Peran abu-abu yang dilakoni oleh
gengster-gengster "Mullah" dan mafia-mafia "Ayatullah" Iran
di negara-negara Arab, berupa perekrutan "Tentara Sektarian" dari
warga Arab sendiri untuk bertarung dengan sesama; kini sudah sampai pada titik
yang tidak tertahankan lagi.
Mungkin banyak dari kita yang tidak mengerti akan bahaya besar ini. Bahaya
besar ini di dunia Arab disebut dengan "Al-Hashd Al-Sha'abi" ("Tentara
Sektarian") di Irak dan di Syiria. Dalam bahasa Inggris disebut "People's
Mobilization Forces/PMF" atau juga disebut "Popular
Mobilization Units/PMU" atau banyak juga yang menyebutnya dengan
"DAESH" IRAN atau "ISIS" IRAN. "Al-Hashd
Al-Sha'abi" ini secara finansial dan moral totalitas didukung oleh Iran.
Selain membuat "Daesh", Syiah Iran juga membentuk
"Daesh-Daesh" sektarian lainnya untuk dijadikan sebagai
"ISIS-ISIS" alternatif.
Buktinya adalah berbagai tindakan kriminal dan kejahatan kemanusiaan yang
dilakukan oleh pasukan "Al-Hashd" yang mirip betul dengan berbagai
tindakan kejahatan yang dilakukan oleh "ISIS induk" (ISIS asli) dan
bahkan seringkali lebih sadis, berkali lebih bejat dan lebih mengenaskan. Kita
lihat saja nanti seperti apa perlakuan "Al-Hashd" setelah pasukan
"ISIS induk" kalah di Mosul Irak dan Mosul kini dikuasai sendiri oleh
"Al-Hashd" atau "ISIS" milik Syiah yang kiblat politiknya
ke Iran ini dan dibiayai seutuhnya oleh Iran. Lihat saja nanti, bagaimana
perlakuan mereka pada penduduk Mosul, pasti dijadiin tepung dan cendol.
Tidak usah jauh-jauh, lihat saja ke Yaman, disana Iran juga juga punya
peliharaan "ISIS", namanya Houtsi Yaman beserta
konco-konconya. Perhatikan saja seperti apa kejahatan kemanusian yang dilakukan
oleh Houtsi terhadap warga sipil di Yaman. "ISIS" Houtsi ini bahaya
sekali buat Saudi karena posisi mereka berbatasan langsung dengan Saudi. Bahkan
mereka sudah melakukan berbagai tindakan kejahatan di perbatasan Yaman-Saudi
yang sudah memakan banyak korban nyawa dan luka-luka, baik dari warga Saudi
apalagi dari warga Yaman sendiri.
Baru-baru ini juga, ketika Aleppo jatuh ke tangan "ISIS-ISIS" Iran,
kebiadaban apa yang mereka lakukan? Brigadir Zahir Saket, komandan lapangan
dari Tentara Pembebasan Suriah dan komandan Dewan Militer Revolusioner di
Aleppo, mengungkapkan tentang pembantaian yang dilakukan oleh "Isis-Isis"
Iran yang dibantu oleh pasukan Basyar Al-Assad terhadap warga sipil di Aleppo.
Saket mengungkapkan, "milisi-milisi syiah, ketika mereka memasuki Aleppo,
mereka memperkosa ibu-ibu dan putrinya yang berumur 13 tahun dan membunuh
abangnya di depan mereka, lalu "ISIS-ISIS" Iran itu mengumpulkan
anak-anak di daerah Sakhour setelah mereka kuasai dan duduki. Lalu mereka pun
memasang pengeras suara dan menyalakannya selama pemerkosaan terhadap para
muslimah di sana berlangsung, agar seisi wilayah itu mendengarkan jeritan pilu
para muslimah yang mereka perkosa itu". Seperti yang dilansir situs Masralarabia.
Kekejaman ISIS induk belum seberapa jika dibanding dengan kekejaman kemanusiaan
yang dilakukan oleh "ISIS-ISIS" made in Iran ini.
Yang jadi problem besar itu adalah gelombang besar intervensi Iran yang
dilakukan secara terang-terangan terhadap urusan internal Dunia Islam, dimana
implikasi dan konsekuensinya akan terus mempengaruhi secara negatif terhadap
Dunia Islam pada tahun-tahun mendatang. Daesh Irak adalah contoh konkrit
terkait hal ini. Pasukan koalisi terus melakukan bombardir selama
bertahun-tahun, namun sampai sekarang belum mampu menghabisi organisasi teroris
syiah - Daesh Irak - ini yang pada awalnya dibentuk dengan sokongan Amerika dan
dengan dukungan dari negara-negara lainnya seperti Iran dan Israel.
Anehnya, sejak Khumaini melakukan kudeta pada akhir tahun 70an, sampai saat ini
belum pernah terdengar ada satu peluru pun yang pernah ditembakkan militer Iran
atau sayap-sayap militer Iran ke Israel untuk menghabisinya. Khumaini dan yang
berkuasa sebelum Khumaini atau pun yang berkuasa setelah Khumaini, tidak
melakukan apapun dalam menghadapi Israel.
Upaya ekspansi militer Iran diarahkan hanya ke kawasan-kawasan Dunia Islam
saja, tujuannya sangat jelas: Idiologis dan Kolonialis.
Sebelum semuanya terlambat, saya ulangi sekali lagi, berhati-hatilah dengan
"ISIS-ISIS" Iran di seluruh santreo Dunia Islam, bukan hanya Saudi
saja yang kelak akan menanggung resiko bencana keberadaan dan gerak-gerak
"ISIS-ISIS" Iran ini, melainkan seluruh kawasan di Timur Tengah dan
Dunia Islam akan ikut sengasara dan ikut membayar mahal, begitu juga dengan
semua negara-negara yang bersekutu dengan Iran akan ikut membayar sangat mahal
nantinya, diakibatkan oleh koalisi itu.
YA Allah, Lindungilah Negara-Negara Islam dari marabahaya "ISIS-ISIS"
Iran ini. [Kivlein Muhammad]
Sumber: Harian Okaz (30/12/2016)