Monday, March 23, 2015

Kritik Tajam al-‘Allamah Shalih bin Muhammad al-Luhaidan hafizhahullah terhadap Watsiqah Kufur yang ditandatangani oleh Muhammad al-Imam al-‘Allamah al-Luhaidan telah berfatwa untuk BERJIHAD MELAWAN RAFIDHAH bersama Pemerintah

Asy-Syaikh al-Luhaidan : Itu BUKAN Watsiqah, Tapi PENGARAHAN-PENGARAHAN dari SYAITHAN!!

Penanya : Wahai Syaikh kami, bisakah kami mengajukan pertanyaan. Kami datang kepada Anda dari Madinah, kami mahasiswa al-Jami’ah al-Islamiyyah (Universitas Islam).

Asy-Syaikh al-Luhaidan : Silakan bertanya
Penanya : Karena kami khawatir jika mengganggu Anda. Di negeri kami di Yaman, terjadi fitnah Hutsiyyin. Yakni salah seorang komandan militer di sana mengumumkan perang dan Jihad melawan mereka di wilayah selatan, sekarang. Apa kewajiban kami para penuntut ilmu?
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Tidak diragukan, kewajiban kalian bahwa kalian belajar. KALIAN BISA UNTUK MEMBELA PARA AHLUL HAQ terhadap ahlul batil.
Penanya : Akan tetapi, ada salah seorang di antara masyaikh yang menyatakan bersama Hutsiyyin, bahwa mereka itu adalah saudara-saudara kita, yaitu membuat “Watsiqah” (Perjanjian Damai) (dengan pihak Hutsiyyin), sedang sebagian pihak menentang (hal tersebut).
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Penandatangan (terhadap Watsiqah) tersebut FASID (bathil).
Yakni orang yang mendustakan al-Qur`an (yaitu Rafidhah/Hutsi) TIDAK SAMA dengan orang yang beriman kepada al-Qur’an.
Orang yang mengkafirkan shahabat, tidak menyisakan dari mereka kecuali ‘Ali, dua putranya, dan Salman, sementara para shahabat lainnya Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman, dan seluruh shahabat semuanya kafir, apakah orang seperti ini mukmin?! APAKAH ORANG INI SAUDARA KITA??!
Orang yang mengatakan, “Ya..Husain…Ya Husain” bukankah ini SYIRIK AKBAR?! Apakah dia saudara sesama mukmin??! Tidak mungkin!! Syaikh (yang berfatwa seperti) ini, DIA INI ORANG AWAM
Penanya : Mereka menyatakan, bahwa perjanjian (Watsiqah) tersebut telah disetujui oleh ‘ulama. Sekarang mereka berdusta, bahwa perjanjian tersebut disetujui oleh asy-Syaikh Shalih al-Fauzan, begitu…mereka menyebarkan berita ini.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : MEREKA BENAR-BENAT TELAH BERDUSTATIDAK MUNGKIN seorang yang berilmu dan beriman AKAN MENYETUJUI perjanjian tersebut.
Penanya : Wahai syaikh, bisakah kami bacakan kepada Anda teks Watsiqah tersebut, agar Anda mendengarnya?
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Bukan, bukan …ini bukan Watsiqah
Penanya : Klausul-klausul (poin-poin) perjanjian yang ditulis bersama mereka (Hutsiyyun), tertulis pada Watsiqah tersebut : bahwa mereka (Hutsiyyun/Rafidhah) adalah saudara-saudara kita, bahwa agama kita satu, dan menghentikan tindakan saling menghujat.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : asy-Syaikh asy-Syinqithi ketika datang kepada beliau seorang Rafidhi seperti mereka, …(suara tidak jelas) beliau berkata, “Jadi kami punya agama, kalian juga punya agama sendiri.” Kalian tahu siapa asy-Syinqithi?
Penanya : Iya wahai syaikh kami, beliau (asy-Syinqithi) sang imam.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Datang seorang Rafidhah dari Libanon, dia mengatakan, “Mari kita berdebat!” Beliau menjawab, “Kami tidak akan mau berdebat (denganmu). Sebab, apa yang menjadi rujukan? Mau merujuk kepada al-Qur`an, sementara kalian mendustakan al-Qur`an. Orang ini miskin, syaikh Qabilah…mungkin dia bangkrut.
