Monday, January 29, 2018

Ada Apa Dengan Universitas Indonesia, Dijadikan Medan Laga (Fasilitator) Syi’ah Untuk Menyerang Al-Haramain (KSA) Dengan Pembicara Para Militan Sekte Syi’ah ? Apakah Menyerang Ahlus Sunnah Termasuk Ranah (Kajian) Akademis ?

Hancurnya Situs-Situs Islam, Hingga Politisasi Haji Arab SaudiKarbala
Acara Syi’ah Menggugat Al Haramain Dan KSA Di Universitas Indonesia.

Majelis Ormas Islam-MIUMI Menolak Keras Seminar Sekte Syi’ah Di Universitas Indonesia Yang Menyerang Kedaulatan Kerajaan Saudi Arabia (Al-Haramain)
Siapakah Pihak yang memberi izin dalam waktu singkat ?Apakah indikator kuatnya pengaruh Syi’ah (Iran) di Universitas Indonesia saat ini (kejadian pertama di UI) ?
Seminar internasional dengan tema “Peran Umat Islam dalam Pengelolaan Pelaksanaan Haji dan Menjaga Situs-situs Sejarah Islam” ini rencananya diselenggarakan di UIN Jakarta akan tetapi terjadi perubahan lokasi sehingga terlaksana di Universitas Indonesia.
“Pindahnya kita di sini joke tidak lepas dari tekanan Kedubes Arab Saudi. Dua hari menjelang acara saya dihubungi pihak rektorat (UIN) bahwa acara harus dibatalkan. Saya tanya kenapa? Karena Arab Saudi tidak mau acara ini berlangsung.
(Media Syi’ah hasil kejahatan Kloning Media ahlus sunnah http: syiahindonesia.com, tipikal Abdullah bin Saba’)
Mereka menampakan Kejahatan, Kedengkian dan Gemar Memutar balikan Fakta (jahil murokkab, pembohong) terhadap Ahlus Sunnah dan Al-haramain seperti Kejahatan Kakek Moyang mereka dalam sejarah Hitam Syi’ah dan Pencetusnya si Pembual Murokkab Abdullah bin Saba’ (lihat related articles dibawah).

Bukan “Qum” !! Syi’ah hanya ‘Berambisi” menghancurkan Al Haramain dan Mengalihkan ke “Karbala dan Qum” ! Kenapa Kampus Akademis Terbaik UI jadi Medan Laga ?

