Kenapa
Israel & Iran Aman dari Teror ISIS? Kenapa Turki yang Terus Jadi Sasaran
Orientalis Yahudi: Sekarang Barat Gunakan Syiah Untuk
Habisi Islam.
Orientalis kenamaan Yahudi, Efraim Harari, menegaskan
bahwa Barat saat ini mendukung Syiah dalam perang di kawasan Dunia Arab, satu
hal yang tidak akan diterima oleh pemerintahan Islam Sunni negera-negara Arab.
“Dunia Arab tahu bahwa saat ini adalah pekan berdarah,
mengacu pada pemboman Gereja Koptik di Mesir, pemboman sebuah pos militer di
Aden, dan ledakan yang mengguncang Nigeria baru-baru ini” ujar Efraim Harari
dalam sebuah artikel yang diterbitkan Israel Today berjudul “tekan Jihad
terbuka dan dunia membayarnya” yang diterbitkan hari Selasa (3/01) kemarin.
Efraim Harari melanjutkan, “Hal ini ditambah dengan
intervensi militer Turki di Suriah yang dipimpin Erdogan untuk mengembalikan
hegemoni Kekhalifahan Utsmani pasca 100 tahun dikudeta oleh Mustafa Kemal
Ataturk.”
Menurut Efraim Harari Barat saat ini tersandera dengan
kehadiran Syiah yang didukung oleh Rusia dalam peperangan melawan mujahidin
Islam di Suriah, dan memutuskan untuk mulai berdamai dengan Iran.
“Dan kita lihat hasil dari perjanjian tersebut adalah
kesepakatan pembelian 80 pesawat Boeing oleh pemerintah Syiah Iran senilai 16
miliar dolar AS,” ujar Efraim Harari.
Efraim Harari memperingatkan bahwa meskipun saat ini
negara-negara Arab tidak mendapatkan dukungan penuh dari Amerika, mereka tidak
akan menyerah dan akan terus berperang melawan Syiah, termasuk Barat pada
akhirnya dan juga Rusia. (Arabi21/Ram)
Petinggi Kelompok Teroris Syiah Irak Mengancam Akan
Menjajah Kota Makkah
January 5, 2017
Youssef Al Nasseri wakil sekretaris jendral dari
kelompok syiah Irak, Harakat Hizbulatt al-Nujaba, mengancam untuk
menduduki/menjajah semenanjung Arab khususnya Arab Saudi.
Dalam pidatonya pada acara memperingati ulang tahun
pertama eksekusi mati tokoh Syiah Saudi Nimr Baqir al-Nimr, Nasseri mengatakan
bahwa kelompoknya akan mencapai kemenangan yang tidak hanya terbatas di wilayah
Irak dan Syam tetapi juga akan terus mencapai Arab Saudi termasuk Provinsi
Timur, Hijaz, kota Madinah dan kota Mekkah.
“Kami tidak mengakui perjanjian dan kesepakatan,”
tambahnya, menekankan bahwa mereka tidak peduli tentang perbatasan antar negara
karena mereka bertujuan untuk mengalahkan Arab Saudi hingga mencapai kota
Mekkah.
Kecaman ini datang sebagai bentuk nyata pelanggaran terus
menerus, pengkhianatan dan hasutan oleh tokoh-tokoh dan milisi syiah yang
berafiliasi dengan rezim Mullat Iran yang menargetkan Arab Saudi. Sedangkan
umat Islam sedunia mengetahui bahwa Arab Saudi bekerja untuk melindungi umat
Islam dan negara Arab lainnya di wilayah tersebut.
thebaghdadpost
Agus Hasan Bashori
27 Desember 2016
Wakil Ketua Parlemen Rezim Basyar Asad yang bernama
Najdah Anzur mengeluarkan ancaman dengan mengatakan:
معركتنا نحو تحرير الجولان وفلسطين
ستبدأ من مكة
“Peperangan kami untuk membebaskan daratan Tinggi
Golan dan Palestina akan dimulai dari Makkah.”
Menurut Najdah Anzur yang juga seorang sutradara film
itu bahwa pembebasan kota Aleppo dari akar-akar terorisme berarti berakhirnya
krisis Suria.