Penanya : Dia bukan syaikh Qabilah….yakni dia menyatakan diri berilmu dan berbicara …
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Tidak. Tidak setiap yang menyatakan diri berilmu kemudian dikatakan dia berilmu. Ilmu adalah firman Allah, sabda Rasul-Nya, dan perkataan para shahabat.
Penanya : Jazakumullah Khairan. Bisa kami bacakan kepada Anda sebagian klausulnya, ada tiga klausul.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Thayyib…silakan baca
Penanya : Klausul (poin) pertama. Muqaddimah : “Watsiqah Hidup Damai dan Persaudaraan” Alhamdulillah…
Asy-Syaikh al-Luhaidan : TIDAK. Siapa yang bilang bahwa orang kafir itu saudara bagi seorang mukmin?! Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (artinya), “Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui.”
Siapa yang mengatakan itu??
Lanjutkan ….
Penanya :
Bismillahirrahmanirrahim. Firman Allah (artinya) : “Berpegangteguhlah kalian dengan tali (agama) Allah dan janganlah kalian berpecah belah.”
Asy-Syaikh al-Luhaidan :
Ini benar. Tapi, siapakah yang berpegang teguh dengan tali (agama) Allah? Mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mentaati Allah dan Rasul-Nya, mengikuti Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabatnya, yang Nabi bersabda tentang mereka, “Barangsiapa berada di atas seperti apa yang aku dan para shahabatku berada di atasnya.”
Silakan dilanjutkan…
Penanya :
Ini adalah Watsiqah (Dokumen Perjanjian) Hidup Damai dan Persaudaraan. Segala puji bagi Allah yang berfirman, “Hanyalah kaum mukminin itu saling bersaudara.”
Asy-Syaikh al-Luhaidan :
Tidak diragukan.
Apakah mereka itu mukminin??!
Apakah orang beriman terhadap apa yang Allah katakan “Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan” (yakni ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu dinyatakan suci/bersih oleh Allah dari tuduhan keji kaum munafiqin), sama dengan orang yang menyatakan bahwa itu (berita dari Allah tersebut) tidak benar??!
Penanya :
Shadaqallahul ‘Azhim. Shalawat dan Salam kepada Sayyidina Muhammad dan kepada keluarganya yang suci, semoga Allah meridhai para shahabatnya yang baik dari kalangan para muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.”
Asy-Syaikh al-Luhaidan :
Perhatikan. “dari kalangan Muhajirin dan Anshar” bukan yang dimaksud adalah semua Muhajirin dan Anshar, tapi yang dimaksud adalah “Ali dan keturunannya”, “Salman al-Farisi” dan satu lagi. Sementara para shahabat lainnya kafir sepeninggal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Penanya :
“Kami adalah muslimin semuanya. Rabb kami satu, Nabi kami satu, musuh kami satu, meskipun kami berselisih dalam detail-detail permasalahan yang bersifat cabang. Islam mengharamkan darah-darah, kehormatan, dan harta-harta kami semuanya atas sebagian lainnya.”
Asy-Syaikh al-Luhaidan :
Ini adalah KEBOHONGAN-KEBOHONGAN.
Pernyataan ini benar, tapi itu berlaku terhadap sesama kaum beriman.
Mereka (Rafidhah Hutsi) memberontak, mereka itu tidak dikenal sebelumnya di Yaman, mereka itu tidak diketahui keberadaannya, tidak pernah disebut, tidak ditakuti, tidak ada apa-apanya.
Namun ketika kaum muslimin lemah, menyepelekan banyak perkara agama mereka (maka musuh (Rafidhah) menjadi kuat, pen)
Dulunya, ketika pecah Revolusi Iran, kemudian mengembangkannya kepada mereka dengan harta, mereka berhasil menarik banyak orang … (suara tidak jelas) …
Penanya :
Pada bagian paling akhir, tertulis padanya :
Ditandatangani oleh : as-Sayyid ‘Abdul Malik al-Hutsi, dan asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdillah al-Imam.
Asy-Syaikh al-Luhaidan :
Masya Allah…masya Allah….(yakni beliau terheran-heran, seraya mengingkari, pen)
Penanya : Tanda tangan, dan bahwa dia sebagai Pimpinan Ahlus Sunnah.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Siapa pimpinan itu?
