●Pembahasan ilmiyah terkait Bid’ah sebaiknya dengan tulisan (bil kitabah), YouTube (lisan)
bukan referensi ilmiyah, alat provokasi, bisa diedit dan hilang.
●Ittiba hanya satu jalan (al An'am 153), Bid'ah
banyak jalan, sesat dan bertolak belakang dengan Ittiba serta merusak Kesinambungan
syariat Islam.
●Bid’ah, ilmu dasar (pondasi) dienul
islam, kalau gagal faham disini selanjutnya makin fatal penyimpangannya.
●Pelaku bid'ah cenderung gemar berkata kasar,
menyerang individu atau kelompok lain yang menyampaikan hujah yang haq, mereka
bukan membantahnya dengan ilmu syar'i.
●Salah satu sebab melakukan Bid'ah, khawatir Eksistensi (privilege) golongannya (chauvinisme) akan
terancam, sarana (media) popularitas menyelisihi kaidah menyembunyikan amalan, alat penguasaan masa.
●Ada hubungannya menjamurnya kebid'ahan dengan
semaraknya thoriqoh- thoriqoh (tarekat), aliran-aliran tasawwuf (sufi) pada abad 3H. jika mencintai sunnah, mereka pasti akan
mengingkari thoriqoh-thoriqoh, tasawwuf
(sufi ) atau firqoh-firqoh yang menyimpang , mereka mencukupi amalan dengan Ittba
kepada Nabi.
●Bid’ah selalu disertai dengan perpecahan,
sebagaimana sunnah yang selalu diikuti dengan persatuan.
●Kebodohan Akan Menghalangi Seseorang Untuk
Menerima Kebenaran. Bahwasanya Hati Nurani Setiap Orang Lebih Menyukai Dan
Menginginkan Kebenaran Ketimbang Kebathilan. Ketika Ilmu Diangkat Dan Kebodohan
Merajalela.
●Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
مَنْ أَحْدَثَ حَدَثًا أَوْ آوَى مُحْدِثًا
فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ
“Barangsiapa yang berbuat bid’ah atau melindungi/membantu pelaku bid’ah, maka
baginya laknat Allah, para malaikat-Nya dan seluruh manusia”. (HR Bukhary,1870
dan Muslim, 1370).