Berikut akan kami paparkan pemahaman sesat Syiah yang
tertuang dalam buku mereka berjudul "Teladan Abadi Ali bin Abi Thalib."
Penyusun:
Tim the Ahl-Ul-Bayt World Assembly
Penerjemah:
Saleh Lapadi
Penyunting:
Abu Muhammad
Proof
reader: Syafruddin Mbojo
Cetakan:
Al Huda tahun 2008
1. Syiah berkeyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah imam
pertama Ahlul Bait setelah rasulullah. Ia adalah manusia maksum kedua dari para
pembawa obor hidayah yang sempurna.
2. Syiah berkeyakinan bahwa Al-Quran telah menjelaskan
kemaksuman, keterjagaan dan kesucian Ali bin Abi Thalib dari segala salah dan
dosa. Dikatakan juga bahwa Al-Quran telah berulangkali menyebutkan bahwa Ahlul
Bait adalah padanan Al-Quran.(lihat gambar no. 1)
3. Melalui al-Quran surat ali Imran ayat 144, Syiah menafsirkan
bahwa ketika peristiwa Saqifah (pemilihan khalifah sepeninggal Nabi), rancangan
kepemimpinan yang telah disiapkan oleh Nabi telah digugurkan, dan sekelompok
oknum sahabat ada yang mengingkari prosesi saqifah dan hasil akhirnya dengan
dengan cara bertahan tidak melakukan baiat dan tidak mau bersikap kooperatif
dengan penguasa terpilih dari peristiwa Saqifah.
(lihat gambar no. 1)
4. Syiah berkeyakinan bahwa selama pemerintahan khalifah
setelah Nabi (Abu bakar dan seterusnya), selama dua puluh lima tahun Ali
bersabar dan berusaha untuk meruntuhkan kekhalifahan tersebut. Dan selama itu
pula Ali mulai memetik hasil dari usahanya. Syiah berkeyakinan bahwa hanya Ali
satu-satunya yang mampu untuk memperbaharui apa yang telah rusak selama
kepemimpinan Abu Bakar, Umar dan Utsman.
5. Syiah berkeyakinan bahwa ada sekelompom sahabat yang
menentang Ali dengan keras dari seluruh kekuatan tamak yang merasa posisi
politik, sosial dan ekonominya terancam.(lihat gambar no. 4)
6. Syiah berdusta atas nama Ibnu Abbas dengan menyatakan
bahwa ada 300 ayat dalam al-Quran yang turun berkenaan dengan Ali.(lihat gambar no. 4 )
7. Syiah berkata bahwa Umar pernah berkata; "Seandainya
tidak ada Ali niscahya Umar telah celaka." Riwayat versi Syiah; Sya'bi
berkata; "Keberadaan Ali ditengah umat Islam laksana keberadaan Isa bin
Maryam ditengah Bani Israi. Sebagian pengukutnya begitu mencintainya sehingga
mereka sampai pada batasan kekafiran akibat kecintaannya yang berlebihan."
8. Dalam mengagung-agungkan Ali, Syiah mengambil refrensi
dari seorang orientalis Kristen bernama George Jordack, ia berkata:
"'Adalah al-Insaniyah (Ali suara keadilan manusia) berkata, "Ali bin
Abi Thalib salah satu dari orang yang unik dan sulit ditemukan yang semisalnya.
Bila engkau mengetahui hakikat mereka pasti engkau terjauhkan dari status
taklid."(lihat gambar no. 7)
9. Syiah bercerita tentang kondisi Agamanya; Orang-orang yang
tulus mencintainya, memandangnya sebagai pendamping kenabian dan kerasulan.
Sementara orang-orang yang ekstrem mencintainya telah meletakkannya pada posisi
ketuhanan.(lihat gambar no. 7)
10. Syiah mengatakan bahwa Bani Umayah sangat membenci Ali.
Bani Umayah memperkenalkan keburukan Ali dihadapan masyarakat bahkan
mencaci-makinya diatas mimbar shalat Jum'at.
11. Syiah menuduh Ali RA telah melakukan taqiyah semasa hidup
beliau. Syiah mengibaratkan Ali sebagai Ashbatul Kahfi yang menyembunyikan
imannya dari masyarakat sekitarnya. Menurut Syiah, Ali telah mendapat dua
pahala karena perilaku tersebut, yaitu ia telah menggengggam imannya dan karena
taqiyah yang dilakukannya.
