MANUSKRIP PERDEBATAN IMAM JA’FAR ASH SHADIQ DENGAN ORANG SYIAH
Maret 31, 2012
JA`FAR ASH-SHADIQ
Dia adalah Imam Ja`far bin Muhammad bin Ali
Zainal Abidin bin Al-Husain bin Ali bib Abu Thalib. Perhatikan silsilah
keluarganya. Jika anda mengidolakan Ali dan ahlul baitnya maka cintailah
keturunannya ini, karena kami pun insya Allah mencintai beliau.
Ja`far Ash-Shadiq adalah Imam ke-6 yang
diklaim Syiah (Rafidhah) sebagai salah satu Imam 12 mereka yang ma`shum.
Semenjak dahulu Syiah mengklaim bahwa mereka mengikuti manhaj dan langkah
Ja`far Ash-Shadiq. Madzhab mereka dalam bidang fikih adalah ucapan-ucapan dan
pendapatnya
Ada seorang syi`ah yang mengklaim keutamaan
Ali di atas Abu Bakar Ash-Shiddiq di hadapan Ja`far Ash-Shadiq. Setelah orang
syi`ah ini mendengarkan argumentasi Ja`far dia menyatakan taubat dari
kesalahannya yang telah mengedepankan seseorang atas Abu Bakar.
Teks perdebatan ini diabadikan dalam dua
manuskrip yang sangat langka dan berharga. Satu manuskrip ada dalam
Perpustakaan Syahid `Ali Basha di Istanbul, yang bernomor 2764. Fakta sejarah
ini dituangkan dalam sepuluh halaman.
Manuskrip kedua ada dalam Perpustakaan
Zhahiriyah, Damaskus dalam kumpulan bernomor 111, sebanyak sembilan lembar.
Kedua manuskrip tersebut berstatus standar,
handal dan dikuatkan dengan sanad-sanad (siklsilah yang meriwayatkan) dan
banyaknya sama`at (riwayat yang dalam bentuk pendengaran) Teks perdebatan ini
belum pernah dicetak sebelumnya, hingga Syaikh Ali Abdul Aziz Ali Syibl
mengeditnya berdasarkan dua manuskrip tadi dengan meneliti
masalah-masalah yang menjadi bahan perdebatan. Cetakan pertama keluar pada
tahun 1417 H dengan judul “Perdebatan Ja`far Ash-Shadiq dengan Seorang Rafidhi
tentang Pengutamaan antara Abu Bakar denganAli Radhiallahu `anhuma”.
TEKS PERDEBATAN
Seorang Rawi (Narator) menuturkan bahwa ada
seorang Syiah (Rafidhi) mendatangi Ja`far Ash-Shadiq. Ia segera berucap salam,”Assalamu
`alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.” Ja`far langsung menjawab salam.
1. Orang tadi bertanya,
”Wahai putra Rasulullah, siapakah manusia
terbaik setelah Rasulullah shalallahu `alaihi wasallam?
Ja`far Ash-Shadiq menjawab:
”Abu Bakar.”
2. Ia bertanya,
”Mana hujjah (dalil) dalam hal itu?”
Dia menjawab,
” Firman Allah ta`ala: “Jikalau kamu tidak
menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika
orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya dari (Makkah) sedang
dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia
berkata,”Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka
Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad), dan membantunya dengan
tentara yang kamu tidak melihatnya.”(Surat At-Taubah:40).
Coba pikirkan apa ada orang yang lebih baik
dari dua orang sedang yang ketiganya adalah Allah??
Tidak ada seorangpun yang lebih afdhal dari
Abu Bakar selain Nabi Shalallahu `alaihi wasallam.
3. Maka Rafidhi (Syi`ah) berkata:
”Sesungguhnya Ali bin Abu Thalib telah tidur
di tikar Rasulullah (demi menggantikannya) tanpa mengeluh (jaza`,artinya tabah)
dan tidak takut (faza`,artinya tegar).”
Maka Ja`far Ash-Shadiq berkata,
”Dan begitu pula Abu Bakar, dia bersama
Rasulullah ,tanpa jaza` dan faza`.
