Khutbah Jum'at Masjid Nabawi 26/7/1436 H
Oleh : Asy-Syaikh
Abdul Baari Ats-Tsubaiti hafizohulloh
Khutbah Pertama :
Segala puji bagi Allah, segala puji bagi
Allah yang telah menganugerahkan kepada kita berbagai kebaikan, yang menyeru
kepada saling tolong menolong. Aku memujiNya subhaanahu dan aku bersyukur
kepadanya di pagi dan petang. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan
yang berhak disembah kecuali Allah tiada sekutu bagiNya, Ia telah menciptakan
kita, memberi rizki kepada kita dan menjadikan kita umat yang terbaik. Dan aku
bersaksi bahwasanya pemimpin kita dan nabi kita Muhammad adalah hambaNya dan
rasulNya, nabi yang termulia dan teladan yang terbaik. Semoga shalawat
tercurahkan kepadanya dan kepada keluarganya serta seluruh sahabatnya yang
merupakan teladan yang terbaik.
Amma ba'du, aku
wasiatkan kepada kalian dan kepada diriku untuk bertakwa kepada Allah. Allah
berfirman :
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (١٨)
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Hasyr : 18)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda "Tolonglah saudaramu tatkala ia berbuat zolim atau tatkala
dizolimi". Maka ada seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, aku
menolongnya jika ia dizolimi, bagaimana menurutmu jika ia yang berbuat zolim,
bagaimana cara menolongnya?". Nabi berkata, "Engkau mencegahnya atau
menahannya dari kezoliman, maka itu adalah bentuk menolongnya" (HR
Al-Bukhari)
Menolong saudara
adalah tanda keimanan, alamat akan benarnya Islam seseorang. Dari Nu'man bin
Basyir radhiallahu 'anhu ia berkata : Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda :
"Perumpamaan
kaum mukminin dalam saling mencintai diantara mereka, saling menyayangi, saling
mengasihi, seperti satu jasad, jika ada satu anggota tubuh yang sakit maka
seluruh jasad yang lain akan menyeru ikut kesakitan dan tidak bisa tidur"
(HR Muslim), dan Nabi juga bersabda "Seorang mukmin bagi mukmin yang lain
ibarat sebuah bangunan yang saling menguatkan", lalu Nabi menyela
jari-jari tangan yang satu ke jari-jari tangan yang lain (HR Al-Bukhari dan
Muslim)
Dan jika sebuah
umat menolong yang terzolimi, mengambil tangan pelaku kezoliman lalu
mencegahnya dari kezoliman maka umat tersebut selamat dari hukuman Allah. Allah
berfirman :
وَاتَّقُوا فِتْنَةً
لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ
شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢٥)
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang
tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. dan ketahuilah
bahwa Allah Amat keras siksaan-Nya. (QS Al-Anfaal : 25)
Barangsiapa yang
menolong yang terzolimi maka Allah akan menolongnya, dan Allah akan meyiapkan
baginya orang yang akan menolongnya di dunia dan akhirat. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
مَنْ نَصَرَ أَخَاهُ
بِظَهْرِ الْغَيْبِ نَصَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
"Barangsiapa yang menolong saudaranya
–tanpa kehadiran saudaranya tersebut- maka Allah akan menolongnya di dunia dan
akhirat' (HR Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih)
Menolong adalah
bentuk persekutuan Islami dan saling bahu-membahu yang imani, dan ia merupakan
kekuatan bagi kaum muslimin serta kemuliaan bagi kaum mukminin. Membangungkan
semangat dari tidurnya dan menyatukan kaum muslimin dalam satu saf dalam satu
urusan dan satu tujuan disertai kemuliaan dan pengorbanan sehingga
تُرْهِبُونَ بِهِ
عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ
"Dengannya kalian menggentarkan musuh
Allah dan musuh kalian" (Qs Al-Anfaal : 60)
Menolong adalah
kewajiban agama, serta kebutuhan urgen duniawi, sungguh kezoliman telah
tertujukan kepada Islam, makar rencana jahat diarahkan kepada Islam, dan ini
merupakan fenomena zaman ini dengan bentuknya yang banyak dan beragam.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
« يُوشِكُ الأُمَمُ
أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا ». فَقَالَ
قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ « بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ
كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعَنَّ اللَّهُ مِنْ
صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِى
قُلُوبِكُمُ الْوَهَنَ ». فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ
قَالَ « حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ ».
Dari Tsauban, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Hampir saja para umat (yang kafir dan
sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka
berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang
bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?”
Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian
bagai sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut
pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian
seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut
mati.”
Jika sikap menolong
melemah diantara kaum muslimin maka musuh akan menguasai, dan akan semakin
keras hantaman musuh dan semakin belanjut kezoliman mereka serta menyiksa kaum
muslimin, membinasakan orang-orang yang tenteram, menghinakan para ahli tauhid,
merampas negeri, dan menjatuhkan harga diri.
