Monday, April 18, 2016

Mengenang Syeikh Ayyub: Dari Makkah Ke Mihrab Nabawi Lalu Pemakaman Baqi



Namanya Muhammad Ayyub bin Muhammad Yusuf bin Sulaiman Umar, berasal dari keluarga berkebangsaan Burma. Syeikh Muhammad Ayyub lahir di kota suci Makkah al-Mukarramah tahun 1372 H/ 1952 M, 65 tahun lalu dalam hitungan hijriyah dan 64 tahun hitungan masehi.

KTT OKI Di Turki Tamparan Hebat Terhadap Iran Dan Hizbullata. Presiden Iran Hassan Rouhani Mengaku Sebagai Ahli Agama Dan Bersorban Besar Lari Ketakutan Sebagai Tertuduh Pelaku Kejahatan Dan Dikecam Negara-Negara OKI ! Cuma Anasir-Anasir Syiah Di Indonesia Yang Bela !

Mantan Anggota Hizbullah: KTT OKI Pukulan Telak Terhadap Iran
Presiden Iran Hassan Rouhani meninggalkan acara

Media massa Iran mengecam habis-habisan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerjasama Negara-Negara Islam (OKI) ke 13 yang berlangsung di Istanbul pada tanggal 10-15 April 2016.
Kecaman datang, khususnya setelah Iran menerima tamparan hebat pada saat KTT berlangsung,  dimana Iran dianggap bertanggungjawab terhadap berbagai tindakan teroris yang terjadi di kawasan; seperti yang tersebut dalam resolusi akhir dari KTT, yang mengakibatkan Presiden Iran dan delegasinya mangkir hadir pada saat pembacaan resolusi yang dikeluarkan pada Jumat 15 April kemarin.
Sebelumnya, kantor berita Anadolu Agency  Turki menyatakan sudah membaca draft resolusi KTT yang didalamnya terdapat beberapa point penting antara lain adalah ajakan kerjasama dalam menghadapi kejahatan teroris yang menimpa banyak dunia Islam, dan ajakan agar kerja sama OKI dan Iran harus dengan dasar saling menghormati antar sesama negara-negara jiran tanpa ada intervensi terhadap urusan internal negara-negara kawasan.
Juga terkait dengan kebijakan negara-negara yang tergabung dalam OKI diharapkan dapat menyelesaikan berbagai sengketa dengan cara damai tanpa kekerasan maupun ancaman-ancaman, demikian dinukil situs cairoportal, Sabtu (16/04/2016).
Sementara itu, saluran televisi Syiah Iran, Al-Alam dalam laporannya pada Sabtu (16/04/2016) juga menyerang KTT OKI 13 -yang ditutup pada Jumat (15/04/2016) di Istanbul dengan menyebut sebagai KTT  organisasi yang lemah perannya dan tidak berdaya dalam menghadapi berbagai tantangan yang sedang dihadapi oleh umat Islam saat ini.
Dalam laporan tersebut, TV Syiah ini menyatakan ketidaksetujuan Iran terhadap 4 point resolusi yang dinilai merugikan Iran sebagai negara pendiri OKI dan point lain yang dinilai merugikan Hizbullata Libanon.
Iran juga mengkritik cara-cara yang digunakan oleh negara-negara OKI dalam memaksakan beberapa keputusan yang berdasarkan kepada ancaman-ancaman dan janji-janji palsu, sebagaimana Iran juga mengingatkan OKI akan menyesal kelak karena telah membuat keputusan yang merugikan Iran dan Hizbullata.
Teheran menilai bahwa yang berlangsung pada   KTT OKI yang ke 13 kali ini adalah “kampanye kebencian” terhadap Iran dengan menuduh Saudi sebagai sumber masalah. Menurut Iran, Saudi ingin membawa isu kebencian ini ke Dewan Kemananan PBB dengan cara terlebih dahulu mempromosikan proyek pelabelan Hizbullata sebagai organisasi teroris.
Dalam konteks yang sama, mantan anggota Hizbullah mengatakan bahwa apa yang terjadi di KTT OKI -dimana Iran dijadikan sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap berbagai tindakan teroris dikawasan- baru hanya permulaan saja, dalam rangka mengembalikan Iran ke habitat aslinya agar Iran kembali tau diri dan dapat menakar dirinya agar tidak besar kepala di kawasan.
Menurutnya, apa yang terjadi di KTT -menurutnya- adalah pukulan telak buat Iran.
Dalam pernyataannya kepada situs cairoportal, mantan anggota Hizbullah Libanon yang tak disebutkan namanya ini mengatakan, “bahwa yang telah terjadi di KTT adalah pengungkapan fakta bahwa dunia Islam berada di belakang Saudi dan sama sekali tidak berniat membela Iran”.
Mantan Hizbullata ini juga menegaskan bahwa sikap Saudi sangat kuat dan didukung oleh banyak pihak, didukung oleh negara-negara Arab dan didukung oleh dunia Islam.
Sementara Iran, posisinya sangat lemah layaknya seperti seorang pencuri yang ketangkap basah dan tidak dapat membela diri.
Menurutnya, kaburnya Presiden Iran Hassan Rouhani pada sidang akhir dan pada saat penutupan KTT  layaknya seperti pelaku kriminal yang lari karena takut menjadi tertuduh dan dikecam didepan umum. Iran hanyalah “tong kosong” yang dibenci oleh seluruh dunia Islam.
“Sangat memalukan sekali, Iran yang mengaku dirinya sebagai negara Islam, dan kepala negaranya Si Rouhani itu mengaku sebagai ahli agama dan bersorban besar, namun tertuduh sebagai pelaku kejahatan dan dikecam karena telah melakukan kekacauan di berbagai belahan dunia Islam dan negara-negara OKI,” lanjutnya dalam situs tersebut.
Mantan anggota Hizbullata -yang meminta agar namanya tidak dipublish demi keamanan ini- juga menegaskan bahwa KTT OKI kali ini adalah kemenangan bagi “politik Saudi” dan kekalahan telak Iran. Karena sangat tidak logis jika Iran berada di pihak yang benar sedangkan seluruh negara-negara Islam sepakat mengecamnya. Masak seluruh negara-negara Islam itu salah semuanya? ujarnya.*/Kivlein Muhammad


