Sunday, August 31, 2014

Bagi Yang Membenci SAUDI, Bacalah Surat Cinta Ini,.

Hasil gambar untuk saudi

Artikel lain :

- Kebaikan Saudi Yang Terluput Dari Media,   
  Sehingga Saudi Banyak Dicela
- Tahukah Anda, Satu-Satunya Negara Yang Tidak        
  Mengadakan Natalan, Menjual Minuman Keras, Menyediakan       Tempat Pelacuran?
-  Apa yang mereka dendamkan terhadap Negeri Saudi ??
-  Sistem Monarki Saudi Arabia VS Sistem Demokrasi Ala 
   Indonesia, Mana Lebih Sukses Mensejahterakan Rakyat?
-  Apakah Kita Harus Membenci Saudi? Bagaimana sikap kita 
   yang seharusnya?
-  Iran: “Musuh Utama Kami Arab Saudi, Bukan Zionis”

Surat Cinta Buat Para Pembenci Negeri 
Saudi Arabia

Negeri saudi arabia bukanlah khilafah di zaman para Sahabat radhiallahu anhum dan rajanya juga bukanlah Mu’awiyyah bin Abu Sufyan-radhiallahu anhuma demikian juga ulamanya bukanlah Ibnul Musayyib, bukan pula Ibnu Sirin ataupun Sulaiman bin Yasar bahkan tidak pula mendekati derajat Al Imam Asy Syafi’i ataupun Al Imam Al Auzai rahimahumullah.
Kalau kalian mencari-cari kesalahannya niscaya kalian pasti akan mendapatinya sangat banyak, bahkan bukankah kesalahan-kesalahan sudah menjadi tabi’at manusia?
Jika engkau terus-menerus mencari-cari kesalahan saudaramu sama saja jika engkau memaksanya menjadi malaikat, sesuatu yang mustahil bukan?
Wahai Saudaraku…
Negeri Saudi Arabia bukanlah Khilafah di zaman para Sahabat radhiallahu anhum dan rajanya juga bukanlah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah demikian juga ulamanya bukanlah Urwah bin Zubair, bukan pula Al Hasan Al Bashri ataupun Muhammad bin Syihab bahkan tidak pula menghampiri derajat Al Imam Ahmad ataupun Imam Sufyan Ats Tsauri rahimahumullah.
Kalau kalian membandingkan negeri yang sempurna seperti negerinya Umar bin Al Khaththab atau pemimpin setegar Utsman bin Affan radhiallahu anhuma maka sungguh di mata kalian negeri Saudi Arabia saat ini hanyalah sampah.
Tapi wahai saudaraku…
Tunjukkan kepadaku negeri manakah yang saat ini lebih baik dari Kerajaan Saudi Arabia?
Di negeri tersebut Tauhid diserukan, Sunnah di da’wahkan, hukum Had ditegakkan, ketika adzan dikumandangkan pasar-pasar menjadi sepi, para pedagang meninggalkan dagangannya kemudian menyusun shaf menyambut panggilan Allah ‘Azza Wa Jalla.
Sungguh ini adalah miniatur sebuah negeri yang mencoba menegakkan Syariat Islam semampu mereka.
Sekali lagi wahai saudaraku…
Yang baik aku tekankan bahwa negeri Saudi Arabia bukanlah Khilafah di zaman para Sahabat radhiallahu anhum dan rajanya juga bukanlah Sulaiman bin Abdul Malik rahimahullah demikian juga ulamanya bukanlah Fudhail Ibnu Iyyadh, bukan pula Sa’id bin Jubair ataupun Atha’ bin Abi Rabah bahkan tidak pula menghampiri derajat Al Imam Al Bukhari ataupun Imam At Tirmidzi rahimahumullah.
Wahai Saudaraku…
Sangatlah mengherankanku ketika kalian mengatakan Saudi Arabia tidak peduli dengan kaum Muslimin, baik yang di Suriah, Palestina, Mesir maupun di belahan dunia yang lainnya.
Sungguh aku tak tahu apakah yang telah membutakan matamu sehingga tidak mampu melihat dan membaca berbagai penebaran kebaikan dan bantuan dari Pemerintah dan Rakyat Saudi Arabia di seluruh penjuru dunia.
Milyaran rupiah digelontorkan untuk pengungsi Suriah, bahkan Saudi memasok senjata, mortir maupun anti tank kepada kaum muslimin di Suriah yang sedang berperang dengan kaum kafir Syi’ah Raafidhah dan sekutunya.
Sangat mengherankan ketika dengan mudahnya kalian menemukan berbagai berita tapi kok bisa berita seperti ini terlewatkan, dari ketukan jarimu di atas tablet atau smartphone yang engkau pakai?
Wahai Saudaraku….
Sungguh sangat menakjubkan ketika engkau tidak tahu Milyaran rupiah yang dikucurkan Saudi kepada warga Palestina, sementara di saat yang sama engkau mampu mencari dan mengekspos kesalahan dan kejelekan pemerintah saudi.
Bahkan ketika bantuan itu berada di depan mata kalian, di negeri kita yang tercinta ini, Nusantara negeri seribu pulau, ketika Tsunami memporak-porandakan Aceh sembilan tahun yang lalu, ketika media masa ribut menggembor-gemborkan bantuan yang berupa pinjaman dengan bunga dari negeri-negeri kafir, diam-diam pemerintah dan rakyat saudi telah memberikan bantuan jutaan dolar dalam bentuk hibah alias gratis bin cuma-cuma.
Tertutupkah mata kalian dari itu semua, jika kalian melakukan celaan tersebut karena ketidaktahuan maka alangkah baiknya jika kita diam dari sesuatu yang kita tidak mengetahuinya.
Adapun jika celaan itu muncul karena dorongan kebencian maka sungguh aku hanya bisa meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar melembutkan hati-hati kita.
Wahai Saudaraku…
Sungguh kebaikan pemerintah negeri Haramain sangatlah banyak, bahkan yang menyedihkanku bahwa mereka orang-orang yang sangat keras permusuhan dan kebenciannya terhadap pemerintah Saudi.

