Thursday, April 16, 2015

Pernyataan Syaikh Muhammad Musa Alu Nasr terhadap operasi "Badai Yang Dahsyat".

قال فضيلة شيخنا العالم الرباني تلميذ الإمام الألباني -رحمه الله –
د. محمد بن موسى آل نصر
-حفظه الله وشفاه وعافاه-
بحمدالله وفضله
بدأت عاصفة الحزم
بقيادة
أبي فهد خادم الحرمين الشريفين
✅ الملك سلمان
-نصرالله به دينه وأعلى به كلمته –
وسائر إخوانه حكام المسلمين،
لم أفرح منذ عشرات السنين كفرحي بهذا الحدث الذي تعلو به كلمة الله ضد أذناب إيران المجوسية، وهذا ثمار التعاون والتناصر واستشعار الخطر المحدق ببﻻد الإسﻻم ودوله السنية
التي بدأت تتآكل أمام المد المجوسي الرافضي ليذوقوا وبال أمرهم ويدركوا أن أهل التوحيد والسنة منصورون بعون الله
وهي رسالة للرافضة في العالم أن يدركوا حجمهم ويرجعوا إلى جحورهم النتنة،
ولتدرك أمتنا أن الخطر الرافضي المجوسي أخطر من
خطر اليهود وكل الأخطار المحدقة ببﻻد اﻻسﻻم السنية.
✅ دخول هذا التحالف السني المعركة أعاد الثقة لأهل السنة بحكامهم في العالم السني كله والحرب العقدية ضد إيران المجوسية وأذنابهم لن تتوقف والتقية لم تعد تنفعهم أبدا بعد أن افتضحوا ولن تقوم لهم قائمة بإذن الله ابدا.
نصر الله دينه وأعلى كلمته وأذل الرافضة المجوس وأذنابهم في سائر أرض اﻻسﻻم.
المشاركة في جهاد الرافضة واجب شرعي ديني ﻷمن أمة الإسﻻم السنية…
لأول مرة تتعاون حكومات إسﻻمية
خليجية
شامية
مغربية
مصرية
سودانية
باكستانية
لحرب إرهاب إيران وادواتها؛ فكما استشعرت خطر
( الدواعش) الإرهابي
استشعرت خطر الإرهاب
(الإيراني)
فالإرهاب هو الإرهاب ﻻيحدده أحد ويفرضه علينا ويستثني من شاء من عمﻻئه.
لقد قلت مرارا: إن إرهاب إيران المجوسية وأذنابها من
حشد شعبي
وحزب الﻻت
والحوثي
وبشار الأسد
ﻻيقل خطرا عن إرهاب الدواعش المارقة.
اللهم أنصر دينك وكتابك وأهل السنة والتوحيد، وعليك بالرافضة المجوس والدواعش وأعداء أهل السنة في كل مكان.
آمين.
وكتبه
أبوأنس د.محمد بن موسى آل نصر
صبيحة يوم الخميس
6 جمادى الآخرة 1436هجري
الموافق 26/3/2015ميلادي
Berkata Asy Syaikh, Ulama Rabbani, murid Al Imam Al Albani rahimahullah, Syaikh DR. Muhammad Musa Alu Nasr -smg Allah senantiasa menjaga beliau, menyembuhkan dan menyehatkan beliau- :
Segala puji dan keutamaan hanya bagi Allah.
Operasi “Badai Yang Dahsyat” telah dimulai dibawah komando Abu Fahd, Sang Pelayan Dua Kota Suci, Raja Salman Abdul Aziz -smg Allah menolong agama NYA dengan perantara beliau, dan smg Allah meninggikan kalimat NYA dengan perantara beliau- bersama dg semua saudara saudara beliau dari kalangan penguasa-penguasa kaum muslimin.
Aku belum pernah merasakan kebahagiaan semenjak puluhan tahun lalu sebagaimana kebahagiannku terhadap kejadian ini yg menyebabkan tingginya kalimat Allah di dalam upaya melawan cecunguk Iran yang Majusi.
Ini merupakan buah dari kerjasama, saling menolong dan sikap waspada terhadap bahaya yang mengancam negri negri islam dan daulah ahlis sunnah yg mulai menjilat dihadapan Syiah Majusi,
Operasi ini dilancarkan agar mereka mengetahui akibat perbuatan mereka dan agar mereka tahu bahwa ahlis sunnah adalah kelompok yang akan menang dengan pertolongan Allah.
Serangan ini merupakan surat terbuka bagi syiah rafidhah di seluruh dunia agar mereka sadar bahwa mereka ini kecil dan agar mereka segera kembali masuk ke dalam lubang persembunyian mereka yang hina.
Dan agar supaya umat kita tahu bahwa bahaya syiah rafidhah itu lebih besar dari bahaya yahudi dan nasrani dan lebih besar dari setiap bahaya yang mengancam negri-negri islam.
Masuknya pasukan ahlis sunnah ke dalam kancah peperangan ini mengembalikan kepercayaan ahlis sunnah kepada para penguasa mereka.
Dan perang aqidah melawan iran serta para cecunguknya tidak akan berhenti. Taqiyyah/dusta atas nama agama tidak akan memberi manfaat lagi bagi mereka selamanya setelah mereka menelanjangi diri mereka sendiri, dan mereka tidak akan bisa bangkit lagi dengan taqiyyah ini insyaAllah.
Ikut serta dalam operasi jihad melawan syiah rafidhah adl merupakan kewajiban syar’i untuk menjaga keamanan umat islam.
Ini merupakan kali pertama terjadi kerja sama antara negri negri islam :
Negara-negara Teluk
Negri Syam/Yordania
Maroko
Mesir
Sudan
Pakistan
Untuk memerangi teroris Iran dan para cecunguknya.
Sebagaimana aku mengkhawatirkan bahayanya teroris ISIS aku juga mengkhawatirkan bahayanyateroris IRAN.
Teroris adalah teroris, tidak ada seorangpun boleh membatasinya untuk kemudian menuduhkannya kepada kita dan mengecualikannya dari orang lain sekehendak hati.
Aku telah menyatakan berkali-kali bahwa bahaya Majusi Iran serta para cecunguknya dari kalangan : Hizbul Laata (hizbullah pimpinan Hasan Nasrulllah), Syiah Houthi, Basyar Al Assad,
Mereka ini tidak kalah bahayanya dari bahaya ISIS yg sesat.
Yaa Allah tolonglah agama MU, dan kitab MU, tolonglah ahlis sunnah dan tauhid.
Yaa Allah hancurkanlah Syiah Majusi, ISIS dan musuh-musuh ahlis sunnah di semua tempat … amin.
Ditulis oleh DR. Abu Anas Muhammad Musa Alu Nasr.
Kamis 6 Jumadal Ula 1436H/ 26 Maret 2015M.
Dialih bahasakan secara bebas oleh Abul Aswad Al Bayaty

