Tuesday, September 26, 2017

Media-Media Berhati Syi’ah (Kbaswaja, Dutaislam, Muslimedianews) Kedengkiannya Sangat Luar Biasa Terhadap Salafi. Fitnah Keji Mereka Terhadap Ustadz-Ustad Salafi Dibantah Oleh MUI. Kenapa Mereka Tidak Berani Dialog Ilmiyah Tertulis Di MUI, Gemarnya Cuma Fitnah Dan Persekusi ?


Media (Islam ?) Penyebar Fitnah :

Awas, Ini Daftar Ustadz Wahabi Takfiri Indonesia
(isinya banyak pembelaan terhadap syiah laknatullah dan kedengkian luar biasa terhadap negeri ahlus sunnah/tauhid Saudi Arabia)
http://www.dutaislam.com/2016/07/awas-ini-daftar-ustadz-wahabi-takfiri-indonesia.html
(Source: KBAswaja)
(sumber KBA Aswaja)

Akhirnya MUI Rilis Keterangan Resmi Terkait Broadcast Daftar Nama Ustadz Wahabi

Kamis, 8 Sep 2016
Majelis Ulama Indonesia (MUI) akhirnya mengeluarkan surat keterangan resmi terkait Broadcast yang menyebutkan daftar nama-nama ustadz wahabi yang harus diwaspadai. Surat keterangan ini datang tak lama setelah pihak MUI memberikan keterangan secara lisan yang disampaikan kepada redaksi Fokus Islam.

Melalui Kepala Sekretariatnya, H.Muh Isa Anshary M.A, MUI mengatakan bahwa selama ini tidak pernah ada surat edaran atas nama MUI tentang sejumlah nama ustadz yang dianggap berbahaya dan terkait dengan isu Wahabi.

Berikut keterangan resmi dan tertulis dari MUI Pusat yang dikirimkan kepada Kantor Hukum Peduli Muslim dan diteruskan kepada redaksi Fokus Islam, Kamis (8/9/2016)

Assalamu ‘alaikum wr wb

Salam silaturahim, semoga Saudara senantiasa mendapat lindungan dari Allah SWT dalam menjalankan tugas dan aktivitas sehari-hari. Amin

Menjawab surat Saudara No 130/SB.PMA/VIII/2016, tanggal 30 Agustus 2016, perihal permohinan klarifikasi, yang pada pokoknya berisi permintaan klarifikasi terkait beredarnya di dunia maya adanya kabar berupa himbauan yang seakan-akan mengatasnamakan atau rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) : “Himbauan Waspada terhadap para ustadz-ustadz di bawah ini, MUI telah sepakat bahwa ajaran mereka ahlu takfiri, suka mengkafirkan muslim yang lain, membid’ahkan amalan muslim yang lain dan tidak bermadzhab”, maka dengan ini Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia menyampaikan tabayyun (klarifikasi) sebagai berikut :

1.Dewan Pimpinan MUI tidak pernah menerbitkan surat atau mengeluarkan pendapat berisi himbauan atau rekomendasi dengan isi sebagaimana yang telah beredar di dunia maya tersebut.
2.Dewan Pimpinan MUI mengharapkan seluruh umat Islam untuk cermat, hati-hati, waspada dan tidak langsung membenarkan kabar/informasi/berita yang beredar di media, terutama di media sosial sekaligus mendorong umat Islam untuk segera melakukan tabayyun (klarifikasi) terhadap kabar/informasi/berita tersebut kepada pihak/lembaga/organisasi yang terkait berhubungan dengan kabar/informasi/berita tersebut untuk mendapatkan penjelasan, tabayyun (klarifikasi) serta informasi yang sebenarnya.
3.Dewan Pimpinan MUI mengingatkan ulama dan tokoh Islam serta umat Islam untuk terus mempererat ukhuwah islamiyah dan silaturahim serta komunkasi timbal balik dengan seluruh komponen bangsa dan aparat penyelenggara negara agar makin terbina ketenteraman kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan dalam wadah NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Demikian tabayyun (klarifikasi) ini kami sampaikan. Atas perhatian saudara kami sampaikan terima kasih.

=======================================

Surat tersebut kemudian di tandatangani oleh Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat DR H Yusnar Yusuf beserta Wakil Sekjen Rofiqul Umam S.H, M.H.