Mereka berani menuduhnya dengan tuduhan-tuduhan yang buruk.
Ternyata di saat yang sama di masa lalu mereka pernah menikmati fasilitas dan berbagai kebaikan dari pemerintah Saudi.
Tanyalah Sa’id Aqil Siraj berapa banyak uang dan bantuan Saudi yang masuk ke kantong dan perutnya? yang di saat dia mencela Saudi yang telah memberinya beasiswa bahkan gaji sehingga dia bisa bergelar doktor.
Sekarang dia justru membangga-banggakan negeri Iran, negerinya Ayatusy-syaithan Khomeini yang telah mencela Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam
Dengan mengatakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah gagal dalam mewujudkan keadilan, dia memuji Iran negerinya para kaum Syi’ah yang mencela Abu Bakar, ‘Umar dan Ibu kita Aisyah dan Hafshah radhiallahu anhum.
Wahai Saudaraku….
Tanyalah kepada para tokoh-tokoh PKS yang banyak kadernya serta saudaranya dari Ikhwanul Muslimin begitu membenci Saudi?
Tanyalah Hidayat Nur Wahid, Anis Matta dan lainnya berapa banyak duit dan bantuan dari Saudi yang mereka nikmati ketika bersekolah di Saudi Arabia atau ketika sekolah di LIPIA?
Demikian juga dengan orang-orang NU yang banyak mendapatkan bantuan dana dari Kerajaan Saudi Arabia?
Wahai Saudaraku…
Bukalah mata kalian terlebih mata hati kalian, kalian mendukung bahkan teriak-teriak memberi dukungan kepada para pejuang di Suriah yang memerangi Basyar Ashad tapi di saat yang sama kalian justru tidak berterima kasih bahkan mencela negeri Saudi Arabia yang jika bukan karena Allah ‘Azza Wa Jalla dan kemudian kesigapan Kerajaan Saudi Arabia mengirimkan bantuan Militer kepada Kerajaan Bahrain maka saat ini mungkin saja Bahrain telah dipimpin oleh orang yang beragama sama dengan Basyar Ashad sehingga tragedi Suriah bisa saja terulang di Bahrain.
Lihatlah wahai saudaraku, jika bukan karena Allah ‘Azza Wa Jalla kemudian dukungan dan fatwa para Ulama Saudi Arabia serta bantuan Dana dari pemerintah Kerajaan Saudi Arabia maka saat ini mungkin saja agama Ahmadiyyah Qadiyaniyyah telah menjadi agama resmi Negeri Pakistan.
Semoga Allah ‘Azza Wa Jalla merahmati Asy Syaikh Tsanaullah Amru Tisri seorang Salafy yang telah membantah dan melayani Mirza Ghulam Ahmad untuk bermubahalah sehingga Mirza mati dalam keadaan mengenaskan sementara Asy Syaikh Tsanaullah masih hidup bertahun kemudian.
Apakah kalian tidak mengetahui hal itu? Kalau begitu itu sungguh sangat mengejutkan!
Wahai Saudaraku ….
Kesalahan pemerintah Saudi mungkin sangatlah banyak tapi kebaikannya juga sangatlah banyak.
Tak cukup surat singkat ini untuk membeberkan semuanya, maka mari mampir sejenak untuk membaca tulisan ini.
BANTUAN SAUDI ARABIA NEGERINYA WAHHABI KEPADA KAUM MUSLIMIN DI SELURUH DUNIA
Dan itu hanyalah sedikit dari banyaknya kebaikan negeri yang mulia dan penuh berkah ini yang sekali lagi aku katakan bahwa negeri ini juga punya banyak kesalahan, tapi syukurilah ni’mat ini karena masih ada negeri yang semisal Saudi Arabia.
Adapun kesalahannya perbaikilah sesuai dengan tuntunan Rasulullah -Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan mintakanlah ampun kepada Allah ‘Azza Wa Jalla.
Syukurilah ni’mat ini bahwa masih ada negeri yang di dalamnya tegak hukum Had, Shalat berjama’ah ditegakkan, Rumah-rumah ibadah kaum kafir dilarang untuk didirikan, amar ma’ruf nahi mungkar dilaksanakan dan dianjurkan.
Syukurilah maka mungkin saja Allah ‘Azza Wa Jalla akan menganugerahkan kita ni’mat yang lebih besar yakni Khilafa di atas Minhaj Nubuwwah.
Adapun jika kita memngigkari ni’mat ini maka sungguh aku sangat mengkhawatirkan musibah akan terus menerus menghantam kita, dan terpecahbelahnya kekuatan kaum muslimin disaat ini adalah musibah yang sangat besar dan realita yang sedang terjadi.
Wahai Saudaraku ….
Tersisa pertanyaan untuk diriku dan untuk kalian, ketika kalian sibuk mencela Salafiyyun dengan mengatakannya tidak peduli dengan kaum muslimin, aku jadi ingin bertanya, “di manakah kalian berada ketika kaum Muslimin sedang dibantai di Ambon dan Poso dan apa yang kalian lakukan saat itu, atau jangan-jangan kalian justru bergabung dengan banser NU yang hendak menghalangi kaum muslimin salafiyyun yang hendak berangkat ke Ambon menolong kaum Muslimin di sana dengan bertaruh nyawa. Di mana kalian dan apa yang kalian lakukan saat itu?”
Di saat kalian mencela Negeri Haramain yang telah menggelontorkan dana milyaran dolar bagi kaum muslimin di seluruh dunia apa yang telah kalian sumbangkan untuk Islam dan Kaum Muslimin?

Berapa rupiah yang telah kalian sumbangkan ke penduduk Suriah? Palestina dan lainnya?

Bahkan berapa rupiah yang telah kalian sumbangkan kepada Saudara-saudara kalian di Aceh? Yogyakarta?
Bahkan berapa rupiah yang kalian sumbangkan kepada sanak saudara kalian yang membutuhkan?
Bahkan berapa rupiah yang telah kalian sumbangkan untuk pembangunan Masjid di tempat kalian?
Atau jangan-jangan Masjid di tempat kalian pun ternyata adalah salah satu dari puluhan bahkan ratusan Masjid di Nusantara ini yang merupakan bantuan dari Negeri Haramain Saudi Arabia?
Jangan sampai doa pun kita lupa panjatkan buat saudara-saudara kita yang menderita dan tertindas di Palestina, Suriah, Somalia, dan Negeri lainnya.
Dan jangan sampai kitapun menjadi tong kosong yang nyaring bunyinya…
Sungguh Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang

lautan tampak…
Kita teriak-teriak bak pahlawan kesorean tapi ternyata sumbangsih kita untuk islam dan kaum muslimin adalah NOL BESAR…

Kebaikan Saudi Yang Terluput Dari Media, Sehingga Saudi Banyak Dicela

Kebaikan Pemerintah & Ulama Saudi Untuk Kaum Muslimin Dunia
KEBAIKAN PEMERINTAH SAUDI UNTUK KAUM MUSLIMIN DUNIA[1]
Sebetulnya di dalam buku Sejarah Berdarah ini juga sudah terdapat kontradiksi. Di satu sisi saudara Idahram berusaha mencitrakan pemerintah Saudi Arabia sebagai pemerintah yang sadis dan ganas layaknya Nazi Jerman yang dipimpin Hitler, bahkan lebih kejam dari Hitler.
Namun di sisi lain, dia mengakui fakta-fakta akanpemuliaan dan penghormatan Kerajaan Saudi Arabia terhadap kaum muslimin.
Buktinya, sambutan yang baik dari pemerintah Saudi terhadap tokoh-tokoh Nahdhatul Ulama (NU) yang sengaja datang untuk mengkritik pemerintah Saudi. Tidak sedikit pun ada usaha dari pemerintah Saudi untuk mencelakakan apalagi membunuh para delegasi yang jelas-jelas aqidah dan amaliah mereka berbeda dengan apa yang diyakini dan diamalkan oleh pemerintah Saudi, malah kritikan mereka dalam masalah amaliah mazhab diterima dengan baik oleh pemerintah Saudi. Dengan jujur[2] saudara Idahram berkata,
“Utusan para ulama pesantren, alhamdulillah, berhasil dan diterima dengan baik oleh penguasa Saudi. Raja Saudi menjamin kebebasan amaliah dalam mazhab empat di Tanah Haram dan tidak ada penggusuran makam Nabi Muhammad Saw. (shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen).” (Sejarah Berdarah…, hal. 138)
Kebaikan pemerintah Saudi terhadap kaum muslimin dunia sudah tidak terhitung jumlahnya, termasuk Indonesia.
Ratusan masjid dibangun oleh pemerintah maupun yayasan sosial yang mengumpulkan dana dari masyarakat Saudi serta santunan fakir miskin dan pembuatan sumur-sumur sebenarnya sudah sangat banyak. Hanya saja jarang diekspos oleh media.
Pemerintah Saudi juga membuka cabang universitas Muhammad bin Su’ud di Jakarta untuk kaum muslimin Indonesia. Sampai saat ini, saya tidak tahu ada sekolah di Indonesia yang dibangun oleh pemerintah mana pun di dunia ini dengan menyewa dua buah gedung besar dan mewah untuk kaum muslimin di Indonesia secara gratis. Bukan hanya itu, para mahasiswa juga digaji, buku-buku diberikan secara gratis, asrama juga gratis. Para santri dan pengajar pesantren-pesantren NU juga banyak yang sekolah di sini, menikmati fasilitas yang diberikan pemerintah Saudi.
Cabang universitas Muhammad bin Su’ud ini juga terdapat di negeri-negeri lain. Di dalam negeri Saudi sendiri, saat ini ada ribuan pelajar muslim dari seluruh dunia, termasuk anak-anak bangsa Indonesia, bahkan tidak sedikit santri-santri NU. Mereka belajar secara gratis plus digaji oleh pemerintah Saudi.
Ketika terjadi Tsunami Aceh dan Sumatera Utara, negara Barat gembar-gembor di media massa mengumumkan sumbangan-sumbangan mereka, padahal nilainya juga tidak terlalu besar, itu pun ternyata sebagian besarnya berupa pinjaman. Diam-diam pemerintah Saudi hampir tidak terekspos oleh media (entah sengaja atau tidak?!), telah mengirim pesawat-pesawatnya ke Aceh yang mengangkut berbagai macam bantuan. Beberapa media ketika itu menginfokan,[3]
“Rakyat dan pemerintah Arab Saudi menyumbang US$530 juta (sekitar Rp. 4,8 triliun)untuk korban gempa dan gelombang tsunami di Aceh dan Sumatra Utara. Semua sumbangan itu berbentuk hibah. Dari total hibah itu, sebesar US$280 juta berupa uang tunai yang terdiri dari sumbangan masyarakat sebesar US$30 juta. Sementara US$250 juta sisanya berbentuk makanan, obat-obatan, selimut, dan alat-alat kedokteran.”
“Semua sumbangan itu merupakan hibah (pemberian), bukan utang yang harus dibayar.Sumbangan berupa hibah ini tentu saja lebih baik daripada sumbangan yang berupa utang.Karena utang ini di kemudian hari akan menjadi beban masyarakat Indonesia. Meskipun utang itu bersifat pinjaman lunak (soft loan), rakyat Indonesia tetap harus membayarnya,” ungkap salah seorang tokoh.”
Adakah bantuan Saudi untuk Palestina?
Benarkah tuduhan dusta lagi keji yang dihembuskan
saudara Idahram bahwa Saudi bekerjasama dengan Inggris hingga
Palestina berhasil dicaplok Yahudi?
Jawabannya, kenyataan yang ada sangat bertolak belakang dengan tuduhan dusta tersebut.Ketika hizbiyyun masih sibuk berdemo untuk Palestina dan mengkritik fatwa ulama Saudi akan haramnya demo, pemerintah Saudi dan masyarakatnya telah mengumpulkan dana dalam jumlah yang sangat besar untuk Palestina. Media menginfokan,
“Raja Arab Saudi pada Senin mengumumkan sumbangan senilai satu miliar dolar AS bagi pembangunan kembali Gaza yang digempur secara ofensif oleh Yahudi selama beberapa pekan. ‘Atas nama rakyat Saudi, saya umumkan sumbangan sebesar 1 miliar dollar bagi program pembangunan kembali Gaza,’ kata Raja Saudi pada pembukaan konferensi tingkat tinggi Arab di Kuwait.”
Ketika Amerika Serikat menekan Saudi untuk memboikot pemerintahan Palestina dengan tidak memberi bantuan, media memberitakan,
“Arab Saudi menegaskan bahwa mereka akan tetap melanjutkan pemberian bantuan dana yang jumlahnya sekitar 15 juta dollar AS tiap bulannya untuk pemerintah Palestina.”
Media lain menginfokan sumbangan seorang pengusaha,
“Seorang pengusaha Saudi yang menolak untuk disebutkan identitasnya ini- pada hari Senin, sumbangkan 25 juta Riyal untuk membantu rakyat Gaza.”

