Sunday, September 4, 2016

Cara Mudah Untuk Mengetahui Apakah Seseorang Itu Syi’ah, Terpengaruh Oleh Syi’ah, Ataukah Bukan

Hasil gambar untuk syiah

Tanya :

Afwan,
ingin bertanya lagi. Bagaimana agar kita bisa mengetahui bahwa dia org syiah atau bukan? Ciri2 org syiah sprti apa? Yg suci khawatirkan, suci secara tdk  sadar telah trpengaruhi oleh ajarannya.

Jawab :
 
Saya coba share beberapa point practical yg mudah, untuk mengetahui apakah orang itu syi’ah atau bukan. Ataupun untuk mengetahui orang itu terpengaruh syi’ah ataukah tidak. Silakan jika misal ada ikhwah lain yg ingin menambahkan

1. Ajaran yg paling pokok syi’ah dalam mengaplikasikan agamanya, umumnya hanya berputar masalah ‘Ali dan Imamah. Itulah yg mereka anggap sebagai tujuan yg paling utama dalam beragama.

Sedangkan ajaran yg paling pokok dalam Islam, sesuai dengan Sunnah, adalah arkanul Islam (Rukun Islam) dan Arkanul Iman (Rukun Iman).

Imamah, khilafah, dan politik, itu bukanlah hal yg paling pokok untuk alasan mengapa Rosululloh diutus. Itu hanyalah wasilah ataupun furu’ saja.

Karena baik Rosululloh diberikan anugerah berupa kekuasaan ataupun tidak, maka da’wah akan tetap selalu jalan. Lebih banyak nabi yg tidak diberikan anugerah kekuasaan namun tetap setia mendakwahkan apa yg Alloh perintahkan. Spt misal Nabi Isa ‘Alaihis Salaam, Nabi Ibrohim ‘Alaihis Salaam, Nabi Nuh ‘Alaihis Salaam, nabi Sholeh ‘Alaihis Salaam, dan lain-lain.

Walaupun memang ada juga Nabi yg diberikan anugrah kekuasaan seperti misal Nabi Daud ‘Alaihis Salaam, Nabi Sulaiman ‘Alaihis Salaam, dan Nabi Muhammad Shalalloohu ‘alaihi Wa Sallam.

Namun semua inti da’wah mereka sama, yaitu Tauhid. Dan selalu estafet berkelanjutan hingga ditutupnya risalah kenabian dengan diutusnya Nabi Muhammad Shalalloohu ‘alaihi Wa Sallam.
———-
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh berkata dalam kitab Minhajus Sunnah, yaitu kitab bantahan beliau terhadap orang syi’ah :

“Sesungguhnya pihak-pihak yang berpendapat bahwa permasalahan Al-Imamah merupakan satu tuntutan yang paling penting dalam hukum Islam dan merupakan permasalahan umat yang paling utama (mulia) adalah suatu kedustaan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin, baik dari kalangan Ahlus Sunnah maupun dari kalangan Syi’ah (itu sendiri).

Bahkan pendapat tersebut terkategorikan sebagai suatu kekufuran, sebab masalah iman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah perma-salahan yang jauh lebih penting daripada perma-salahan Al-Imamah. Hal ini merupakan permasalahan yang diketahui secara pasti dalam dienul Islam.” (Minhajus Sunnah An-Nabawiyah, 1/16)

Kemudian beliau melanjutkan:
“…Kalau (seandainya) demikian (yakni kalau seandainya Al-Imamah merupakan tujuan utama dakwah para nabi, pent), maka (mestinya) wajib atas Rasulullah untuk menjelaskan (hal ini) kepada umatnya sepeninggal beliau, sebagaimana beliau telah menjelaskan kepada umat ini tentang permasalahan shalat, shaum (puasa), zakat, haji, dan telah menentukan perkara iman dan tauhid kepada Allah serta iman pada hari akhir.

Dan suatu hal yang diketahui bahwa penjelasan tentang Al-Imamah di dalam Al Qur`an dan As Sunnah tidak seperti penjelasan tentang perkara-perkara ushul (prinsip) tersebut… Dan juga tentunya di antara perkara yang diketahui bahwa suatu tuntutan terpenting dalam agama ini, maka penjelasannya di dalam Al Qur`an akan jauh lebih besar dibandingkan masalah-masalah lain.

Demikian juga penjelasan Rasulullah terntang permasalahan (Al-Imamah) tersebut akan lebih diutamakan dibandingkan permasalahan-permasalahan lainnya.

