berusaha menjadi hamba yang bertakwa
kepada Allah baik di depan publik maupun di saat bersendirian.
Baca di sini:
Copas dari status Mas Andy Octavian
Latief