Wednesday, May 13, 2015

Yaman Diguncang Hutsi

Bismillah.
Yaman dilanda duka. Pemberontakan yang dilakukan oleh penganut agama Syiah—Hutsi—terhadap pemerintah berdaulat resmi telah memakan banyak korban kaum Muslimin. Para penganut agama Syiah tersebut memeroleh sokongan dari Negeri Syiah, Iran.
Pemberontakan atau kudeta yang dilakukan Hutsi menyebabkan Presiden Yaman, Abdrabu Mansur Hadi, mengungsi ke Arab Saudi dan memohon kepada Raja Salman bin Abdul-Aziz—hafizhahullah—untuk membantu pemulihan kondisi di Yaman. Oleh karena itu, Raja Salman pun bersegera mengerahkan bantuan militer untuk membantu pemerintah Yaman melawan pemberontak Hutsi. Ternyata, hal ini pun disambut baik oleh Negara-negara Teluk Muslim lainnya, seperti Kwait, Qatar, Bahrain, dan lainnya—kecuali Iran karena Iran adalah negeri agama Syiah (bukan negara Islam) maka penganut agama Syiah di Iran dan di mana pun mereka berada tidak akan membela kaum Muslimin.
Pemerintah Indonesia pun tidak tinggal diam merespons hal tersebut. Mereka menghasung setiap warga negara Indonesia (WNI) di Yaman untuk kembali ke Tanah Air. Sebagai wujud taat pada pemerintah (karena Allah Subhanahu wa Ta’ala Mewajibkan kaum Muslimin untuk taat Pemerintah Muslim pada hal-halma’ruf), berbondong-bondonglah para WNI (pada umumnya sebagai pelajar) pulang ke Indonesia.
Alhamdulillah, atas Kuasa-Nya, para pemberontak telah dapat direduksi hingga sekarang. Bahkan, telah banyak pemberontak menyerahkan diri—sebagaimana disampaikan Syaikh Arafat bin Hassan al-Muhammadi hafizhahullah. Allahu Akbar!
Ada kabar dusta disampaikan bahwa Negeri-negeri Islam membantu pemerintah Yaman karena faktor bisnis (perekonomian): Yaman adalah tempat strategis untuk bisnis sehingga jangan sampai dikuasai yang lain. Kabar ini sungguh membuat saya merasa ngilu dan mual, bercampur geli.
Cukup sedih mendapati kabar yang diembuskan pelbagai mediaentah apa yang menyatakan kabar miring perihal peristiwa pemberontakan yang dilakukan para penganut agama Syiah di Yaman tersebut. Saya tidak dapat mencerna apa yang terdapat di dalam benak para jurnalis tersebut, dari mana mereka memeroleh data miring tersebut; mengapa mereka memercayai perkataan para penganut agama Syiah dan para teroris Khawarij tersebut. Sungguh memilukan.
Kabar dusta tersebut, dari dulu hingga kini, identik diembuskan oleh para Pembenci Islam, seperti: media asing nonmuslim, para penganut agama Syiah, para teroris Khawarij, hingga para inovator dalam beragama, yang tidak menyukai hukum Allah dan Negeri Tauhid Arab Saudi serta negara-negara Islam yang berafiliasi dengannya. Para pembenci Islam tersebut tidak mengenal hakikat nyata yang sebenarnya terjadi di Yaman.