Sementara Al Qur`an dipenuhi dengan penyebutan (dalil-dalil) tentang tauhid kepada Allah , nama-nama dan sifat-sifat-Nya, serta tanda-tanda kebesaran-Nya, tentang (iman) kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab suci-Nya, para rasul-Nya, dan hari akhir. Dan tentang kisah-kisah (umat terdahulu), tentang perintah dan larangan, hukum-hukum had dan warisan. Sangat berbeda sekali dengan permasalahan Al-Imamah. Bagaimana mungkin Al Qur`an akan dipenuhi dengan selain permasalahan-permasalahan yang penting dan mulia?” (Minhajus Sunnah An-Nabawiyah, 1/16)
————
Jadi kalau ada orang yg pokok pembicaraan dan cara memahami agamanya, hanya berkisar seputar membicarakan masalah Imamah dan ‘Ali saja. Jarang menjadikan pokok pembicaraannya dalam menjalankan Diin dengan masalah yg berkaitan dengan Arkanul Iman dan Arkanul Islam. Maka hati-hatilah dengan orang itu. Ditakutkan dia adalah syi’ah ataupun orang yg terpengaruh dengan Syi’ah.

Karena itulah dagangan utama dari da’wah mereka

2. Mereka membenci para shahabat, dan menganggap para Shahabat itu adalah kumpulan orang2 yg licik, yg berkonspirasi terhadap ‘Ali, haus kekuasaan dan harta, ingin merampas Tahta Imamah dan Khilafah dari tangan ‘Ali.

Untuk itu mereka tidak segan-segan untuk memanipulasi sejarah, mendiskreditkan sahabat (terutama Abu Bakar, Umar, Utsman, Abu Huroiroh, dan Aisyah), memutar balikkan pemahaman hadits2 (Baik itu yg shohih ataupun hasan) guna mengangkat ‘Ali dengan jargon “Dia adalah pewaris Imamah yg Sah” dan untuk mendiskreditkan para shahabat.

Mereka pandai dalam membuat opini-opini negatif mengenai sahabat-sahabat Rosululloh Shalalloohu ‘alaihi Wa Sallam dengan combat kit mereka.

Bahkan salah satu pendapat extrem mereka adalah, semua shahabat itu sepeninggal Rosululloh semuanya menjadi kafir, saling haus kekuasaan, baru saling membuka topengnya, dan suka untuk saling berkonspirasi untuk menjatuhkan ‘Ali.

Semuanya kafir kecuali 3 orang saja, yaitu : ‘Ali, Miqdad, dan Salman Al-Farisi. (Ini adalah salah satu pendapat yg saya ingat dari pendapat syi’ah Rofidhoh yg saya kutip. Ada Variasi pendapat2 lainnya untuk siapa dan berapa jumlah sahabat yg tidak kafir)

Ya Alloh lindungilah kami dari hal2 yg seperti itu….
———-
Padahal para Shahabat Rosululloh adalah orang-orang yg ikhlash meneruskan da’wah Rosululloh dan menjaga sunnah-sunnah beliau. Mereka saling bersatu, berkasih sayang, dan saling menginginkan yg terbaik bagi satu sama lain (termasuk di dalamnya ‘Ali). Saling menjaga silaturohim dan bukan orang yg haus akan kekuasaan.

Mereka dijamin oleh Alloh dengan ridho-Nya sbgmana yg tercantum dalam banyak ayat Al-Qur’an, sehingga ketika kita menyebut nama sahabat kita menambahnya mengatakannya dengan Rodhiyalloohu ‘anhu.

Jadi kalau ada orang yg pokok pembicaraannya seputar mendiskreditkan para sahabat, membuat opini-opini negatif akan sahabat (terutama hal yg berkaitan dengan masalah Imamah ataupun kekuasaan), mencaci maki para sahabat, maka hati-hatilah dengan orang itu. Ditakutkan dia adalah syi’ah ataupun orang yg terpengaruh dengan Syi’ah.

Inilah mungkin hikmah juga kenapa Rosululloh melarang kita menjelek-jelekkan sahabat, mudah bagi kita untuk menindikasikan bahwa orang tsb adalah syi’ah dari melihat caranya menjelek2kan sahabat.

Nabi Muhammad Shalalloohu Alaihi wa Sallam bersabda: “Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Demi yang jiwaku berada di Tangan-Nya, sekalipun salah seorang dari kalian berinfak emas sebesar gunung Uhud, tetap tidak akan mencapai kebaikan salah seorang dari mereka dan tidak pula separuhnya” (Muttafaqun Alaih)

3. Jargon mereka adalah, mereka itu adalah “pencinta dan pembela Ahlul Bait”.

Mereka menganggap diri mereka membela Ahlul Bait dengan alasan dan cara2 seperti pada point nomer 1 dan nomer 2 seperti yg saya sebutkan diatas.