Pernyataan Najdah Anzur ini dimuat oleh Koran
al-Dayyar. Najdah sebagai pendukung Basyar Asad tentu saja tidak mengakui bahwa
rezim Basyar Asad adalah rezim yang telah membunuh ratusan ribu rakyatnya dan
menghancurkan negrinya, justru dia menuduh bahwa pasukan yang menentang Basyar
Asad itulah teroris. Dan Najdah dengan ringannya mengatakan bahwa dia akan
memulai perangnya dari Makkah, dia lupa bahwa Allah sudah berjanji akan memberikan kemenangan bagi orang-orangb
yang berjuang di jalan-Nya, dan Allah senantiasa menjamin adanya para mujahidin
yang tegak di atas kebenaran yang terus ada di Syam.
Bagaimanapun ancaman Syiah Nushairiyah yang bersekutu
dengan Rafidhah dan komunis Rusia ini adalah serius, sesuai dengan akidah
mereka. Oleh karena itu seharusnya umat Islam bersiap-siap melindungi Makkah
dan Madinah dari agresi musuh-musuh Allah dan Umat islam ini.
http://www.addiyar.com/article/1283514-
نجدة–أنزور–معركتنا–نحو–تحرير–الجولان–وفلسطين–ستبدأ–من–مكة
[ANALISA] Kenapa Israel & Iran Aman
dari Teror ISIS? Kenapa Turki yang Terus Jadi Sasaran
Sebanyak 39 orang dinyatakan tewas dan 70
lainnya luka-luka akibat serangan teroris memberondong secara brutal dengan
senjata otomatis AK-47, yang memuntahkan 120 tembakan ke arah para tamu di
sebuah club malam, Reina Nightclub di daerah Ortakoy, Istanbul, Turki, pasca
malam pergantian tahun, 1 Januari 2017, sekitar pukul 01.30 waktu setempat.
Pada saat kejadian berlangsung, ada sekitar 700 orang berada di kawasan tersebut. Sebagian masyarakat melompat dari jembatan Boshporus yang tak jauh dari lokasi kejadian untuk menyelamatkan diri.
Kelompok teroris ISIS, pada Senin (2/1/2016), mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dalam pernyataan yang disebar di media sosial, ISIS mengatakan bahwa sala satu "tentara kekhalifahan" telah melancarkan serangan di klub malam Reina, di tepi selat Bosphorus pada Minggu dini hari (1/1/2016).
ISIS dalam pernyataan itu mengatakan serangan dilancarkan karena Turki telah menjadi pelayan negara-negara Kristen. ISIS mengatakan serangan itu adalah bentuk balasan atas intervensi Turki di Suriah.
Kenapa ISIS menjadikan Turki sebagai target serangan mereka? Dan bukan Israel? atau Iran yang turut menerjunkan milisi Syiah membantu Assad membantai warga Suriah?
Kenapa Turki? Bukan Israel atau Iran?
Berikut analisa Pengamat internasional Hasmi Bakhtiar yang disampaikan di akun twitternya @hasmi_bakhtiar (3/1/2017) :
(1) Ini salah satu tujuan penyerangan di Turky. Ngancurin ekonomi terutama sektor pariwisata.
(2) Kesaksian cewek dalam nightclub di Istanbul: dua orang masuk meneriakkan Allahuakbar dan kemudian menembak para pengunjung. Sungguh biadab!
(3) Turky udah "bener" jadi target ISIS, artinya dia (Turki yang dipimpin Erdogan) di jalan yang benar.
(4) Israel dan Iran yang jadi setan di kawasan aman dari ISIS? Yah karena mereka bertiga "millah wahidah". (satu kubu)
(5) ISIS dan Kurdi walau idiologi dan tujuan mereka berbeda tapi sepakat dalam memusuhi Turky, di sini juga kesepakatan ISIS dengan Barat.
(6) ISIS bukan ga tau mereka cuma dijadiin alat oleh Barat, tapi ISIS juga butuh eksis dan dana. Sepakatlah mereka.
(7) Pemikiran ISIS ini mau dikaji dari sisi mana saja pasti salah. Dari sisi "naqli" (dalil Al-Quran Hadits) mereka pendosa dari sisi "aqli" mereka jahil.
