Mahathir Hina Imam Bukhari – Kata Imam
Bukhari Yang Paling Banyak Tolak Hadith
23 April, 2018
Dalam menyokong seseorang untuk menjadi
pemimpin, kita perlu tahu fahaman ideologi dan aqidahnya. Kita tidak mahu
mengangkat pemimpin yang zalim berdasarkan Surah Lukman ayat 13 – Apa Ertinya
Zalim Yang Azim?
Ketika menjawab tuduhan yang mengatakan
bahawa beliau seorang penganut ANTI-HADITH, Mahathir mengatakan bahawa
sebenarnya dia tidak banyak tolak Hadith.
Sebaliknya, Mahathir tuduh Imam Bukhari
yang lebih banyak tolah Hadith.
Berikut adalah petikan dari video yang
pernah tersebar suatu ketika dahulu (dan masih berlegar di internet):
Baru-baru ini saya buat komen sikit saya
bercakap di satu majlis … aah … untuk Kassim Ahmad. Kerana saya bercakap di
majlis itu saya dituduh anti hadith.
Jadi saya berpendapat itu tidak adillah. Buatlah selidik dulu, sama ada saya
tolak hadith sama sekali. Itu tidak betul.
Yang tolak hadith yang banyak sekali ialah (Al-Imam) Bukhari. Daripada 600,000
hadith yang dikaji olehnya dia terima Cuma 7,000 sahaja. Dia tolak banyak
hadith.
Saya tidak tolak banyak hadith.
Suatu tuduhan yang JAHAT ke atas seorang tokoh Hadith yang terhebat dalam Dunia Islam. Mahathir dengan ANGKUH mengatakan Al-Imam Bukhari yang sebenarnya lebih banyak menolak Hadith.
Suatu tuduhan yang JAHAT ke atas seorang tokoh Hadith yang terhebat dalam Dunia Islam. Mahathir dengan ANGKUH mengatakan Al-Imam Bukhari yang sebenarnya lebih banyak menolak Hadith.
Dalam satu kiriman di blognya bertarikh
14 Mac 2012, Mahathir menulis:
vi) Bukhari membuat kajian hadithnya 200
tahun selepas wafat Nabi. Apakah orang pertama yang melihat atau mendengar Nabi
bersabda mencatat apa yang dilihat dan didengar dan catitan ini disimpan
sehingga Bukhari mengkajinya? Atau apakah Bukhari bergantung kepada riwayat
yang diperturunkan melalui beberapa generasi sehingga sampai kepada Al-Bukhari?
Masalah dengan Mahathir ini dia tidak
belajar asas pengajian Hadith, cara periwayatan, dan sebagainya tetapi
mahu buat komen tentang Hadith. Ini adalah suatu kesilapan yang FATAL.
Kesian kepada dia, jika Mahathir
berterusan dengan pendirian menghina Al-Imam Bukhari.
Dulu Kutuk Mahathir Tolak Quran –
Sekarang Macam Mana?
1 July, 2017
Ada kawan hantar petikan dari “timeline”
FB Pakatan Harapan Supporters (url-nya masih tulis PRsupporters),
bertarikh 20 Nov 2012.
Ianya berbunyi begini:
“Al-Quran perlu ditafsir semula untuk
disesuaikan dengan keadaan masa kini” – Mahathir Mohammad 14 Ogos 1994 Pasir
Mas
Tetapi ketika tahun 2012, PR masih kuat
hentam Mahathir. Segala keburukan Mahathir dibongkar mereka.
Agaknya sekarang kutukan tersebut sudah
terbatal? Segala Mahathir cakap sudah jadi betul pulak? Siapa makan dedak siapa
telan muntah?
Ustadz Idris Sulaiman : Pengaruh Syi’ah
Iran di Malaysia
Baru-baru ini Institut Terjemahan Negara
mengumumkan kerjasama antara Malaysia – Iran dalam terjemahan beberapa hasil
karya Parsi ke dalam Bahasa Melayu.
