Saturday, August 22, 2015

Aroma Liberal dan Syiah Mulai Dipancarkan dari Muhammadiyah

Ini pencerahan atau Pembusukan?
Muhammadiyah bersama Maarif Institute mulai memberi PR (pekerjaan rumah) terhadap Umat Islam.
MENABRAK Islam (QS . An-Nisaa’ : 144 dan QS Al-Maa-idah : 57.) demi menghalalkan diangkatnya pemimpin kafir. Hingga MAARIF Institute merilis: Prinsip Memilih Pemimpin Adalah Adil, Bukan Agama.
Justru buku Fikih Kebinekaan terbitan Maarif (lembaga dikenal liberal) dan penerbit syiah (?) Mizan itu diluncurkan oleh Muhammadiyah dan di gedung Muhammadiyah. Bekerjasama dengan PP Muhammadiyah, Ma’arif Institute luncurkan sebuah buku berjudul Fikih Kebhinekaan di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).

Apa Kata Ulama Tentang SYIAH? Meraka Mengatakan, SYIAH BUKAN ISLAM..

apa kata ulama tentang syiah

Jumhur Ulama Mengatakan Syiah Bukan Islam

IMAM MALIK
االامام مالك
روى الخلال عن ابى بكر المروزى قال : سمعت أبا عبد الله يقول :
قال مالك : الذى يشتم اصحاب النبى صلى الله عليه وسلم
ليس لهم اسم او قال نصيب فى الاسلام.
( الخلال / السن: ۲،٥٥٧ )
Al Khalal meriwayatkan dari Abu Bakar Al Marwazi, katanya : Saya mendengar Abu Abdulloh berkata, bahwa Imam Malik berkata “Orang yang mencela sahabat-sahabat Nabi, maka ia tidak termasuk dalam golongan Islam” ( Al Khalal / As Sunnah, 2-557 )

Haidar Bagir, Tipikal taqiyah ( Syiah) Di Negara Mayoritas Muslim, Mainkan Drama " Intoleransi " dan Sebut Penampakan Tuhan Beragam

Gus Hamid: Pernyataan Haidar Soal Toleransi Bermasalah

Sabtu, 22 Agustus 2015 - 09:04 WIB
oleransi itu sudah berjalan dari dulu, berarti tidak logis jika sekarang dikatakan pelajaran agama di sekolah mengajarkan intoleransi. Saya rasa itu pernyataan yang tidak bertanggungjawab,” pungkas Gus Hamid

Sebut Putri Nabi SAW hanya Fatimah, Buku Pendidikan Islam Kelas IX Ini Diprotes

Masyarakat Yordania protes atas penggunaan buku pendidikan Islam untuk kelas IX, yang memuat ajaran Syiah dan melecehkan keluarga Nabi Saw. Buku yang dimaksud telah memuat sejarah dan hirarki keturunan Nabi SAW, dengan menyebutkan Fatimah adalah satu-satunya putri Nabi, sedangkan Zainab, Ruqayyah, dan Ummu Kultsum tidak termasuk putri-putri beliau.
Warga meluapkan ketidakpuasan atas kesalahan tersebut dalam kurikulum pendidikan itu, karena telah diajarkan kepada siswa selama 10 tahun terakhir tanpa dikoreksi.