(8) Tapi ini PR buat para pemimpin, ketidakadilan dan kedzaliman akan melahirkan radikalisme. Solusinya hanya keadilan dan kesejahteraan.
(9) Tanpa ilmu dan akhlak maka jihad hanya sebagai ajang penghancuran nama Islam dan teror bagi masyarakat.
(10) Dan yang lebih berbahaya dari itu semua adalah akan menjauhkan pelakunya dari nilai kemanusiaan. Ini yang terjadi di kalangan pengikut ISIS.
(11) Sulit dibayangkan di tengah masyarakat kita ada orang2 tanpa nilai kemanusiaan. Menghalalkan darah, harta & kehormatan beralasan kebodohan.
(12) Agama sebagai pembeda antara manusia dengan iblis. Itu sebabnya akan sangat mengerikan jika bodoh dalam beragama.
Pada saat kejadian berlangsung, ada sekitar 700 orang berada di kawasan tersebut. Sebagian masyarakat melompat dari jembatan Boshporus yang tak jauh dari lokasi kejadian untuk menyelamatkan diri.
Kelompok teroris ISIS, pada Senin (2/1/2016), mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dalam pernyataan yang disebar di media sosial, ISIS mengatakan bahwa sala satu "tentara kekhalifahan" telah melancarkan serangan di klub malam Reina, di tepi selat Bosphorus pada Minggu dini hari (1/1/2016).
ISIS dalam pernyataan itu mengatakan serangan dilancarkan karena Turki telah menjadi pelayan negara-negara Kristen. ISIS mengatakan serangan itu adalah bentuk balasan atas intervensi Turki di Suriah.
Kenapa ISIS menjadikan Turki sebagai target serangan mereka? Dan bukan Israel? atau Iran yang turut menerjunkan milisi Syiah membantu Assad membantai warga Suriah?
Kenapa Turki? Bukan Israel atau Iran?
Berikut analisa Pengamat internasional Hasmi Bakhtiar yang disampaikan di akun twitternya @hasmi_bakhtiar (3/1/2017) :
(1) Ini salah satu tujuan penyerangan di Turky. Ngancurin ekonomi terutama sektor pariwisata.
(2) Kesaksian cewek dalam nightclub di Istanbul: dua orang masuk meneriakkan Allahuakbar dan kemudian menembak para pengunjung. Sungguh biadab!
(3) Turky udah "bener" jadi target ISIS, artinya dia (Turki yang dipimpin Erdogan) di jalan yang benar.
(4) Israel dan Iran yang jadi setan di kawasan aman dari ISIS? Yah karena mereka bertiga "millah wahidah". (satu kubu)
(5) ISIS dan Kurdi walau idiologi dan tujuan mereka berbeda tapi sepakat dalam memusuhi Turky, di sini juga kesepakatan ISIS dengan Barat.
(6) ISIS bukan ga tau mereka cuma dijadiin alat oleh Barat, tapi ISIS juga butuh eksis dan dana. Sepakatlah mereka.
(7) Pemikiran ISIS ini mau dikaji dari sisi mana saja pasti salah. Dari sisi "naqli" (dalil Al-Quran Hadits) mereka pendosa dari sisi "aqli" mereka jahil.
(8) Tapi ini PR buat para pemimpin, ketidakadilan dan kedzaliman akan melahirkan radikalisme. Solusinya hanya keadilan dan kesejahteraan.
(9) Tanpa ilmu dan akhlak maka jihad hanya sebagai ajang penghancuran nama Islam dan teror bagi masyarakat.
(10) Dan yang lebih berbahaya dari itu semua adalah akan menjauhkan pelakunya dari nilai kemanusiaan. Ini yang terjadi di kalangan pengikut ISIS.
(11) Sulit dibayangkan di tengah masyarakat kita ada orang2 tanpa nilai kemanusiaan. Menghalalkan darah, harta & kehormatan beralasan kebodohan.
(12) Agama sebagai pembeda antara manusia dengan iblis. Itu sebabnya akan sangat mengerikan jika bodoh dalam beragama.