4. Orang tadi menyanggah,
”Sesungguhnya Allah ta`ala telah menyatakan
berbeda dengan apa yang anda katakan!”
Ja`far Ash-Shadiq bertanya kepadanya,”Apa yang
di firmankan Allah?”
Dia menjawab,
”Ketika dia berkata kepada temannya,”Janganlah
kamu berduka cita (huzn). Sesungguhnya Allah bersama kita, “Bukankah ketakutan
tadi adalah jaza`?”
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan,
”Tidak! Karena huzn (sedih) itu bukan jaza`
dan faza`. Sedihnya Abu Bakar adalah khawatir jika Rasulullah dibunuh dan agama
Allah tidak lagi ditaati. Jadi kesedihannya terhadap agama Allah dan terhadap
Rasul Allah bukan sedih terhadap dirinya. Bagaimana (ia sedih), dia telah
disengat (hewan berbisa) lebih dari seratus sengatan dan tidak pernah
mengatakan “His” juga (tidak pernah) mengatakan “UH”!
5. Orang Syi`ah berkata:
Sesungguhnya Allah Ta`ala berfrman,
“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang
beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk
(kepada Allah)” (Surat Al-Maidah:55).
Ayat ini turun tentang perihal Ali bin Abu
Thalib ketika menshadaqohkan cincinnya ketika dia ruku`, maka Rasulullah
bersabda, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikannya (ayat) di dalam
diriku dan ahlul baitku.”
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan,
”Ayat yang sebelumnya lebih agung daripadanya.
Allah berfirman,”Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang
murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum (bisa
kelompok atau orang) yang Allah mencintai mereka dan mereka pun
mencintainya”(Surat Al-Maidah 54, ayat sebelumnya). Ternyata perbuatan riddah
(murtad, keluar dari islam) terjadi besar-besaran sepeninggal Rasulullah
shalallahu `alaih wasallam.
Orang-orang kafir itu berkonsentrasi di
Nawahand, mereka berkata,”Orang yang selama ini mereka bela—maksudnya
Nabi—-kini telah mati.” Hingga Umar Radhiallahu `anhu berkata (kepada Abu Bakar
yang bertekad memerangi mereka),”Terimalah salat dari mereka dan dan
biarkan (tinggalkan, maafkan) zakat bagi mereka, maka Abu Bakar berkata ,”Demi
Allah seandainya mereka menghalangiku (tidak mau menyerahkan) zakat yang
dulu mereka membayarkannya kepada Rasulullah, pasti aku memerangi mereka
seorang diri.” Maka ayat ini lebih utama untuk Abu Bakar Radhiallahu
`anhu.
6. Rafidhi tersebut melanjutkan argumennya,
“Sesungguhnya Allah Ta`ala
berfirman:”Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara
sembunyi dan terang-terangan” (Al-Baqoroh:274).
Ayat ini turun tentang perihal Ali alaihi
salam. Dia memiliki empat dinar. Satu dinar dia nafkahkan di malam hari, satu
dinar dia nafkahkan di siang hari, satu dinar secara sembunyi-sembunyi dan satu
dinar dengan terang-terangan. Maka turunlah ayat ini.”
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan,
”Abu Bakar memiliki yang lebih utama lagi di
dalam Al-Qur`an. Allah berfirman (dalam surat Al-Lail): “Demi malam apabila
menutupi -ini adalah sumpah Allah— Dan siang apabila terang benderang, dan
penciptaan laki-laki dan perempuan, sesungguhnya usaha kamu memang
berbeda-beda.
Adapun orang yang memberikan (hartanya di
jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga).
—Ia adalah Abu Bakar— Maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah
—Ia adalah Abu Bakar— Yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah) untuk
membersihkannya —Ia adalah Abu Bakar— Padahal tidak ada seorangpun memberikan
suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya—ia adalah Abu Bakar.
Dia telah menafkahkan untuk (dakwah
Rasulullah) sebanyak 40 ribu, sehingga beliau bersuka cita. Kemudian turunlah
Jibril alaihi salam memberi kabar bahwa”Allah yang Maha Tinggi dan Luhur
memberi salam untukmu dan Dia berkata bacakan juga kepada Abu Bakar salam
dariku, dan katakan kepadanya: Apakah engkau rela kepada Allah dalam
kefakiranmu ini ataukah tidak suka.
