Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلاَ تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا
الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah
kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui.” (QS al-Baqarah [2]: 42)
Kita dikejutkan berita baru di
negeri ini dengan munculnya istilah “Islam Nusantara” atau “Islam Pribumi”.
Pembelanya justru tokoh umat yang terkenal. Di sisi lain, kita dibenturkan pula
dengan istilah “Islam Timur Tengah”, tetapi kita tidak mendengar ada sebutan
“Kristen Nusantara”, “Hindu Nusantara”, atau yang semacamnya. Persoalannya, apa
gerangan maksud mereka?
Makna
ayat secara umum
Ibnu Katsir berkata, “Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang orang Yahudi mencampuradukkan perkara yang batil dengan
yang hak, melarang menyembunyikan yang hak dan menampakkan kebatilan. Allah Subhanahu wa Ta’alamelarang mereka dua perkara
ini. Sebaliknya, AllahSubhanahu wa Ta’ala memerintah mereka agar menampakkan kebenaran, karena mereka
mengetahui yang benar.” (Tafsīr Ibn Katsīr 1/245)