Thursday, July 31, 2014

Ibnu ‘Abbaas dan Nikah Mut’ah

Strike Straight to the point :
Telah masyhur di kalangan Ahlus-Sunnah bahwa Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhumaa adalah salah seorang shahabat Nabi yang berpendapat ‘membolehkan’ nikah mut’ah. Bahkan ‘Aliy bin Abi Thaalib radliyallaahu ‘anhu pernah mengecamnya dengan keras atas pendapatnya itu, sebagaimana riwayat :
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ، حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، حَدَّثَنَا الزُّهْرِيُّ، عَنِ الْحَسَنِ، وَعَبْدِ اللَّهِ ابني محمد بن علي، عَنْ أَبِيهِمَا، أَنَّ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قِيلَ لَهُ: إِنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ " لَا يَرَى بِمُتْعَةِ النِّسَاءِ بَأْسًا، فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْهَا يَوْمَ خَيْبَرَ، وَعَنْ لُحُومِ الْحُمُرِ الْإِنْسِيَّةِ "
Telah menceritakan kepada kami Musaddad : Telah menceritakan kepada kami ‘Ubaidullah bin ‘Umar : Telah menceritakan kepada kami Az-Zuhriy, dari Al-Hasan dan ‘Abdullah – keduanya anak Muhammad bin ‘Aliy - , dari ayahnya : Bahwasannya ‘Aliyradliyallaahu ‘anhu pernah dikatakan kepadanya : ‘Sesungguhnya Ibnu ‘Abbaas berpandangan nikah mut’ah itu tidak apa-apa’. Maka ia (‘Aliy) berkata : “Sesungguhnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang nikah mut’ah dan daging keledai peliharaan/jinak pada hari Khaibar” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6961].[1]
وحدثناه عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَسْمَاءَ الضُّبَعِيُّ، حدثنا جُوَيْرِيَةُ، عَنْ مَالِكٍ، بِهَذَا الْإِسْنَادِ، وَقَالَ: سَمِعَ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ، يَقُولُ لِفُلَانٍ: إِنَّكَ رَجُلٌ تَائِهٌ نَهَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِثْلِ حَدِيثِ
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Muhammad bin Asmaa’ Adl-Dluba’iy : Telah menceritakan kepada kami Juwairiyah, dari Maalik dengan sanad ini[2], dan Muhammad bin ‘Aliy mendengar ‘Aliy bin Abi Thaalib berkata kepada Fulaan (yaitu Ibnu ‘Abbaas) : “Sesungguhnya kamu itu orang yang bingung. Rasulullahshallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kami….dst.” semisal dengan hadits tersebut [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1407].

Wednesday, July 30, 2014

Al-Kaafiy Sekarang Bukan Al-Kaafiy yang Dulu ?

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/10/al-kaafiy-sekarang-bukan-al-kaafiy-yang.html
Al-Kulainiy berkata :
مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى عَنْ أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَسْبَاطٍ عَنِ الْحَكَمِ بْنِ مِسْكِينٍ عَنْ بَعْضِ أَصْحَابِنَا قَالَ قُلْتُ لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ ( عليه السلام ) مَتَى يَعْرِفُ الْأَخِيرُ مَا عِنْدَ الْأَوَّلِ قَالَ فِي آخِرِدَقِيقَةٍ تَبْقَى مِنْ رُوحِهِ .
Muhammad bin Yahyaa, dari Ahmad bin Muhammad, dari Al-Husain bin Sa’iid, dari ‘Aliy bin Asbaath, dari Al-Hakam bin Miskiin, dari sebagian shahabat kami, ia berkata : Aku bertanya kepada Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam) : “Kapankah orang terakhir mengetahui apa yang ada di sisi yang pertama ?”. Ia menjawab : “Di akhir menit yang tersisa dari ruhnya (sebelum kematiannya)” [Al-Kaafiy, 1/274].