Raja Saudi dan Perang

Bismillahir rahmanir rahiim. 
Dr. Musa Alu Nashr mengungkapkan rasa suka citanya melihat Saudi memimpin pasukan koalisi ke Yaman.
Apa yg beliau rasakan, tidaklah berlebihan. Itu sesuai hikmah sejarah yg panjang.
Sejatinya, raja Saudi yg mahir perang adalah Raja Abdul Aziz, pendiri Saudi modern. Tapi perang beliau lokal, seputar Najd dan Hijaz.
Raja Faisal pun tidak trlibat perang. Tapi mendukung lewat tekanan-tekanan politik.
Yang pertama kali terlibat perang secara terbuka adalah Raja Salman, raja saat ini.
Tapi perlu dicatat, dalam 10 TAHUN terakhir, Saudi sangat aktif dalam belanja militer/senjata. Itu trjadi di era Raja Abdullah kmarin.
Saudi memutuskan belanja senjata dan memperkuat angkatan perang, belajar dari PERANG TELUK 1990-1991. Mereka waktu itu meminta perlindungan militer AS; hasilnya nombok sangat besar; sampai mengguncang ekonomi bangsa.
Persiapan perang itu sudah lama. Mengantisipasi gejolak politik regional. Bayangkan, sebelum musim Arab Springs, Saudi sudah bersiap-siap. Sampai ketika itu para pemerhati merasa heran. Kenapa belanja militer besar-besaran? Ternyata skarang ia digunakan.
Tapi unt perang itu sendiri tidak mudah. Hanya pemimpin bernyali yang mampu melakukannya. Raja Salman lah tokoh itu.
Salah seorang perwira AL Indonesia pernah berkata: “Kami siap berperang, unt mencapai perdamaian.” Kontras ya. Tapi begitulah, sebenar-benar damai sering dihasilkan lewat perang.
Maka, pernyataan ulama hadits asal Yordan, skaligus murid Al Albani rahimahullah di atas; bisa dipahami dg JELAS.
Adapun tentang kritik orang (kaum haters) terhadap perang ini…BIARKAN SAJA. Toh kalau Saudi diam saja, mereka juga akan mengkritik. Bahkan andai Saudi bersikap “antara diam dan bergerak”, mereka tetap mengkritik. Di mata mereka: “Saudi selalu salah, Iran selalu benar!” Iya tho… 
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin.