Wednesday, December 16, 2015

Pemahaman Menyimpang Syiah Dalam Buku "Amirul Mukiminin Ali KW"


Berikut akan kami paparkan pemahaman sesat Syiah yang tertuang dalam buku mereka berjudul "Teladan Abadi Ali bin Abi Thalib."

Penyusun: Tim the Ahl-Ul-Bayt World Assembly
Penerjemah: Saleh Lapadi
Penyunting: Abu Muhammad
Proof reader: Syafruddin Mbojo
Cetakan: Al Huda tahun 2008

1. Syiah berkeyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah imam pertama Ahlul Bait setelah rasulullah. Ia adalah manusia maksum kedua dari para pembawa obor hidayah yang sempurna.


2. Syiah berkeyakinan bahwa Al-Quran telah menjelaskan kemaksuman, keterjagaan dan kesucian Ali bin Abi Thalib dari segala salah dan dosa. Dikatakan juga bahwa Al-Quran telah berulangkali menyebutkan bahwa Ahlul Bait adalah padanan Al-Quran.(lihat gambar no. 1)

3. Melalui al-Quran surat ali Imran ayat 144, Syiah menafsirkan bahwa ketika peristiwa Saqifah (pemilihan khalifah sepeninggal Nabi), rancangan kepemimpinan yang telah disiapkan oleh Nabi telah digugurkan, dan sekelompok oknum sahabat ada yang mengingkari prosesi saqifah dan hasil akhirnya dengan dengan cara bertahan tidak melakukan baiat dan tidak mau bersikap kooperatif dengan penguasa terpilih dari peristiwa Saqifah.     
(lihat gambar no. 1)

4. Syiah berkeyakinan bahwa selama pemerintahan khalifah setelah Nabi (Abu bakar dan seterusnya), selama dua puluh lima tahun Ali bersabar dan berusaha untuk meruntuhkan kekhalifahan tersebut. Dan selama itu pula Ali mulai memetik hasil dari usahanya. Syiah berkeyakinan bahwa hanya Ali satu-satunya yang mampu untuk memperbaharui apa yang telah rusak selama kepemimpinan Abu Bakar, Umar dan Utsman.


5. Syiah berkeyakinan bahwa ada sekelompom sahabat yang menentang Ali dengan keras dari seluruh kekuatan tamak yang merasa posisi politik, sosial dan ekonominya terancam.(lihat gambar no. 4)

6. Syiah berdusta atas nama Ibnu Abbas dengan menyatakan bahwa ada 300 ayat dalam al-Quran yang turun berkenaan dengan Ali.(lihat gambar no. 4 )

7. Syiah berkata bahwa Umar pernah berkata; "Seandainya tidak ada Ali niscahya Umar telah celaka." Riwayat versi Syiah; Sya'bi berkata; "Keberadaan Ali ditengah umat Islam laksana keberadaan Isa bin Maryam ditengah Bani Israi. Sebagian pengukutnya begitu mencintainya sehingga mereka sampai pada batasan kekafiran akibat kecintaannya yang berlebihan."


8. Dalam mengagung-agungkan Ali, Syiah mengambil refrensi dari seorang orientalis Kristen bernama George Jordack, ia berkata: "'Adalah al-Insaniyah (Ali suara keadilan manusia) berkata, "Ali bin Abi Thalib salah satu dari orang yang unik dan sulit ditemukan yang semisalnya. Bila engkau mengetahui hakikat mereka pasti engkau terjauhkan dari status taklid."(lihat gambar no. 7)

9. Syiah bercerita tentang kondisi Agamanya; Orang-orang yang tulus mencintainya, memandangnya sebagai pendamping kenabian dan kerasulan. Sementara orang-orang yang ekstrem mencintainya telah meletakkannya pada posisi ketuhanan.(lihat gambar no. 7)

10. Syiah mengatakan bahwa Bani Umayah sangat membenci Ali. Bani Umayah memperkenalkan keburukan Ali dihadapan masyarakat bahkan mencaci-makinya diatas mimbar shalat Jum'at.