Saya melihat bahawa perkembangan ini sama
sekali bukan sesuatu yang baik untuk masyarakat dan negara.
Masakan tidak kerana ia adalah usaha
jelas untuk membawa pengaruh ajaran SYIAH ke dalam masyarakat Islam negara.
Sejarah Islam dan perkembangan politik
semasa di sebahagian negara-negara Islam pada hari ini menunjukkan bahawa
kemuncak pengaruh Syiah hanya akan membawa kemusnahan dan pertumpahan darah.
Tiada bukti yang lebih jelas daripada apa
yang sedang berlaku di Syria pada hari ini.
Pihak yang mendakwa mahu memupuk
persefahaman antara kaum Sunni dan Syiah terdiri daripada antara dua;
Sama ada dia JAHIL tentang ajaran Syiah
itu sendiri yang SANGAT BENCI kepada orang-orang SUNNI dan menganggap kita
sebagai NAWASIB (gelaran yang diberikan terhadap orang-orang Sunni) sebagai
LEBIH NAJIS daripada KHINZIR- ANJING, dan LEBIH HALAL DARAHNYA daripada
orang-orang YAHUDI-NASRANI,
atau
Dia sendiri adalah pengikut Syiah, musang
berbulu ayam yang mahu memerangkap orang-orang Sunni, khususnya masyarakat awam
yang naif (lurus bendul), tidak tahu menahu tentang bahaya Syiah.
BERWASPADALAH terhadap TIPU DAYA SYIAH!
Sememangnya ajaran SYIAH ialah
BERTAQIYYAH (berbohong) untuk mengelabui mata masyarakat Islam.
Usahlah bersikap mengambil mudah dan
memandang ringan BAHAYA SYIAH.
Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian
tiada gunanya.
Hari ini kita menterjemah buku-buku
sastera orang-orang Syiah. Esok pula kita mengadakan seminar, forum, bengkel,
wacana, hari kebudayaan IRAN-SYIAH.
Kemudian lagi apa pula?Adakah kita mahu
import REVOLUSI BERDARAH IRAN ke MALAYSIA?
Jangan lupa, REVOLUSI IRAN pada tahun
1979 menyaksikan jatuhnya RAJA SYAH IRAN yang terakhir dan terbunuhnya ribuan
orang-orang Sunni Iran.
Tahukah anda bahawa di TEHRAN sahaja (ibu
negara Iran) terdapat lebih 200 synagogue (rumah ibadah) Yahudi, TETAPI TIDAK
ADA WALAU SATU PUN MASJID SUNNI?!!
Surau Sunni yang terakhir telah
dirobohkan beberapa tahun yang lalu!
Saya mengira bahawa sekiranya kita
sayangkan Agama dan Negara, tidak mahu melihat Sultan dan Raja kita
digulingkan, maka wajarlah kita bertindak menghalang penularan pengaruh
IRAN-SYIAH ke dalam negara.
Semoga Allah memelihara kita semua.
Wallahul musta’an.
Sumber : FB
Ustadz Idris Sulaiman
http://www.moslemtoday.com/ustadz-idris-sulaiman-pengaruh-syiah-iran-di-malaysia/
Mahathir Mohamad: Sunni Harus Menerima
Syiah
sebagai Muslim
sebagai Muslim
Friday, 01 June 2018
Dilansir dari The Malaysian Insight, di Malaysia, Islam madzhab Syiah sudah lama dianggap sebagai aliran yang “menyimpang” oleh otoritas keagamaan federal dan negara bagian, hal tersebut tercermin dari berbagai hukum agama, fatwa, publikasi, dan khotbah yang dikeluarkan oleh para pihak terkait.
Dilansir dari The Malaysian Insight, di Malaysia, Islam madzhab Syiah sudah lama dianggap sebagai aliran yang “menyimpang” oleh otoritas keagamaan federal dan negara bagian, hal tersebut tercermin dari berbagai hukum agama, fatwa, publikasi, dan khotbah yang dikeluarkan oleh para pihak terkait.
