Ketika sebagian orang tidak dapat membantah dalil-dalil
Ahlus-Sunnah yang sangat meyakinkan dan terperinci dalam suatu permasalahan
agama, maka alternatif terakhir bagi mereka adalah mengelak sambil melemparkan
ejekan: “Carilah ilmu dari orang-orang yang memiliki sanad bersambung sampai
Rasulullah seperti Habib Fulan. Ente Wahhabi ga punya sanad tapi banyak omong.”
Sunday, March 12, 2017
Metode Tafsir Menurut Syi’ah Itsna ‘Asyariyah
Oleh : Herman Budi Zamroni
I. PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah swt, kita memuji-Nya, meminta
petunjuk dan pertolongan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri
dan perbuatan kita yang buruk, memohon kepadanya agar dijauhkan dari segala
kesalahan didalam ucapan maupun perbuatan.
Shalawat dan salam kita curahkan kepada para utusan-Nya
yang mulia, khususnya kepada penghulu mereka, penutup para Rasul dan Nabi-Nya,
serta kepada orang-orang yang mengikuti petunjuk dan sunnahnya hingga Hari
Kiamat. Amma ba’du.
Al-Qur`an adalah kitab Allah yang terakhir yang
diturunkan sebagai pedoman hidup seluruh umat manusia hingga akhir zaman, maka
tidak heran bila Allah berjanji menjaganya. Allah berjanji untuk menjaga
keutuhan al-Qur’an, sehingga tidak ada yang dapat mengurangi atau menambah atau
menyelewengkannya. Allah berfirman, “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan
al-Qur’an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” Qs. al-Hijr : 9