Wasiat Nabi kepada ‘Aliy yang Tidak Diterima oleh Orang Syi’ah

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2013/08/wasiat-nabi-kepada-aliy-yang-tidak.html

Diposkan oleh Abu Al-Jauzaa' : di 00.31 
Label: Syi'ah
Artikel lain :

Pingin tahu atau pingin tahu banget ?. Dalam referensi Syi’ah, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa sallampernah berkata kepada ‘Aliy bin Abi Thaalibradliyallaahu ‘anhu :
....... يا علي أنت وصيي على أهل بيتي حيهم وميتهم، وعلى نسائي: فمن ثبتها لقيتني غدا، ومن طلقتها فأنا برئ منها، لم ترني (5) ولم أرها في عرصة القيامة، وأنت خليفتي على أمتي من بعدي.......

“….Wahai ‘Aliy, engkau adalah washiy-ku terhadap Ahlul-Baitku, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, (dan juga washiy-ku) terhadap istri-istriku. Barangsiapa (diantara istriku) yang tetap aku pertahankan, maka ia akan berjumpa denganku kelak (di surga). Dan barangsiapa (diantara istriku) yang aku ceraikan, maka aku berlepas diri darinya. Ia tidak akan melihatku dan akupun tidak akan melihatnya kelak di padang Mahsyar. Engkau adalah khalifahku atas umatku sepeninggalku kelak….” [Al-Ghaibah oleh Ath-Thuusiy, hal. 150 – sumber : sini].

Tuesday, July 29, 2014

Hapalan Abu Hurairah radliyallaahu 'anhu

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/11/hapalan-abu-hurairah-radliyallaahu-anhu.html

Diposkan oleh Abu Al-Jauzaa' : di 08.57 
Label: Tokoh
حدثنا أحمد بن أبي بكر أبو مصعب قال: حدثنا محمد بن إبراهيم بن دينار، عن ابن أبي ذئب، عن سعيد المقبري، عن أبي هريرة قال : قلت: يا رسول الله، إني أسمع منك حديث كثيرا أنساه؟ قال: (أبسط رداءك). فبسطته، قال: فغرف بيديه، ثم قال: (ضمه) فضممته، فما نسيت شيئا بعده.
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Abi Bakr Abu Mush’ab, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ibraahiim bin Diinaar, dari Ibnu Abi Dzi’b, dari Sa’iid Al-Maqburiy, dari Abu Hurairah, ia berkata : Aku berkata : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mendengar banyak hadits darimu, namun (saat ini) aku lupa”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Bentangkanlah selendangmu !’. Akupun kemudian membentangkan kain selendangku. Lalu beliau menggerakkan tangannya seakan-akan menciduk sesuatu, kemudian bersabda : ‘Tangkupkanlah ia’. Aku pun menangkupkannya. Semenjak itu aku tidak pernah melupakan sesuatu” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy no. 119].

Monday, July 28, 2014

Fatwa 8 Ulama yang Mengkafirkan Syi’ah Rafidhah

Oleh: Ahmad ‘Isy Karim
Kitab Al-Sunnah oleh Al-Khalal/ dar-alfarouk
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasul yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Syi’ah termasuk sekte Islam yang sudah berusia ratusan tahun. Sejak abad-abad awal Islam sudah menunjukkan jati dirinya. Namun dalam kurun waktu yang lama tersebut, kebencian mereka kepada pihak-pihak lain tetap eksis. Mereka mencela, mencaci, menfasikkan, dan mengafirkan Abu Bakar, Umar, dan Utsman, dan ‘Aisyah. Bahkan mereka menyatakan kekafiran mayoritas sahabat. Selanjutnya mereka mengafirkan dan memusuhi setiap orang yang memuliakan para sahabat di atas. Sehingga dari sini, para ulama Islam menghukumi mereka sudah keluar dari Islam berdasarkan keterangan yang jelas dari Al-Qur’an dan Sunnah tentang keutamaan para sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

tokoh-tokoh Ahlul Bait di Indonesia bersuara lantang menentang Syi’ah.

March 19, 2014   
Bagaimana Sikap Habaib Ba ‘Alawi terhadap Syiah
Kitab An-Nashaaih al-Diniyyah wal-Washaya al-Imaniyyah, Syaikh Abdullah Ba ‘Alawi Al-Haddad ini dikaji di Betawi Jakarta hingga kini
Imam Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad setelah menerangkan Syi’ah Rafidhah, berkomentar: ” Rafidhah adalah golongan sesat. Mereka tidak bisa dipercaya dalam hal apapun,  karena jika ada sedikit kebenaran pasti mereka campur dengan kebatilan, maka tidak ada sedikit pun kebenaran yang tersisa dari mereka layaknya seseorang membuat mentega dari kotoran.