Pemberontakan tersebut dilakukan oleh penganut agama Syiah kelompok Hutsi, bagian dari Rafidhah (baca: Syiah bukanlah Islam karena Rabb mereka berbeda, kitab mereka berbeda, nabi mereka bukan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka mencela para istri Rasulullah, mereka juga membenci para Sahabat radhiyallahu ‘anhum). Tentu saja Negeri Islam lainnya berang. Apalagi, Presiden Yaman sendiri meminta secara langsung untuk dibantu dalam menghalau para pemberontak nonmuslim tersebut. Hal ini tentu membuat Negeri Islam lainnya tersebut dengan senang hati membantu sesama saudara Muslim.
Sementara itu, para Pembenci Islam itu masih mengatakan bahwa penghalauan para pemberontak tersebut atas dasar urusan perut? Atau, perihalperebutan tanah—sebagaimana disematkan pada kasus Palestina-Israel (jangan pernah sangka lagi bahwa Hizbullah Iran—jelas-jelas beragama Syiah—membantu Palestina; jangan pernah sangka lagi bahwa Hamas membantu kaum Muslimin di Palestina—bahkan kaum Muslimin menjadi korban gara-gara ulah mereka: Syaikh Muhammad bin Umar Bazmulhafizhahullah telah menasihati Hamas secara terbuka perihal ini; kasus ini bukan soal perut atau tanah, melainkan soal akidah)?
Lalu, mengapa mereka masih ingin beribadah ke Baitullah, sedangkan mereka membenci dan mengecam Tanah Suci? Mengapa mereka tega melekatkan informasi bahwa Arab Saudi sebagai antek Amerika Serikat yang menghancurkan negeri kaum Muslimin?
Mengapa mereka tidak sadar bahwa berdemonstrasi di jalanan dan/atau demi menghasut massa untuk menggembosi pemerintah Muslim merupakan kezaliman dan membuat Allah Murka? Sungguh menyedihkan kehidupan mereka, semoga kita Dijauhkan-Nya dari sifat buruk mereka (para pembenci Negeri Tauhid) ini!
Semoga Allah senantiasa Menganugerahi Hidayah-Nya kepada kita—amin!
Fitnah yang digerakkan para musuh (pembenci) Allah akan senantiasa tergaungkan hingga Hari Akhir—wallahu Ta’ala A’lam. Semoga Allah senantiasa Menguatkan kita dalam menghadapi serbaneka fitnah yang terjadi dalam kehidupan ini dan Mengokohkan kita untuk senantiasa berjalan di atas Jalan-Nya—amin!
Semoga Allah Menjaga Negeri Tauhid Arab Saudi! Semoga Allah Menjaga Negeri Islam Yaman! Semoga Allah Menjaga Negeri-negeri Islam di dunia! Semoga Allah Menjaga para Ulama Ahlus-Sunnah dan seluruh kaum Muslimin di mana pun mereka berada! Amin, amin, amin, amin!
Sumber:
– Laman Web Para Pencari Kebenaran: tukpencarialhaq.com.
– Laman Facebook Al-Akh Achmad Firman Madhanihafizhahullah.
http://latifanshori.com/2015/04/14/yaman-diguncang-hutsi/


