Serius nih, orang yang
sukanya pura-pura itu berbahaya. Kerjaan, gelagat dan prilakunya liberal, tapi
tidak mau disebut liberal. Keberpihakan dan pembelaannya kepada syiah sangat
berat, tapi tidak mau disebut syiah.
Maka, dalam ghazwul fikri, pergulatan politik maupun diskusi diskusi
keagaamaan, orang yang sok liberal dan sok syiah itu jauh harus lebih
diwaspadai daripada orang liberal dan syiah sungguhan.
Seperti juga ada yang tidak mau disebut pendukung Kufar Petahana dan katanya
juga bukan pendukung Penguasa, namun semua kejahatan Kufar Petahana selalu
dibelanya. Dan sampai sejauh ini pun tetap buta mata akan ketidakmampuan Penguasa
memimpin negeri.
Maka, seperti apa kita menyikapi orang-orang model begitu? Hendaklah kita
bersikap sebagaimana sikap Rasulullah saw dan para sahabatnya dalam menyikapi
kelompok bermuka dua. Zhahir dan pengakuan lisan mereka adalah Islam, tetap dianggap
sebagai bagian dari Islam. Walau prilaku mereka semuanya merugikan Islam.
Allah SWT membeberkan mereka dalam surat Al-Munafiqun:
(1) Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami
mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah
mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui
bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
(2) Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka
menghalangi [manusia] dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang
telah mereka kerjakan.
(3) Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman,
kemudian menjadi kafir [lagi] lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka
tidak dapat mengerti.
(4) Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum.
Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah
seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang
keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh [yang sebenarnya], maka
waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah
mereka sampai dipalingkan [dari kebenaran]?
Tanpa Sokongan Kaum Munafik,
Orang Kafir Tak Bakal Jumawa
Sudah sebegitu lemahnya kah
kita umat Islam hari ini? Dijadikan bulan-bulanan oleh seorang kafir.
Tapi setelah dipikir-pikir, kalaulah bukan karena bantuan orang-orang munafik
yang memuluskan dan menyokong kekurang ajarannya, tidaklah dia akan mampu
melakukan kejahatan itu.
Sepanjang sejarah memang demikian. Peranan para munafiqun-lah yang membuat
umat ini porak-poranda. Kalau hanya musuh, seberapapun kekuatannya tidak akan
bisa mengalahkan umat ini.
Makanya, lebih geram rasanya melihat tingkah laku orang-orang munafik ini dari
pada kekurang ajaran si kafir itu.
Andaikan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam mengizinkan membunuh si munafik, dan di tangan
saya ada 100 buah bom, saya akan gunakan 99-nya untuk meledakkan si munafik.
Sedangkan yang satunya lagi akan saya gunakan untuk membunuh si munafik juga.
Sayang, Rasulullah tidak
mengizinkan untuk membunuh mereka. Barangkali sebagai tambahan ujian dan
pelajaran bagi kita.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ
وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ
الْمَصِيرُ
"Hai Nabi, berjihadlah
(melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah
terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali
yang seburuk-buruknya." (QS. At-Taubah: 73 dan At Tahrim 9)
Ya Allah, bersihkan hati kami
dari sifat munafik.
Mix :
Ust. Abrar Rifai portalpiyungan.com
Ust. Zulfi Akmal portalpiyungan.com