RIBUAN SYI’AH BERTAUBAT MENJADI AHLUSSUNNAH

Da’i Kuwait yang kondang, Syaikh Usman al-Khamis menegaskan bahwa sejumlah besar dari Syiah itsnay asyriyyah mulai meninggalkan syiah berpindah ke ahlussunnah waljama’ah. Syekh al-Khamis berkata: ucapan ini berasal dari hasil sensus yang valid bagi kita di Mabarrah al-Aal wal-Ashhabdi Kuwait, dengan bekerja sama dengan para da’i dan para penuntut ilmu di Saudi, Bahrain dan negara-negara teluk lainnya.

Sunday, July 27, 2014

Jangan Katakan Syi'ah Jika Tidak Anda Tambahkan Kata : 'Pendusta'

Dengan begitu gencarnya, spesies Syi'ah di seluruh dunia menyebarkan video Asy-Syaikh ‘Adnaan Al-Ar'ur yang telah diamputasi dari rekaman aslinya. Setelah dipotong, video tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, dan di-upload ulang di Youtube:
Judulnya juga sangat provokatif : "Wahabi Memfitnah Nabi Saaw Pemabuk".

Siapakah Yang Menjadi Agen Inggris? Siapakah Yang Meruntuhkan Daulah Utsmaniyah?

Februari 16, 2014
Muhammad bin Abdul Wahhab, Agen Inggris dan Meruntuhkan Daulah Utsmaniyah ???

Assalaamu’alaikum,
Sebagian orang menuduh Syekh Muhamad bin Abdul Wahab melakukan gerakanya semata-mata untuk membantu keluarga Su’ud agar dapat menguasai tanah-tanah yang banyak dan keluar dari kekuasaan Daulah ‘Utsmaniyah. Mereka juga mengatakan bahwasanya dia adalah agen inggris di Baghdad. Mohon penjelasanya, terima kasih.

Saturday, July 26, 2014

Ustadz Abu Sa’ad: Hadapi Syi’ah Dengan Ilmu, Jangan Hanya Modal Emosi!

Written by Admin Gema
Category: indonesia news
CIREBON (gemaislam) – Saat ini banyak negeri-negeri kaum muslimin berada dalam penindasan. Berbagai kesulitan dan ujian hidup mereka alami, seperti di Palestina, Irak, Rohingya, Suriah atau di Yaman. Oleh karena itu kondisi negeri kita saat ini dengan suasana yang aman dan damai patut disyukuri, karena ini adalah nikmat yang besar dari Allah subhanahu wata’ala. Demikian disampaikan oleh Ustadz Abu Sa’ad Muhammad Nur Huda, MA dalam acara tabligh akbar dengan judul ‘Nikmatnya Keamanan Disebuah Negeri’ di Pondok Pesantren As Sunnah Jalan Kalitanjung No 52 B Kota Cirebon, Ahad (8/12).

5 strategi dan taktik penyebaran aliran Syi'ah di Indonesia, waspadalah!

UkasyahKamis, 19 Zulhijjah 1434 H / 24 Oktober 2013 13:54
Tokoh-tokoh syi'ah Indonesia (dari atas kiri: Haidar Bagir, Jalaludin Rahmat, Muhsin Labib. bawah kiri: Dina Y. Sulaeman, Khalid Al Walid, Haddad Alwi.)
Oleh: Munarman, SH.
(Arrahmah.com) – Perkembangan aliran Syiah di Indonesia mengalami akselerasi yang luar biasa sejak meletusnya Revolusi Iran menumbangkan Rezim Syah Iran Reza Pahlevi, sekitar 1970. Pada masa itu, banyak kalangan muda, baik dari kalangan pondok pesantren maupun kalangan perguruan tinggi terkagum kagum dengan revolusi tersebut.

