Thursday, January 5, 2017

Syiah Dalam Kitab ‘Al-Milal Wa Al-Nihal’


Muhammad bin Ahmad Abu Al-Fatah Asy-Syarastani Asy-Syafai’i (474-548 H), selanjutnya disebut Syarastani sempena mengambil nama tempat kelahirannya. Tokoh yang sedang penulis bahas adalah pakar ragam ilmu, namun para sejarawan sepakat bahwa spesifikasi keilmuan Syarastani ada pada Ilmu Perbandingan Agama yang merupakan bagian dari Ilmu Kalam (theology). Diriwayatkan bahwa semenjak kecil Syarastani sudah ‘gila ilmu’ dan gemar melakukan penelitian, sebuah kegiatan yang lazimnya dilakukan oleh para mahasiswa dewasa ini. Modal utama Syarastani adalah ketekunan dan kecerdasan. Ketika memaparkan hasil penelitiannya, ia sangat moderat, tidak emosional, dan argumen-ergumennya selalu disertai dengan hujah-hujah yang kuat, hal itu menunjukkan bahwa dirinya memang menguasai masalah yang ia teliti.