Sebagai contoh, pada tahun 1996, Dewan
Fatwa Nasional Malaysia menyatakan bahwa ajaran Syiah adalah haram. Kemudian di
bawah berbagai jeratan hukum Islam Malaysia, perkumpulan minoritas Syiah
Malaysia telah seringkali menjadi sasaran penggerebekan dan penangkapan,
buku-buku dan perlengkapan lainnya disita, dan dalam beberapa kasus, para
pengikut Syiah dituduh melakukan tindak pidana.
Pada tahun 2016, Amri Che Mat, aktivis
Syiah dari organisasi kemanusiaan Perlis Hope, di negara bagian Perlis
Malaysia, dinyatakan menghilang. Sebulan sebelum menghilang, Mufti Perlis, Mohd
Asri Zainul Abidin menyatakan bahwa Syiah adalah ancaman bagi kemanan nasional.
Atas pernyataan Mufti Asri dan
berlarut-larutnya pengungkapan hilangnya Amri Che Mat, mantan menteri hukum
Malaysia, Datuk Zaid Ibrahim, pada Januari 2018, sebagaimana dilaporkan The Malaysian
Times, menyatakan, “bagaimana bisa seorang Syiah yang tinggal
di kota kecil di Perlis dan melakukan pekerjaan sukarela untuk membantu orang
miskin menjadi ancaman bagi keamanan nasional?
“Saya berharap Mufti terpelajar dapat
menjelaskan kepada kita yang bukan ahli bagaimana seseorang dapat menjadi
ancaman bagi keamanan nasional hanya karena seseorang menjadi anggota kelompok
atau komunitas tertentu.”
Pernyataan Mahathir Mohamad
Setelah terpilih kembali menjadi Perdana
Menteri yang ketujuh, pernyataan Mahathir Mohamad tentang Syiah dari berita
tahun 2015 ramai kembali dibagikan di media sosial. Dilansir dari Free Malaysia
Today, dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Ikatan
Muslimin Malaysia (ISMA), organisasi Islam konservatif Malaysia, pada September
2015, Mahathir menyatakan bahwa Sunni harus menerima Syiah sebagai Muslim.
Dalam pertemuan tersebut Mahathir meminta
kepada mayoritas Sunni di Malaysia untuk menerima Syiah sebagai sesama Muslim
dan dengan demikian dapat menghindari perselisihan sektarian mematikan yang
telah menghancurkan beberapa komunitas di Timur Tengah.
Dalam pidatonya, Mahathir mengingatkan
peserta, bahwa seseorang dinyatakan Muslim apabila dia telah bersaksi bahwa
Tuhan itu satu dan Muhammad adalah Nabi-nya (??!!).Baik Sunni maupun Syiah,
menyatakan hal yang sama, katanya (??!!). Dia kemudian menambahkan, bahwa
Malaysia selama ini bebas dari perselisihan karena dalam waktu yang lama hampir
seluruh Muslim Malaysia bermadzhab Syafii. Namun, situasi sekarang telah
berubah dengan banyaknya ekspatriat dari negara-negara yang mayoritas warganya
Syiah, misalnya Iran.
Mahathir mengakui bahwa di Malaysia
kondisi perdamaian di antara sesama Muslimnya lebih baik dibandingkan beberapa
negara di Timur Tengah, dan dia mendesak untuk menjaga kelangsungan perdamaian
itu melalui toleransi atas pandangan yang berbeda.
“Kita tidak berhak mengatakan bahwa
mereka bukan Muslim hanya karena mereka tidak terlihat seperti kita atau tidak
berpakaian seperti kita,” kata Mahathir.
Berbicara tentang perang yang terjadi
antara Syiah dan Sunni di tempat lain di dunia Muslim, dia mengatakan bahwa
mereka diperalat oleh orang Yahudi dan Amerika Serikat.