Abu Bakar menjawab, “Apa mungkin aku marah (tidak suka) kepada Rabb-ku ? Aku ridha kepada Rabbku , Aku ridha kepada Rabbku, dan berjanji untuk membuatnya ridha (senang dan puas).”
Abu Bakar menjawab, “Apa mungkin aku marah (tidak suka) kepada Rabb-ku ? Aku ridha kepada Rabbku , Aku ridha kepada Rabbku, dan berjanji untuk membuatnya ridha (senang dan puas).”
7. Rafidhi itu berkata,
”Sesungguhnya Allah berfirman,”Apakah
(orang-orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan
mengurus Masjidil haram, kamu samakan dengan dengan orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka
tidak sama di sisi Allah.” (At-Taubah: 19) Ayat ini turun tentang perihal Ali.
Maka Ja`far Ash-Shadiq mengatakan,
”Abu Bakar memiliki yang lebih afdhal di dalam
Al-Qur`an. Dia berfirman,”Tidak sama diantara kamu orang yang menafkahkan
(hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Makkah), mereka lebih tinggi
derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang
sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih
baik” (Al-Hadid:10).
Adalah Abu Bakar orang yang pertama kali
menafkahkan hartanya hartanya untuk Rasulullah, orang yang pertama kali
berperang dan yang pertama berjihad.
Orang-orang Musyrik berdatangan memukuli Nabi
shalallahu `alaihi wasallam sampai berdarah. Begitu Abu Bakar mendengar berita
itu dia langsung berlari mendatangi, lalu dia berkata,”Celaka kalian. Apakah
kalian akan membunuh orang yang mengatakan Rabb-ku adalah Allah, padahal dia
telah membawa bukti-bukti yang jelas dari Tuhan kalian?!” Maka mereka
meninggalkan Nabi dan berbalik memukuli Abu Bakar hingga tidak jelas
antara hidung dan wajahnya. Dia adalah orang yang pertama berjihad di jalan
Allah dan orang yang pertama yang berperang bersama Rasulullah, serta orang
yang menafkahkan hartanya. Rasulullah telah bersabda,”Tidak ada harta yang
bermanfaat bagiku seperti manfaatnya harta Abu Bakar.”
8. Rafidhi terus berkata:
“Sesungguhnya Ali tidak pernah menyekutukan
Allah walau sekejap mata”
Maka Ja`far Ash-Shadiq menjawab,
”Sesungguhnya Allah telah memuji Abu Bakar
dengan pujian yang telah mencukupi dari segala-galanya. Allah berfirman:”Dan
orang yang membawa kebenaran —ia adalah Muhammad— Dan yang membenarkannya —Ia
adalah Abu Bakar.— Mereka itulah orang-orang yang bertakwa (Az-Zumar :33).
Semua orang berkata kepada Nabi, “Engkau
adalah dusta”, sedangkan Abu Bakar, hanya dia yang berkata , “Engkau benar.”
Maka turunlah ayat ini berkenaan dengannya, ayat tashdiq (pembenaran) secara
khusus, maka Abu Bakar adalah orang yang takwa (taqiy), bersih (naqiy), yang
diridhoi(mardhi), yang ridha(radhiy), yang adil (`adl), penegak keadilan (mu`addil)
dan yang menepati janji(wafiy).
9. Rafidhi itu kemudian berkata,
”Sesungguhnya mencintai Ali adalah fardhu
(kewajiban) menurut ketetapan Allah :”Katakanlah, “Aku tidak meminta kepadamu
sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”
(Asy-Syura:23).
Ja`far Ash-Shadiq mengatakan bahwa Abu Bakar
pun memiliki seperti itu, Allah berfirman,” Dan orang-orang yang datang sesudah
mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo`a,`Ya Tuhan kami, beri ampunlah
kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan
janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang
yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang`(Surat Al-Hasyr:10).
Abu Bakar adalah orang yang lebih dulu membawa
iman, maka istighfar untuknya adalah wajib dan mencintainya adalah fardhu serta
membencinya adalah kufur.