KEBAIKAN ULAMA SAUDI UNTUK KAUM MUSLIMIN DUNIA

Bukan hanya pemerintahnya yang berusaha membantu Palestina, para ulama di Saudi pun mengeluarkan fatwa sebagai dorongan kepada masyarakat dan kaum muslimin di seluruh dunia untuk ikut membantu. Inilah fatwa ulama yang dituduh secara dusta dan keji oleh saudara Idahram, bahwa mereka telah bersekongkol dengan Yahudi untuk merebut Palestina.
Fatwa Lembaga Resmi Untuk Fatwa Kerajaan Saudi Arabia Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Buhuts Al-‘Ilmiyyah wal Ifta’ tentang Masalah Palestina
“Segala puji hanyalah milik Allah Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi dan rasul yang paling mulia, nabi kita Muhammad dan kepada keluarga beliau beserta para shahabatnya dan ummatnya yang setia mengikutinya sampai akhir zaman. Wa ba’da;
Sesungguhnya Lajnah Da’imah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyah wal Ifta’ (Dewan Tetap Untuk Penelitian Ilmiyah dan Fatwa) di Kerajaan Saudi Arabia mengikuti (perkembangan yang terjadi) dengan penuh kegalauan dan kesedihan akan apa yang telah terjadi dan sedang terjadi yang menimpa saudara-saudara kita muslimin Palestina dan lebih khusus lagi di Jalur Gaza, dari angkara murka dan terbunuhnya anak-anak, kaum wanita dan orang-orang yang sudah renta, dan pelanggaran-pelanggaran terhadap kehormatan, rumah-rumah serta bangunan-bangunan yang dihancurkan dan pengusiran penduduk. Tidak diragukan lagi ini adalah kejahatan dan kedzaliman terhadap penduduk Palestina.
Dan dalam menghadapi peristiwa yang menyakitkan ini wajib atas umat Islam berdiri satu barisan bersama saudara-saudara mereka di Palestina dan bahu membahu dengan mereka, ikut membela dan membantu mereka serta bersungguh-sungguh dalam menepis kedzaliman yang menimpa mereka dengan sebab dan sarana apa pun yang mungkin dilakukan sebagai wujud dari persaudaraan seagama dan seikatan iman.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara”. (QS. Al Hujurat: 10)
dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman,

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ
“Orang-orang mukmin laki-laki dan orang-orang mukmin perempuan sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain”. (QS. At-Taubah: 71)
dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Seorang mukmin bagi mukmin yang lain adalah seperti sebuah bangunan yang saling menopang, lalu beliau menautkan antar jari-jemari (kedua tangannya)”. (Muttafaqun ‘Alaihi)
dan beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam juga bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal kasih sayang, kecintaan dan kelemah-lembutan diantara mereka adalah bagaikan satu tubuh, apabila ada satu anggotanya yang sakit maka seluruh tubuh juga merasakan sakit dan tidak bisa tidur”. (Muttafaqun ‘Alaihi)
dan beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam juga bersabda, “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, dia tidak mendzalimi saudaranya, tidak menipunya, tidak memperdayanya dan tidak meremehkannya”. (HR. Al-Imam Muslim)
Dan pembelaan bentuknya umum mencakup banyak aspek sesuai kemampuan sambil tetap memperhatikan keadaan, apakah dalam bentuk benda atau suatu yang abstrak dan apakah dari awam muslimin berupa harta, makanan, obat-obatan, pakaian, dan yang lain sebagainya.