Rilis resmi dar MUI Pusat ini juga diharapkan bisa memberikan masyarakat informasi yang benar dan valid. (azman)

MUI Bantah Merilis Daftar 70 Ustadz Yang Harus Diwaspadai

Beredar informasi dari salah satu media sosial IS.com yang diposting di beberapa whatsapp group (WAG) bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) diam-diam telah mengindentifikasi 70 ustadz untuk diwaspadai.
Ustadz-ustadz tersebut direkomendasi untuk diawasi karena dianggap intoleran, mengkafirkan sesama muslim, membid’ah-bid’ahkan amalan dan tradisi masyarakat yang sudah ada sejam zaman ulama/wali nusantara. Tidak hanya itu disebutkan bahwa ustadz-ustadz ini cenderung merasa paling benar sendiri, menyebar kebencian, ancam persatuan dan kesatuan bangsa.
“Berita tersebut sudah lama kami bantah, itu berita dusta. Mungkin ada orang atau oknum mengatasnamakan MUI bilang begitu,” tegas pengurus MUI Pusat, Anton Digdoyo kepada redaksi, Senin (25/9).
Anton menekankan, MUI selalu satu bahasa dan jika menetapkan sesuatu hal penting pasti melalui rapat musyawarah dengan kajian cermat mendalam. Apalagi menyangkut pribadi-pribadi ustad, kyai, ulama pejuang-pejuang agama Allah.
“Untuk pertegas informasi tabayun saya tadi jam 07.30 hubungi Waketum MUI KH Zainutauhid dan beliau jawab tegas bahwa berita tersebut hoax,” imbuh Anton.
Penjelasan ini, tambah Anton yang juga ketua Penanggulangan Penodaan Agama, sekaligus pencerahan bagi umat dan masyarakat secara luas. “Semoga rakyat, umat tercerahkan,” pungkasnya. (kl/rmol)


Berikut salah satu klarifikasi, tabayyun oleh Wesal TV.

DUSTA ATAS NAMA M.U.I dan HIKMAHNYA

Berani benar sebagian orang berdusta mengatasnamakan Majelis Ulama Indonesia (M.U.I) untuk memfitnah para ustadz yang tidak disukainya. Parahnya lagi para ustadz yang selama ini jauh dari sikap mengkafirkan tersebut disebut takfiri, berpemahaman keras & radikal atau tukang mengkafirkan.
Walaupun kami sudah meragukan sejak awal informasi tersebut, tetapi dalam rangka tabayyun kami langsung hubungi tokoh M.U.I yang menjadi salah satu narasumber di acara FATWA KONTEMPORER di WESAL TV (Al-Ustadz Irfan Helmi).

Berikut tabayyun kami ke beliau:

[7/12, 17:46] Kami (admin):
ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
Afwan ustadz. . Walaupun meragukan tapi supaya jelas kami sekedar ingin tabayyun tentang isu diatas, apa benar dari MUI?
Afwan jika mengganggu waktu ustadz. .
ﺑﺎﺭﻙ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻴﻜﻢ
Beliau menjawab:

[7/13, 07:18] MUI - Ust Irfan Helmi:
ﻭﻋﻠﻴﻜﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ
‏[ 7/13 , 07:18 ] MUI - Ust Irfan Helmi:
Ana copaskan aja (statemen Wakil Ketua MUI pusat):
MUI tidak mengeluarkan himbauan tsb. Sungguh keterlaluan tangan jahil yang memgatasnamakan MUI. Dan lebih keterlaluan lagi kalau ada yang percaya dengan himbauan tsb. Wassalam
-Yunahar Ilyas Wakil Ketua Umum MUI Pusat.

Menanggapi Fitnah dan dusta itu para ustadz yang disebut-sebut pun relatif santai. Bahkan salah satunya menuliskan hikmahnya :
Ana teringat salah satu faedah kajian Sirah Nabawaiyah, disaat org kafir Quraisy berusaha menghalang qobilah-qobilah Arab dari dakwah Rasulullah dengan memberikan informasi kepada setiap orang yang datang berhaji agar berhati-hati dari Muhammad karena ia adalah org suka merusak hubungan silaturrohim...
Sebelumnya mereka sudah mencari suatu kesepakatan atas tuduhan yg pas utk Muhammad, jgn sampai ada info yg berbeda nanti bisa-bisa orang Arab tahu bahwa ini sebuah rekayasa...
Pada akhirnya mereka menugaskan pada setiap pintu masuk Makkah org-org yg menyebarkan info tersebut...
Al hasil orang-orang Arab jadi bertanya-tanya ada apa gerangan yg terjadi di Makkah..? biasa di musim haji nggak pernah ada informan-informan seperti ini..?
Akhirnya mereka justru pada penasaran dg org yg bernama Muhammad..!
Justru informasi jelek yg disebar org quraisy tentang Nabi Muhammad berbalik menjadi sebuah promosi bagi dakwah beliau..
ﻭﻳﻤﻜﺮﻭﻥ ﻭﻳﻤﻜﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮ ﺍﻟﻤﺎﻛﺮﻳﻦ

Ya. .justru sekarang ustadz Syafiq Basalamah, ustadz Khalid Basalamah dsb makin banyak yang ingin tahu dan malah makin terkenal. Tentusaja kajiannya makin banyak di dengar.
#Silahkan .share .
ﺟﺰﺍﻛﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮﺍ