Ketua Front Anti Aliran Sesat, Habib Ahmad Zein Al Kaff
mengatakan, saat ini di Indonesia sedang terjadi pemurtadan besar-besaran. Baik
dari Islam ke agama lain atau dari Islam ke aliran sesat.
Wednesday, February 3, 2016
Komisaris Ham Pbb: Kejahatan Perang Suriah Tidak Boleh Diampuni ( Termasuk Negara Teroris Barbar Rusia )
February 2, 2016
Jenewa,
23 Rabiul Akhir 1437/2 February 2016 (MINA) – Komisaris Tinggi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Bidang Hak Asasi Manusia, Zeid Ra’ad Zeid al-Hussein
mengatakan, mereka yang dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam
konflik di Suriah tidak boleh diampuni di bawah kesepakatan apapun.
Klaim Iran Telah Mendukung Hamas Tidak Membuktikan Apapun Selain Kebohongan
February 2, 2016
Dalam rekaman
perbincangan yang bocor, anggota senior Hamas menyatakan: Semua klaim Iran
telah mendukung Hamas adalah kebohongan
Ikhwan: Ada Konspirasi Internasional Untuk Hancurkan Umat Islam Di Irak Dan Suriah
Selasa, 23 Rabiul Akhir 1437 H / 2 Februari 2016 17:00
WIB
Dewan Syariah Partai Jabhah Amal Islam, cabang
kelompok Ikhwanul Muslimin di Yordania, meminta dunia internasional segera
turun tangan menghentikan kejahatan kemanusiaan terhadap umat Islam di Irak dan
Suriah dari kebiadaban teroris syiah.
Ustadz DR. Khalid Basalamah,Lc,M.A : Siapakah Kelompok Salafi ??
Published on Aug 4, 2015
Ustadz DR. Khalid
Basalamah,Lc,M.A : -
Siapakah Kelompok Salafi?
Pertanyaan : Bagaimana tanggapan Ustadz terhadap salafiyyin
atau kelompok yang mengklaim bermanhaj Salaf. Saya punya ayah yang beraliran
salafy dan merupakan salah satu kelompok PERSIRAJA a.k.a pendengar setia radio
rodja (penanya bikin istilah sendiri). Ayah saya menuduh kelompok ikhwanul
Khomainiy = Nasr Hamid Abu Zaid = Nasaruddin Umar, Al-Qur'an Tidak Sempurna ( Belum Tuntas ) !
Baca Artikel sebelumnya :
Hinaan Al-Khomainiy terhadap Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam
Pandangan Imam Khomeini Dalam Kitab Al-Hukumah
Al-Islamiah Dan Kasyfu Al-Asrar
Hakekat Imam Khomeini
Syiah dan Kitab-Kitab Perusak Kehormatan Rasulullah
Menguak kesesatan syiah
Nasarudin Umar: “Semua Kitab Suci Bias Gender!”
Dalam
studi Al-Qur’an kontemporer, Al-Qur’an
diasumsikan sebagai produk sebuah budaya tertentu (muntâj tsaqâfi).
Artinya, beberapa kandungan Al-Qur’an ditegaskan sebagai refleksi atas persentuhannya dengan kondisi
sosial-budaya di mana Al-Quran diturunkan. Untuk itu, selain diyakini
mengandung ajaran-ajaran universal dari Allah, Al-Qur’an juga dianggap berhasil
berdamai dengan beberapa tradisi setempat dan ketika itu (tradisi Arab).