Alasan Saudi Berantas Syi'ah Yaman ? Rencana Busuk Iran Mengganggu Negeri Ahlus sunnah.

                                              
Syi'ah Houtsy di yaman adalah mega proyek Iran, jika yaman sudah dalam genggaman maka perjalanan selanjutnya ke haramain mekkah-madinah (saudi) lebih mudah karena yaman berbatasan langsung secara teritorial dengan saudi.
Kenapa yaman menjadi master plan Iran yang dikerjakan melalui tangan houtsiyyin?!
Rudal-rudal jelajah iran belum memiliki kapasitas yang menjangkau Saudi jika diletakkan langsung dari Iran, Pesawat-pesawat tempur Iran (sejak diembargo) tidak memiliki daya jangkau yang cukup untuk menembak target di saudi jika dilepaskan dari  pangkalan udara militer di Iran.. Ketika Yaman berhasil dikuasai, Yaman akan dijadikan jembatan dan benteng pertahanan Iran menembus Saudi, Pangkalan Udara akan dibangun dan Rudal-rudal akan diboyong ke Yaman..
Jika yaman sudah underhand maka tidak perlu melewati Kuwait, Qatar, UEA dan Bahrain yang pasti tidak akan mengizinkan Pesawat tempur Iran melewati wilayah udaranya dan jika Iran memaksa pastinya akan dicegat dengan Misil Anti pesawat. .[Lihatlah peta Iran-Saudi]
Ketika logistik telah memadai, Iran akan mulai melakukan provokasi militer secara massif dan bermain melalui Tangan-tangan kedua. Apakah Engkau masih melihat serangan koalisi pimpinan Saudi ke yaman merupakan suatu kekeliruan?
Raja Salman berhasil membuat Iran Majusi sibuk, hal itu akan menguras Pikiran Iran dan menguras dana iran.. sehingga proyek-proyek syiahisasi diseluruh dunia Islam akan terkendala pasokan dana karena Iran akan sekuat kemampuan menyuplai senjata dan amunisi mahal untuk  Anak laki-lakinya yang bernama Houtsy ini..
Alutsista militer Koalisi Pimpinan Saudi adalah Alutsista upgraded dengan Tekhnolgi modern, yang pasti tidak akan mampu dihadapi senjata konvensional besutan Iran., Maka Iran perlu merogoh kocek untuk membeli senjata yang sebanding dan menyuplaikanya ke Houtsy.. Namun, Perairan Yaman sudah berhasil di blokir oleh Koalisi ,,Alhamdulillah,, Sebenarnya Kemampuan  militer saudi saja sudah sangat mencukupi untuk sendirian menggempur Houtsy di Yaman, lalu kenapa Saudi merekrut Negara teluk?
Ini adalah perjuangan diplomasi, semakin banyak sekutu maka tekanan internasional akan melemah,, Beda jika saudi secara munfaridan menyerang Yaman tanpa disupport sekutu,maka tekanan diplomatik Internasional akan menguat karena menilai saudi tak punya kawan dan dukungan.. 
Silahkan di fahami, semoga tercerahkan.

[Aly Raihan El-Mishry/suaranews/ilmu]

Agama Syiah adalah Malapetaka Bagi Kaum Muslimin

Kekuatan syiah tidak bisa diremehkan, sejarah membuktikan bahwa pada abad ke-3 hijriyah mereka telah berhasil menguasai negeri-negeri muslimin hingga akhirnya Alloh memunculkan Sulthan Nuruddin Zanky dan disempurnakan dengan kemunculan Sulthan Sholahuddin Al Ayyuby. Saat itulah mereka dihinakan oleh Alloh dalam waktu yang cukup lama.
Dan pada abad ini, negara iran dengan agama syiahnya betul-betul menjadi sorotan dunia. Banyak yang mengatakan saat ini iran adalah kekuatan baru di dunia. Dan jika hal ini menjadi benar, maka betul-betul kaum muslimin berada di dalam bahaya besar.

Syiah dari dahulu hingga sekarang, bahkan mungkin sampai akhir zaman adalah malapetaka besar bagi kaum muslimin. Jika kita mencermati sejarah, maka akan kita dapati bahwa ternyata berbagai keburukan besar yang menimpa kaum muslimin berasal dari ulah syiah.
Dan marilah sekarang kita saksikan episode-episode keburukan akibat ulah syiah, wallohul musta’an.

Malapetaka pada Muharrom 312 H
Al Imam Ibnu Katsir rahimahulloh mengisahkan:
Pada Bulan Muharrom tahun 312 H tokoh syiah qoromithah Abu Thohir Al Husani bin Abi Said Al Janabi (semoga laknat Alloh ditimpakan atasnya dan kepada bapaknya) telah melakukan pembegalan terhadap jamaah haji Iraq, sekembalinya para jamaah haji tersebut dari Baitulloh Al Harom. Mereka telah menunaikan kewajiban terhadap Alloh, namun justru orang-orang syiah qoromithah merampok mereka. Para jamaah haji tentu saja berusaha untuk melawan demi mempertahankan harta, jiwa dan istri-istri mereka, maka Abu Thohir dan para pengikutnya membantai mereka dalam jumlah yang besar, hanya Alloh yang mengetahui jumlah orang-orang yang terbunuh. Kemudian orang-orang syiah qoromithah menawan kaum wanita dan anak-anak (kaum muslimin) yang mereka senangi serta merampok harta bendanya. Harta benda yang mereka rampok senilai satu juta dinar berikut perhiasan-perhiasan serta barang dagangan. Setelah puas, orang-orang syiah qoromithah meninggalkan begitu saja (tawanan) yang tersisa di tengah-tengah padang pasir tanpa persediaan air, tanpa makanan dan tanpa kendaraan tunggangan. (Al Bidayah wa nihayah jilid 6 hal 160)