Namun jargon palsu mereka itu adalah bathil, karena mereka tidaklah memahami Ahlul Bait sebagaimana yg dijelaskan oleh Rosululloh dalam Sunnahnya yg shohih. Mereka hanya membatasi bahwa Ahlul Bait itu hanya dari keturunan Ali dan Fathimah dari jalur yg diteruskan oleh Husain saja. Dan mereka menganggap IMAMAH itu diwariskan secara turun temurun dari jalur itu saja.

Padahal dalam hadits2 shohih, Ahlul Bait itu tidak hanya terbatas dari keturunan ‘Ali yg diteruskan dari jalur Husain saja. Istri-istri Nabi termasuk ‘Aisyah itu adalah termasuk ahlul bait, Keturunan dari keluarga Abbas juga termasuk Ahlul Bait, Keturunan dari keluarga ‘Uqail, dan juga keturunan dari keluarga Hamzah.

Dan kita Ahlus Sunnah mencintai ahlul Bait dan menghormatinya karena itu juga adalah wasiat dan Sunnah Rosululloh dengan cara yg tidak berlebih-lebihan.

Mereka memiliki hak-hak dan keistimewaan sendiri karena mereka memiliki hubungan kekeluargaan dengan Rosululloh sbgmana yg ditetapkan oleh Rosululloh.

Namun jika mereka bermaksiat ataupun menyalahi Sunnah, maka kitapun juga beramar ma’ruf nahi munkar juga terhadap mereka. Karena Rosululloh sendiri berkata dalam hadits shohih “Sungguh jika Fathimah binti Muhammad ini sampai mencuri, maka akan aku potong sendiri tangannya”
——————–
Namun syi’ah tidak demikian dalam memahami Ahlul Bait. Mereka hanya menganggap Ahlul Bait itu dari keluarga Ali dengan jalur Husain saja. Bahkan jalur Hasan bin ‘Ali pun tidak mereka anggap sebagai ahlul bait dan pewaris IMAMAH versi mereka.

Hatta walau Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Tholib, yg juga keturunan Husain pun juga mereka tolak (ROFADH) karena beliau terang2an membela ABU BAKAR dan UMAR guna membantah fitnah2 orang syi’ah yg mengatasnamakan ahlul bait itu. Oleh karena itulah mereka disebut sebagai Syi’ah ROFIDHOH.

Dan nanti kalo berbicara mengenai perpecahan di kalangan syi’ah dan jenis2 sekte mereka, maka akan banyak dan panjang. Dan mereka sejak tiap ada keturunan baru, maka mereka saling berpecah siapakah yg berhak untuk mendapatkan warisan IMAMAH itu.

Namun syi’ah yg ada sekarang ini, yg terbanyak dan yg paling populer adalah SYI’AH ROFIDHOH ITSNA ASY’ARIYAH (Syi’ah duabelas Imam).

Syi’ah itu secara historis banyak cabangnya/sempalannya. Namun umumnya yg disebut sebagai SYI”AH di zaman modern ini adalah SYI”AH ROFIDHOH ITSNA ASY’ARIYAH. Syi’ah inilah yg paling banyak ada sekarang ini, sedangkan sempalan2 syi’ah yg lain umumnya minoritas saja ataupun musnah hilang ditelan sejarah.
————
Klaim-klaim imam di atas sebenarnya hanyalah klaim dari Syi’ah ROFIDHOH saja, sedangkan Ahlul Bait yg dianggap sbg imam oleh mereka itu berlepas diri dari mereka.

Dan kita mencintai, menghormati, serta menganggap mereka adalah Ahlus Sunnah. Riwayat-riwayat Ahlus Sunnah akan biografi mereka jelas.
———–
Jadi kalau ada orang yg pokok pembicaraannya seputar mencintai Ahlul Bait, membela Ahlul Bait, ataupun yg semisalnya. Namun dengan pendefinisian Ahlul Bait yg tidak benar sebagaimana yg sudah saya terangkan diatas.

Ataupun dengan kedok mencintai dan membela Ahlul Bait guna membenarkan masalah Imamah dan mendapatkan justifikasi untuk mencaci maki dan mendiskreditkan para shahabat sbgmana yg saya sebutkan di point nomer 1 dan 2 diatas, Maka hati-hatilah dengan orang itu. Ditakutkan dia adalah syi’ah ataupun orang yg terpengaruh dengan Syi’ah.

Selain point nomer 1, 2 dan 3 sebagaimana yg sebutkan di atas maka masih banyak lagi ciri2 lainnya. Namun umumnya trigger/pemicunya atau latar belakangnya adalah dikarenakan 3 point diatas tadi.