Penanya : Muhammad al-Imam
Asy-Syaikh al-Luhaidan : DUSTA. Dia bukan pimpinan!
Penanya : Muhammad al-Imam mewakili Ahlus Sunnah, dan dia (Abdul Malik al-Hutsi, pen) mewakili pihak Hutsiyyin.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Jadi mereka sepakat. Mereka ahlus Sunnah, dan mereka bukan ahlu Hutsiyyin. Ini sebenarnya merupakan pengakuan dari mereka, bahwa mereka di atas kebatilan.
Penanya : Jazakumullah Khairan. Berikutnya klausul perjanjian. Ada tiga, singkat saja.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Thayyib, segera Ya akhi.
Penanya :
Bertolak dari ini, telah terjadi kesepakatan antara Ansharullah, yang diwakili oleh as-Sayyid ‘Abdul Malik al-Hutsi.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Siapa yang mengatakan bahwa mereka adalah Ansharullah?
Penanya : Ini adalah gelar, mereka menggelari diri mereka.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Mereka itu seperti “Hizbullah” di Libanon …. (suara tidak jelas)
Penanya :
… yang diwakili oleh as-Sayyid ‘Abdul Malik al-Hutsi. Sedangkan Salafiyyin di Markiz “an-Nur” Ma’bar , dan markiz-markiz lain yang menginduk padanya, diwakili oleh asy-Syaikh Muhammad al-Imam, sepakat atas poin-poin berikut :
  1. Hidup damai antara kedua belah pihak. Tidak ada saling bergesekan dan berbenturan.
Asy-Syaikh al-Luhaidan :
Perhatikan sebentar, ini adalah pengakuan, bahwa mereka ada dua pihak., bukan satu pihak. Sementara Allah berfirman, “Hanyalah kaum mukminin itu bersaudara” (yakni satu pihak, pen)
Namun ini pengakuan dari mereka, yaitu yang menandatanganinya, bahwa mereka adalah dua pihak, bukan satu pihak.
Penanya : “…. Tidak ada saling bergesekan, berbenturan, dan memerangi, atau fitnah, walau bagaimana pun kondisinya dan faktor pendorongnya. Kebebasan berpikir dan berwawasan terjamin untuk semua.”
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Perhatikan sebentar! Kebebasan berpikir. Mereka mengatakan, “Barangsiapa mengganti agamanya, maka bunuhlah dia”, ini kebebasan berpikir.
Penanya :
  1. Menghentikan pembicaraan-pembicaraan yang provokatif dan permusuhan dari kedua belah pihak terhadap satu sama lain.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Pertama kali, Rafidhah itu tidak bisa dipercaya sama sekali, mereka itu pengkhianat. Bagaimanapun juga, mereka itu berkhianat. (Apabila) melakukan perjanjian, maka mereka memandang boleh bagi mereka untuk melakukan apa yang mencelakakan Ahlus Sunnah.
Penanya :
  1. Menghentikan pembicaraan-pembicaraan yang provokatif dan permusuhan dari kedua belah pihak terhadap satu sama lain.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Ini mengulan-ulang pengakuan mereka, bahwa mereka itu ada dua pihak, bukan orang beriman yang bersatu.
Penanya : dalam semua kesempatan dan aktifitas di atas ruh persaudaraan dan kerja sama antara mereka.
3. Terus dilakukan upaya hubungan langsung antara kedua belah pihak untuk menghadapi setiap sesuatu yang datang, peristiwa, problem, tindakan pribadi, atau upaya dari pihak ketiga yang menyusup, untuk menghancurkan kesepakatan antara kedua belah pihak.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Siapa yang telah menjajah sekian banyak desa dan kota??!
Penanya : mereka orang-orang hutsi
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Apakah ini sesuai dengan Watsiqah tersebut?
Penanya : mereka benar-benar telah membatalkan perjanjian tersebut.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Jadi, tidak perlu.
Penanya : Namun, mereka mengatakan bahwa kami terpaksa, begini, dan begitu.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Siapakah yang membangkitkan mereka. merupakan sifat mereka, bahwa mereka sejak dulu sudah puas di bawah Zaidiyyah. Namun ketika bangkit Revolusi Iran …. (suara tidak jelas) …. Datang Khomeini Si Pengecut dan serban-serban bejat ini, mereka pun bangkit menyatakan ini semua. Tapi, apapun yang terjadi, mintalah pertolongan kepada Allah.