Atau dari pihak pemerintah Arab dan negeri-negeri Islam dengan mempermudah sampainya bantuan-bantuan kepada mereka dan mengambil posisi dibelakang mereka dan membela kepentingan-kepentingan mereka di pertemuan-pertemuan, acara-acara, dan musyawarah-musyawarah antar negara dan dalam negeri. Semua itu termasuk ke dalam bekerjasama di atas kebajikan dan ketakwaan yang diperintahkan di dalam firman-Nya:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ
“Dan bekerjasamalah kalian di atas kebajikan dan ketakwaan”. (QS. Al Ma’idah: 2)
Dan termasuk dalam hal ini juga, menyampaikan nasihat kepada mereka dan menunjuki mereka kepada setiap kebaikan bagi mereka. Dan diantaranya yang paling besar, mendoakan mereka pada setiap waktu agar cobaan ini diangkat dari mereka dan agar bencana ini disingkap dari mereka dan mendoakan mereka agar Allah Subhanahu wa Ta’ala memulihkan keadaan mereka dan membimbing amalan dan ucapan mereka.
Dan sesungguhnya kami mewasiatkan kepada saudara-saudara kami kaum muslimin di Palestina untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertaubat kepada-Nya, sebagaimana kami mewasiatkan mereka agar bersatu di atas kebenaran dan meninggalkan perpecahan dan pertikaian, serta menutup celah bagi pihak musuh yang memanfaatkan kesempatan dan akan terus memanfaatkan (kondisi ini) dengan melakukan tindak kesewenang-wenangan dan pelecehan.
Dan kami menganjurkan kepada semua saudara-saudara kami untuk menempuh sebab-sebab agar terangkatnya kesewenang-wenangan terhadap negeri mereka sambil tetap menjaga keikhlasan dalam berbuat karena Allah Ta’ala dan mencari keridha’an-Nya dan mengambil bantuan dengan kesabaran dan shalat dan musyawarah dengan para ulama dan orang-orang yang berakal dan bijak disetiap urusan mereka, karena itu semua potensial kepada taufik dan benarnya langkah.
Sebagaimana kami juga mengajak kepada orang-orang yang berakal di setiap negeri dan masyarakat dunia seluruhnya untuk melihat kepada bencana ini dengan kacamata orang yang berakal dan sikap yang adil untuk memberikan kepada masyarakat Palestina hak-hak mereka dan mengangkat kedzaliman dari mereka agar mereka hidup dengan kehidupan yang mulia. Sekaligus kami juga berterima kasih kepada setiap pihak yang berlomba-lomba dalam membela dan membantu mereka dari negara-negara dan individu.
Kami mohon kepada Allah dengan nama-nama-Nya yang husna dan sifat-sifat-Nya yang tinggi untuk menyingkap kesedihan dari ummat ini dan memuliakan agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya dan memenangkan para wali-Nya dan menghinakan musuh-musuh-Nya dan menjadikan tipu daya mereka boomerang bagi mereka dan menjaga ummat Islam dari kejahata-kejahatan mereka, sesungguhnya Dialah Penolong kita dalam hal ini dan Dzat Yang Maha Berkuasa. Dan shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga serta shahabatnya dan ummatnya yang mengikuti beliau dengan baik sampai hari kiamat.
Bantuan kepada kaum muslimin di berbagai penjuru dunia oleh ulama Saudi bukan sekedar fatwa belaka, namun benar-benar diamalkan oleh para ulama tersebut. Diantaranya dalam kisah-kisah berikut.
Keteladanan Mufti Saudi Arabia dan Ketua Umum Rabithah Al-‘Alam Al-Islami di Masanya, Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah
Ali bin Abdullah Ad-Darbi menceritakan:
“Ada satu kisah yang sangat berkesan bagiku, pernah suatu saat berangkatlah empat orang dari salah satu lembaga sosial di Kerajaan Saudi Arabia ke pedalaman Afrika untuk mengantarkan bantuan dari pemerintah negeri yang penuh kebaikan ini, Kerajaan Saudi Arabia.
Setelah berjalan kaki selama empat jam dan merasa capek, mereka melewati seorang wanita tua yang tinggal di sebuah kemah dan mengucapkan salam kepadanya, lalu memberinya sebagian bantuan yang mereka bawa.
Maka berkatalah sang wanita tua, ‘Dari mana asal kalian?’
Mereka menjawab, ‘Kami dari Kerajaan Saudi Arabia’.
Wanita tua itu lalu berkata, ‘Sampaikan salamku kepada Syaikh Bin Baz’.
Mereka berkata, ‘Semoga Allah merahmatimu, bagaimana Syaikh Bin Baz tahu tentang Anda di tempat terpencil seperti ini?’
Wanita tua menjawab, ‘Demi Allah, Syaikh Bin Baz mengirimkan untukku 1000 Riyal setiap bulan, setelah aku mengirimkan kepadanya surat permohonan bantuan, setelah aku memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala’.”
dari Koran Al-Madinah, no. 13182
Salah seorang murid Syaikh bin Baz rahimahullah pernah bercerita,
“Pada suatu malam, ketika Syaikh bin Baz rahimahullah sedang shalat tahajjud, tiba-tiba terdengar suara orang yang melompat ke rumahnya, maka Syaikh pun membangunkan anak-anaknya untuk melihat apa yang terjadi, dan beliau tetap melanjutkan shalatnya. Setelah beliau shalat, barulah anak-anaknya mengabari bahwa telah ditangkap seorang pencuri, dia adalah seorang pekerja dari Pakistan. Lalu Syaikh minta pencuri itu dihadirkan ke hadapannya.
Pertama sekali yang beliau lakukan adalah membangunkan tukang masak dan memasakkan makanan untuknya, setelah si pencuri makan sampai kenyang, beliau memanggilnya dan berkata,
‘Kenapa engkau melakukan ini?’
Pencuri menjawab,
‘Ibuku di Pakistan saat ini sedang dirawat di rumah sakit dan membutuhkan biaya 10.000 Riyal, sedang saya hanya memiliki 5.000 Riyal, maka saya hanya mau mencuri 5.000 Riyal.’
Maka Syaikh menghubungi salah seorang muridnya yang berasal dari Pakistan untuk mencari kebenaran akan perkataan si pencuri. Pada hari berikutnya, Syaikh telah mendapatkan kebenaran atas pengakuan si pencuri. Beliau pun memberikan kepadanya bantuan sebesar 5.000 Riyal dan menambah lagi 5.000 Riyal dengan anggapan, kemungkinan dia membutuhkannya, maka total bantuan Syaikh kepadanya sebesar 10.000 Riyal. Singkat cerita, pencuri ini kemudian menjadi murid Syaikh dan selalu menyertai beliau sampai wafatnya.”
Disarikan dari ceramah, “Maqaathi’ Muatstsiroh; Ibnu Baz rahimahullah Ma’a As-Sariq.”
Abdullah bin Muhammad Al-Mu’taz menceritakan: Asy-Syaikh Muhammad Hamid, Ketua Paguyuban Ashabul Yaman di negeri Eretria berkisah,
“Saya datang ke Riyadh di malam hari yang dingin dalam keadaan tidak punya uang untuk menyewa hotel. Saya kemudian berpikir untuk datang ke rumah Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Saat itu waktu menunjukkan pukul 03.00 pagi. Awalnya saya ragu, namun akhirnya saya putuskan untuk pergi ke rumah beliau. Saya tiba di rumah beliau yang sederhana dan bertemu dengan seorang yang tidur di pintu pagar. Setelah terbangun, ia membukakan pintu untukku. Saya memberi salam padanya dengan pelan sekali supaya tidak ada orang lain yang mendengarnya karena hari begitu larut.
Beberapa saat kemudian aku melihat Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz berjalan menuruni tangga sambil membawa semangkuk makanan. Beliau mengucapkan salam dan memberikan makanan itu kepada saya. Beliau berkata, ‘Saya mendengar suara anda kemudian saya ambil makanan ini karena saya berpikir anda belum makan malam ini.
“Demi Allah, saya tidak bisa tidur malam itu, menangis karena telah mendapat perlakuan yang demikian baik.”
Untaian Mutiara Kehidupan Ulama Ahlus Sunnah, hal. 27-28.
Subhanallah, inilah akhlak para ulama yang sangat dibenci oleh para pelaku syirik dan bid’ah. Inilah pemerintah yang dituduh ganas dan sadis oleh mereka yang membenci dakwah tauhid dan sunnah.

Masih banyak lagi kebaikan pemerintah Saudi dan ulamanya untuk kaum muslimin dunia yang tidak mungkin kami ceritakan semuanya di sini.

فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَٰكِن تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
“Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.” (QS. Al-Hajj: 46)
YANG PERLU DICERMATI
Pembaca yang budiman, yang perlu dicermati dari buku Sejarah Berdarah ini, mengapa pada bagian awal buku dimulai dengan menjelek-jelekkan Salafi, tidak peduli walau harus berdusta?! Jawabannya ada di akhir buku tersebut, yaitu agar kaum muslimin berpaling dari manhaj (metode beragama) Salaf, yaitu memahami agama yang mulia ini berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang sesuai dengan pemahaman Salaf.
Pada akhir bukunya, saudara Idahram membuat satu bab khusus untuk menolak manhaj Salaf dengan judul “Kerancuan Konsep & Manhaj Salafi Wahabi” yang insya Allah Ta’ala akan kami jawab dengan dalil Al-Qur’an, As-Sunnah, ijma’ sahabat, penjelasan ulama dari empat mazhab dan ulama lainnya.
Jadi masalahnya, ada pada fanatisme terhadap kebid’ahan yang sangat bertentangan dengan jalan Salaf, jalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabat beliau. Penulisnya tidak rela kalau umat Islam meninggalkan bid’ah dan mengikuti manhaj Salaf. Maka dijadikanlah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah sebagai kambing hitamnya, sebab tidak mungkin dia berani memcaci maki Salaf atau memperbanyak dusta atas nama Salaf dan memfitnah mereka.
Oleh karena itu sebelum jauh kita melangkah, perlu kami tegaskan, Salafi adalah pengikut Salaf, yaitu Rasulullah Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabat beliau. Bukan pengikut Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Hanyalah kita mengikuti Syaikh ketika beliau mengikuti manhaj Salaf. Jika beliau tersalah dalam satu masalah dan bertentangan dengan manhaj Salaf, maka kita tidak mengikuti pendapat beliau.
Sehingga, “fakta-fakta” sejarah yang berisi fitnah dan dusta itu, andaikan benar sekalipun, tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap Salafi dan kewajiban mengikuti manhaj Salaf. Artinya, andaikan tuduhan-tuduhan keji yang dialamatkan kepada Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah itu benar adanya, sama sekali tidak bisa dijadikan alasan untuk menjelek-jelekkan Salafi, sebab Salafi telah ada jauh sebelum berdirinya Kerajaan Saudi Arabia dan Salafi tidak hanya di Saudi saja.
Kalau kemudian ada yang mengaku-ngaku Salafi lalu ternyata dia melakukan hal-hal yang bertentangan dengan manhaj Salaf itu sendiri, tentunya tidak bisa kita menyalahkan manhaj yang mulia ini, sebagaimana kita tidak bisa menyalahkan semua Salafi di dunia ini.
Tetapi alhamdulilllah, tuduhan-tuduhan kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah hanyalah kedustaan dan kesalahpahaman belaka, maka patut kalau kami membela seorang ulama yang terzalimi, meskipun tujuan utama kami dalam buku ini bukanlah sekedar membela beliau melainkan untuk meluruskan pemahaman yang menyimpang dari manhaj Salaf dan mengajak umat Islam secara umum, khususnya penulis buku Sejarah Berdarah dan kelompoknya untuk kembali kepada kebenaran, yaitu kepada manhaj Salaf yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan untuk diikuti.
Footnote:

