Warga negara Pakistan bernama Deen Mohammad
Shaikh berhasil mengislamkan 108 ribu pemeluk agama Hindu. Aktivitas mengajak
umat Hindu untuk memeluk Islam sudah dijalaninya sejak tahun 1989.
Mohammad Shaikh yang saat ini telah berusia
70 tahun, sebelumnya merupakan pemeluk agama Hindu dan dengan tanpa ada paksaan
akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Saat ini beliau menjadi ketua Masjid
Jami’ Wali Allah dan Madrasah Islam Aisha Ta’limul Quran, sebuah lembaga untuk
memfasilitasi para muallaf.
Penampilan Mohammad Shaikh sangat khas,
sering terlihat membawa tongkat untuk membantunya berjalan. Sebuah selendang
kafiyeh warna merah putih diletakkan di bahunya saat memberikan ceramah dan
petunjuk untuk non muslim di sana.
Mohammad Shaikh telah mewakafkan sembilan
hektar tanah untuk disumbangkan kepada para muallaf untuk mendirikan tenda dan
menginap agar terhindar dari intimidasi dan tidak menjadi tunawisma.
Sumber bersamaislam.com menyebutkan bahwa,
Mohammad Shaikh pada awalnya ia harus mempelajari Al-Quran secara rahasia untuk
menghindari kesalahpahaman bila ia terlihat memegang Al-Quran oleh para
muslimin saat itu. Lucunya, dia memulai puasa diam-diam dan sebenarnya dia
sedang memulai puasa sehari sebelum Ramadhan dimulai.
Ibu Mohammad Shaikh mulai melihat gelagat
anaknya akan pindah ke agama lain. Dia berpikir jika ia dinikahkan, ia tidak
akan berpindah agama. Akhirnya pada umur 15 tahun pernikahannya dilangsungkan
dan tanpa waktu yang lama ia telah memiliki empat anak perempuan dan delapan
anak laki-laki.
Namun ketertarikannya kepada Islam tidak
hanya sebatas itu. Saat dipenuhi rasa ingin tahu tersebut, ia bertemu dengan
seorang guru Islam bernama Sain Mohammad Jagsi, yang menyuruhnya mempelajari
Al-Qur’an dan Hadist.
Untungnya, paman Mohammad Shaikh berpikiran
sama dengannya dan mereka saling memberi kekuatan. Mohammad Shaikh sampai
menahan putrinya menikah dengan seorang Hindu seperti yang telah ia rencanakan,
karena ia teringat akan sulit mengislamkan bila sudah menikah.
Setelah berani mengumumkan bahwa ia telah
memeluk agama Islam, Deen Mohammad Shaikh mulai merencanakan misi untuk
berdakwah kepada pemeluk Hindu lainya. Mohammad Shaikh memulai dakwahnya
tetangga di belakang belakang rumahnya, sampai ke keluarga besar.
Saat menjalankan misi dakwahnya ini Mohammad
Shaikh dipertemukan dengan orang kaya dan berkuasa di kota Matli dan bersedia
membantunya membuka jalan. Dermawan tersebut adalah seorang pensiunan tentara
Pakistan bernama Sikandar Hayat, pemilik pabrik gula di Matli. Ia menawarkan
uang dengan jumlah yang besar kepada Shaikh, namun ditolak. Sebaliknya, ia
mendesak Hayat untuk memberikan pekerjaan untuk beberapa orang yang baru
hijrah. Akhirnya Hayat menyanggupinya dan terus memberikan bantuan bersama
putrinya.
Saat ini nama Mohammad Shaikh sudah dikenal
telah tersebar ke seluruh Matli dan orang-orang mulai datang kepadanya hingga
dari kota yang jauh seperti Balochistan, termasuk penganut semua agama dan
sekte, yang ingin hijrah. Kemudian sebuah masjid kecil dibangun di kompleks
perumahannya dengan beberapa kamar di mana anak-anak yang kebanyakan perempuan,
diajarkan bagaimana melafazkan doa-doa dan membaca Al-Quran.
Meskipun tercatat sudah 108.000 orang yang
sudah masuk Islam, Mohammad Shaikh merasa masih belum puas dengan prestasinya.
Dia ingin semua orang didunia menjadi Muslim dan belajar dari teladan
Rasulullah SAW.
Di waktu luang ia juga ikut menghadiri sidang
tahunan Jamaah Tabligh di kota Raiwind. [islamedia/mh]