Malapetaka tahun 317 H
Al Imam Ibnu Katsir menuturkan: Pada tahun 317 H jamaah haji dari Iraq bersama amir mereka, Manshur Ad Dailami tiba di Mekkah dengan selamat dan merekapun bertemu dengan seluruh jamaah haji dari segala penjuru. Tanpa mereka sadari, bertepatan dengan hari Tarwiyyah tiba-tiba muncul seorang syiah qoromithah bersama jamaahnya. Kemudian mereka melakukan perampasan harta jamaah haji serta membantai mereka, maka terbunuhlah jamaah haji dalam jumlah yang banyak di segala penjuru Mekkah baik yang berada di tanah lapang dan perbukitan bahkan yang berada di dalam Masjidil Harom dan yang berada di dalam Ka’bah sekalipun. Dan tokoh mereka, Abu Thohir (semoga laknat Alloh ditimpakan kepadanya) duduk di atas pintu Ka’bah, sementara banyak kaum muslimin sekarat di sekelilingnya. Pedang-pedang terus ditebaskan kepada manusia tanpa henti di dalam Masjidil Harom, di dalam bulan harom dan pada hari tarwiyyah, yang merupakan hari yang paling mulia di dalam Islam, seraya mengatakan; “aku adalah Alloh, aku bersama Alloh, aku yang menciptakan makhluk dan aku pula yang membinasakan mereka.” Orang-orang berusaha lari dari mereka (syiah qoromithah) dan bergelantungan dengan tirai-tirai Ka’bah, namun hal itu tidak memberikan manfaat, mereka tetap dibunuh dalam keadaan seperti itu, orang-orang yang sedang thowafpun dibunuh dalam keadaan thowaf.
Setelah orang-orang syiah qoromithah (semoga laknat Alloh ditimpakan kepada mereka) puas membantai jamaah haji, pemimpin mereka memerintahkan agar jasad-jasad jamaah haji dilemparkan ke dalam sumur Zam-zam dan banyak pula yang dikuburkan di tanah Harom dan di dalam Masjidil Harom. Pemimpin mereka memerintahkan untuk menghancurkan kubah Zam-zam dan mencabut pintu Ka’bah, serta mencabut Kiswah Ka’bah kemudian merobek-robeknya dan membagikan kain robekannya kepada para pengikutnya. Lantas pemimpin mereka menyuruh seseorang untuk naik ke atas Ka’bah dan mencabut pancuran Ka’bah, namun orang tersebut kemudian jatuh dan mati seketika. Maka pemimpin mereka yang buruk, tidak berani berupaya mencabut pancuran Ka’bah. Lalu pemimpin mereka memerintah seorang pengikutnya untuk mencongkel hajar aswad, maka berangkatlah orang tersebut dan memukul hajar aswad dengan kampak yang ada di tangannya, seraya mengatakan: “ Mana burung Ababil?… Mana batu dari sijjil?…” Mereka lalu mengambil hajar aswad dan membawanya ke negeri mereka. Hajar aswad berada di tengah-tengah mereka (syiah qoromithah) selama 22 tahun dan kemudian mereka mengembalikan (hajar aswad) lagi sebagaimana yang akan kami sebutkan yaitu pada tahun 339 H. Fainna lillahi wa inna ilaihi rooji’uun (Al Bidayah wa nihayah jilid 6 hal. 172)

