Antum ingat kan dengan raja Saudi yang sekarang
??
Namanya raja Salman Bin Abdil Aziz... yang
baru-baru ini mengundang pujian dari ummat islam seluruh dunia saat ia
meninggalkan "Tamu terhormat" presiden Amerika Barrac Obama untuk
melaksanakan shalat ashar, sebuah fenomena langka dan mengandung qudwah hasanah
dari sosok seorang Ulil Amri.
Thoyyib, kita lanjutkan..... smile emotikon Antum
ingat nggak tulisan-tulisan saya yang mengkritisi Pemerintah Arab Saudi yang
saat itu di pimpin raja Sebelumnya ??
Saya mengkritisi kebijakan-kebijakan politik Raja
Saudi yang banyak merugikan Islam dan Ummat Islam, terlepas dari banyaknya
kebaikan dan kedermawanan Raja Saudi terhadap masyarakat dunia.
Namun, karena Raja Saudi itu bukan malaikat, alias
manusia biasa, maka tentu dia tidak akan luput dari kesalahan-kesalahan atau
bahkan penyimpangan-penyimpangan. .. Dia
bukan Nabi yang harus di bela sampai mati, dia mesti kita bela kalau benar, di
luruskan kalau salah, ya tentunya sesuai kapasitas masing-masing...
Namanya juga manusia. Iya to ? Nah, berangkat dari
fakta itu maka wajar bila kita mengkritisi, meluruskan dan memperbaiki yang
salah, tentunya dengan koridor yang tidak melanggar batasan-batasan cara
mengkritik, misal dengan pembentukan opini dsb.
Nah, sikap kritis kita terhadap kebijakan-kebjikan
Pemerintah Arab Saudi itu menuai kecaman dan hujatan dari segelintir pemuda
sekte mulukiyah (neo murji'ah), yakni sekte yang menjadikan agamanya sebagai
pemuas nafsu dan kepentingan para muluk (raja-raja),Wal-'Iyaadzu Billah...
Sikap kritis dan tidak sudi menjilat pemerintah itu
dianggap sebagai sikap "Hizbiyah", "khawarij",
"Sururi", "takfiri", dst. Padahal Wallahi tak sekalipun
diri ini "MENGKAFIRKAN" individu muslim tertentu yang tidak
dikafirkan Allah dan Rasul-Nya.
Bahkan, saya sendiri di tuduh oleh seorang
Mahasiswa Universitas Islam Madinah sebagai "orang yang hobi
menjelek-jelekkan arab saudi",
Ntah kapan saya menjelek-jelekkan Arab Saudi,
Wallahi Billahi saya tak pernah menjelek-jelekkan arab saudi... Arab Saudi itu
negeri Islam, Daulah Sunniyah, banyak para 'Ulama dan Mujahidin disana, bahkan
negeri Tauhid di bumi ini salah satu diantaranya adalah Negeri Saudi In Syaa'
Allah.. Lantas ntah apa yang menyebabkan pemuda itu menuduh saya di media
sosial bahwa saya suka menjelek-jelekkan arab saudi... !? Sikap kritis dan
berusaha mengatakan yang haq itu dianggap "menjelek-jelekkan", !? Ini
kan fitnah namanya... smile emotikonsaya ini Ahlus Sunnah
in syaa' Allah, bukan Syi'ah yang sangat benci Arab Saudi..
Mungkin anda bertanya-tanya; di sisi manakah saya
mengkritisi pemerintah kerajaan Arab Saudi (waktu itu) ??
Tinta sejarah tidak akan mungkin pudar begitu saja,
saudi waktu itu turut dalam koalisi menyerang Mujahidin di Suriah dengan
Amerika dan sejumlah negara Kafir, dengan alasan "menyerang ISIS".
Padahal yang jadi korban dan yang mereka habisi adalah Mujahidin. Itu fakta !