Penanya : Jazakallahu Khairan wahai Syaikh kami. Kalau begitu, apa sikap kami terhadapnya?
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Tidak, seperti kamu ini masih bertanya “apa yang Anda katakan, apakah kami membela mereka atau mereka?!” Apakah kamu mau membela pengusung kebatilan terhadap ahlul haq??!
Penanya : Tidak, tapi terkait dengan jihad sekarang. Salah seorang pimpinan/komandan besar, yang disebut-sebut sebagai tokoh militer, telah tampil menegakkan (jihad).
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Tidak ada keraguan…apakah yang dia nyatakan…menyatakan BERJIHADLAH
Penanya : Sekarang di wilayah selatan, Komandan Kekuatan (Militer).
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Orang ini mendapatkan taufiq.
Penanya : Dia mengatakan, aku sekarang di garda terdepan.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Aku katakan, orang ini mendapatkan taufiq. Kalau bukan karena penduduk wilayah selatan bertahan, mereka akan menguasai ini semua. Mereka akan menduduki ‘Aden, Mukalla, dan kota-kota lainnya di wilayah selatan.
Penanya : Wahai syaikh kami, sekarang para penuntut ilmu di sana terpecah dengan sebab orang ini syaikh yang telah menandatangani Watsiqah (perjanjian) tersebut.
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Ya akhi, apakah dia orang pertama yang sesat? Allah berfirman (artinya) : “Tidaklah kebanyakan manusia, walaupun kamu berupaya keras, mau beriman.”
Jangan kalian mencacinya, katakanlah mungkin dia berijtihad dan salah. NAMUN DIA BUKAN ULAMA.
Penanya : ada sebagian ‘ulama yang membantahnya, kami menyebarkan penjelasan para ‘ulama tersebut, seperti asy-Syaikh Rabi’ dan selain beliau asy-Syaikh ‘Ubaid.’
Asy-Syaikh al-Luhaidan : SEBARKANLAH PENJELASAN MEREKA.
Perbuatan orang yang membela mereka kaum Rafidhah itu, tidak diragukan merupakan KESESATAN. Allah berfirman (artinya) “Engkau tidak akan mendapati orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya akan berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.”
Allah berfirman tentang Ummul Mukminin ‘Aisyah (artinya) : “Mereka itu orang yang bersih dari apa yang mereka tuduhkan.”
Sementara mereka (Rafidhah) mengatakan, bahwa apabila dibangkitkan Khomaini diwahyukan kepadanya untuk merajam ‘Aisyah. Dan diwahyukan kepadanya untuk menyalib Abu Bakr dan ‘Umar.
Penanya : Yang juga diucapkan oleh Syaikh tersebut adalah, “Kami tidak akan memerangi seorang pun dari kaum muslimin hingga diutus seorang nabi. Kalau diutus kepada kami seorang nabi, dan mengatakan kepada kami perangilah kaum muslimin tersebut (maka kami akan berperang, pen).”
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Ini adalah madzhab Rafidhah. Mereka dulu awal mengatakan, bahwa mereka tidak akan berperang sampai keluarnya sang imam.
Penanya : Allahul Mustaan
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Mereka membuat-buat cerita “Wilayatul Fiqh” sehingga bisa diserahkan (hukum) dari sang imam yang masih bersembunyi di Sirdab di utara Iraq (kepada Khomaini)
Penanya : Bolehkah penjelasan Anda ini kami sebarkan kepada para penuntut ilmu?
Asy-Syaikh al-Luhaidan : Silakan kalian sebarkan. Watsiqah ini BUKANLAH WATSIQAH, namun itu adalah IMLA’AAT SYAITHANIYYAH(PENDEKTEAN/PENGARAHAN-PENGARAHAN DARI SYAITHAN)!!
Penanya : Jazakumullah khairan wahai syaikh kami. Barakallah fikum wahai syaikh kami. Semoga Allah memberikan kebaikan kepada Anda.