Sehingga Rules of thumb-nya utk mengetahui orang itu syi’ah atau bukan itu sbnrnya mudah saja, kembalikan lagi saja latar belakangnya dari tiga point diatas.

Seperti misal bisa saya tambahkan lagi :

4. Mereka menganggap Al-Qur’an yg ada sekarang tidak authentik, banyak ayat2 yg dihilangkan, terutama berkaitan dengan imamah Ali ataupun wilayatul ‘ali.

Ayat-ayat tersebut diklaim oleh mereka dihilangkan oleh rezim para shahabat yg berkuasa pada waktu itu. Latar belakang point ini kembali juga kepada point 1, 2, dan 3 sbgmana yg sebutkan sebelumnya. Mereka menganggap Al-Qur’an yg asli itu 3 kali lebih tebal dari yg ada sekarang, dan sekarang masih dibawa dan disembunyikan oleh Imam Mahdi.

5. Mereka memainkan Issue masalah Imam Mahdi juga, karena Imam Mahdi adalah berasal dari Ahlul Bait dari jalur Husain.

Namun Imam Mahdi yg mereka fahami bukanlah sebagaimana yg diterangkan dalam Sunnah yg shohih. Mereka melatarbelakangi imam Mahdi dengan 3 point landasan sentimen sbgmana yg saya jelaskan sebelumnya.

6. Mereka menganggap imam-imam pewaris IMAMAH mereka itu ma’shum. Perkataan mereka itu adalah dalil. (mereka berlebihan dan salah dalam memahami ahlul bait. Point 3 ).

Sekedar tambahan lagi :

7. Umumnya combat tools mereka yg lain, mereka umumnya bersembunyi di balik kedok manhaj tasawuf (Untuk mencerminkan sbg orang yg bersih hatinya dan baik akhlaqnya) dan juga manhaj filsafat logika dalam berargumen.

Mereka membenci periwayatan hadits ataupun sanad-sanad. Oleh karena itu mereka lebih suka untuk lari kedalam Tasawuf dan Filsafat.

Andaikata mereka menggunakan hadits shohih pun, maka itu biasanya dipelintir pemahamannya ataupun sepotong-sepotong, otak-atik gathuk dan ditambah 1000 kedustaan, untuk membenarkan 3 point dasar sebagaimana yg saja jelaskan diatas.

Jadi jangan heran kalo kadang2 mereka mengutip2 juga hadits2 shohih baik dari Bukhori, Muslim, Tirmidzi, dll dan bahkan mengutip dari fathul bari’ ataupun perkataan imam2 Ahlus Sunhah yg lain untuk kemudian dipelintir sana kemari guna membenarkan Tiga Landasan Dasar Mereka.

Jadi ingat juga salah satu ciri kedok mereka : Menggunakan manhaj Tasawuf dan logika-Filsafat untuk memahami dan menerangkan Diin. Dan juga memelintir-mlintir hadits shohih dan perkataan imam Ahlus Sunnah dengan ditambahi 1000 kedustaan guna membenarkan Ushuluts tsalatsah (3 Landasan pokok) mereka.

Tapi kadang ini umumnya ilmu lapangan. Agak susah untuk mengetahui orang ini syi’ah atau hanya terpengaruh saja kalo belum begitu jeli dan pengalaman akan logika mereka.

8. Mereka membolehkan Nikah Mut’ah, dan bermain-main di seputar ketidaktahuan Ibnu Abbas Rodhiyalloohu ‘anhu bahwa Rosululloh sudah mengharamkan selama-lamanya.

Ini juga adalah salah satu senjata mereka untuk melariskan dagangan mereka, yaitu dengan Zina yg berkedok Nikah Mut’ah.

Ini hal yg wajar saja kok. Children of god (salah satu sekte terlarang di kristen) juga menggunakan free sex sbg bahan penglaris da’wah mereka.

9. Mereka membolehkan Taqiyyah (menipu/berbohong) dan bahkan menganggap itu adalah bagian dari agama mereka.

Mereka membolehkan dan “Mensunnahkan” Taqiyyah untuk keperluan menggolkan da’wah ushuluts tsalatsah (tiga landasan utama) mereka.

Khotimah :

Masih banyak lagi ciri-ciri mereka.

Mungkin rekan2 yg lain di sini bisa menambahkannya sendiri. Namun pada umumnya akan berputar ushuluts tsalatsah atau tiga landasan pokok itu.
Sekian sedikit sharing dari saya.  ‘Afwan kalo kepanjangan namun moga2 bisa dimengerti.