[1] Kita tidak menutup mata, layaknya manusia biasa, pemerintah dan ulama Saudi tentunya memiliki kesalahan dan kekhilafan. Akan tetapi, orang yang berbudi tentu tidak mudah melupakan kebaikan saudaranya, sedangkan orang yang tidak berbudi, alias tidak tahu balas budi, sulit bagi mereka mengingat kebaikan orang lain, prasangka buruk mereka telah menutupi semua kebaikan yang ada pada saudaranya, seperti kata penyair,

وعين الرضا عن كل عيب كليلة
كما أن عين السخط تبدي المساويا
“Pandangan simpati menutupi segala cela,
Pandangan benci menampakkan segala cacat.”
[2] Kali ini dia jujur, walau sebenarnya dia banyak berdusta, sebagaimana yang telah kita buktikan sebelumnya dan akan datang bukti-bukti kedustaannya yang lain, hadaahullah.
[3] Sengaja kami tidak menyebutkan nama-nama medianya di sini karena alasan syar’i, yaitu adanya pelanggaran-pelanggaran syari’at yang ada dalam media-media tersebut, sehingga kami khawatir ikut ta’awun mengiklankan keberadaan media tersebut. Alasan lain, dalam masalah ini penyebutan nama media tersebut bukan suatu hal yang darurat, terlebih berita-berita ini sangat mudah disearch di internet.
Ditulis oleh Al-Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray hafizhahullah dalam buku “Salafi, Antara Tuduhan dan Kenyataan” penerbit TooBagus cet. kedua. Bantahan terhadap buku “Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi” karya Syaikh Idahram hadahullah.

Terkait, baca !!!!

Tahukah Anda, Satu-Satunya Negara Yang Tidak Mengadakan Natalan, Menjual Minuman Keras,Menyediakan Tempat Pelacuran?

Tahukah anda satu-satunya negara yang sama sekali tidak ada perayaan natalan? Satu-satunya negara yang tidak ada tempat penjualan bir apalagi lokalisasi perzinahan?
Satu-satunya negara yang jika telah dikumandangkan adzan maka toko-toko pun tutup?
Satu-satunya negara yang ditegakkan hukum had?

Satu-satunya negara yang memvonis hukuman mati bagi penyihir?
Tentu anda tahu jawabannya…
AKAN TETAPI…
Masih aja ada orang yang membenci negara tersebut…, bahkan mencari-cari kesalahan negara tersebut dan menutup mata dari kebaikan yang begitu banyak pada negara tersebut…, bahkan ada yang mengkafirkan negara tersebut….
Kesempurnaan hanyalah milik Allah…meskipun negara tersebut masih banyak kekurangan dan kesalahan akan tetapi ialah negara satu-satunya yang….yang…yang…. dst
Jika di zaman pemerintahan Utsman dan Ali bin Abi Tholib radiallahu ‘anhuma saja ada saja orang yang benci dan memberontak maka bagaimana dengan pemerintahan negera tersebut???!!

APA YANG MEREKA DENDAMKAN TERHADAP NEGERI SAUDI ?

Banyak sekali orang yang dengki dan dendam dengan biladul haramain (negeri dua tanah suci) Kerajaan Arab Saudi. Mereka mencela dan menghujatnya dikarenakan pemerintah yang menjalankan negeri ini adalah suatu kaum yang mereka sebut dengan nama ”Wahhabi”.
Tentu saja mereka merasa dendam, dengki dan marah kepada Wahhabi, karena mereka tidak bisa tenang melaksanakan kesesatan dan kebid’ahannya apabila dakwah wahabiyah ini masih ada.
Untuk menciptakan tanfir (larinya manusia kepada kebenaran), mereka membuat istilah-istilah bid’ah, menyematkan istilah Wahhabi kepada siapa saja yang menyerukan tauhid murni, tidak hanya sampai di sana, mereka fitnah dan buat kedustaan atas negeri ini.
Di lain fihak, atas ulah sebagian oknum yang terdidik dengan jiwa terorisme dan khowarij, mereka mengaku-ngaku sebagai pengikut dakwah Syaikhul Islam Muhammad bin ’Abdul Wahhab, namun mereka melakukan takfir, irhab, tafjir dan tadmir di negara-negara muslim ataupun negeri kafir. Sehingga akhirnya biladul haramain pun dicap sebagai negerinya sarang teroris. (Abu Salma)
Syaikh Musa Nashr hafizhahullahu berkata :
Allah telah menjadikan negeri Makkah dan Madinah sebagai tempat yang aman hingga hari kiamat, semenjak Allah memerintahkan kepada kekasih-Nya Nabi Ibrahim agar mengumumkan kepada manusia untuk menunaikan ibadah haji, mereka datang ke Baitul Haram (Ka’bah) dari segala penjuru negeri ; sebagaimana Allah berfirman.
“Artinya : Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka”‌ [Al-Haj : 27]
Dan Allah berfirman sembari memberi nikmat kepada penduduk negeri Haramain.
“Artinya : Dan apakah Kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah Haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan)”‌ [Al-Qashas : 57]
Demikianlah firman-Nya.
“Artinya : Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan”‌ [Al-Quraisy : 3-4]
Pelajaran dalan ayat itu diambil dari keumuman lafadh, (dan) bukan dari kekhususan sebab, walaupun sebagian ayat ini turun pada kaum musrikin Makkah, hanya saja ayat ini mencakup kepada penduduk Makkah hingga hari kiamat. Demikianlah Allah berkehendak untuk rumah-Nya agar senantiasa menjadi tempat dengan kedamaian dan keamanan, agar orang yang berhaji, berumrah dan orang yang berkunjung datang ke negeri itu dengan tanpa merasa takut dan gelisah.
Akan tetapi (kaum Khawarij modern) para da’i dan penyeru peledakan tidak ingin suasana seperti itu terjadi, tetapi yang mereka inginkan adalah kegoncangan keamanan negeri Al-Haramain. Mereka melanggar ayat-ayat dan hadits-hadits yang memperingatkan akan larangan mengganggu kaum muslimin, menakut-nakuti dan membunuh mereka !
Maka bagaimanakah jika hal itu (yaitu mengganggu, menakut-nakuti dan membunuh kaum muslimin) terjadi di bumi yang paling suci dan paling mulia di muka bumi ini, yaitu negeri Makkah yang aman dan daerah sekitarnya ?!
Allah berfirman.
“Artinya : Dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih”‌ [Al-Haj : 25]
Sesungguhnya hanya sekedar berniat melakukan kejahatan di Makkah adalah sebuah kejahatan dan dosa yang besar, maka bagaimanakah dengan mereka yang menumpahkan darah yang haram di negeri Al-Haram ?
Bagaimanakah halnya orang yang meletakkan dan menaruh senjata dan bahan peledak dalam tumpukan mushaf Al-Qur’an, dan menyangka bahwasanya hal ini adalah jihad dan pengorbanan ?
Sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu, yang berusaha membuat kerusakan di negeri Al-Haramain (Saudi Arabia) dan negeri Islam lainnya, pada hakikatnya mereka itu adalah orang-orang yang berkhidmat (pada) musuh-musuh Islam dari kalangan Yahudi dan Nashara serta seluruh musuh-musuh Islam, karena musuh-musuh Islam itu bergembira dan menabuh genderang bahkan menari-nari ketika gangguan menimpa negeri Islam, khususnya negeri Islam, yang memelihara dan menjaga Makkah dan Madinah, negara yang menyebarkan aqidah Tauhid di negeri Arab dan selain negeri Arab.
Maka kenapa penyerangan yang keji ini dilakukan dari dalam dan dari luar, atas negeri Al-Haramain ? Karena Saudi Arabia adalah benteng terakhir bagi Islam, dan karena dinegeri itu pula ditegakkan syariat Allah diatas asas Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya, dan karena di negeri itu disebarkan tauhid disegenap penjuru bumi.
Maka (negeri ini) harus diperangi serta dilemahkan, dan disibukkan dengan fitnah-fitnah !! (negeri itu) harus digoncangkan keamanannya, karena kegoncangan kepercayaan pada negeri itu dan menampakkannya dalam keadaan lemah dari menjaga tempat-tempat yang suci, benar-benar akan mencegah para jama’ah haji dan pengunjung serta orang yang berumrah untuk mendatanginya.
Maka lemahlah perekonomiannya, dan tersibukkan negeri Saudi Arabia dari kewajibannya yang suci yaitu melayani dua tempat suci (Makkah dan Madinah) melayani Islam dan kaum muslimin.
Kemudian mereka yang menuduh negeri itu dengan kedzaliman dan kedustaan, (bahwa negeri Saudi Arabia ) membina teroris, diri merekalah yang bergembira dengan perbuatan orang-orang bodoh pembunuh dari kalangan kaum Khawarij masa kini, maka lihatlah bagaimana mereka (orang kafir yang menuduh negeri Saudi Arabia membina teroris dan kaum Khawarij yang meledakkan Al-Haramain) bertemu dalam satu sasaran dan satu tujuan, walaupun tanpa sengaja ?!
Dan Maha benar Allah dimana Dia berfirman.
“Artinya : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”‌. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”‌ [Al-Baqarah : 120]
Musuh-musuh Islam di timur dan barat tidak meridhai kecuali umat ini meninggalkan agamanya sebagaimana terkelupasnya ular dari kulitnya, baik pemerintah ataupun rakyatnya, dan (mereka menginginkan) umat Islam menyerupai negeri barat baik itu akidahnya, peradabannya, kebudayaannya dan akhlaknya.
Dan hal ini (umat Islam meninggalkan agamanya) “dengan izin Allah- tidak akan terjadi selama pada kita terdapat Kitabullah dan Sunnah nabiNya, dan selama pada kita terdapat ulama rabbani yang menyuruh berbuat baik dan melarang dari kemungkaran, berjihad dengan lisan mereka, jari-jemari mereka dan keterangan mereka, mereka benamkan setiap fitnah Khawarij dan ahli bid’ah yang sesat, dan mereka memperingatkan dari persengkokolan musuh-musuh Islam, menasehati para penguasa kaum muslimin dengan cara yang baik dan cara yang paling lurus, dengan kelembutan dan hikmah, agar mereka dapat membantu para penguasa melawan syaitan dan mereka tidak membantu syaitan melawan penguasa kaum muslimin, mereka (para ulama itu) akan mendo’akan penguasa kaum muslimin dengan kebaikan, dan tidak mendoakan penguasa dengan kejelekan dan kebinasaan.
Semoga Allah menjaga negeri Al-Haramain khususnya dan negeri-negeri Islam secara umum dari segala rencana-rencana jahat yang dilakukan oleh musuh-musuh kita yang nampak atau dari kalangan kaum muslimin yang bersembunyi dibelakang Islam ““mereka menyangkanya- dan Allah benci dan berlepas diri dari mereka dan amal perbuatan mereka, dan Allah-lah meliputi mereka semuanya tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia dan tiada Rabb selain Dia.
[Majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi No. 08/Th. II/1424H, 21-22. Terjemahan dari http ://www.m-alnaser.com]