“Orang-orang Yahudi dan Amerika adalah
siapa yang menertawakan,” katanya. “Kaum Muslim sedang dikerjai oleh mereka.
Inilah yang terjadi ketika kita menekankan perbedaan kita, bukan persamaan
kita.”
Syiah Jadi Mazhab Islam Di Malaysia?
PERTEMUAN wakil-wakil agama dengan
penasihat kerajaan baru-baru ini telah menimbulkan kembali isu Syiah apabila
wakil mereka turut dijemput memberikan pandangan.
Wakil yang menyampaikan pendirian yang menyebelahi Syiah ialah Dr. Mohd Faizal
Musa, pensyarah dan pengarang yang lebih dikenali sebagai Faisal Tehrani.
Faisal Tehrani telah banyak kali terpalit dengan kontroversi dikaitkan dengan
Syiah, yang didakwahkan melalui karya-karyanya.
Beberapa buah buku beliau telah diharamkan oleh Kementerian Dalam Negeri,
antaranya Sebongkah Batu Di Kuala Berang terbitan PTS dan Perempuan Nan
Bercinta terbitan ITBM.
Beliau turut menerbitkan buku yang
bertajuk Ingin Jadi Nasrallah, menunjukkan kekaguman beliau pada Hassan
Nasrallah, pemimpin kumpulan Syiah Hizbullah di Lubnan.
Faisal Tehrani telah menyampaikan pandangan yang mahukan lebih kebebasan untuk
masyarakat Syiah di Malaysia.
Menurut Faisal Tehrani, masyarakat Syiah didiskriminasi di Malaysia dan dilayan
secara tidak adil oleh kerajaan.
Persoalan yang perlu ditanya ialah kenapa sekarang beliau diberikan peluang
untuk menyampaikan pandangan membela Syiah?
Satu lagi soalan tidak kurang penting ialah kenapa kerajaan baru mahu melayan
orang seperti ini?
Adakah ini menandakan keterbukaan baru yang akhirnya membolehkan Syiah diterima
sebagai salah satu mazhab Islam di Malaysia?
Ini tidak mustahil kerana pandangan diutarakan Faisal Tehrani ini menolak
keputusan Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan yang menghukum Syiah sesat.
Kerajaan baru juga sibuk mempertikaikan kewujudan Jabatan Kemajuan Islam
Malaysia (Jakim), dan mempertikaikan pihak berkuasa agama.
Sesuai dengan slogan yang mereka canang, “Islam untuk semua” dan “tidak ada
paksaan dalam agama,” nampaknya tidak jauh lagi untuk Syiah diberi
pengikitrafan.
Mereka pun sudah lama menyarakan agar Malaysia lebih terbuka dengan
kepelbagaian dalam agama termasuk Syiah.
Rata-rata pemimpin Pakatan Harapan percaya dengan kebebasan beragama dan ini
termasuk memberi kebebasan kepada Syiah.
Banyak pihak sudah mula bimbang dengan kemunculan Syiah dalam kerajaan baru PH
yang baru memerintah.
Mohamad Sabu sebelum ini pernah kecoh
dengan dakwaan yang beliau menganut fahaman Syiah.
Beliau kerap ke Iran dan sering menyebut nama-nama pemimpin Iran dan Hizbullah
di Lubnan dan memuji mereka.
Rakan beliau dalam Parti Amanah Negara (PAN) yang sekarang menjawat jawatan
Ketua Menteri Melaka juga didakwa pengikut Syiah.
Maka jelaslah, kalau benar, ini bermakna Syiah sudah memegang Kementerian
Pertahanan Malaysia dan menjadi ketua di sebuah negeri.
Sudah tentu mereka lebih mudah melebarkan pengaruh dan menyebar fahaman mereka
secara perlahan dan berperingkat.
