Koreksi Penghinaan Said Agil Terhadap Jenggot Dari Aktivis Muda NU
NUGarisLurus.Com - Koreksi terhadap penghinaan ketua PBNU Said Agil Siraj terhadap jenggot mendapat sorotan dari aktivis muda NU Ustadz Ahmad Kholili Hasib.
Aktivis anti liberal dan syiah ini menganggap jika dorongan kebencian kepada wahabi maka itu juga sebuah kesalahan. Berikut rilis yang diterima redaksi dan menyebar di jejaring sosial.
Jenggot bukan monopoli salafi-wahabi. Ulama aswaja dahulu banyak yang amalkan sunnah itu. Dimana Rasul SAW memiliki jenggot.
Memang jenggot bukan bagian perkara ushuliyah. Dimana tidak berjenggot pun seorang Muslim tidak sesat atau kafir.
Tapi mengolok-olok jenggot bukan akhlak Muslim. Tidak mencerminkan kecerdasan intelektual.
Maka, jika pun yang diolok adalah jenggotnya milik orang Salafi Wahabi, maka itu juga sikap yang tidak tepat.
Kritik yang tepat untuk Salafi-Wahabi adalah dengan mempersoalkan gugatan mereka tentang ajaran ulama yang sudah menjadi ijma’. Kenapa ajaran yang sudah menjadi pakem ulama salaf digugat lagi oleh Salafi.
Menyerang salafi wahabi dengan cara mengolok jenggotnya adalah cara yang memalukan nama baik NU. Itu cara yang bodoh. Tidak mencerminkan akhlak dan intelektual.
NU adalah ormas yang lahir dari rahim pesantren, tempat dimana orang mengedepankan adab dan keilmiahan. Tradisi bahsul masaail di pesantren adalah bukti bahwa nilai keilimiahan dijunjung tinggi.
Gara-gara ketua NU mengolok jenggot, turun derajat org NU. Memalukan sekali.
NU harus berwajah intelektual beradab. Semua persoalan harus diselesaikan dengan cara keilmuan.
Surabaya-Bangil, 12 September 2015.
Ahmad Kholili Hasib
Ini Video “Said Aqil Siradj: Jenggot mengurangi Kecerdasan. Semakin Panjang Semakin GOBLOK” di YouTube – https://youtu.be/MrXNQGGX1Ew
12/09/2015 4:45 WIB
Said Agil Menghina Jenggot, Ini Jawaban Syi’ir Dari KH. Zuhrul Anam (Gus Anam)
NUGarisLurus.Com - Beredar rekaman video penghinaan dan cara bercanda ketua PBNU Said Agil Siraj tentang kesunnahan memelihara jenggot. Menurutnya jenggot itu mengurangi kecerdasan dan semakin panjang jenggotnya semakin goblok yang diiringi derai ketawa para pendengar.
Said Agil juga memuji para tokoh liberal seperti Gus Dur, Nurkholis Majid dan Quraish Shihab karena ketiganya tidak berjenggot. Video rekaman yang beredar luas tersebut mendapat tanggapan dari KH. Zuhrul Anam Hisyam atau Gus Anam pengasuh Pondok Pesantren Leler Banyumas Jawa Tengah. Gus Anam menjawabnya dengan gubahan syi’ir arab;
ائمة الهدى ارباب اللحية # من مالك حتى ابي حنيفة
واحمد والشافعي اﻻجل # هذا خطاب والله لذو خلل
فسعيد وفلان واخرون # كل اؤلئك همو المداهنون
اعجبهم تصفيق ارباب الهوى $ صريح السنة خذ واترك السوى
Para imam pembawa petunjuk mereka mempunyai jenggot #
Dari Imam Malik sampai Imam Abi Hanifah
Dan Imam Ahmad serta Imam Syafi’i yang agung #
Perkataan ini (Said Agil Siraj) demi Allah mempunyai banyak cacat
Adapun Said (SAS) dan seseorang yang lain telah melecehkan (peserta yang tepok tangan) #
Mereka semua adalah orang -orang yang meremehkan
Sungguh mengherankan mereka bertepuk tangan karena menuruti hawa nafsu mereka #
Ambillah jalan sunnah yang telah jelas dan tinggalkanlah yang melenceng dari kebenaran.
Ini Video “Said Aqil Siradj: Jenggot mengurangi Kecerdasan. Semakin Panjang Semakin GOBLOK” di YouTube – https://youtu.be/MrXNQGGX1Ew
Shortlink:
http://wp.me/p5PQVj-Fy
Aku Bangga Menjadi Wahabi
Biarlah aku digelari wahabi
Daripada mengaku aswaja tapi tidak sesuai dengan ajaran Nabi
Mereka menciri’iku tanda hitam didahi
Ciri lainnya berjenggot dan celana diatas mata kaki.
Biarlah aku dicap sebagai wahabi
Hanya karena enggan melakukan perayaan orang mati
Juga karena enggan ikut acara maulid bikinan sufi
Tapi bukan berarti aku tak cinta Nabi
Nonsen dengan cinta Nabi
Kalau sunnahnya dilecehkan dan dicaci maki.
Biarlah aku digelari salafy wahabi
Niat hati sebenarnya ingin mencaci
Tapi apa mau dikata ternyata mereka sedang memuji
Karena wahabi adalah nisbat kepada Allah Maha Pemberi.
Dan akupun dituduh punya madzhab sendiri
Padahal aku ikut pendapat madzhab Hanafi
Madzhab Hambali pun ku-ikuti
Begitu juga dengan madzhab Maliki
Terlebih lagi madzhab Syafi’i
Namun yang ku ikuti jika pendapat tersebut sesuai dengan ajaran Nabi
Tapi biarlah, masa bodoh dengan tuduhan ini
Daripada mereka, mengaku pengikut Syafi’i
Namun hakikatnya bermadzhab nenek moyang dan kyai.
Apa salah Syaikh Muhammad At-Tamimi
Sehingga dituduh sebagai dajjal dimuka bumi
Tuduhan tersebut keluar dari lisan orang yang akalnya sudah mati
Karena terlalu banyak bergaul dengan orang sufi
Mana mungkin dajjal bisa masuk ke tanah suci
Apalagi sampai membuat kerajaan Saudi.
Kuwasiatkan agar jangan tawassul dengan orang mati
Malah kau bilang aku seorang takfiry
Kunasehatkan agar jangan mengkonsumsi hadits imitasi
Malah kau bilang aku taqlid Syaikh Albani
Ku enggan ikut perayaan maulid Nabi
Malah kau bilang aku tak cinta Nabi.
Kuikuti pemahaman shahabat Nabi malah kau bilang ikut pemahaman ulama wahabi
Lantas kalau aku tidak boleh ikut Allah Yang Maha Pemberi
Apakah aku harus menjadi penganut ajaran kyai
Ataukah aku harus melakukan kebid’ahan biar tak kau caci maki
Apakah aku harus mengais kotoran kyai slamet biar tak dikatakan anti tradisi
Apakah aku harus membiarkan kesyirikan, agar tak dikatakan takfiry.
Kalau itu yang kau maui
Demi Allah aku tak akan ikuti
Bagaimana nasibku kelak diakherat nanti
Menjumpai kemaksiatan tapi tak diperingati
Melihat kemungkaran tapi tak diingkari
Semua itu pasti ditanya, kenapa ada kebathilan tapi aku berdiam diri.
Ig: @abu_rumaisha80