Sistem Monarki Saudi Arabia VS Sistem Demokrasi Ala Indonesia, Mana Lebih Sukses Mensejahterakan Rakyat?

Sistem Monarki Kingdom of  Saudi Arabia(KSA) memang unik,tidak selalu anak pewaris sang raja,akan otomatis menjadi raja,bila sang raja meninggal dunia..contoh saja Raja Fahd periode sebelumnya 1982-2008  yg sudah wafat,ternyata yg menggantikan adalah sang adik Raja Fahd yaitu Raja Abdullah..daftarnya antara lain sbb:
Berikut adalah daftar raja-raja Arab Saudi:
Raja Saud, putra Raja Abdul Aziz (1953-1964)
Raja Faisal, putra Raja Abdul Aziz (1964-1975)
Raja Khalid, putra Raja Abdul Aziz (1975-1982)
Raja Fahd, putra Raja Abdul Aziz (1982-2005)
Raja Abdullah, putra Raja Abdul Aziz (2005-)
Raja-raja Arab Saudi tidak dipilih berdasarkan keturunan, melainkan berdasarkan kemampuan mereka. Pengganti Raja Fahd, misalnya, bukanlah anaknya, melainkan saudara Raja Fahd, Abdullah. Meskipun begitu, hingga kini semua Raja setelah Abdul Aziz masih berasal dari lingkungan keluarga,semua Raja adalah putra-putranya.
Nyatanya dengan hanya modal sistem pemerintahan yg simple begini,rakyat Saudi Arabia bisa hidup rukun dan damai,tak ada pertikaian sesama warga saudi arabia..semua kompak di bawah pimpinan sang raja..!
Terlepas dari sistem Monarki yang kadang di anggap sebelah mata..ternyata sistem Monarki ini,menghemat biaya APBN yg teramat sangat besar,yg jika mengikuti ala negara-negara Demokrasi sudah pasti tiap tahun saudi Arabia menghemat ratusan Triliun Rupiah(jika di kurs rupiah) dari di tiadakannya pemilu..ala negara demokrasi..!
Kelebihan dana tersebut di alokasikan buat mensubsidi rakyat saudi arabia secara keseluruhan..!jenis subsidi di saudi arabia begitu banyak dan saya rasa bisa di nikmati oleh seluruh rakyat saudi arabia..!
Beberapa subsidi yg di nikmati oleh rakyat saudi arabia..:
Sekolah gratis dari sd-university
Kesehatanpun sama gratisnya asal di klinik pemerintah.
Harga-harga makanan pokok seperti gandung,sayuran,buah,susu dll.  murah dan terjangkau.
Listrik dan BBM juga sangat murah 1liter bensin hanya 0,45 cent/1sr=2300 rupiah..!
Orang-orang cacat dipelihara oleh negara,dan di santuni setiap bulannnya..!begitupun pengangguran dapat juga subsidi asal mampu menunjukan bahwa mereka memang tidak punya pekerjaan!
Tukang azan masjid dan juga Imam masjid juga dapat gaji..!
Jalan toll dimana-mana gratis,bahkan parkirpun mau dimanapun tidak masalah dan tetep gratis.
Tidak ada pajak pendapatan atau pajak lainnya.
Pinjaman di bank tidak ada bunganya..!
Yang pasti tidak ada orang yang makan nasi aking..di saudi arabia..!
Tidak ada premanisme
Mau buka bisnis juga mudah dan gampang aturannya sudah jelas….sektor swasta macam restaurant,pabrik dll tidak kena pajak…yg membebani,paling2 izin usaha saja..!
Harga mobil/kendaraan dan barang elektronik walau import,tapi murah karena pajak yg sangat rendah.
Dll..masih banyak lagi..!
Jangan berdalih karena saudi ada punya cadangan minyak dan ada masjidil haram atau madinah..!karena untuk memelihara masjidil haram dan masjid nabawi juga perlu biaya yg sangat besar,mulai dari lampu yg ribuan MW sampai keamanan dll.
Bagaimana dengan Indonesia?
Subsidi masih sebatas kesehatan dan sekolah gratis sampai smp,bensin juga masih lebih murah saudi arabia..!padahal apa yg tidak ada di Indonesia?semua kekayaan alam melimpah ruah,mulai dari air,sinar matahari,oil,gas dan hasil tambang lainnya..!berlimpah ruah..tapi semua itu tidak menjadikan rakyat indonesia sejahtera..!
Semua itu kenapa?saya rasa pemilu yg mahal biang kerok dari semua ini..di saudi arabia mungkin juga ada korupsi,tapi rakyat tidaklah susah-susah amat..macam di indonesia..!
Lalu mau jadi apa dengan indonesia jika begini terus menerus?ya kita telah terjebak dalam angan2 semu yg dinamakan demokrasi langsung,tapi berbiaya sangat mahal..paling2 kita mentok setingkat philipine,bangladesh,india,pakistan,mesir dan negara berkembang lainnya yg menganut sistem demokrasi langsung/pemilu langsung!
Memang kelebihannya banyak dari sistem demokrasi langsung,tapi biayanya sangat besar dan terbukti sejak merdeka kita begini-begini saja..tak ada kemajuan yg nyata..!
Mungkin sistem pemerintahan  ala china lebih tepat,tapi sangat sulit untuk memulai seperti itu..karena UU sudah mengatur sedemikian rupa..!jadilah Indonesia macam sekarang ini..tapi enak tidak enak ini negaraku..!mau apalagi..?
Semoga ada keajaiban bagi Indonesia dan kedepan rakyat Indonesia sejahtera ..Amin..!