"[CATATAN] KTT OKI di Istanbul dan Hubungan Turki-Saudi-
Iran" by @hasmi_bakhtiar

by Hasmi Bakhtiar
S2 Hub. Internasional Lille Prancis


1. Sedikit komentar tentang KTT dan isi deklarasi OKI yang diselenggarakan di Istanbul, 14-15 April 2016.

2. Ini pertama kalinya Turky menjadi tua rumah sejak OKI berdiri pada akhir tahun 1969.

3. Yang menarik dari KTT OKI kali ini adalah kondisi negara OKI sedang terlibat konflik, bahkan konflik antar sesama negara anggota.

4. Seperti Saudi sedang konflik dengan Iran, Turky juga terlibat konflik dengan Mesir. Ini semua negara kuat di dalam OKI.

5. Suasana 'panas' sudah terasa dari awal KTT berlangsung.

6. Bagaimana Erdogan maju ke panggung dari sisi berlawanan dengan menlu Mesir agar tidak mengharuskannya berjabat tangan.

7. Begitu pula Saudi, bahkan sebelum acara dilangsungkan Saudi sudah menyiapkan isi deklarasi menyerang Iran.

8. Saudi berupaya menjadikan moment tersebut untuk 'menghabisi' Iran atas nama OKI.

9. Dan upaya tsb berhasil. Dalam deklarasi akhirnya OKI mengutuk pemerintah Iran atas insiden penyerangan kedutaan Saudi di Teheran silam.

10. Ga cukup sampai di situ, OKI juga mengutuk teror bersenjata yang dilakukan Hizbullah di negara arab.

11. Dan yang paling membuat Iran marah adalah desakan dari OKI agar Iran tidak ikut campur urusan dalam negeri negara arab, spt Yaman dll.

12. Ini di luar dugaan Iran, maka dari itu Rouhani percaya diri menghadiri KTT tsb. Dalam fikiran Iran hubungan mereka dg Turky cukup baik.

13. Agak kurang masuk akal Erdogan malah ikutan raja Salman 'menghabisi' Rouhani. Tapi itulah kenyataannya.

14. Pertanyaannya sekarang, apa benar Erdogan beneran bersekutu dengan raja Salman? Mendukung usaha Saudi menjadi 'raja' dikawasan?

15. Kalau melihat perseteruan Saudi-Iran, gw yakin Turky akan lebih memilih berpihak kepada Saudi. Ini sudah jelas dalam KTT OKI kemarin.

16. Tapi gw agak ragu hubungan dua negara tsb bakal langgeng. Perbedaan prinsip antar kedua negara tsb selalu menjadi penghalang.

17. Pertama, Turky dan Saudi berbeda pandangan tentang IM, yang menjadi aktor penting di perpolitikan negara timteng.

18. Dari dulu konflik Mesir selalu menjadi batu sandungan hubungan Turky-Saudi. Berkali-kali raja Salman merayu Erdogan selalu gagal.

19. Bahkan raja Salman menjamin kepada Erdogan ini kudeta takhir di Mesir jika Turky mengakui pemerintahan As-Sisi, tetep Erdogan ga nanggepin.

20. Kedua, Turky merasa propaganda yang dilakukan Saudi bukan murni untuk rakyat timteng, tapi lebih ke ambisi petinggi kerajaan Saudi.

21. Terlihat dari sikap Turky yang 'ogah-ogahan' mengikuti kampanye melawan Iran yang dilakukan Saudi.

22. Sampai hari ini Turky ga pernah serius bergabung dalam koalisi militer negara islam yang dirancang Saudi.

23. Selain Turky sudah bergabung dengan NATO yang tidak bisa semau Turky bergabung dengan aliansi militer lain....

24. ...Turky juga merasa arah koalisi militer bentukan Saudi arahnya tidak jelas selain menghadapi Iran.

25. Tapi Turky juga ga bisa bereaksi lebih terhadap sikap 'semau gue' Saudi, timteng bisa makin kacau.

26. Jadi Turky hanya bisa menjaga asa raja Salman agar ga menimbulkan gejolak baru, terlihat kesepakatan antara Turky-Saudi belum ada yg krusial.

27. Kemesraan dua negara tsb hanya di permukaan, padahal perbedaan prinsip sangat tajam di dalam.

28. Kondisi spt ini akan terus berlanjut sampai Saudi faham makna demokrasi yang difahami Erdogan.

29. Jadi wajar Turky masih lirik-lirik Iran karena Saudi juga bukan teman koalisi yang faham apa maunya Turky.

30. Ada masanya nanti kesabaran Erdgan habis dalam mengajarkan Saudi ttg arti demokrasi, ketika itu twit gw malam ini terlihat di permukaan :D

31. Dan gw rasa itu ga butuh waktu lama, artinya hubungan manis di permukaan ini juga ga bakal lama. Sekian.