Maka langkah menemui dan menyampaikan pandangan kepada Majlis Penasihat Negara
itu satu peluang yang mereka telah berjaya manfaatkan.
Halangan-halangan awal telah mereka lepasi, dan semakin mudahlah mereka mahu
jadikan Syiah sebagai satu mazhab Islam yang diterima di Malaysia. –
Mynewshub.tv
MR : Bukan semua mazhab syiah itu sesat, walaupun ada pimpinan Amanah
dikatakan bermazhab syiah, saya rasa yang pentingnya pimpinan Amanah jangan
'jual agama' kepada bukan Islam demi nak rais sokongan bukan Islam. Prinsip
Islam mesti ditegakkan. Jangan jadi "Pasu Bunga" dalam Pakatan
Harapan, aguk aje walaupun merugikan umat Islam....
Ketua Menteri Melaka Undang Ketua Syiah
Malaysia
Belum reda lagi isu Ketua Menteri Melaka yang dikatakan menganut fahaman Syiah,
timbul lagi satu isu kini beliau memberi penghargaan yang besar terhadap
fahaman yang difatwakan sesat itu apabila memberi jemputan rasmi kepada Ketua
Syiah Malaysia sempena perayaan Hari Raya Aidilfitri oleh Kerajaan Negeri
Melaka.
Sebelum ini Mufti Melaka, Datuk Abdul Halim Tawil berkata, Ketua Menteri
Melaka yang baharu, Adly Zahari berpegang kepada Ahli Sunnah Wal Jamaah dan
laporan yang tular dalam media sosial yang mengaitkannya dengan ajaran Syiah
adalah tidak benar.
Namun setelah melihat gambar yang dimuat naik sendiri oleh Ketua Syiah
Malaysia, Mohd Kamil Zuhairi Abdul Aziz di akaun facebook
peribadinya, rata-rata netizen menjadi keliru semula akan fahaman yang dianuti
oleh Ketua Menteri Melaka ini.
Seperti yang diketahui umum, ajaran syiah mengamalkan konsep 'taqiyah' yang
bermaksud berpura-pura. Fahaman syiah membenarkan amalan berpura-pura dan kita
sama sekali tidak akan tahu apa isi hati seseorang jika mereka mengamalkan
ajaran seperti ini.
Adakah Adly seorang syiah? Di hadapan mufti Melaka beliau mengaku sebagai ahli
sunnah. Tetapi tindakan dan kecenderungan beliau pula menunjukkan sebaliknya.
Syiah Kini Kembali : Dengan Semangat Dan
Wajah Baharu
Sepertimana yang kita ketahui, pemimpin
Agung Iran, Ali Khamenei merupakan antara pemimpin negara pertama didunia yang
mengirimkan ucapan tahniah kepada kerajaan baharu Malaysia selepas tamatnya
PRU14 yang lalu. Kini tidak sampai 100 hari kerajaan baharu dibentuk, Malaysia
Baharu ini akan mengalami Kemasukan pengaruh Syiah Iran secara besar-besaran
melalui instrumen kebudayaan & kesusasteraan.
Tahniah diucapkan kepada semua pihak yang
terlibat dalam membuka pintu fitnah ini secara langsung dan tidak langsung.
Jasa anda amat dihargai.
Kuala Lumpur, 24 Jun 2018 : Institut
Terjemahan & Buku Malaysia (ITBM) dan Pusat Kebudayaan, Kedutaan Republik
Islam Iran di Kuala Lumpur (CCIR) hari ini memeterai perjanjian kerjasama
melibatkan penterjemahan dan penerbitan buku kedua-dua negara, iaitu Malaysia
dan Republik Islam Iran. Pemeteraian perjanjian kerjasama ini adalah hasil
daripada beberapa siri pertemuan dan perbincangan sebelum ini antara kedua-dua
pihak. Perjanjian ini ditandatangani oleh Encik Mohd Khair Ngadiron, Pengarah
Urusan/Ketua Pegawai Eksekutif ITBM dan Encik Ali Mohammad Sabeghi, Kaunselor
Kebudayaan CCIR.