Audio unduh di sini http://bit.ly/1xYRxMj
http://www.manhajul-anbiya.net/asy-syaikh-al-luhaidan-itu-bukan-watsiqah-tapi-pengarahan-pengarahan-dari-syaithan/

Senin, 23 Maret 2015

PERJANJIAN KUFUR AL-WATSIQOH DAN PRAKTEK PENERAPANNYA

"PERJANJIAN KUFUR AL-WATSIQOH DAN PRAKTEK PENERAPANNYA"

(Versi Arabic)

Ditulis oleh: 
Abu Khalid as-salafiy -hafidzohullahu ta'alaa-

__________________
الوثيقة الكفرية وتطبيقاتها العملية
الحمد لله وأشهد الا إله إلا الله وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم
أما بعد
يوم أن خرجت الوثيقة الكفرية استنكرها أهل السنة قاطبة حتى إن الكثير كذبوا نسبتها إلى الموقِّع عليها محمد الإمام.
☀ ثم تبين للناس أنها صحيحة النسبة إلى محمد الإمام بإقراره واعترافه.
فأنكر عليه العلماء الربانيون كعبيد الجابري وربيع المدخلي وهكذا كبار طلاب العلم في اليمن وغيرها.
فقال الموافقون  لمحمد الإمام إنما هي حبر في ورق ليس عليها عمل فلا داعي لهذا التحذير.
فلم يبالوا بنصح الناصحين ولا بتحذير المحذرين.
ومضت الليالي والأيام فحصل ما خافه العلماء الكبار فها نحن نجد تطبيقها عملياً شعروا أو لم يشعروا قصدو أو لم يقصدوا فإليك عشرة دلائل تبين لك ما ظننته بعيداً مستحيلا
1⃣ انتشار معتقد فاسد في أوساط السلفيين الا وهو ليس في الوثيقة كفر.
2⃣ اعتقاد بعض السلفيين أن الحوثة الكفرة مسلمون ونشره في أوساط عامة الناس.
3⃣ اعتقاد بعض السلفيين أن تكفير الحوثة مسألة اجتهادية
ونقلهم عن الوادعي القول بأنهم مسلمون.
4⃣ التحذير من هاني بن بريك بحجة أنه داعية فتنة حين أن حرض على الجهاد في سبيل الله.
ولهذا لم يقبل جرحهم شيخا الجرح والتعديل ربيع المدخلي وعبيد الجابري.
5⃣ التحذير من جهاد الدفع لأنه قتال فتنة بين المسلمين بل في حصار ولي الأمر ومن معه من المجاهدين للسقاف المتمرد يحذر العدني من القتال ويزعم أنه قتال على الكراسي تطبيقاً لبنودها.
6⃣ طرد أصحاب وصية رسول الله طلاب العلم الغرباء من دار الحديث بالفيوش بسبب انتسابهم لمن يدعوا إلى الجهاد كما نطقه بفيه العدني ثم زعم أنه قرار رئاسي لا دخل لنا فيه
❗والحق في ذلك أنه تطبيق لبنود الوثيقة الكفرية غفلة من العدني وتآمراً من السقاف المتمرد  والمجيدي الخائن كما ستبدي لك الأيام
7⃣ تهديد العدني بالطرد لمن ذهب للجهاد في سبيل الله مع ولي أمر اليمنيين هادي
8⃣ اتهام الشيخ الوصابي كبار علماء  الدعوة السلفية ممن حرض اليمنيين على التصدي للتمدد الحوثي بالعمالة ولم ينكر ذلك أحد من علماء اليمن.
❌ وهذا مع بعض ما سبق وبعض ما سيأتي يعتبر تطبيقاً للبند الأخير من الوثيقة الا وهو( تحديد الموقف ممن أراد تفجير الوضع )
9⃣ ارسال محمد الإمام إلى أئمَّة المساجد بعتق وغيرها الوثيقة تلزمكم.
إذا مر السلفيون بنقطة من نقاط الحوثة الكفرة قالوا بيننا وبينكم وثيقة ولربما يحمل بعضهم صورة الوثيقة حتى يريها الحوثة إذا أوقفوهم وهذا اظهار للكفر بغير إكراه.
فهذه عشر دلالات واقعية عملية في تطبيق الوثيقة الكفرية فهل ياترى ينكرها عاقل.