Apakah Kita Harus Membenci Saudi? Bagaimanasikapkitayang seharusnya?

SAUDI LAGI…SAUDI LAGI…

Kenapa Saudi atau orang2 Saudi selalu jadi sorotan yg negatif?

- Jika terjadi musibah di negara muslim atau pada kaum muslimin, maka negara Saudi dan org2nya yg di sorot. Mereka katakan bhw Saudi diam saja, tidak mau nyumbang, pro amerika, dsb. Kenapa mereka tidak mengatakan seperti itu kepada diri mrk sendiri atw negara mrk sendiri?
- Jika terjadi kasus penganiayaan TKI di Saudi atau hukuman mati, maka langsung di ekspos besar2an, melebihi kasus yg terjadi di negara2 lain atau negaranya sendiri. Padahal jumlah kasus tsb jauh lebih sedikit dibanding negara2 lainnya.
- Jika berdebat dengan org kafir, pelaku kesyirikan dan pelaku bid’ah, maka mereka selalu menjurus kepada kejelekan2 di Saudi dan orang2nya. Apakah Islam dan Sunnah itu hanya ada di Saudi saja?
- Jika pemberian gelar Doktor untuk Raja Saudi dipermasalahkan, yang beliau sudah berusaha menerapkan hukuman Syar’i di negaranya, serta sudah byk membantu negara kita dengan memberikan izin untuk pergi haji dan umrah, menjadi TKI, kuliah, dll. Lantas kenapa pemberian gelar Doktor utk orang2 kafir atau musuh2 Islam (seperti tokoh2 JIL, dsb) tidak dipermasalahkan?? apakah mereka tidak sadar kalau negara kita adalah negara yg berpenduduk muslim terbesar di dunia?
- Jika…jika…jika…dll

Ditambah lagi, mereka berani menantang Saudi???

Mereka berani memutuskan kerjasama dengan Saudi???
Nekadd…
Benar kata SAHABAT ANA, kang Zayed Mardzy, “Kalau Saudi memutuskan hubungan dengan kita, apa mau kita haji atau thawafnya di Monas”???
Beliau (kang Zayed Mardzy) juga berkata, “Satu kepribadian umumnya warga saudi (dan sekitarnya) yang notabene kebanyakan keturanan dari para sahabat baik kaum Muhajirin dan Anshar adalah TIDAK MAU PUBLIKASI atas kebaikan2 yg selama ini mereka berikan kepada seluruh penjuru dunia. Dan ini saya buktikan ketika saya mengantar utusan mereka ke Aceh pas 6 hari pasca Tsunami. Saya katakan : ‘Ya Syeikh, media masa membicarakan bantuan ke aceh dari Eropa, dari amerika, dari jepang, asutralia dll, dan tidak ada bantuan dari sodara muslim di Timur tengah, padahal kita sekarang sedang mewakili mereka, apa perlu saya publikasikan?’ Mereka cuma menjawab : ‘Kami tidak membutuhkan publikasi, kami hanya ingin menjalankan kewajiban kami kepada saudara muslim dibelahan bumi manapun.’ Saya bilang ke mereka : ‘SATU PERMINTAAN SAYA KEPADA ANTUM, ‘MOHON ANTUM TETAP MEMAKAI BAJU ANTUM YANG INI SELAMA DI ACEH (maksudnya baju gamis/tsaub)’.”
Ada seseorang berkata, “Jika negara kita memutuskan hubungan secara diplomatik,apa iya sampai berpengaruh terhadap ibadah seseorang?? Kalo saudi menghalang2i ibadah haji orang hanya karena negara telah memutuskan hubungan diplomatiknya, apa ga berdosa tuh..terus letak menegakkan syari’atnya apa hanya sampai sebatas itu..??”
Maka kami katakan, “Yang lebih berdosa lagi adalah yg berani memutuskan hubungan dengan Arab Saudi, ibaratnya, siapa yg main api duluan? Padahal dampak mudharatnya jauh lebih besar yg bermain api lebih dulu. Supaya ant tidak terkena maksud dari status diatas, maka ant tidak perlu mempermasalahkan pihak Saudi, karena yang ant permasalahkan adalah akibat dari suatu sebab. Ahsan untuk awalnya ant mempermasalahkan sebabnya dulu, kemudian setelah itu ant mempermasalahkan akibatnya. Sangat tidak adil jika seseorang mempermasalahkan akibatnya, sedangkan yang menjadi sebab tidak dipermasalahkan (seperti kasus dalam status diatas).

Kalo belum paham, ana kasih contoh:

Seorang anak diusir oleh orangtuanya dengan sebab kedurhakaannya.
Mana yang harus dipermasalahkan pertama kali???
Seseorang yg adil akan mempermasalahkan anaknya lebih dulu, kenapa ia durhaka kpd orangtuanya?
Berbeda dengan ant, yang malah mempermasalahkan orangtuanya, yaitu kenapa orangtuanya mengusir anaknya? Sedangkan anaknya tidak ant permasalahkan. Apakah hal ini termasuk adil???
Adalah hak pemerintah Saudi melarang seseorang atau jamaah untuk pergi Haji dengan alasan atau sebab tertentu. Seperti halnya pemerintah Saudi melarang jamaah Ahmadiyah melaksanakan haji ke negaranya. Juga putusnya hubungan diplomatik akan mempengaruhi segala2nya, seperti visa, pasport, kuota, dsb. Sedangkan ibadah haji membutuhkan hal2 tersebut.”
Oleh Abu Fahd Negara Tauhid

Coba anda bandingkan dengan Iran….banyak sinagog……banyak … silahkan jawab secara jujur !!!!!!!


http://koepas.org/index.php/berita/657-iran-saudi-musuh-no-1-bukan-israel
Published on Friday, 31 January 2014 16:28
Mantan duta besar AS untuk Suriah, Ford Huff mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan bahwa Iran menganggap Arab Saudi sebagai musuh no 1 , hal ini menjadikannya sebagai salah satu pakar yang mencuri perhatian Washington , terutama karena telah bekerja di Suriah dalam waktu dekat , dan bertanggung jawab atas dokumen-dokumen Suriah di Departemen Luar Negeri Amerika.
Huff yang baru-baru ini mengadakan sidang dengan para pejabat tinggi Iran , mengungkapkan   " para pejabat Iran sepakat bahwa musuh mereka sebenarnya adalah Saudi Arabia , di dalam dan di luar Suriah , " menurut laporan surat kabar, " Ar ra’yu Al ‘aam " dari Kuwait .
Dia menyebutkan bahwa salah satu pejabat Iran menganggap peran Arab Saudi semakin penting dari hari ke hari dalam perhitungan Iran . " Dia khawatir tentang konsekuensi dari perang dan perselisihan sektarian Sunni-Syiah di Suriah , meskipun Amerika Serikat dan Iran memiliki kepentingan bersama dalam perang sektarian di wilayah tersebut dan mengalahkan tantangan Arab Saudi untuk kepentingan Amerika Serikat . "
Huff melanjutkan : " Iran melihat Basyar sebagai tokoh penting, dan Teheran melihat Basyar sebagai pilar penting untuk kesuksesan misi mereka, dan jika Basyar berhasil dilengserkan  maka runtuhlah misi yang mereka susun".
Huff mengutip ucapan pejabat Iran “Iran mempersenjatai Syiah Suriah dan milisi-milisi Syiah lainnya, bukan untuk mendukung rezim Al Assad, tapi untuk mempertahankan eksistensinya sampai Hizbullah mengambil alih kekuasaan ketika rezim Al Assad lengser”.
Sementara itu, Dr Muhammad Alu Zulfa , seorang profesor sejarah di Universitas Al Malik Saud menytakan, bahwa sejak revolusi Iran, Iran telah memandang Arab Saudi sebagai musuh pertama dan utama, sementara permusuhan terhadap Israel adalah sandiwara saja, sedangkan Iran sebenarnya memusuhi orang-orang Arab pada umumnya , tetapi mereka tahu bahwa Arab Saudi adalah benteng keamanan Arab (sekaligus markas dari Ahlus Sunnah), sementara Iran berbicara tentang Israel untuk menipu orang-orang Arab yang naif .
Dia menyatakan bahwa Iran menjajah tanah Arab baik di dalam negeri maupun di Irak seperti Israel menjajah tanah Arab di Palestina, dan sementara itu Rouhani pergi ke Washington dan Davos dan berbicara dengan bahasa yang lembut , tapi itu tidak  akan mengubah kebijakan Iran . Israel dan Iran memiliki kepentingan yang sama di semenanjung Arab, bila Israel berambisi mendirikan negara Israel Raya maka Iran berambisi mengembalikan Imperium Persia Raya yang berhasil diislamkan oleh Umar bin Khottob Radhiyallahu anhu.
Dan dia menjelaskan bahwa Iran menciptakan Hizbullah untuk memecah belah bangsa Arab dan melemahkannya , dan bahwa Iran dan Israel akan segera duduk di meja yang sama dengan Amerika sebagai mediatornya, untuk memberikan pengaruh negatif kepada orang-orang Arab .(iz/al-Arabiya)