Menerusi perjanjian ini, empat perkara
kerjasama digariskan dan akan dilaksanakan secara bersama, iaitu penterjemahan
dan penerbitan karya Parvin E’tesami – penyair wanita Iran; penerbitan buku
Antologi Cerpen Malaysia-Iran; penterjemahan dan penerbitan puisi Iran/Parsi ke
bahasa Melayu; dan penerbitan buku Mathnawi Jalaluddin Rumi dalam versi
ekonomi.
Selain penterjemahan dan penerbitan
karya, kerjasama ini turut mencakupi gerak kerja selepas penerbitan
(post-production) seperti promosi dan publisiti, pengedaran serta pemasaran dan
jualan. Kerjasama ini antara lain bertujuan untuk berkongsi dan bertukar
kemahiran serta pengetahuan dalam industri penterjemahan dan penerbitan
kedua-dua belah pihak. Selain itu, ia juga antara usaha untuk mengukuhkan
hubungan bilateral antara kedua-dua negara dengan menggalakkan pemahaman dan
kesedaran terhadap persamaan serta perbezaan budaya dan nilai kedua-dua negara.
Projek penerbitan ini dijangka siap
sekitar penghujung tahun ini atau awal tahun hadapan dan akan dipasarkan
sempena Pesta Buku Antarabangsa Kuala Lumpur (PBAKL) 2019 (29 Mac – 7 April
2019) serta Pesta Buku Antarabangsa Tehran yang dijadualkan berlangsung pada
Mei 2019 (jangkaan 1 hingga 11 Mei 2019). CCIR turut bersetuju membantu dan
menguruskan penyertaan ITBM serta aktiviti yang akan diadakan di Pesta Buku
Antarabangsa Tehran akan datang.
Turut hadir dalam majlis penandatanganan
perjanjian kerjasama ini adalah Encik Sakri Abdullah, Pengurus Besar ITBM;
Encik Abdolreza Alami, pegawai CCIR dan Profesor Madya Dr. Naser-Gholi Sarli
dari Fakulti Bahasa Moden dan Komunikasi, Universiti Putra Malaysia (UPM).
Mat Sabu yang cenderung terhadap Syiah
pasti akan membuat keputusan menyebelahi Iran
Abu Leman
Seperti yang telah dijangkakan Menteri
Pertahanan yang baharu, Mat Sabu akan memanggil semula pasukan pertahanan ATM
di Arab Saudi.
Bukanlah menjadi satu rahsia lagi Mat
Sabu yang secara terang dan lantang menyatakan kecenderungannya terhadap Syiah
pasti akan membuat keputusan yang akan menyebelahi Iran berbanding Arab Saudi.
Penempatan ATM di Arab Saudi di saat
negara itu melancarkan serangan ke atas Syiah Houtsi di Yaman menimbulkan
ketidaksenangan pihak-pihak tertentu terutama sekali Iran di mana seperti yang
diketahui umum merekalah yang membiayai operasi ketenteraan dan persenjataan
puak-puak pelampau Houtsi untuk menakluk Yaman.
Bagaimanapun seperti yang telah
ditegaskan, penempatan pasukan pertahanan ATM di Arab Saudi hanyalah berkaitan
latihan pemindahan (evacuation) dan bantuan bencana sahaja. ATM tidak terlibat
dalam operasi menyerang di negara tersebut.
Pun begitu nampaknya ia tidak
menyenangkan hati Menteri Pertahanan Malaysia kerana seolah-olah pasukan ATM
kita terlibat dalam komplot menyerang puak-puak pelampau Syiah Houtsi.
Apabila ditanya adakah Mat Sabu seorang
Syiah? Beliau tidak mengiyakan namun tidak juga menafikan.
Beliau bijak mengelak dengan jawapan
seloroh dan lawak jenaka yang akhirnya persoalan utama samada beliau seorang
Syiah atau bukan masih tidak dijawab.