Diam-diam ??? Pro-Syi'ah Dalam Merayakan Hari Raya Sesat 'Idul Ghadir'

Oleh: Adian Husaini
JAKARTA (voa-islam.com) -Kelompok Syi’ah di Indonesia semakin terbuka aktivitasnya dalam memecah belah umat Islam, melalui  pelestarian dan perayaan kebencian dan dendam terhadap para sahabat Nabi Muhammad saw terkemuka, khususnya Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, dan Utsman bin Affan r.a. Hari Sabtu (26/10/2013), di Gedung Smesco Jln Gatot Subroto, Jakarta Selatan, kaum Syiah akan merayakan Hari Raya terbesar dalam agama mereka, yaitu “Idul Ghadir”.

Konspirasi Syi’ah Dalam Peristiwa Karbala

Submitted by wiemasen on November 20, 2012
Apabila membicarakan tentang Hari Ashura yang jatuh pada tanggal 10 Muharam setiap tahun maka kita tidak dapat menghindarkan diri dari membicarakan tentang peristiwa Karbala yang begitu menyayat hati. Peristiwa tersebut merupakan kisah di mana Saidina Hussain r.h yang merupakan cucunda Rasulullah s.a.w dan juga anak Saidina Ali r.h telah dibunuh dengan kejam di sebuah tempat yang bernama Karbala di Iraq. Rentetan dari peristiwa ini terdapat upacara-upacara khusus yang diadakan pada Hari Asyura dengan cara yang amat bertentangan dengan syarak. Malah kelompok Syiah juga telah mempergunakan peristiwa Karbala ini demi untuk meraih simpati umat Islam kepada kelompok mereka seolah-olah mereka ingin menggambarkan bahwa merekalah satu-satunya kelompok yang membela Ahlul Bait (keluarga Rasulullah).

Friday, July 25, 2014

Menguak kesesatan syiah

Oleh : Ustadz Drs. Muhammad Thalib
Amir Majelis Mujahidin
Dalam suatu demonstrasi yang dipimpin Imam Khomeini pada tahun 1979, Shah Iran, Mohammed Reza Pahlevi, berhasil ditumbangkan. Inilah revolusi Syi’ah yang melahirkan Republik Islam Iran. Namun, secara mengejutkan Imam besar Syi’ah, Musa al-Musyawi, menganggap Khomeini itu kafir. Karena, Khomeini membuat doktrin yang tidak pernah dikenal dalam ajaran Syi’ah. Doktrin tersebut adalah wilayatul faqih, yakni kekuasaan tertinggi Syi’ah berada di tangan seorang faqih, yaitu Khomeini sendiri.

Thursday, July 24, 2014

Hinaan Al-Khomainiy terhadap Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam

Dalam artikel hadits tsaqalain di blog ini[1] telah dijelaskan bagaimana ‘aqidah Syi’ah tentang ke-ma’shuman para imam mereka dengan mendudukkannya – secara ghulluw – di atas derajat para Nabi dan Rasul. Pada kesempatan kali ini, saya akan tuliskan secara ringkas beberapa nukilan perkataan Al-Khomainiy – semoga Allah membalas kejahatannya terhadap Islam dan kaum muslimin dengan setimpal – akan pelecehannya terhadap diri Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Satu pelecehan yang tidak ia katakan pada imam mereka, namun malah ia lemparkan pada imam kaum muslimin sepanjang jaman, Muhammad Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam.

Kenapa Syiah Doyan Berkhianat?

Category: Aqidah
Published on Friday, 15 November 2013 15:55
Oleh Syaikh DR. Imad Ali Abdus Sami’
Saya tidak ingin pada pada bab ini memaparkan secara panjang lebar tentang akidah Syi’ah, semisal masalah imamah, masalah caci mereka terhadap para sahabat Nabi, masalah perubahan Al-Qur’anul Karim, atau lain sebagainya. Karena permasalahan akidah seperti ini telah dibahas dalam banyak tulisan yang memang memusatkan kajiannya pada sisi keakidahan kaum Syi’ah. Di sini, saya hanya ingin menyebutkan beberapa akidah yang berkaitan dengan pengkhianatan. Akidah inilah yang menjadi mesin penggerak bagi syi’ah dalam setiap pengkhianatannya. Dan tidak diragukan lagi bahwa apa yang dilakukan manusia bersumber dari hasil akidah yang dianutnya yang berada di dalam hati, ia terwujud dalam polah keagamaan. Berdasar akidah itulah seseorang beragama, kemudian dengan kuatnya dia berpegang pada akidah itu, serta berusaha dengan penuh loyalitas untuk menjalankannya.