Kelompok
Ini Yang Akan
Menangkan Perang Suriah Sesuai Sabda Nabi
Menangkan Perang Suriah Sesuai Sabda Nabi
Konflik yang kini terjadi di Suriah
menjadi perhatian internasional. Ribuan nyawa hilang karena konflik
berkepanjangan sejak 2011 lalu. Gelombang pengungsi dari Suriah juga dalam
kondisi yang memprihatinkan.
Berbagai kepentingan menjadi satu dalam perang
ini. Baik kepentingan dari dalam negeri maupun pihak asing semakin membuat
suasana tak terkendali. Terakhir, muncul pula ISIS yang semakin memperparah
keadaan.
Namun siapa yang menyangka, bahwa ternyata
perang di Suriah sudah diprediksi Nabi Muhammad SAW. Rasul bahkan juga telah
mengabarkan siapa nantinya yang akan menang.
Dalam literatur Islam, negeri Syria
atau Suriah mendapat julukan Negeri Syam. Negeri ini memang sudah
mendapat keberkahan sejak awal. Bahkan, negeri ini secara khusus disebut Allah dalam
Alquran bahkan memberkatinya.
“Dan
(telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang
berhembus dengan perintahnya ke negeri (Syam) yang Kami telah memberkatinya.
Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu”. [QS: al-Anbiyaa’/21:81].
Allah
juga menyebutkannya dalam Quran Surah Sabaa:18 yang artinya;
“Dan kami
jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri (Syam) yang Kami limpahkan
berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara
negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu
pada malam dan siang hari dengan aman”. [QS: Sabaa’/34:18].
Nabi
Muhammad SAW juga menjelaskan tentang keberkahan Syam kepada para sahabat. Saat
itu Nabi membacakan QS. Al-Mu’minun: 50 yang artinya:
“Dan kami
tempatkan mereka di dataran tinggi yang mendatar dan yang menyimpan air” (QS.
Al-Mu’minun: 50).
Rasulullah
SAW kemudian bertanya kepada sahabat “Apakah kalian mengetahui dimana tempat
itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”
Beliau melanjutkan, “Tempat itu di negeri Syam, bumi yang dinamakan Ghuthah, di
sebuah kota yang disebut Damaskus. Ia adalah kota yang terbaik di negeri Syam.”
(HR. Tamam Rozi no. 915).
Dalam hadistnya Nabi Muhammad
mengatakan bahwa Ghauthah nantinya akan menjadi tempat perkemahan Muslim saat
terjadi perang. Ini jelas menginformasikan kepada kita bahwa Nabi Muhammad SAW
mengetahui Rahasia Allah akan terjadinya perang di negeri yang dicintainya ini.
Rasulullah bersabda, “Perkemahan kaum Muslimin pada saat terjadinya malhamah
(perang besar) adalah Gauthah, disamping Damaskus. (Riwayat Ibnu Majah, Al
Hakim dan Ibnu Asakir). Ternyata benar, saat sudah terjadi perang seperti saat
ini, Ghuthah memang menjadi tempat kaum muslim untuk menyusun kekuatan. Rakyat
Muslim di distrik ini sangat mendudung mujahidin, meski puluhan ribu di antara
mereka sudah dibantai rezim Suriah. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Qudamah
al-Maqdisi di dalam al-Mughni, para sahabat menyebutkan tiga militer terkuat;
Syam (Suriah), Yaman, dan Irak. Kepada Nabi, para sahabat bertanya, “Manakah
yang paling kuat?” “Rupanya, Nabi yang mulia memilih Syam (Suriah). Syam
menjadi tanah yang terpilih, orang yang berada di sana pun terpilih.
“Sesungguhnya Allah Ta’ala mempercayakan Syam kepadaku dan warganya.” Nabi
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan: ‘Alaikum bi Syam, pilihlah negeri Syam
itu artinya dari 3 tempat ini. Dengan demikian, Syam menjadi negeri yang paling
istimewa dari ketiganya. Pada akhir zaman, mujahid muslimin di negeri Syam
adalah mujahid terkuat yang akan dimiliki. Akan tetapi, yang menjadi persoalan,
di antara pihak yang bertikai, siapakah yang paling nyata memperjuangkan Islam
dan kaum Muslimin? Semoga Allah selalu menjaga mujahid-mujahid Negeri Syam dan
memberikan kemenangan kepada mereka yang benar-benar berjuang dan bertahan demi
Islam
Siapa
yang Akan Menangkan Perang di Suriah? Inilah Prediksi Rasulullah
Oleh Pirman Bahagia -
Feb
15, 2016
Konflik
di Suriah yang merupakan buntut dari Musim Semi Arab sampai kini belum juga
mendapatkan solusi terbaik. Pemerintah Basyar al-Assad bersikukuh
mempertahankan pemerintahannya melawan berbagai aliansi pejuang revolusi yang
terbagi dalam banyak faksi.
Tak ayal, korban sipil berjatuhan hingga angka yang sangat
fantastis. Perang semakin berkecamuk ketika Rusia ikut campur, Amerika
pura-pura peduli dengan membentuk tim perundingan damai, dan lahirnya ISIS yang
semakin memperparah keadaan karena membawa nama Khilafah Islamiyah tapi jauh
dari akhlak-akhlak islami ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
Kini, situasi yang dialami korban sipil makin merana. Apalagi,
Saudi Arabia dikabarkan akan menurunkan pasukan darat agar bisa head to head
dengan pemberontak ISIS. Dalam serbuan darat, rakyat masih bisa berlari dan
berlindung, tapi kemungkinannya menjadi kecil sebab tiada lagi lokasi yang
digunakan untuk berlindung. Semuanya hancur. Pun masjid-masjid agung yang
menjadi tempat bersejarah.
Menarik, peristiwa yang terjadi si Suriah ini sudah
diprediksikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sejak 1400-an tahun
yang lalu. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi di dalam al-Mughni, para sahabat menyebutkan
tiga militer terkuat; Syam (Suriah), Yaman, dan Irak. Kepada Nabi, para sahabat
bertanya, “Manakah yang paling kuat?”
Rupanya, Nabi yang mulia memilih Syam (Suriah). Syam menjadi
tanah yang terpilih, orang yang berada di sana pun terpilih. “Sesungguhnya
Allah Ta’ala mempercayakan Syam kepadaku dan warganya.”
Dalam riwayat lain yang dibawakan oleh sahabat mulia Zaid bin
Tsabit Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menyebutkan
bahwa Syam merupakan kota yang dinaungi oleh sayap para malaikat.
Hadits ini juga menjadi salah satu penjelas ilmiah, mengapa ahli
Syam sampai kini masih bertahan. Padahal, di sana, semua kekuatan orang kafir
bersatu, sebagian besar senjata pembunuh massal sudah ‘diuji-cobakan’ dengan
cara biadab melalui jalur udara.
Seperti inilah seharusnya kita melihat peta pertempuran global
yang kini terjadi. Ini bukan perang saudara biasa, bukan pula perseteruan
politik biasa. Apa yang terjadi di Syam dan negeri-negeri sekitarnya adalah
Nubuwat akhir zaman yang sudah diprediksikan oleh Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa sallam. Maka yang akan menang, tidak jauh dari apa yang
diprediksikan oleh beliau yang tak pernah salah.
Persoalannya, di antara pihak yang bertikai, siapakah yang
paling nyata memperjuangkan Islam dan kaum Muslimin?
Wallahu a’lam. [Pirman/BersamaDakwah]