Jawapan “no comment” Mat Sabu masih kekal
menjadi misteri kepada seluruh rakyat Malaysia sehingga ke hari ini.
Sumber: Abu Leman
Resmi, Malaysia Tarik Tentaranya dari
Saudi
Friday, 29 June 2018
Pemerintah Malaysia akhirnya memutuskan
membawa pulang tentaranya yang berada di Arab Saudi. Hal ini disampaikan oleh
Menteri Pertahanan Malaysia, Mohamad Sabu.
Ia bilang, putusan ini keluar setelah
gelar rapat kabinet pekan lalu. Putusan ini berdasarakan kebijakan luar negeri
Malaysia yang netral dan tidak berpihak pada salah satu blok negara-negara
manapun di dunia ini.
“Setelah rapat kabinet, kami sedang
mempersiapkan penarikan tentara,” katanya seperti dilansir New Straits Times,
28 Juni.
Sejak 2015, lembaga hak asasi kemanusiaan
dan advokasi setempat meminta Pemerintah untuk tidak ikut-ikut dalam koalisi
militer Saudi yang menyerang Yaman. Namun seruan itu baru mendapatkan tanggapan
setelah Mohamad Mahathir mengambil alih kekuasaan dari Najib Razak.
Sabu mengatakan, Malaysia ingin
berkomitmen untuk menjaga netralitas dan hubungan baik kepada negara-negara
Asia Barat termasuk Saudi dan Yaman. “Malaysia tetap teman baik bagi
mereka seperti tetangga kami sendiri,” katanya.
Dengan dukungan Amerika Serikat, Uni
Emirat Arab dan beberapa negara lainnya, Saudi telah melancarkan serangan
militer ke Yaman sejak Maret 2015. Koalisi Saudi juga memblokade Yaman dari
darat, laut dan udara, sehingga menambah krisis kemanusiaan di negara yang
terbilang miskin itu.
Hingga kini, agresi militer Saudi telah
menghilangkan lebih daripada 14.000 nyawa warga Yaman. Peristiwa ini
membuat lembaga dan aktivis kemanusiaan di berbagai negara mengecam keras
tindakan Negara Kerajaan itu.
YS/islamindonesia
KDN: Mat Sabu selawat Syiah, kagumi
Khomeini
Panas:Gambar Mat Sabu Menghadap Pemimpin
Syiah Dunia Didedahkan!!!
Adakah Mat Sabu Pengikut Syiah?
KDN dedah 10 bukti kaitkan Mat Sabu
dengan Syiah
Mahathir terima dana bilion dari Syiah
Iran?
Mat Sabu: 'Maaf, tiada komen isu Syiah
dari saya'
Mat Sabu Mengangkat Syiah Hassan
Nasrullah Hezbollah
Syiah Hezbollah puji Malaysia
Syiah Hezbollah puji Mahathir dan Mat Sabu kerana menarik semula tentera
Malaysia dari pakatan yang diketuai Arab Saudi untuk memerangi keganasan.
Malaysia adalah di antara 34 negara Islam yang menyertai pakatan tersebut
sebelum ini. Pakatan inilah yang membantu menyelamatkan Syria dari serangan
Syiah Iran dan pakatan inilah yang telah berikrar akan membantu Mekah dan
Madinah dari serangan musuh Islam.
Berita pengunduran tentera Malaysia dari Arab Saudi pasti akan menggembiran Syiah
di seluruh dunia.
Saksi I: Cerita Dr Abd Aziz Hanafi -
"Mat Sabu Syiah?" PART VII
Isu Syiah : Kenyataan Mat Sabu mengelirukan
- JATI
URD - Wajarkah Mat Sabu Menjadikan Tokoh
Syiah Sebagai Idola
Bukti ilmiah naqli kaitkan Mat Sabu,
Syiah, Munafiq - PART IV