(lihat gambar no.10)
12. Syiah menuduh para Sahabat telah melakukan pembangkangan
terhadap nas-nas yang telah diucapkan Rasulullah dalam perkara menjadikan Ali
sebagai pemimpin kala itu. Syiah berkeyakinan para sahabat telah melakukan
makar sedemikian rupa agar Ali tidak menjadi pemimpin sepeninggal Nabi. Syiah
juga berkeyakinan bahwa kala itu sebenarnya Ali tahu siapa yang layak menduduki
tampuk khilafah sepeninggal Nabi, namun Ali menahan kesabarannya sedemikian
rupa hingga 25 tahun lamanya. (lihat gambar no.10)
13. Syiah berdusta atas nama Anas bin Malik, bahwasanya Anas
berkata: "Kenabian diturunkan kepada Muhammad saw pada hari senin, dan Ali
melakukan salat pada hari Selasa."
14. Syiah berkeyakinan bahwa Allah telah memerintahkan kepada
Nabi Muhammad untuk menunjuk Ali sebagai pemimpin di hadapan kaum Muslimin. (lihat gambar no.13)
15. Syiah berdusta atas Nabi Muhammad, bahwa Nabi bersabda:
"Allahu Akbar, Allah Mahabesar atas penyempurnaan agama dan penyelesaian
nikmat dan keridhaan Allah akan risalah yang aku emban dan kepemimpinan Ali
sepeninggalku." ( lihat gambar no. 13)
16. Syiah berkeyakinan bahwa sebenarnya Abu Bakar dan Umar
telah menyalami Ali dan pasrah Ali sebagai pemimpin, seraya berucap:
"Selamat, selamat atasmu, wahai Ali! Engkau telah menjadi pemimpinku dan
pemimpin semua kaum Muslimin dan kaum Muslimah." Semua masuk mengucapkan
selamat kepada Ali bahkan istri-istri Nabi dan istri-istri kaum muslimin yang
mengikuti ibadah haji -tanpa terkecuali- mengucapkan selamat kepadanya.
17. Syiah berkeyakinan bahwa ketika penunjukan khalifah
pertama (Abu Bakar) telah terjadi persengkokolan diantara para sahabat untuk
mengenyahkan Ali dari pemerintahan dan menyerahkan kepemimpinan umat Islam
keapda orang-orang yang menyelengkan kekuasaan (Khalifah pasca Rasulullah). (lihat gambar no.16)
18. Syiah
berkeyakinan bahwa sistem Syura yang dirintis Umar RA tidak memiliki legitimasi
apapun, bahkan mengandung poin yang saling kontradiktif.
(lihat gambar no.16)
19. Tatkala khallifah Umar hendak diganti, Syiah menganggap
bahwa Umar ingin agar Ali tidak menggantikan posisinya sembari merendahkan
derajat, posisi dan kelayakan Ali RA sebagai seorang pemimpin. Syiah juga
beranggapan bahwa anggota Sura yang dipilih Umar punya maksud-maksdu tertentu
agar peluang Usman RA untuk terpilih lebih besar ketimbang Ali, sedangkan Ali
(menurut Syiah) lebih layak dengan legitimasi Allah dan Rasul-Nya.
20. Syiah berdusta dengan mengatakan bahwa Umar RA
memerintahkan untuk membunuh enam orang anggota Syura ketika tidak ada
kesepakatan atau malah tidak setuju (tidak sesuai dengan perintah Umar RA). (lihat gambar no. 19)
21. Syiah berkeyakinan bahwa Ali menangkap rencana makar
untuk melenyapkannya dari kekhalifahan dan mengeluarkan pemerintah Islam dari
jalur yang senenarnya. Ketika keluar dari tempat Umar RA, ia bertemu dengna
pamannya, Abbas. Akhirnya, ia menyampaikan apa yang terjadi dengan berkata
kepadanya, "Wahai paman! Kekhalifahan telah disingkirkan dari kita."
Sang pamanpun berkata, "Siapa yang memberitahumu akan hal ini?" Ali
menjawab, "Aku disandingkan dengan Usman bin Affan..." (lihat gambar no.19)
22. Syiah berdusta atas nama Ali RA, bahwa Ali RA berkata;
"Wahai manusia! Kalian tahu benar bahwa yang paling layak untuk menjadi
khalifah adalah aku, bukan yang lainnya!"
23. Syiah berkeyakinan bahwa ketika terpilihnya Usman sebagai
Khalifah setelah Umar, Ali mengambil sikap dan secara terang-terangan menentang
kepemimpinan Usman. Mereka juga berkeyakinan bahwa banyak sahabat yang
mengingkari kepemimpinan Usman. (lihat gambar no. 22)
Peneliti: Said
(nisyi/syiahindonesia.com)