Selain itu, fakta sejarah membuktikan, Raja Saudi
yang saat itu mendukung pemberontakan terhadap DR.Muhammad Mursi di mesir, ia
mendukung sepenuhnya Militer mesir yang dipimpin Jendral Zhalim As-Sisi
membunuhi dan membantai Ummat Islam di Mesir. !? alasannya karena satu hal:
arab saudi sangat membenci ikhwanul muslimin, sebab ikhwanul muslimin waktu itu
dianggap akan menggoyang eksistensi politik kerajaan arab saudi dimata dunia
islam. Pembantaian berdarah pun terjadi, ribuan nyawa kaum muslimin, anak-anak,
wanita, dsb melayang seketika, semua itu atas dukungan raja Saudi.....sehingga
dukungannya itu mendapat kecaman dari banyak kalangan; baik Salafi maupun
Haraki. termasuk mendapat kecaman dari sejumlah Ulama di Arab Saudi diantaranya
Syaikh Muhammad Al-'Arifi, Syaikh Salman Al-Audah, dll. Ini adalah nama-nama
Ulama Salafi yang yang dianggap Hizbi oleh sekte Mulukiyah karena berani nya
mereka dalam mengkritisi pemerintah Arab Saudi yang di nilai zhalim, hingga hal
itu berujung pada jerusi besi... Mereka keluar masuk penjara karena dianggap
"Provokator" dan mengganggu kepentingan pemerintah.
Apakah ini anda anggap kebaikan ? Apakah ini anda
anggap bukan kesalahan ?? Disinilah letak dimana kami mengkritisi tindakan dan
kebijakan politik Raja Saudi waktu itu... Dan masih banyak lagi tentunya...
Nahimunkar.com mengabarkan
bahwa sudah menjadi rahasia umum dimana selama Raja Abdullah bin Abdul Aziz
berkuasa di Saudi, banyak sekali keputusan pemerintah yang dikrtiik oleh para
Ulama Robbani, sehingga akibat dari kritikan tersebut, Ulama Robbani pun harus
menelan pil pahit, masuk dalam sel penjara.
Raja Salman, selaku pemegang kekuasaan di Kerajaan
Saudi saat ini memang sangat terlihat berbeda dengan raja sebelumnya. Banyak
reformasi yang dilakukan untuk kembali kepada tatanan Islam yang sesungguhnya
meski secara perlahan.
Kebijakan-kebijakan Raja Abdullah yang dinilai
keluar dari jalur syariah dan terlalu condong kepada Barat mulai dihapus
pelan-pelan. Sikap Raja Salman ini mendapatkan banyak simpatik dan acungan
jempol dari masyarakat Saudi secara umum. Terlebih masyarakat Saudi yang
menginginkan perubahan menuju Islam yang kaffah.dan menjadi poros perjuangan
Islam.
Kerajaan Arab Saudi, pada hari Selasa (17/2/2015)
yang lalu, menetapkan pencabutan cekal atas ulama dan dai, Syaikh DR. Salman
Al-Audah, setelah lama menjalaninya di masa kekuasaan Raja Abdullah bin Abdul
Aziz.
Pernyataan itu disampaikan sumber pejabat kerajaan.
“Cekal atas Syaikh Salman Audah telah dicabut. Nama tertulis dalam daftar
orang-orang yang dicabut cekalnya untuk bepergian ke luar negeri.”
Seperti yang banyak dikabarkan, Syaikh Salman Al
Audah adalah Ulama Robbani yang lurus aqidahnya di atas manhaj ahlus sunah wal
jamaah. Dimana dia berani terus terang mengkritik setiap kebijakan pemerintah
yang dinilai menyimpang dari syariah.
Semoga dengan bebasnya Syaikh Salman Al Audah
menjadikan dakwah manhaj nabawiyah kian semarak, dan menjadi tonggak lahirnya
para pejuang Islam yang tambah banyak di Saudi.
ALLAHU AKBAR !!!
Oleh: Abu Husein At-Thuwailibi.