http://abul-jauzaa.blogspot.com/2010/10/al-kaafiy-sekarang-bukan-al-kaafiy-yang.html
Al-Kulainiy
berkata :
مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى عَنْ
أَحْمَدَ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنِ الْحُسَيْنِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ عَلِيِّ بْنِ
أَسْبَاطٍ عَنِ الْحَكَمِ بْنِ مِسْكِينٍ عَنْ بَعْضِ أَصْحَابِنَا قَالَ قُلْتُ
لِأَبِي عَبْدِ اللَّهِ ( عليه السلام ) مَتَى يَعْرِفُ الْأَخِيرُ
مَا عِنْدَ الْأَوَّلِ قَالَ فِي آخِرِدَقِيقَةٍ تَبْقَى مِنْ رُوحِهِ .
Muhammad
bin Yahyaa, dari Ahmad bin Muhammad, dari Al-Husain bin Sa’iid, dari ‘Aliy bin
Asbaath, dari Al-Hakam bin Miskiin, dari sebagian shahabat kami, ia berkata :
Aku bertanya kepada Abu ‘Abdillah (‘alaihis-salaam) : “Kapankah orang
terakhir mengetahui apa yang ada di sisi yang pertama ?”. Ia menjawab : “Di
akhir menit yang tersisa dari ruhnya (sebelum
kematiannya)” [Al-Kaafiy, 1/274].