11. Syiah menuduh Ali RA telah melakukan taqiyah semasa hidup beliau. Syiah mengibaratkan Ali sebagai Ashbatul Kahfi yang menyembunyikan imannya dari masyarakat sekitarnya. Menurut Syiah, Ali telah mendapat dua pahala karena perilaku tersebut, yaitu ia telah menggengggam imannya dan karena taqiyah yang dilakukannya.
(lihat gambar no.10)

12. Syiah menuduh para Sahabat telah melakukan pembangkangan terhadap nas-nas yang telah diucapkan Rasulullah dalam perkara menjadikan Ali sebagai pemimpin kala itu. Syiah berkeyakinan para sahabat telah melakukan makar sedemikian rupa agar Ali tidak menjadi pemimpin sepeninggal Nabi. Syiah juga berkeyakinan bahwa kala itu sebenarnya Ali tahu siapa yang layak menduduki tampuk khilafah sepeninggal Nabi, namun Ali menahan kesabarannya sedemikian rupa hingga 25 tahun lamanya.(lihat gambar no.10)

13. Syiah berdusta atas nama Anas bin Malik, bahwasanya Anas berkata: "Kenabian diturunkan kepada Muhammad saw pada hari senin, dan Ali melakukan salat pada hari Selasa."

14. Syiah berkeyakinan bahwa Allah telah memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk menunjuk Ali sebagai pemimpin di hadapan kaum Muslimin.(lihat gambar no.13)

15. Syiah berdusta atas Nabi Muhammad, bahwa Nabi bersabda: "Allahu Akbar, Allah Mahabesar atas penyempurnaan agama dan penyelesaian nikmat dan keridhaan Allah akan risalah yang aku emban dan kepemimpinan Ali sepeninggalku."( lihat gambar no. 13)

16. Syiah berkeyakinan bahwa sebenarnya Abu Bakar dan Umar telah menyalami Ali dan pasrah Ali sebagai pemimpin, seraya berucap: "Selamat, selamat atasmu, wahai Ali! Engkau telah menjadi pemimpinku dan pemimpin semua kaum Muslimin dan kaum Muslimah." Semua masuk mengucapkan selamat kepada Ali bahkan istri-istri Nabi dan istri-istri kaum muslimin yang mengikuti ibadah haji -tanpa terkecuali- mengucapkan selamat kepadanya.


17. Syiah berkeyakinan bahwa ketika penunjukan khalifah pertama (Abu Bakar) telah terjadi persengkokolan diantara para sahabat untuk mengenyahkan Ali dari pemerintahan dan menyerahkan kepemimpinan umat Islam keapda orang-orang yang menyelengkan kekuasaan (Khalifah pasca Rasulullah).(lihat gambar no.16)


18. Syiah berkeyakinan bahwa sistem Syura yang dirintis Umar RA tidak memiliki legitimasi apapun, bahkan mengandung poin yang saling kontradiktif.
(lihat gambar no.16)


19. Tatkala khallifah Umar hendak diganti, Syiah menganggap bahwa Umar ingin agar Ali tidak menggantikan posisinya sembari merendahkan derajat, posisi dan kelayakan Ali RA sebagai seorang pemimpin. Syiah juga beranggapan bahwa anggota Sura yang dipilih Umar punya maksud-maksdu tertentu agar peluang Usman RA untuk terpilih lebih besar ketimbang Ali, sedangkan Ali (menurut Syiah) lebih layak dengan legitimasi Allah dan Rasul-Nya.


20. Syiah berdusta dengan mengatakan bahwa Umar RA memerintahkan untuk membunuh enam orang anggota Syura ketika tidak ada kesepakatan atau malah tidak setuju (tidak sesuai dengan perintah Umar RA).(lihat gambar no. 19)

21. Syiah berkeyakinan bahwa Ali menangkap rencana makar untuk melenyapkannya dari kekhalifahan dan mengeluarkan pemerintah Islam dari jalur yang senenarnya. Ketika keluar dari tempat Umar RA, ia bertemu dengna pamannya, Abbas. Akhirnya, ia menyampaikan apa yang terjadi dengan berkata kepadanya, "Wahai paman! Kekhalifahan telah disingkirkan dari kita." Sang pamanpun berkata, "Siapa yang memberitahumu akan hal ini?" Ali menjawab, "Aku disandingkan dengan Usman bin Affan..."(lihat gambar no.19)

22. Syiah berdusta atas nama Ali RA, bahwa Ali RA berkata; "Wahai manusia! Kalian tahu benar bahwa yang paling layak untuk menjadi khalifah adalah aku, bukan yang lainnya!"


23. Syiah berkeyakinan bahwa ketika terpilihnya Usman sebagai Khalifah setelah Umar, Ali mengambil sikap dan secara terang-terangan menentang kepemimpinan Usman. Mereka juga berkeyakinan bahwa banyak sahabat yang mengingkari kepemimpinan Usman.(lihat gambar no. 22)
Peneliti: Said

(nisyi/syiahindonesia.com)