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Ada Apa Dengan Saudi? Kok Ada Sebagian ORMAS ISLAM Yang Membencinya ?? Saudi Dimata Liberal,Syiah,kelompok Al-Qaeda,kaum Tradisional,
Apa yang mereka dendamkan terhadap negeri saudi ?
Arab Saudi yang Berubah: Umat yang Bangkit dan Bergairah
Arab Saudi yang Berubah: Umat yang Bangkit dan Bergairah
Apa Jadinya Jika Saudi Arabia Dikuasai Oleh Sufi Dan Syiah, Serta Metode (Pemahaman) Nenek Moyang (Tradisi).
Apa Yang Mereka Dendam Terhadap Negeri Haramain
Bagi Yang Membenci SAUDI, Bacalah Surat Cinta Ini,.
Arab Saudi,Negeri Tauhid Anti Teroris
Berterimakasih dan Tirulah "WAHABI"
[bikin terperangah !] Islam Kita Bukan "Islam Saudi Arabia"; Tanah Air Mesti Didahulukan daripada Islam; Amalkan Pancasila Wujud Tegakkan Syariat ??!
Bagaimanakah POTRET NEGERI WAHABI. Melihat Indahnya Kehidupan Masyarakat di Negeri Wahabi (Negeri yang menerapkan syariat Islam), tulisan ini menjadi pelajaran bagi antum yang kontra terhadap dakwah syeich muhammad bin abdil wahhab rahimahullah.
Dr.Patrialis Akbar ( Hakim MK, Mantan Menkumham ) : Wahhabi Adalah Pengikut Alqur’an Dan Sunnah, Syiah Telah Keluar Dari Prinsip Islam, Suruh Syiah Bikin Ajaran Sendiri Jangan Numpang Pada Islam, Mendukung Penuh Bima Arya Larang Kegiatan Syiah Di Bogor. Ghirah Islamnya Bertolak Belakang Dengan Dr. Anis Baswedan (Mendikbud ) Yang Membela Dan Berasyik-Masyuk Dengan Syiah.
Dakwah Tauhid Pondasi Kemuliaan Politik Negara Islam, Kontribusi Wahabi Terhadap Kekuatan Arab Saudi
Kemana Umat Islam Akan Dibawa? Ke Blok Putin (Komunis) Dan Ini Berarti Dukung Syi’ah Iran Dan Rezim (Pembantai) Suriah, Atau Pilih Blok Salafi, Yang Berarti Ke Blok Saudi ( Tempat Al-Haramain, Al-Haq) ? Pecah Belah, Strategi Kuno Tapi Tetap Efektif.
Keadilan Hukum Di Negri Wahabi (Saudi Arabia)
Mau Melihat Preman?… Jangan Ke Saudi, Tidak Ada Tukang Palak Di Saudi Arabia, Kenapa?.
Mengapa Syiah Memojokkan Saudi Arabia?
Mengapa mereka ( syi'ah dan antek-anteknya ) benci Saudi negeri Wahabi ?
Mata Satu Adalah Simbol Dajjal? Betulkah? Otak Atik Gathuk !
Mengapa Hizbut Tahrir Membenci Arab Saudi…?!
MUI, Ormas Islam, Imam Masjid Istiqlal Ali Musthafa Ya'qub Dukung Serangan Arab Saudi ke Yaman ( Insya Allah )
Penyerangan Saudi Demi Membela Kebenaran, Bukan Ambisi Dunia,.. Tapi Demi Menyelamatkan Yaman Dari Syiah Laknatullah
Membantu Yaman Sama Wajibnya Dengan Membantu Irak dan Suriah ! [ Bukan Malah Menghujat Mujahidin Irak !, Jangan Sampai Menjadi Ar-Rajjal Bin Unfuwah ]
Politik pecah belah Syiah ala Neomajusi (Surat terbuka mahasiswa LIPIA untuk Muslim Indonesia)
Presiden Erdogan-Raja Salman, Ulil Amri Global. Dua Sejoli Pemimpin Umat Islam Sedunia. Erdogan: Kami Hanya Takut Kepada Allah. Raja Salman Jadi Orang Terkuat Di Timur Tengah Versi Majalah Forbes
Perjanjian Faisal Bin Husein (Putra Syarif Mekkah Husein Bin Ali, Penganut Sufisme, Keluarga Hasyimiyah) -Weizmann, Pintu Masuk Yahudi Eropa Miliki Tanah Di Palestina. 'Arab Revolt', Pemberontakan Keluarga Sufi Melawan Turki Utsmani
Pembelaan Atas Negeri Saudi ( Sunni Salafy ) Pendukung Manhaj Salaf Dan Kembali Pada Al Haq
Pejabat Nigeria: Arab Saudi Sungguh-Sungguh Menjaga Stabilitas Masyarakat Islam. Pasien Yaman: Arab Saudi Menghilangkan Penderitaan Kami
Praktek Keagamaan di Saudi Arabia
Raja Salman Bin Abdul Aziz Dan Komitmennya Terhadap Syariat Islam
Raja Salman bin Abdul Aziz : Konstitusi Kita adalah Kitab Allah dan Sunah Nabi-Nya. Pujian Para Ulama Terhadap Pemerintah Arab Saudi
Raja Salman: Kami Tidak Akan Membiarkan Ada Yang Mengutak-Atik Persatuan Arab Dan Islam
Saudi Arabia Memimpin Umat Islam Memerangi Syi’ah. Wajib Atas Setiap Muslim Di Seluruh Belahan Dunia Untuk Bekerjasama Dengan Pemerintah Arab Saudi. Syukur Dan Dukungan Terhadap Kerajaan Islam Saudi Arabia.
Saudi Arabia Negeri ( Islam ) Percontohan Dalam Penegakan Tauhid Dan Sunnah, Wajib Berta’awun ( Bekerja Sama ) Dengannya. Inilah Aqidah Raja Saudi Arabia. Ada Pilihan Lain ?
Siapa Negara Terjelek ? Arab Saudi atau.......
Syiah Hidup Aman & Nyaman di Saudi
Semua Negara Islam ( PBB ) Mengecam Kebarbaran Majusyiah Iran, Indonesia Tidak ? Bagaimana Bisa Mendamaikan Kedua Negara, Kalau Indonesia terkesan Memihak (Sudah Punya Kesepakatan Kerjasama Militer Dan Intelijen ) Dengan Majusyiah Iran.
Surat Untuk Pendengki Arab Saudi
Tidak Ada Negara Islam Berani Menghadapi Kezhaliman Seperti Saudi Arabia. Begundal Liberal, Takfiri, Dan Shafawi Tidak Bisa Bersatu Kecuali Untuk Membenci Negeri Haramain. Saudi Masuk Suriah, Perlawanan Mulai Berimbang !
Tanggapan Atas Tulisan Ismatillah A. Nu'ad "Raja 'Abdullah, AS dan Wahabisme"
Terorisme Di Impor Dari Saudi ? Bertujuan supaya Umat Islam semakin memusuhi dakwah Salafi.
Wahabi Dan Deradikalisasi. Siapa Yang Gemar Meneror Dengan Kata-Kata “Banjir Darah, Bakar, Bubarkan, Turunkan, Tutup” Dan Bahasa Anarkis Lain, Seakan RI Miliknya. Tiru Saudi Arabia, Tidak Ada Organisasi Masa Jenis Apapun (Berbau Preman), Rakyatnya Aman Dan Damai.
100 Tahun Perjanjian Sykes-Picot Yang Pecah Belah Bumi Syam Dan Turki Utsmani