Sesungguhnya
kerusakan yang besar dan fitnah yang menyala-nyala di negeri-negeri kaum
musliimin asalnya adalah karena kurang dalam menerapkan sikap menolong. Allah
berfirman :
وَالَّذِينَ
كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ إِلا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي
الأرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ (٧٣)
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka
menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai Para muslimin) tidak
melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi
kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. (QS Al-Anfaal : 73)
Telah datang larangan dari sikap meninggalkan seorang
muslim yang membutuhkan bantuan dan sikap berlepas diri dari menolongnya dan
mendukungnya. Rasul kita yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
المُسْلِمُ أَخُو
المُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ
"Seorang muslim adalah saudara bagi muslim
yang lain, ia tidak menzoliminya dan tidak meninggalkannya (tatkala butuh
bantuannya)"
Nabi juga berkata :
لَقَدْ شَهِدْتُ مع
عمومتي حلف المطيبين فما أُحِبُّ أَنَّ لِي حُمْرَ النَّعَمِ وإني أنكثه
"Sungguh aku bersama paman-pamanku telah
menghadiri perjanjian muthoyyabin, dan aku tidak suka jika aku diberi onta
merah sementara aku melanggarnya"
Dalam hadits ini
ada isyarat tentang persekutuan al-fudul dalam rangka menolong orang yang
dizolimi.
Barangsiapa yang
malas dalam menjulurkan tangannya untuk segera menolong orang yang dizolimi
maka ia akan terhinakan di dunia serta akan merugi di akhirat. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
مَا مِنْ امْرِئٍ
يَخْذُلُ امْرَأً مُسْلِمًا عِنْدَ مَوْطِنٍ تُنْتَهَكُ فِيهِ حُرْمَتُهُ
وَيُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ إِلَّا خَذَلَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي
مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ. وَمَا مِنْ امْرِئٍ يَنْصُرُ مُسْلِمًا فِي
مَوْطِنٍ يُنْتَقَصُ فِيهِ مِنْ عِرْضِهِ وَيُنْتَهَكُ فِيهِ مِنْ حُرْمَتِهِ
إِلَّا نَصَرَهُ اللَّهُ فِي مَوْطِنٍ يُحِبُّ فِيهِ نُصْرَتَهُ
"Dan tidaklah seseorang meninggalkan
saudaranya sesama muslim pada kondisi kehormatannya sedang dilanggar dan
direndahkan harga dirinya kecuali Allah akan meninggalkannya pada kondisi
dimana ia ingin ditolong. Dan tidaklah seseorang menolong seorang muslim pada
saat harga dirinya direndahkan dan kehormatannya dilanggar kecuali Allah akan
menolongnya pada kondisi dimana ia ingin ditolong"
Dan jika umat diuji
dengan para lelaki yang tidak jelas yang bersekutu dengan musuh umatnya, dan
menghunuskan pedang pengkhianatan terhadap saudara setanah airnya, menanam
bibit fitnah, memudahkan terjadinya kudeta serta kekacauan karena rakus
terhadap kekuasaan, untuk meraih medali kehinaan dan kerendahan, meskipun
dengan mengorbankan tengkorak-tengkorak rakyat yang tidak berdosa, dan
mayat-mayat anak-anak. Maka bagaimana masyarakat merasa aman dari tipu daya
berasal dari suku mereka sendiri, yang telah telah berkhianat terhadap
negerinya, dan meminta pertolongan dari para pembela kebatilan untuk menyerang
kaumnya sendiri dan negeri tetangganya ?
Dan pihak yang lain
berusaha menggiris rakyatnya, membunuh dan menghancurkan penduduk negerinya
dengan bom-bom yang membakar, dan bahan-bahan peledak, gas-gas beracun di pagar
manusia yang sabar dan enggan.
Dan sepotong tanah
Ghaza yang menderita akibat pengepungan yang zolim dan makar yang kejam, dimana
kezoliman telah mencapai puncaknya, dengan menghalangi seluruh sarana dan prasarana
kehidupan baik makanan dan minuman serta obat-obatan.
Peristiwa-peristiwa
terjadi sebagai ujian bagi jiwa-jiwa, untuk memurnikan saf-saf, agar Allah
mengetahui siapakah yang menolong yang dizolimi dan menolak pelaku kezoliman
serta siapakah yang berpegang teguh dengan kebenaran dalam menghadapi
kebatilan. Allah berfirman :
وَلِيَعْلَمَ
اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
Dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong
(agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya
Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa. (QS Al-Hadid : 25)
Membela orang-orang
yang lemah harus ditegakan, menolong mereka adalah suatu kewajiban. Dan kaum
muslimin di seluruh penjuru dunia mereka adalah bagian dari tubuh umat yang
besar, dan dengan hukum persaudaraan sesama Islam maka mereka memiliki hak
untuk ditolong dan dibantu.