☑نصيحة أخيرة
يا أيها السلفي استفق من غفلتك فإن الذل والمهانة لاحقة من سار في ركاب أهل الوثيقة
وسيسقط كل من دافع عنها أو عن موقعها كبر أو صغر وهكذا كل من قلد وتعصب لمؤيدها عاجلاً غير آجل لأنها حرب على اليمنيين وغيرهم في دينهم ودنياهم.
والحمد لله رب العالمين
✏ كتبه/ أبوخالد السلفي
Dikutip dari :
Majmu'ah Manhajul Anbiya | Al Ustadz Abdul Hakam Abu 'Ali At-Tamimi حفظه الله (Aden - Yaman)
                                   ✲✹✲
__________________
مجموعــــــة توزيع الفــــــوائد
❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net
REVISI :
------------
✨"PERJANJIAN KUFUR AL-WATSIQOH DAN PRAKTEK PENERAPANNYA"
                        
Ditulis oleh:
Abu Khalid As-Salafiy -hafidzohullahu ta'alaa-
                                   ✹✹✹
الحمد لله وأشهد الا إله إلا الله وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم
Amma ba'du,
Di hari keluarnya perjanjian kufur alwatsiqoh, segenap ahlussunnah MENGINGKARINYA sampai mayoritasnya mendustakan penisbahannya kepada penandatangan perjanjian, Muhammad al Imam.
▪Kemudian jelas bagi orang-orang keabsahan penisbahannya kepada Muhammad al imam berdasarkan penetapan dan pengakuannya SENDIRI.
▪Lalu telah mengingkarinya para ULAMA Rabbani semisal (Syaikh) Ubaid al-Jabiry dan (Syaikh) Robi' al-Madkholi demikian pula  penuntut ilmu senior di Yaman dan selainnya.
▪Kemudian orang-orang yang sepakat dengan Muhammad al imam berkata:
إنما هي حبر في ورق ليس عليها عمل فلا داعي لهذا التحذير.
"Itu hanyalah tinta di KERTAS yang tidak ada prakteknya maka hal ini TIDAK PERLU TAHDZIR."
Mereka tidak menghiraukan nasehat para penasehat dan peringatan dari para pemberi peringatan. Berlalu malam dan siang MAKA terjadilah apa yang dikhawatirkan para ULAMA KIBAR!!!
Inilah kita temukan penerapan praktek perjanjian itu - mereka sadari atau tidak, bermaksud atau tidak. Kepadamu kami sampaikan sepuluh(10) bukti yang menerangkan kepadamu sesuatu yang kamu duga sebagai hal yang jauh dan MUSTAHIL untuk terjadi:
1- Tersebar keyakinan rusak di tengah salafiyyin, ketahuilah bahwasanya,
ليس في الوثيقة كفر.
❗"Tidak ada kekufuran dalam isi alwatsiqoh."
2- Keyakinan sebagian salafiyun bahwa si kelompok kafir hutsi adalah MUSLIMIN. Dan keyakinan ini disebar di tengah manusia.
3- Keyakinan sebagian salafiyyin bahwa pengkafiran alhutsi (rofidhoh) adalah permasalahan IJTIHAD(yang boleh ada khilaf di dalamnya) dan mereka menukil dari Syaikh Muqbil alwadi'iy bahwa mereka adalah MUSLIMIN.
4- Tahdzir terhadap Hani bin Buraik dengan alasan beliau adalah PENYERU fitnah ketika beliau menghasung untuk jihad fi sabilillah (Melawan hutsi rofidhoh).
Oleh karenanya dua Syaikh dalam Al-jarh wat ta'dil, (Syaikh) Robi' Al-Madkholi dan (Syaikh) Ubaid Al-Jabiry TIDAK MENERIMA jarh(tahdzir) mereka (para masyaikh Yaman terhadap Syaikh Hani')
5- Mereka mentahdzir dari Jihad Daf'i(membela diri) karena itu adalah perang penyebab fitnah antara kaum MUSLIMIN.
❗BAHKAN dalam pengepungan terhadap pemerintah(Presiden Yaman, Hadi)  beserta orang yang bersamanya dari mujahidin kelompok as-saqof si durhaka, Abdurrahman Al-'adeny  mentahdzir dari peperangan (melawan musuh pemerintah itu) dan menganggap bahwa itu adalah PERANG MEMPEREBUTKAN KURSI sebagai penerapan poin kesepakatannya.