10. Rafidhi berkata:
”Sesungguhnya Nabi bersabda “Hasan dan Husain
keduanya adalah sayyid (pemuka) pemuda Ahli surga dan bapak mereka berdua lebih
baik dari keduanya.
Ja`far Ash-Shadiq berkata kepadanya,
”Bagi Abu Bakar disisi Allah ada keutamaan
yang melebihi itu, aku diberitahu oleh bapakku, dari kakekku, dari Ali bin Abu
Thalib, dia berkata: “Saya ada disamping rasulullah, tidak ada orang lain selain aku. Tiba-tiba muncullah Abu Bakar dan Umar, maka
Thalib, dia berkata: “Saya ada disamping rasulullah, tidak ada orang lain selain aku. Tiba-tiba muncullah Abu Bakar dan Umar, maka
Nabi bersabda,
“Hai Ali! kedua orang ini sayyid (pemuka)
penduduk ahli surga, yang tua maupun yang muda, yang telah lewat dan yang
terdahulu dari generasi awal maupun yang tersisa dan yang tinggal dari generasi
belakangan, kecuali para Nabi. Jangan engkau beritahukan kepada keduanya Ali”
Maka aku tidak memberitahukannya kepada
siapapun hingga keduanya tiada (Hadist riwayat Abdullah bin Ahmad dalam
al-Musnad; Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq jilid IX hal 307;At-Tirmidzi jilid
IV hal310; Ibnu Majah no94. Diriwayatkan oleh banyak sahabat seperti Ali,
Anas,Abu Juhaifah,Jabir dan Abu Said)
11. Rafidhi berkata,
”Manakah yang lebih utama Fathimah putri
Rasulullah ataukah Aisyah binti Abu Bakar?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab ,
” Dengan menyebut nama Allah yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, Yaa siin, Demi Al-Qur`an yang penuh hikmah, Haa
miim, Demi Al-Kitab yang memberi penjelasan(nyata)”
Kemudian dia berkata,”Aku bertanya kepadamu,
manakah yang lebih baik, Fathimah putri Rasulullah ataukah Aisyah binti Abu
Bakar, apakah kamu membaca Al-Qur`an?”
Kemudian Ja`far melanjutkan,
“Aisyah binti Abu Bakar adalah istri
Rasulullah, ia akan bersamanya di surga, Sedangkan Fathimah putri Rasulullah
adalah sayyidah (pemuka) wanita ahli surga. Yang mencela istri Rasulullah,
mudah-mudahan dilaknat Allah dan yang membenci putri Rasulullah, mudah-mudahan
dihinakan oleh Allah.
12. Maka Rafidhi menjawab,
“Aisyah telah memerangi Ali, dan ia adalah
istri Rasulullah”
Ja`far Ash-Shadiq menjelaskan,
“Benar, celaka kamu! Allah ta`ala berfirman,
“Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah” (Surat Al-Ahzab:53).
13. Kemudian Rafidhi berkata,
” Apakah khilafah Abu Bakar, Umar dan Ustman
ada dalam Al-Qur`an?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab,
“Ada, bahkan di dalam taurat dan Injil. Allah
berfirman,”Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan
meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat
(Al-An-`am:165).
Allah pun berfirman,
”Atau siapakah yang memperkenankan (do`a)
orang yang dalam kesulitan apabila dia berdo`a kepada Nya dan yang
menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di
bumi. (An Naml:62)
Allah berfirman, “Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka”(An-Nur:55)
14. Rafidhi meminta kejelasan,
”Wahai putra Rasulullah, lalu manakah khalifah
mereka di dalam Taurat dan Injil?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab,
“Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang
yang bersamanya—dia adalah Abu Bakar—,”Keras terhadap orang-orang kafir—Dia
adalah umar,””Berkasih sayang sesama mereka— Ia adalah Ustman,” Kamu lihat
mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhoanNya—ia adalah Ali—
“Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud”—ini adalah para
sahabat Rasulullah—” Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan
sifat-sifat mereka dalam Injil”(Lihat surat Al-Fath:29)
Rafidhi bertanya,
”Apa yang dimaksud dalam Taurat dan Injil?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab,
“Muhammad Rasulullah dan para khulafa
sesudahnya Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali.
