Friday, October 14, 2016

Menyikapi Orang Bermuka Dua. Tanpa Sokongan Kaum Munafik, Orang Kafir Tak Bakal Jumawa


Serius nih, orang yang sukanya pura-pura itu berbahaya. Kerjaan, gelagat dan prilakunya liberal, tapi tidak mau disebut liberal. Keberpihakan dan pembelaannya kepada syiah sangat berat, tapi tidak mau disebut syiah.

Maka, dalam ghazwul fikri, pergulatan politik maupun diskusi diskusi keagaamaan, orang yang sok liberal dan sok syiah itu jauh harus lebih diwaspadai daripada orang liberal dan syiah sungguhan.



Seperti juga ada yang tidak mau disebut pendukung Kufar Petahana dan katanya juga bukan pendukung Penguasa, namun semua kejahatan Kufar Petahana selalu dibelanya. Dan sampai sejauh ini pun tetap buta mata akan ketidakmampuan Penguasa memimpin negeri.

Maka, seperti apa kita menyikapi orang-orang model begitu? Hendaklah kita bersikap sebagaimana sikap Rasulullah saw dan para sahabatnya dalam menyikapi kelompok bermuka dua. Zhahir dan pengakuan lisan mereka adalah Islam, tetap dianggap sebagai bagian dari Islam. Walau prilaku mereka semuanya merugikan Islam.

Allah SWT membeberkan mereka dalam surat Al-Munafiqun:

(1) Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.

(2) Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi [manusia] dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.

(3) Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir [lagi] lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.

(4) Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh [yang sebenarnya], maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan [dari kebenaran]?

Tanpa Sokongan Kaum Munafik, Orang Kafir Tak Bakal Jumawa

Sudah sebegitu lemahnya kah kita umat Islam hari ini? Dijadikan bulan-bulanan oleh seorang kafir.


Tapi setelah dipikir-pikir, kalaulah bukan karena bantuan orang-orang munafik yang memuluskan dan menyokong kekurang ajarannya, tidaklah dia akan mampu melakukan kejahatan itu.

Sepanjang sejarah memang demikian. Peranan para munafiqun-lah yang membuat umat ini porak-poranda. Kalau hanya musuh, seberapapun kekuatannya tidak akan bisa mengalahkan umat ini.

Makanya, lebih geram rasanya melihat tingkah laku orang-orang munafik ini dari pada kekurang ajaran si kafir itu.


Andaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengizinkan membunuh si munafik, dan di tangan saya ada 100 buah bom, saya akan gunakan 99-nya untuk meledakkan si munafik. Sedangkan yang satunya lagi akan saya gunakan untuk membunuh si munafik juga.

Sayang, Rasulullah tidak mengizinkan untuk membunuh mereka. Barangkali sebagai tambahan ujian dan pelajaran bagi kita.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

"Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka ialah jahannam. Dan itu adalah tempat kembali yang seburuk-buruknya." (QS. At-Taubah: 73 dan At Tahrim 9)
Ya Allah, bersihkan hati kami dari sifat munafik.
Mix :
Ust. Abrar Rifai  portalpiyungan.com
Ust. Zulfi Akmal portalpiyungan.com