6- Pengusiran dari Daarul Hadits di fiyus terhadap para pemilik wasiat(pewaris) Rasulullah yaitu para PENUNTUT ILMU yang berasal dari negara asing dikarenakan hubungan mereka dengan orang-orang yang menyeru jihad sebagaimana  abdurrahman al-'adeny mengucapkan dengan bibirnya lalu ia mempersangkakan bahwa (pengusiran) itu adalah ketetapan pemerintah yang tidak ada campur tangan kami(abdurrahman) di dalamnya."
Dan yang sebenarnya hal itu adalah penerapan kesepakatan perjanjian kufur alwatsiqoh, kebodohan al-'adeny.. dan mufakat rencana jahat dari as-SAQOF si durhaka serta ALMAJIDY si pengkhianat sebagaimana akan tampak dalam waktu dekat.
7- Gertakan abdurrahman al-'adeny untuk MENGUSIR siapa yang berangkat jihad fi sabilillah bersama pemerintah yaman, Presiden Hadi.
8- Tuduhan Syaikh alwushoby terhadap ULAMA KIBAR penyebar dakwah Salafiyah yang mendorong penduduk Yaman untuk melawan pergerakan alhutsi(rofidhoh) dengan tudingan "orang suruhan". Dan tidak ada satu pun dari Ulama Yaman yang mengingkari tuduhan itu.
❌Poin ini dengan apa yang telah dahulu dan yang akan disebut terhitung sebagai PENERAPAN poin kesepakatan terakhir di dalam alwatsiqoh, ketahuilah yaitu:
( تحديد الموقف ممن أراد تفجير الوضع )
"penentuan sikap(merespon) terhadap orang yang ingin merusak isi perjanjian".
9- Muhammad al imam mengirim pernyataan alwatsiqoh kepada imam-imam masjid di daerah  'itq dan yang lainnya, (yaitu) itu harus untuk kalian (menerapkan isi alwatsiqoh).
10- Apabila salafiyyin melewati pos-pos penjagaan dari hutsi, mereka (salafiyyin pengikut al-imam) katakan "Antara kami dan kalian adalah kesepakatan alwatsiqoh".
Sampai ia memperlihatkan lembaran alwatsiqoh kepada hutsi apabila mereka diberhentikan (di pos). Dan ini menampakkan kekufuran tanpa unsur paksaan.
INILAH SEPULUH BUKTI PRAKTEK NYATA DALAM PENERAPAN ISI PERJANJIAN KUFUR ALWATSIQOH, MAKA APAKAH ENGKAU MELIHAT AKAN ADA YANG MENGINGKARINYA , WAHAI ORANG YANG BERAKAL!
_______________
Nasehat terakhir:
يا أيها السلفي استفق من غفلتك فإن الذل والمهانة لاحقة من سار في ركاب أهل الوثيقة
▫"Wahai salafi, BANGUNLAH dari kelalaianmu!!!
Sungguh kerendahan dan kehinaan mengiringi orang-orang yang berjalan di kendaraan orang yang sepakat dengan alwatsiqoh.
وسيسقط كل من دافع عنها أو عن موقعها كبر أو صغر وهكذا كل من قلد وتعصب لمؤيدها
Dan akan jatuh setiap orang yang membelanya atau menandatanganinya, yang besar atau yang kecil. Demikian juga setiap orang yang taqlid dan ta'ashshub menyokongnya.
عاجلاً غير آجل لأنها حرب على اليمنيين وغيرهم في دينهم ودنياهم.
(MEREKA AKAN JATUH) SEGERA TANPA MENGUNDUR WAKTU!
SEBAB (perbuatan mereka) itu adalah peperangan terhadap penduduk Yaman dan selain mereka dalam urusan DIEN dan dunia mereka"..
Dan segala pujian yang sempurna bagi Allah, Rabb alam semesta.
Dikutip dari :
Majmu'ah Manhajul Anbiya | Al Ustadz Abdul Hakam Abu 'Ali At-Tamimi حفظه الله (Aden - Yaman)
▪Alih Bahasa:
Al Ustadz Abu Yahya (Solo) Al Maidaniy حفظه الله - [FBF-5]