Tuesday, February 23, 2016

Siapa Yang Akan Menangkan Perang Di Suriah Sesuai Sabda Rasulullah ?


Kelompok Ini Yang Akan 
Menangkan Perang Suriah Sesuai Sabda Nabi

Konflik yang kini terjadi di Suriah menjadi perhatian internasional. Ribuan nyawa hilang karena konflik berkepanjangan sejak 2011 lalu. Gelombang pengungsi dari Suriah juga dalam kondisi yang memprihatinkan.

Berbagai kepentingan menjadi satu dalam perang ini. Baik kepentingan dari dalam negeri maupun pihak asing semakin membuat suasana tak terkendali. Terakhir, muncul pula ISIS yang semakin memperparah keadaan.
Namun siapa yang menyangka, bahwa ternyata perang di Suriah sudah diprediksi Nabi Muhammad SAW. Rasul bahkan juga telah mengabarkan siapa nantinya yang akan menang.

Dalam literatur Islam, negeri Syria atau Suriah mendapat julukan Negeri Syam.  Negeri ini memang sudah mendapat keberkahan sejak awal. Bahkan, negeri ini secara khusus disebut Allah dalam Alquran bahkan memberkatinya.


“Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri (Syam) yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu”. [QS: al-Anbiyaa’/21:81].

Allah juga menyebutkannya dalam Quran Surah Sabaa:18 yang artinya;

“Dan kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri (Syam) yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman”. [QS: Sabaa’/34:18].

Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan tentang keberkahan Syam kepada para sahabat. Saat itu Nabi membacakan QS. Al-Mu’minun: 50 yang artinya:

“Dan kami tempatkan mereka di dataran tinggi yang mendatar dan yang menyimpan air” (QS. Al-Mu’minun: 50).

Rasulullah SAW kemudian bertanya kepada sahabat “Apakah kalian mengetahui dimana tempat itu?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau melanjutkan, “Tempat itu di negeri Syam, bumi yang dinamakan Ghuthah, di sebuah kota yang disebut Damaskus. Ia adalah kota yang terbaik di negeri Syam.” (HR. Tamam Rozi no. 915).

Dalam hadistnya Nabi Muhammad mengatakan bahwa Ghauthah nantinya akan menjadi tempat perkemahan Muslim saat terjadi perang. Ini jelas menginformasikan kepada kita bahwa Nabi Muhammad SAW mengetahui Rahasia Allah akan terjadinya perang di negeri yang dicintainya ini. Rasulullah bersabda, “Perkemahan kaum Muslimin pada saat terjadinya malhamah (perang besar) adalah Gauthah, disamping Damaskus. (Riwayat Ibnu Majah, Al Hakim dan Ibnu Asakir). Ternyata benar, saat sudah terjadi perang seperti saat ini, Ghuthah memang menjadi tempat kaum muslim untuk menyusun kekuatan. Rakyat Muslim di distrik ini sangat mendudung mujahidin, meski puluhan ribu di antara mereka sudah dibantai rezim Suriah. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi di dalam al-Mughni, para sahabat menyebutkan tiga militer terkuat; Syam (Suriah), Yaman, dan Irak. Kepada Nabi, para sahabat bertanya, “Manakah yang paling kuat?” “Rupanya, Nabi yang mulia memilih Syam (Suriah). Syam menjadi tanah yang terpilih, orang yang berada di sana pun terpilih. “Sesungguhnya Allah Ta’ala mempercayakan Syam kepadaku dan warganya.” Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan: ‘Alaikum bi Syam, pilihlah negeri Syam itu artinya dari 3 tempat ini. Dengan demikian, Syam menjadi negeri yang paling istimewa dari ketiganya. Pada akhir zaman, mujahid muslimin di negeri Syam adalah mujahid terkuat yang akan dimiliki. Akan tetapi, yang menjadi persoalan, di antara pihak yang bertikai, siapakah yang paling nyata memperjuangkan Islam dan kaum Muslimin? Semoga Allah selalu menjaga mujahid-mujahid Negeri Syam dan memberikan kemenangan kepada mereka yang benar-benar berjuang dan bertahan demi Islam

Siapa yang Akan Menangkan Perang di Suriah? Inilah Prediksi Rasulullah

Oleh  -
Feb 15, 2016
Konflik di Suriah yang merupakan buntut dari Musim Semi Arab sampai kini belum juga mendapatkan solusi terbaik. Pemerintah Basyar al-Assad bersikukuh mempertahankan pemerintahannya melawan berbagai aliansi pejuang revolusi yang terbagi dalam banyak faksi.
Tak ayal, korban sipil berjatuhan hingga angka yang sangat fantastis. Perang semakin berkecamuk ketika Rusia ikut campur, Amerika pura-pura peduli dengan membentuk tim perundingan damai, dan lahirnya ISIS yang semakin memperparah keadaan karena membawa nama Khilafah Islamiyah tapi jauh dari akhlak-akhlak islami ajaran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam.
Kini, situasi yang dialami korban sipil makin merana. Apalagi, Saudi Arabia dikabarkan akan menurunkan pasukan darat agar bisa head to head dengan pemberontak ISIS. Dalam serbuan darat, rakyat masih bisa berlari dan berlindung, tapi kemungkinannya menjadi kecil sebab tiada lagi lokasi yang digunakan untuk berlindung. Semuanya hancur. Pun masjid-masjid agung yang menjadi tempat bersejarah.
Menarik, peristiwa yang terjadi si Suriah ini sudah diprediksikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam sejak 1400-an tahun yang lalu. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi di dalam al-Mughni, para sahabat menyebutkan tiga militer terkuat; Syam (Suriah), Yaman, dan Irak. Kepada Nabi, para sahabat bertanya, “Manakah yang paling kuat?”
Rupanya, Nabi yang mulia memilih Syam (Suriah). Syam menjadi tanah yang terpilih, orang yang berada di sana pun terpilih. “Sesungguhnya Allah Ta’ala mempercayakan Syam kepadaku dan warganya.”
Dalam riwayat lain yang dibawakan oleh sahabat mulia Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menyebutkan bahwa Syam merupakan kota yang dinaungi oleh sayap para malaikat.
Hadits ini juga menjadi salah satu penjelas ilmiah, mengapa ahli Syam sampai kini masih bertahan. Padahal, di sana, semua kekuatan orang kafir bersatu, sebagian besar senjata pembunuh massal sudah ‘diuji-cobakan’ dengan cara biadab melalui jalur udara.
Seperti inilah seharusnya kita melihat peta pertempuran global yang kini terjadi. Ini bukan perang saudara biasa, bukan pula perseteruan politik biasa. Apa yang terjadi di Syam dan negeri-negeri sekitarnya adalah Nubuwat akhir zaman yang sudah diprediksikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam. Maka yang akan menang, tidak jauh dari apa yang diprediksikan oleh beliau yang tak pernah salah.
Persoalannya, di antara pihak yang bertikai, siapakah yang paling nyata memperjuangkan Islam dan kaum Muslimin?
Wallahu a’lam. [Pirman/BersamaDakwah]