Malapetaka tahun 351 H
Al Imam Ibnu Katsir menuturkan:
Kemudian memasuki tahun 351 H, pada tahun ini tentara Rum menyerang Kota Halb dipimpin langsung Damastaq Raja Rum (semoga Alloh melaknatnya) dengan mengerahkan 200.000 bala tentara. Maka bangkitlah penguasa Halb, Saifud Daulah bin Hamdan beserta pasukannya untuk melawan tentara Rum. Akan tetapi mereka tidak mampu membendung laju tentara Rum dikarenakan besarnya jumlah tentara Rum, sehingga tentara Saifud Daulah banyak yang terbunuh. Adapun Saifud Daulah merupakan pemimpin yang pengecut dan kurang bersabar dalam menghadapi musuh sehingga dia melarikan diri bersama dengan sejumlah kecil dari pasukannya. Maka tentara Rum mengepung benteng kota Halb, penduduk negeri berusaha mempertahankan benteng dengan heroik dan mereka berhasil membunuh tentara Rum dalam jumlah yang besar. Tentara Rum betul-betul menemui kesulitan yang sangat untuk menguasai benteng.
Di tengah-tengah bahaya yang mengancam itu, tiba-tiba kaum muslimin dikejutkan oleh sebuah berita, bahwasanya satuan pengaman pemerintah (polisi) dan pasukan khusus pemerintah (yang saat itu didominasi orang-orang syiah) melakukan keonaran di dalam kota. Mereka (orang-orang syiah) mendobrak rumah-rumah penduduk dan menjarah harta benda, maka kaum musliminpun akhirnya kembali ke rumah-rumah mereka meninggalkan benteng pertahanan untuk memerangai para pembuat onar. Dengan kondisi demikian, akhirnya tentara Rum berhasil dengan mudah menerobos benteng kota dan membunuh kaum muslimin dalam jumlah yang besar, merampas harta benda mereka serta menawan anak-anak dan kaum wanita.
Tentara Rum merobohkan masjid-masjid dan membakarnya serta menghancurkan segala sesuatu yang bisa mereka hancurkan. Mereka tinggal di Kota Halb selama 9 hari sambil melakukan perusakan yang luar biasa dan semua ini bisa dilakukan oleh tentara Rum disebabkan oleh ulah satuan pengaman pemerintah dan pasukan khusus pemerintah (semoga Alloh membinasakan mereka) begitu pula penguasa mereka Saifud Daulah bin Hamdan adalah merupakan seorang penganut syiah rafidhah yang mencintai syiah dan membenci ahlussunnah, maka karenanya terkumpullah bagi penduduk Halb berbagai macam musibah.
Ibnu Katsir melanjutkan penuturan Beliau, pada tahun ini pula di kota Baghdad kalangan awam rafidhah menuliskan di pintu-pintu masjid laknat terhadap sahabat Muawiyah bin Sufyan serta Abu Bakr, Umar dan Utsman serta melaknat sahabat Marwan bin Hakam, semoga Alloh meridhai para sahabat dan melaknat orang-orang yang melaknat para sahabat. Kemudian sampai berita kepada penguasa Baghdad Muizzud Daulah bahwasanya ahlussunnah telah menghapus tulisan tersebut, maka kemudian Muizzud Daulah memerintahkan untuk membuat tulisan pengganti yang berbunyi semoga Alloh melaknat orang-orang yang mendzalimi kelurga Muhammad baik orang-orang yang telah berlalu atau orang-orang yang akan datang dan secara mencolok melaknat Muawiyah bin Abi Sufyan, semoga memburukkan dirinya dan memburukkan syiahnya dari kalangan rafidhah.
Sungguh pasti orang-orang seperti itu tidak ditolong oleh Alloh begitu pula Saifud Daulah bin Hamdan, penguasa Halb, menganut aqidah syiah dan cenderung kepada Rofidhoh, sungguh pasti Allah tidak akan menolong orang-orang seperti mereka, bahkan justru memberikan kemenangan kepada kaum kafir.
Dan oleh karena itu pula tatkala kaum Syiah Fathimiyah berhasil menguasai Mesir dan Syam, maka orang-orang kafir Eropa berhasil menguasai seluruh pesisir Syam dan seluruh negeri Syam, bahkan menguasai Baitul Maqdis. Dan tidak tersisa bagi kaum muslimin, selain kota Halb, Homs, Hawah dan Damsyiq serta sebagian daerah pegunungan. Sedangkan seluruh daerah pesisir dan daerah lainnya berhasil dikuasai oleh orang-orang kafir Eropa. Lonceng-lonceng nasrani serta aturan-aturan injil membahana di ketinggian benteng sementara syiar-syiar Islam tampak redup di tempat-tempat iman, baik di masjid-masjid atau di tempat-tempat mulia. Kaum muslimin di bawah kepemimpinan mereka berada dalam pengepungan hebat dan kesempitan menjalankan agama, para penduduk kota-kota Islam senantiasa di dalam bayang-bayang ketakutan yang sangat dari keganasan tentara Eropa baik di waktu siang dan malam. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semua ini merupakan sebagian hukuman Alloh dikarenakan oleh kemaksiatan-kemaksiatan dan dosa-dosa serta merajalelanya celaan-celaan terhadap para sahabat nabi yang merupakan manusia terbaik setelah para nabi (Al Bidayah wa nihayah hal. 257 juz 6 dengan sedikit peringkasan)