Kemudian Ja`far Ash-Shadiq memukul dada
Rafidhi! Dia berkata,”Allah Ta`ala berfirman,”Seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat—Abu Bakar—” Lalu menjadi
besarlah ia—Umar—-”Dan tegak lurus di atas pokoknya—Ustman—” tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir dengan kekuatan orang-orang mukmin” —Ali bin Abu
Thalib—,”Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
shalih diantara mereka ampunan dan pahala yang besar—inilah para sahabat secara
keseluruhan.
Semoga Allah meridhoi mereka, sungguh celaka
kamu! Aku diberitahu bapakku dari kakekku dari Ali bin abu Thalib, Rasulullah
bersabda,”Aku adalah orang yang pertama bangkit dari bumi, dan tidak ada
kesombongan. Allah memberi kemudahan kepadaku dari hal-hal yang belum pernah
diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku. Kemudian Dia memanggil, “Dekatkan
para khulafa
sesudahmu”
sesudahmu”
Maka aku berkata,”Ya Rabb! Siapakah khulafa
itu?”
Maka Dia berkata,”Abdullah bin Ustman Abu
Bakar Ash Shiddiq” Maka orang yang pertama keluar dari tanah setelahku adalah
Abu Bakar. Dia kemudian didirikan di hadapan Allah Ta`ala untuk dihisab dengan
hisab yang ringan sekali (hisaban yasiiro), kemudian dia diberi pakaian
stelan berwarna hijau, kemudian didirikan didepan Arsy. Kemudian ada
panggilan,”Man Umar bin Al-Khathtab?” Datanglah Umar dengan urat–urat leher
masih mengalirkan darah.
Dia bertanya, “Siapa yang telah berbuat
seperti ini kepadamu?” Umar menjawab,”Budak Mughirah bin Syu`bah.” Dia lalu
didirikan di hadapan Allah lalu dihisab dengan hisab sangat ringan dan diberi
pakaian stelan warna hijau lalu didirikan dedepan Arsy. Kemudian didatangkan
Ustman bin `Affan dengan urat-urat leher yang mengucurkan darah.
Dia ditanya, “Siapa yang telah berbuat seperti
ini kepadamu?” Maka dia menjawab,”Fulan bin fulan” Dia lalu didirikan di
hadapan Allah lalu dihisab dengan hisab sangat ringan dan diberi pakaian stelan
warna hijau lalu didirikan di depan Arsy. Kemudian didatangkan Ali bin Abu
Thalib dengan urat-urat leher yang mengucurkan darah. Dia ditanya, “Siapa yang
telah berbuat seperti ini kepadamu?” Maka dia menjawab Abdurrahman bin Muljam”
Dia lalu didirikan di hadapan Allah lalu dihisab dengan hisab sangat ringan dan
diberi pakaian stelan warna hijau lalu didirikan dedepan Arsy.”
15. Rafidhi tadi sekali lagi bertanya,
”Apakah ini semua ada didalam Al-Qur`an, wahai
putra Rasulullah?”
Ja`far Ash-Shadiq menegaskan,
“Ya, Allah berfirman,” Dan didatangkan para
Nabi dan syahid-syahid”—Abu bakar,Umar,Ustman,dan Ali—- “Dan diberi keputusan
diantara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan (Surat Az-Zumar:69).
16. Akhirnya Rafidhi tadi bertanya,
”Wahai putera Rasulullah, apakah Allah masih
mau menerima taubat saya dari dosa-dosa saya yang telah memisahkan antara Abu Bakar,
Umar, Ustman, dan Ali?”
Ja`far Ash-Shadiq menjawab,
” Tentu, pintu taubat selalu terbuka, maka
perbanyaklah ishtigfar untuk mereka. Adapun jika sekiranya kamu mati dalam
keadaan menyalahi mereka, maka kamu pasti mati diatas dasar selain fitrah
Islam, dan amal-amalan orang kafir akan sirna tak tersisa.
Akhirnya orang tadi bertaubat, meninggalkan
ucapan buruknya dengan taubat nashuha.
Sumber:Gen Syiah.