Seorang profesor Amerik Serikat kelahiran
India, Deepa Kumar membuat kehebohan dengan melemparkan pernyataan yang sangat
keras terhadap AS.
Dalam sebuah pernyataan singkat yang dia unggah di akun media sosialnya, Deepa
menyebut kebrutalan ISIS tidak sebanding dengan kebrutalan yang telah dilakukan
AS.
"Ya, ISIS memang brutal, tapi AS lebih brutal, 1,3 juta orang tewas di
Irak, Afghanistan dan Pakistan #NoToWar," kicau Deepa yang merupakan
Profesor di Rutgers University di akun Twitter pribadinya pada 26 Maret lalu.
Melansir The Times of India pada Minggu (2/8/2015), pernyataan Deepa tersebut
memancing amarah warga AS. Beberapa akademisi di negara tersebut menyebut Deepa
sebagai sosok yang berbahaya. Sebab, sebagai Profesor, dia bisa menyebarkan
ideologi anti-AS kepada mahasiswanya.
"Saya merasa kasihan kepada siswa Deepa Kumar di Rutgers. Hanya ideologi
lengkap bisa mengklaim AS lebih brutal dari ISIS. Pemerintah kami memiliki
kebiasaan mengumpulkan ribuan gadis muda untuk diperkosa puluhan kali atau
melempar homoseksual dari atas atap," kata Max Abrahms, profesor ilmu
politik di Universitas Northeastern yang mengkhususkan diri dalam studi
terorisme.
Beberapa orang yang mengomentari kicauan Deepa bahkan mendesak dirinya untuk
keluar dari AS. Namun, tidak sedikit juga yang mendukung pendapat Deepa, dengan
menyebut apa yang disampaikan oleh wanita kelahiran India itu sebagai bentuk
penyampaian pendapat, yang memang bebas di AS. [yy/atjehcyber]