Dalam status twitternya tanggal 4 Mei
2016, Kiyai Haji Mustofa Bisri, tokoh Islam Nusantara yang menangis tatkala
rangkaian Muktamar NU di Jombang ini [ http://m.detik.com/news/berita/2985179/setelah-gus-mus-menangis-dan-akan-cium-kaki-muktamirin-nu ]
menuding adanya pihak yang membuat
fitnah terhadap Mufti Rezim Alawite Bassar Assad, Ahmad Badruddin Hassun yang
menyerukan pembantaian/pemusnahan terhadap kaum muslimin di Aleppo.
Gambar 1. Tangisan Kyai untuk muktamar NU
Nukilan:
Yang membuat FITNAH tentang Grand Mufti ini, tdk tahu tapi sangat berani kpd
Allah Yang Maha Tahu. Allahu yahdiih.
https://twitter.com/savicali/status/727715577708593152 …
5:36 AM – 4 May 2016
613 RETWEETS219 LIKES” –selesai penukilan–
https://twitter.com/savicali/status/727715577708593152 …
5:36 AM – 4 May 2016
613 RETWEETS219 LIKES” –selesai penukilan–
Gambar 2. Status twitter pembelaan dan pengingkaran
sang tokoh Islam Nusantara atas fatwa menyeramkan temannya, Mufti Suriah
Judul di salah satu media juga semakin membuat
terbakar para pembela Mufti Rezim Bassar Assad dukungan Syiah Iran dan Komunis
Rusia:
Gambar 3. Fatwa Seram Ulama Pro-Assad: Musnahkan Warga
Aleppo
Url bukti:
Karena itulah salah satu media memposting pernyataan
Kiyai Haji Mustofa Bisri dengan berupaya meyakinkan pembacanya bahwa Muftinya
Bassar Assad ini hanyalah korban fitnah dan yang memfitnahnya adalah bodoh
karena KH. Mustofa Bisri tahu benar siapa Mufti Suriah tersebut yang tak lain
adalah teman lamanya. Tentu saja diposting juga foto kedekatan diantara
keduanya.
Gambar 4. Foto kedekatan tokoh Islam Nusantara dengan
Mufti Assad dukungan Syiah Iran dan Komunis Rusia
Url bukti:
Tetapi apalah artinya pengingkaran dedengkot Islam
Nusantara ini pada postingan twitternya bertanggal 4 Mei 2016 jika bukti nyata
ada di depan mata, bisa dilihat sosoknya dan bisa pula didengar suaranya yang
notabene adalah kawannya sendiri?!?!
Semoga saja bapak Kiyai Haji Musthofa Bisri belum lupa. Allahu yahdih.
Link bukti fatwanya yang diposting pada tanggal 13
April 2016 untuk memusnahkan warga Aleppo berikut cuplikan kondisi memilukan
kaum muslimin sipil di sana:
Berikutnya adalah nukilan singkat terkait fatwanya
yang sudah disubtitel bahasa Indonesia:
Gambar 5. Kedekatan Mufti rezim Assad dukungan Syiah
Iran dan Komunis Rusia dengan dedengkot Sufi Habib Ali al Jufri
lihat fitnah
kedustaannya pada makalah di link:
Dari postingan tersebut nampak bahwa fatwa Ahmad
Hassoun telah diposting hampir sebulan yang lalu, tepatnya pada 13 April 2016
dan KH. Mustofa Bisri mengingkari (ataukah sengaja menutup-nutupi?) kebenaran
fatwa tersebut pada tanggal 4 Mei 2016.
Kita tunggu bagaimana jawaban KH. Mustofa Bisri dengan
bukti suara fatwa temannya ini?!
Masih akan mengingkarinya dan menudingnya sebagai fitnah dari orang-orang
bodoh?!
Kita tentu yakin bahwa orang CERDAS tidak akan mengingkari terbitnya matahari di pagi hari tadi lalu bagaimana mungkin ada orang yang nekad MENGINGKARI & MEMBODOHKAN orang lain setelah bukti nyata fatwa temannya tersebut tersebar luas hampir sebulan yang lalu?!
Kita tentu yakin bahwa orang CERDAS tidak akan mengingkari terbitnya matahari di pagi hari tadi lalu bagaimana mungkin ada orang yang nekad MENGINGKARI & MEMBODOHKAN orang lain setelah bukti nyata fatwa temannya tersebut tersebar luas hampir sebulan yang lalu?!
Untuk sebuah ormas NU beliau mampu menangisi
keadaannya lalu apakah untuk sebuah fatwa sebagai landasan rezim Bassar Assad
melakukan pembantaian muslimin Aleppo beliau akan mampu juga mencucurkan air
matanya menangisi bersimbah darahnya nasib kaum muslimin Aleppo yang telah
mati, meregang nyawa, terluka parah dan menderita karena difatwa tumpas oleh
temannya, Mufti Bassar Assad -dukungan Syiah Iran dan Komunis Rusia- Ahmad
Hassoun?!
Wallahu a’lam.
Lalu siapakah yang sejatinya menyerukan pembelaan
terhadap gerakan radikalis ekstrimis wahai Jaringan Islam Nusantara?! Bukankah
kawan anda sendiri?!
Jika demikian, betapa kontradiktifnya JIN dengan slogannya…rahmatan lil alamin.