Malapetaka tahun 359 H
Ibnu Katsir bercerita kemudian memasuki tahun 359 H, pada tahun ini tentara Rum menyerang kota Inthoqiyyah dan membunuhi penduduknya termasuk para kakek dan nenek serta menawan anak-anak kecil sekitar 10.000 jiwa, fainnalillahi wa inna ilaihi rajiun. Semua itu atas instruksi Naqfur, raja Armenia la’nahulloh. Semua itu terjadi tatkala kaum muslimin berada di bawah kekuasaan raja-raja bumi yang kesemuanya menganut akidah rafidhah. Mereka telah berhasil menguasai negeri-negeri muslimin dan menampakkan kerusakan-kerusakan di dalamnya, semoga Alloh memburukkan mereka semua. (Al Bidayah wa Nihayah hal 284 juz 6)

Oleh Ust. Syamsuri (Pengajar di Islamic Centre Bin Baz, Yogyakarta).


Syiah Lebih Besar Permusuhannya Daripada Yahudi dan Nasrani ?

Rofidhoh Dan Syi'ah Lebih Keras Permusuhannya Terhadap Islam Dibandingkan Yahudi Dan Nashrani 

Oleh: Asy-Syaikh Al 'Allaamah Muqbil bin Hadi Al Wadi'i -rahimahullah-

SOAL:

Apakah benar ucapan orang yang mengatakan bahwa rofidhoh dan syi'ah lebih keras (permusuhannya) atas Islam dari yahudi dan nashrani, apakah yang dimaksud dengan itu merupakan pengkafiran terhadap mereka? Apa batasan-batasan takfir (pengkafiran)? Dan kapan seseorang dikafirkan dengan kekufuran yang besar yang pelaku keluar dari agama (murtad) dengannya?

JAWABAN :

الحمــد لله وصلى اللّٰه وسلـــم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابــه ومن والاه، وأشهد أن لا إلــه إلا اللّٰه وحــده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسولـــه. أمــا بعـــد:

UCAPAN INI BENAR; bahwa rofidhoh dan syi'ah lebih BERBAHAYA bagi Islam daripada yahudi dan nashrani. Dengan artian sebagaimana dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan dinukilkan darinya oleh murid beliau, Ad-Dzahabi dan Ibnu Katsir di dalam Al-Bidayah wa An-Nihayah:

أن لهـــم مواقف مع اليهــود والنصارى ضد المسلمين ، وليس معناه أنهـــم يكفرونهــم .

Bahwa mereka memiliki berbagai SIKAP BERPIHAK KEPADA YAHUDI DAN NASHRANI dalam memerangi kaum muslimin. Dan bukanlah maknanya bahwa mereka (Syaikhul Islam dan murid-muridnya, pent) mengkafirkan mereka.

