Transkrip Materi Pengajian
Prof. DR. Yunahar Ilyas MA.
(Pimpinan Pusat Muhammadiyah)
Pada I’tikaf di Masjid Abu Bakar DDII Jogja.
Jum’at 10 Juli 2015.
(Pimpinan Pusat Muhammadiyah)
Pada I’tikaf di Masjid Abu Bakar DDII Jogja.
Jum’at 10 Juli 2015.
Pengaruh ajaran Syiah di Indonesia pernah ada
dan itu sudah lama, tetapi relatif lebih bersifat kultural, tidak ideologis.
Sejak meletusnya Revolusi Iran tahun 1979, doktrin dan ajarannya berbeda,
sekarang lebih kental ideologi dan revolusinya.
Sejak saat itu mulailah beredar buku-buku terjemahan karya ulama atau
cendekiawan Iran, seperti Ali Syariati, Muthohary, Thaba’ thaba’i, Khomeini dan
lain lain.
Karya karya ini cukup menarik para cendikiawan kampus ketika itu, dianggap
sebagai Islam Kiri dan membangkitkan.
Selanjutnya dalam penyebaran Syiah, yang sangat signifikan adalah setelah
pulangnya para mahasiswa dari Kota Qom Iran.
Bahwasanya sejak Revolusi, Iran banyak memberi beasiswa ke pemuda pemuda
Indonesia, jumlahnya ribuan, dan sekarang mereka sudah kembali dan menjadi agen
penyebaran Syiah yang cukup gencar di Indonesia.
Data dari DEPLU RI, tahun ini ada 200 orang yang diberangkatkan. Jumlah
mahasiswa Indonesia di Iran diperkirakan 7000 orang !
Jalaludin Rahmat, tokoh Syiah Indonesia, mengklaim bahwa ada 3 juta Syiah. Tapi
menurut data BIN, orang Syiah ada 300 ribu.
Jalaludin Rahmat awalnya adalah aktif di Muhammadiyah Bandung, tapi sejak
kepulangannya dari studi di luar negri oleh Muhammadiyah tidak dipakai lagi,
karena pemikirannya dianggap menjadi liberal.
Jalaludin menjadi Syiah sejak pulang dari Seminar Islam di Srilangka, ketika
itu ada 3 delegasi dari Indonesia yaitu Endang Syaifudin Anshory, Jalaludin
Rahmat dan Haedar Bagir. Alm. Mohammad Natsir sudah mengingatkan : “jangan mau
menerima hadiah buku buku dari orang IRAN”. nampaknya yang dilarang malah
menarik, dar 3 orang delagasi, 2 orang menjadi Syiah dan hanya 1 yang tetap
Sunni, yaitu Endang Syaifudin Anshory. Infonya, disana 2 orang itu disamping
dihadiahi buku, juga “digarap” oleh IRAN di acara seminar itu.
Alm. Mohammad Natsir pernah mengingatkan : “hati hati, Syi’ah akan menjadi Bom
Waktu di Indonesia !”
Ada bermacam macam Syiah di Dunia, ada Druz di Lebanon, Nusyairiyah di Suriah
dan yang paling ideologis revolusioner adalah Syiah Imamiyah di Iran.
Di Irak ada 60 %, yang sekarang kuat dan memberontak karena disokong Iran. Di
Suriah hanya 7 %, tapi telah menguasai Sunni selama 40 tahun. Membunuh siapapun
yang tidak tunduk rejim Hafes al Asad yang sekarang diteruskan anaknya. Di
Bahrain ada 70 %, tapi dibawah pemerintahan Sunni. Di Saudi diduga ada 10 %.
Syiah Imamiyah Iran sekarang sudah mengklaim memliki 5 poros kekuatan Syiah
yaitu, Teheran, Baghdad, Lebanon, San’a Yaman dan Damaskus.
Syiah Iran adalah Syiah Imamiyah, atau disebut juga Itsna’ Asyariah, Rafidhah,
Ja’fariyah.
Iran dahulunya Sunni, perlu waktu 300 tahun untuk dijadikan Syiah. Selama 12
abad Sunni dan 3 abad kemudian berubah menjadi Syiah. Liciknya Iran, ulama
Sunni dahulu yang lahir di Iran di kaburkan seolah ulama Syiah.
Alat propaganda Syiah adalah dengan memakai sebutan AHLUL BAIT, bukan Syiah. Di
Indonesia ada ABI, Ahlul Bait Indonesia, organisasi keturnan Arab yang mengaku
keturunan Imam Husein. Dan ada juga IJABI, Ikatan Jamaah Ahlul Bait, yang ini
pengikutnya adalah yang non keturunan Arab. Keduanya tidak mesra hubungannya,
Tapi yang IJABI lebih militan dan sering berhubungan dengan Iran.
Selain berkilah dengan nama Ahlul Bait, Syiah juga berlaku seolah toleran,
padahal di Iran sendiri, masjid Sunni tidak diberi hak hidup.
Mengingat semakin agresifnya Syiah di Dunia Islam umunya dan di Indonesia
khususnya, banyak Ulama kita yang memberi peringatan akan bahaya Syiah, dalam
konteks ini Syiah sering berdalih dengan DEKLARASI AMMAN, ditetapkan di ibu
kota Yordan, mu’tamar dunia yang dihadiri ulama Sunni dan Syiah. Diantaranya
isi Deklarasi itu bahwa Ja’fariyah (Syiah) dianggap sebagai salah satu dari 8
madzhab di Islam. Meskipun mereka juga mengabaikan keputusan lain bahwa di
Negeri Sunni tidak boleh ada dakwah Syiah dan sebaliknya.
Di Indonesia sudah mulai tumbuh konflik mengingat Syiah Imamiyah sangat
agresif, ingat kasus Sampang Madura dan penyerangan masjid Ust Arifin Ilham.
MUI jawa timur memfatwakan Syiah adalah sesat dan juga beberapa MUI daerah
lain. Sementara MUI Pusat juga banyak didesak oleh daerah untuk mengeluarkan
fatwa sesatnya Syiah.
Syiah juga berlindung dengan HAM, sekarang tokoh Syiah Jalaludin Rahmat sudah
masuk DPR RI dari PDIP, Syiah sudah masuk ke Birokrasi dan TNI, ada 200 an
yayasan Syiah di Indonesia, ada ribuan alumni Qom Iran yang gencar bermanuver.
SYIAH AKAN MENJADI BOM WAKTU DI TENGAH TENGAH KITA !
Nb :
Mengingat panjangnya materi jika ditranskrip, maka untuk doktrin dan ajaran
Syiah tidak disertakan disini.