Diantara bentuk pertolongan adalah perhatian terhadap
kondisi mereka serta membantu mereka dengan segala bentuk unsur kekuatan dan
sarana pertahanan, untuk memperkuat yang lemah dan menjaga agama, kehormatan,
jiwa, dan negeri, serta menghibur mereka dengan bantuan harta dan materi,
menolong jiwa yang teraniaya, dan mengembalikan harapan.
Sang sahabat yang
mulia Utsman bin Affaan radhiallahu 'anhu merupakan contoh yang patut ditiru,
teladan dalam menolong kaum muslimin dengan harta. Ia datang kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa 1000 dinar lalu ia letakan di
pangkuan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ia menggali sumur Ruumah untuk kaum
mukminin tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
مَنْ حَفَرَ بِئْرَ
رُوْمَةَ فَلَهُ الْجَنَّةُ
"Barangsiapa yang menggali sumur Ruumah
maka baginya surga"
Dan Utsman juga
telah berinfak untuk mempersiapkan pasukan perang Tabuk.
Dan istri Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam Khodijah radhiallahu 'anha sungguh telah menghibur
dan menolong Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan seluruh hartanya.
Dan diantara bentuk
menolong adalah jangan sampai seorang muslim menjadi penolong bagi pelaku
kezoliman yang menzolimi saudaranya sesama muslim. Allah berfirman :
وَلا تَرْكَنُوا
إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang
yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka (QS Huud : 113)
Diantara bentuk
pertolongan adalah memboikot barang-barang dagangan musuh dan orang yang
membantu musuh dan membiayai mereka baik bantuan spiritual maupun pemikiran, serta
bekerjasama dengan musuh. Pemboikotan merupakan senjata yang manjur dan
berpengaruh, tentunya dijalankan dengan kaidah-kaidah pemboikotan yang syar'i,
sehingga memberikan pelajaran bagi musuh, dan dengan hal ini umat akan tetap
kokoh dihadapan orang yang menghendaki keburukan bagi mereka.
Adapun pertolongan terhadap akidah adalah dengan
menjelaskan pokok-pokok akidah dan pemahamannya, serta membantah
syubhat-syubhat, menjelaskan bahaya bid'ah dan manhajnya sekte-sekte yang
menyimpang, yang dimana musuh menemukan pada firqoh-firqoh tersebut apa yang
mereka cari. Maka musuhpun bersekutu dengan mereka, dan firqoh-firqoh tersebut
dikembangkan oleh musuh di tengah-tengah umat Islam, musuh menyetirnya sesuka
hati untuk menggoncang stabilitas keamanan dan mengobarkan kekacauan, merampas
umat ini, merampas kepemilikan umat, dan mematikan kekuatannya, dan agar umat
terpuruk di bagian belakang, disetir dan tidak menyetir, mengikuti dan bukan
menjadi yang diikuti.
Hendaknya menolong juga melalui media, semua orang melihat
dan mendengar bagaimana peran media yang dengki dalam menghapus fakta kebenaran
dan mencemarkan agama serta mengingkari hak-hak kaum muslimin, sampai-sampai
menuduh seluruh perilaku yang buruk kepada kaum muslimin. Media menggambarkan
bahwa kaum muslimin adalah para pembunuh dan para penghisap darah, dan seorang
yang membela negerinya dan kehormatannya dituduh sebagai teroris, media
menjadikan para pembunuh dan para penjahat sebagai teman pembawa keselamatan,
menjadikan penyerang dan penjajah sebagai kelompok yang membela dan mencegah.
Pertolongan melalui
media adalah dengan menjelaskan kezoliman pelaku kezoliman, mengumbar
perbuatan-perbuatannya, dan menjelaskan hakekatnya, dan hiasan kebatilannya.