Dan diantara contoh atas hal ini adalah (kisah) Ibnul 'Alqomi SI PENGKHIANAT -- dia adalah seorang menteri dari Khalifah Al-Mu'tashim--. Dialah yang telah membujuk khalifah agar mengurangi jumlah pasukannya sehingga beliau melakukannya. Setelah itu kaum Tatar (mongol) mendekati Ibnul 'Alqomi dan Nashiruddin At-Thusi yang dijuluki sebagai Nashiruddin (Penolong agama) --akan tetapi dia sebenarnya adalah Nashirus Syirik wal ilhad (penolong kesyirikan dan atheisme)-- sebagaimana dikatakan Ibnul Qoyyim rohimahulloh ta'ala di dalam kitab Ighotsatul Lahafan. Kemudian tatkala pasukan Tatar mendekat dan dalam hati-hati mereka muncul rasa takut dengan ketakutan yang luar biasa untuk bisa membunuh Kholifah dan masuk ke kota Baghdad maka berkatalah Ibnul 'Alqomi SI PENGKHIANAT itu kepada mereka: “Tetaplah berdekatan disini! Kami akan mengeluarkan Kholifah kepada kalian.

Lalu ia pergi menemui Kholifah dan berkata: “Mereka tidak ingin memerangi negeri Anda dan membunuh Anda, mereka ingin menikahkan Anda dengan putri pimpinan kaum Tatar.” ��fawaaid.net

Adapun pengkafiran mereka maka dikafirkan dari mereka:

·Orang yang mengatakan: sesungguhnya Al-Qur'an kita kurang,
·atau yang mengatakan: sesungguhnya Jibril telah mengkhianati risalah,
·dan yang telah mengubah kitabulloh, untuk diketahui bahwa syi'ah dengan segala kelompok sempalannya menolak sunnah Rosululloh dan mereka bersandar kepada kitab-kitab mereka.
Adapun kitab-kitab mereka lebih mirip dengan kitab-kitab kaum yahudi dan nashrani yang kosong dari sanad-sanad yang tidak bisa dijadikan pedoman.

Sehingga mereka berpegang kepada kitab-kitab mereka dan tidak bersandar kepada apa yang ada di dalam Shohih Bukhori dan Shohih Muslim dan yang lainnya dari kitab-kitab induk yg enam. Dan Allah lah tempat memohon pertolongan.

Dan apa saja batasan-batasan takfir? Kapan seseorang dikafirkan dengan kufur akbar yang mengeluarkannya dari agama?

Barangsiapa yang menolak suatu perkara yang pasti dengannya (yaitu perkara yang sudah jelas dan tiada keraguan tentang hukumnya di dalam Islam), atau dia sujud kepada berhala atau selainnya maka ini tergolong kafir.

Dan termasuk perkara yang sangat disesalkan bahwa hukuman had bagi yang murtad telah dihentikan di kebanyakan negeri-negeri Islam. Dan Allah lah tempat memohon pertolongan. Padahal pernah Mu'adz bin Jabal datang menemui Abu Musa dan mendapati seseorang terikat, Mu'adz pun berkata: “Ada apa ini wahai Abu Musa?”
Beliau menjawab: “Ini seorang yang murtad setelah memeluk agama Islam!” Mu'adz berkata: “Aku tidak akan menurunkannya hingga engkau membunuhnya.”
Abu Musa berkata: “Tidaklah kami mengikatnya kecuali untuk membunuhnya.”  Maka dibunuh orang itu di saat itu juga. Allah lah tempat memohon pertolongan dan segala pujian yang sempurna bagi Allah.

Akan tetapi mayoritas negeri-negeri Islam telah menghapus hukum had bagi yang murtad dan masih tetap berlaku disini [Saudi Arabia].. sungguh baik apa yang dilakukan negeri ini. Semoga Alloh membalas mereka dengan kebaikan karena telah menegakkan hukum had. Dengan sebab ini Alloh telah mengaruniakan keamanan kepada mereka. Dan semoga Alloh memberkahi mereka di dalam amalan dan usaha mereka.

Wallohul musta'an.

Dari kaset: Jawaban Ilmiyyah atas pertanyaan dari daerah Wushob.
Sumber:
http://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=293 [ durasi 07:25 ]
Alih Bahasa:
Al Ustadz Muhammad Sholehuddin Abu 'Abduh (Karawang) -hafidzahullah-