Hari ini saat dunia memperingati genosida kejam
yang dilakukan oleh Daulah Utsmani yang menewaskan lebih dari 3 juta rakyat
Armenia, Yunani & Syam.
Kita juga harus mengingat leluhur bangsa Saudi
yang dibunuh oleh mereka selama negara Saudi pertama tahun 1818. Berikut
dokumentasi singkat kejahatan Utsmani di Arab Saudi.
Pembantaian Shaqra
Ketika Ibrahim Pasha tiba di Shaqra, dia
mengepungnya, saat itu dia mengandalkan insinyur dari Itali dan ahli artileri
dari Prancis dan Jerman.
Dia mulai memborbardir Shaqra dari senja hingga
fajar, sementara penduduk di Shaqra melihat peluru dan bom ditembakkan,
bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan pemandangan yang mengerikan.
Setelah itu, laki-laki perempuan dan anak-anak
dibunuh. Shaqra lokasinya 190 KM barat laut dari Riyadh.
Pembantaian Dhurma
Di sini, pembantaian lebih keji dari pada
“Pembantaian Shaqra.” Ketika Ibrahim Pasha mengepung Dhurma, dia masuk dengan
berkhianat.
Dia mulai menembakkan 2.700 butir peluru,
begitu keras hingga desa dan kota di sekitarnya dapat mendengar suara senajata
tersebut.
Ketika pasukan Ottoman masuk ke Dhurma, mereka
menipu pendudukng dhurma dengan mengatakan, “turunkan senjatamu, kalian aman,
Allah menjami keselamatan.”
Kemudian tentara Turki membunuhi pria, wanita,
anak-anak, dan orang tua. Tubuh penduduk Dhurma tanpa nyawa bergeletakan di
jalan, bercampur satu sama lain.
Ibrahim Pasha mengepung Diriyah selama beberapa
bulan. Akhirnya memaksa Abdullah bin Saud untuk menyerah, dengan pernjanjian
antara keduanya.
Tetapi Ibrahim Pasha kemudian mengkhianatinya
dan masuk Diriyah, dia mulai membantai, membunuhi warga Diriyah.
Pasukan Turki Utsmani memaksa orang-orang di
Diriyah untuk membawa apa saja binatang yang dibawa di punggung mereka.
Kemudian mereka mulai membakar telapak kurma dan kebun penduduk Diriyah.
Para masyayikh, ulama dan hakim ditempatkan di
moncong meriam untuk diledakkan, merobek tubuh mereka dengan cara yang paling
kejam!
Pembataian ‘Asir
Pada tahun 1834, pasukan Turki mengumpulkan
beberapa penduduk desa dari Asir dan membakar mereka hidup-hidup di lembah
Asir.
Pembantaian Jeddah
Pada tanggal 15 Juni 1858, 21 warga Kristen di
Jeddah, yang saat itu merupakan kota Ottoman dengan 5.000 penduduk, sebagian
besar Muslim, dibantai.
Termasuk di antaranya Konsul Prancis M.
Eveillard dan istrinya, dan wakil konsul Inggris Stephen Page.
Beberapa orang lainnya
juga menjadi korban, kebanyakan orang Yunani dan Syam. Ditambah putri konsul
Prancis Elise Eveillard dan penerjemah Prancis M. Emerat, keduanya terluka
parah.[]
*) Dikutip dari
Kulwit THE HIEROPHANT, dengan perubahan redaksi seperlunya.
Silahkan merujuk ke:
01 ‘Ajaibul Atsar fi
al-Tarajim wal Atsar, Abdurrahman al-Jabarti
02 Safar Barlik Qorn alal
Jarimah al-Utsmaniyah fi al-Madinah al-Munawwarah, Muhammad Al-Said,
Madare Publishing House.
03 Tarikh Al-Mamlakah
Al-Arabiyah Al-Su’udiyah, Juz al-Awwal, Dr. Abdullah al-Shalih
Al-Utsaimin.
More crimes and
massacres of Ottoman state:
1915 Great Armenian
Massacre
1915 tragedy of Safer
Berlik in Medina, KSA
1915 Sevo massacre in
Syria
1914 Greek Genocide in
Anatolia
1842 Karbala massacre
in Iraq
1816 Al-Jawazi massacre
in Libya
1516 Al-Tal massacre in
Aleppo, Syria