Dengan mewujudkan kebenaran dan menghancurkan kebatilan. Dan dampak dari
penjelasan dalam beberapa kondisi lebih kuat dan lebih menggigit dari pada
sayatan pedang. Ceramah itu memiliki kekuatan tersendiri, dan gambar/clip
memiliki dampak tersendiri, tulisan juga memilik panah yang kuat, dan sya'ir
memiliki kekuatan tersendiri. Aisyah radhiallahu 'anhaa berkata : "Aku
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepada Hassaan –bin
Tsabit- radhiallahu 'anhu :
إِنَّ رُوْحَ
الْقُدُسِ لاَ يَزَالُ يُؤَيِّدُكَ مَا نَافَحْتَ عَنِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ
"Sesungguhnya Ruhul Qudus (malaikat
Jibril) terus menguatkanmu selama engkau membela Allah dan RasulNya"
Dan pertolongan
juga hendaknya pada permasalahan-permasalahan umat dengan memberi pengarahan
kepada mereka dan membela umat, serta membongkar racun yang dihembuskan oleh
para gembong kejahatan, mengungkap rencana-rencana jahat mereka dan menjelaskan
tentang manhaj mereka melalui seluruh sarana, setiap pertemuan dan
kesempatan-kesempatan. Allah berfirman :
وَكَذَلِكَ
نُفَصِّلُ الآيَاتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ الْمُجْرِمِينَ (٥٥)
Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat
Al-Quran (supaya jelas jalan orang-orang yang saleh, dan supaya jelas (pula)
jalan orang-orang yang berdosa. (QS Al-An'aam : 55)
Dan menolong juga
melalui doa, ia adalah senjata segala urusan dan obat dari kesulitan.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menolong orang-orang yang terzolimi
dengan doa dalam qunut beliau.
Bersandar kepada
Allah di tengah cobaan, menguatkan hubungan kepada Allah tatkala genting
merupakan ciri seorang mukmin. Allah berfirman :
كَذَّبَتْ
قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ فَكَذَّبُوا عَبْدَنَا وَقَالُوا مَجْنُونٌ وَازْدُجِرَ
(٩)فَدَعَا رَبَّهُ أَنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ (١٠)فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ
السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ (١١)وَفَجَّرْنَا الأرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى
الْمَاءُ عَلَى أَمْرٍ قَدْ قُدِرَ (١٢)
Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kamu
Nuh, Maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang
gila dan Dia sudah pernah diberi ancaman). Maka Dia mengadu kepada
Tuhannya: "Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu
menangkanlah (aku)." Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan
(menurunkan) air yang tercurah. dan Kami jadikan bumi memancarkan mata
air-mata air, Maka bertemu- lah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh
telah ditetapkan. (QS Al-Qomar : 9-12)
Semoga Allah
memberkahi aku dan kalian dalam al-Qur'an al-Azhim, dan semoga Allah menjadikan
aku dan kalian bisa mengambil manfaat dari ayat-ayatnya dan adz-dzikr al-hakim.
Aku menyampaikan perkataanku ini, dan aku memohon ampunan kepada Allah yang
maha agung bagiku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin dari segala dosa,
maka mohonlah ampunan kepadaNya, sesungguhnya ia maha pengampun lagi maha
penyayang.
Khutbah Kedua :
Segala
puji bagi Allah penguasa alam semesta, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Yang menguasai hari pembalasan. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada
sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah semata tiada sekutu bagiNya,
Tuhannya orang-orang terdahulu dan yang terakhir. Dan aku bersaksi bahwasanya
pemimpin kita, nabi kita Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya, pemimpin
orang-orang yang bertakwa, semoga Allah mencurahkan shalawat kepada beliau,
keluarga beliau dan seluruh sahabat beliau.
Amma ba'du, aku
washiatkan kepada kalian dan kepada diriku untuk bertakwa kepada Allah, Allah
berfirman
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (١١٩)
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada
Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS At-Taubah : 119)
Pertolongan yang bermanfaat yang dengannya terwujudkan
dampak positifnya dan terhilangkan kesulitan, adalah pertolongan yang terus
menerus dan berkesinambungan yang tidak terputus talinya dan tidak terhenti
bantuannya, sehingga kita tidak terkena kekalahan karena semangat yang
sementara dan kelemahan yang menghalangi tercapainya target. Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
أَحَبُّ
الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّتْ
"Amalan yang paing dicintai oleh Allah
adalah yang paling berkesinambungan meskipun sedikit"
Bisa jadi pelaku
kebatilan berhasil untuk bersatu dalam satu kompi, akan tetapi ini hanyalah
lahiriahnya saja, adapun hakikatnya maka ini adalah persatuan yang dibangun di
atas kepentingan yang berbeda-beda, hati dan nafsu mereka tercerai berai, dan
akan terungkap perseteruan dan perpecahan diantara mereka, tirai tipuan akan
tersingkap, lalu leburlah kebatilan mereka dan terpecahkan perkumpulan mereka.
بَأْسُهُمْ
بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى
Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat
hebat. kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. (QS
Al-Hasyr : 14)
Di akhir zaman kaum
muslimin akan ditolong oleh batu dan pohon, ia berkata ; "Wahai Muslim,
wahai Abdullah, ini ada seorang yahudi di belakangku, kemarilah bunuhlah
ia". Dan perkataan batu dan pohon termasuk tanda-tanda hari kiamat.
Allah berfirman :
وَلَيَنْصُرَنَّ
اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang
menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha
perkasa (QS Al-Hajj : 40)
Penerjemah:
Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com