Keimanan Akan Kembali Ke Kota Madinah

Diantara keutamaan yang lain dari kota Madinah adalah iman akan kembali ke Madinah, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
ﺇﻥَّ ﺍﻹِﻳْﻤﺎَﻥَ ﻟَﻴَﺄْﺯِﺭُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳْﻨَﺔِ ﻛَﻤَﺎ ﺗﺄْﺯِﺭُ ﺍﻟْﺤَﻴَّﺔُ ﺇِﻟَﻰ ﺟُﺤْﺮِﻫَﺎ
Sesungguhnya iman akan kembali ke kota Madinah sebagaimana ular kembali kelubang atau sarangnya. [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]
Sesungguhnya iman itu akan kembali ke Madinah sebagaimana ular akan kembali ke lobangnya" (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mensifati kota Madinah bahwasanya "kota Madinah memakan negeri-negeri", beliau bersabda :
ﺃُﻣِﺮْﺕُ ﺑِﻘﺮﻳﺔ ﺗَﺄْﻛُﻞ ﺍﻟْﻘُﺮَﻯ . ﻳَﻘُﻮﻟُﻮﻥَ : ﻳَﺜْﺮِﺏُ، ﻭَﻫِﻲ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔ
"Aku diperintahkan untuk berhijrah ke sebuah kota yang memakan kota-kota yang lain, mereka menamakannya kota tersebut adalah Yatsrib, padahal namanya adalah Al-Madinah" (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Kota Madinah menggugurkan dosa dan kesalahan karena keutamaannya, atau karena cobaan yang dihadapi oleh seorang hamba di kota Madinah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
ﺇﻧﻬﺎ ﻃﻴﺒﺔٌ ﺗَﻨْﻔِﻲ ﺍﻟﺬُّﻧﻮﺏَ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﻨْﻔِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ ﺧﺒﺚ ﺍﻟﻔِﻀَّﺔ
"Sesungguhnya Madinah adalah Toibah, ia menghilangkan dosa-dosa sebagaimana api yang menghilangkan kotoran-kotoran perak" (HR Al-Bukhari)
Dan kota Madinah mengusir golongan buruk dari manusia, Nabi bersabda :
ﺗَﻨْﻔِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻨْﻔِﻲ ﺍﻟْﻜِﻴﺮ ﺧﺒﺚ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺪ
"Kota Madinah mengusir manusia yang buruk darinya, sebagaimana alat pandai besi yang menghilangkan karat besi" (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyamakan kekuatan kota Madinah untuk membersihkan dari kotoran sebagaimana alat kekuatan alat pandai besi, maka beliau bersabda :
ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔُ ﻛَﺎﻟْﻜِﻴْﺮِ ﺗَﻨْﻔِﻲ ﺧَﺒَﺜَﻬَﺎ
"Kota Madinah seperti alat pandai besi, membersihkan dari kotorannya" (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Madinah adalah kota yang aman untuk menegakkan syi'ar-syi'at Islam, dan darinya tersebarlah agama, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﺣَﺮَﻡٌ ﺁﻣِﻦٌ
"Sesungguhnya Madinah adalah tanah haram (suci) yang aman" (HR Muslim)
Barangsiapa yang menghendaki keburukan di kota Madinah maka Allah akan membinasakannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
ﻣَﻦْ ﺃَﺭَﺍﺩَﻫَﺎ ﺑِﺴُﻮْﺀٍ ﺃَﺫَﺍﺑَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﺬُﻭْﺏُ ﺍﻟْﻤِﻠْﺢُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﺎﺀِ
"Barangsiapa yang menghendaki keburukan padanya maka Allah akan meleburkannya sebagaimana garam yang melebur di air" (HR Ahmad)
Dan barangsiapa yang berencana buruk kepada penduduk kota Madinah maka Allah akan membinasakannya dan Allah tidak akan menundanya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
ﻻَ ﻳَﻜِﻴْﺪُ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔ ﺃﺣﺪٌ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻧْﻤَﺎﻉَ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻨْﻤَﺎﻉُ ﺍﻟْﻤِﻠْﺢُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﺎﺀِ
"Tidaklah seorangpun yang berencana buruk kepada penduduk kota Madinah kecuali ia akan lebur sebagaimana garam yang lebur di air" (HR Al-Bukhari)
Barangsiapa yang menghendaki keburukan kepada penduduk kota Madinah maka Allah mengancamnya dengan adzab yang pedih di neraka. Nabi bersabda :
ﻭَﻟَﺎ ﻳُﺮِﻳﺪ ﺃﺣﺪٌ ﺃﻫﻞَ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔ ﺑِﺴﻮﺀ ﺇِﻟَّﺎ ﺃﺫﺍﺑﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﺫَﻭْﺏَ ﺍﻟﺮَّﺻَﺎﺹِ، ﺃَﻭ ﺫَﻭْﺏَ ﺍﻟْﻤِﻠْﺢِ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﺎﺀِ
"Dan tidak seorangpun yang menghendaki keburukan kepada penduduk kota Madinah kecuali Allah akan meleburkannya di neraka sebagaimana leburnya timah, atau leburnya garam di air" (HR Muslim)
Barangsiapa yang menakut-nakuti penghuni kota Madinah maka Allah akan menjadikannya takut dan mengancamnya dengan laknat, Nabi berkata
ﻣَﻦْ ﺃَﺧَﺎﻑَ ﺃَﻫْﻞَ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳْﻨَﺔِ ﻇَﺎﻟِﻤًﺎ ﻟَﻬُﻢْ ﺃَﺧَﺎﻓَﻪُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻭَﻛَﺎﻧَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻟَﻌْﻨَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻼَﺋِﻜَﺔِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ ﻻَ ﻳُﻘْﺒَﻞُ ﻣِﻨْﻪُ ﺻَﺮْﻑٌ ﻭَﻻَ ﻋَﺪْﻝٌ
"Barangsiapa yang menakut-nakuti penduduk kota Madinah dengan menzolimi mereka, maka Allah akan menjadikan mereka takut, dan atas dia laknat Allah, para malaikat, dan seluruh manusia, tidak akan diterima darinya amal wajibnya dan tidak juga amal sunnahnya" (HR An-Nasai)
Karena kemuliaan kota Madinah maka Allah menjadikan daerah sekitar masjid Nabawi sebagai tanah haram, sebagaimana kota Mekah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
ﻭَﺇِﻧِّﻲ ﺣَﺮَّﻣْﺖُ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔَ ﻛَﻤَﺎ ﺣَﺮَّﻡَ ﺇِﺑْﺮَﺍﻫِﻴﻢُ ﻣَﻜَّﺔَ
"Sesungguhnya aku telah menjadikan Madinah sebagai tanah suci/haram sebagaimana Ibrahim menjadikan Mekah sebagai tanah haram" (HR Muslim)
ungarans.blogspot.co.id

Keutamaan Kota Suci Mekkah

Ustadz Ashim bin Musthafa
Setiap kaum Muslimin mengetahui, Mekkah merupakan tempat yang sangat mulia. Setiap muslim memiliki impian untuk bisa menjejakkan kaki di kota itu. Baik untuk mengerjakan ibadah haji ataupun umrah saja. Kerinduan bertandang ke sana tetap besar, terlebih bagi orang yang pernah merasakan kenikmatan berada di kota suci tersebut.
Keutamaan yang disandang kota suci Mekkah, dapat dilihat dalam dalil-dalil Qur`an ataupun as Sunnah shahihah. Kota Mekkah tidak seperti kota-kota lain di atas bumi ini. Kota ini menyandang kemuliaan dan kehormatan, yang tidak direguk oleh tempat lainnya, sekalipun Madinah. Berikut beberapa dalil yang menunjukkan kemulian kota tersebut.
1. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan Mekkah sebagai kota suci, yakni sejak penciptaan langit dan bumi. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada hari penaklukan kota Mekkah :
إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Sesungguhnya kota ini, Allah telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Ia adalah kota suci dengan dasar kemuliaan yang Allah tetapkan sampai hari Kiamat “. [1]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَٰذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekkah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri” [an Naml/27:91].
Dengan seizin Allah, Mekkah akan tetap dalam perlindunganNya, dan menjadi negeri aman tenteram. Hal ini sebagai wujud Allah telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata : “Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”. [Ibrahim/14:35]
Perlindungan Allah terhadap kota Mekkah, dan khususnya Ka’bah, telah dibuktikan. Sebagai contoh, Allah telah menjaga Ka’bah dari serbuan pasukan gajah pimpinan Raja Abrahah yang bertekad menghancurkannya.
2. Kota Mekkah, merupakan tempat yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seandainya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak terusir dari kota itu, niscaya beliau tidak akan meninggalkannya. Ini tercermin dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ
“Demi Allah. Engkau adalah sebaik-baik bumi, dan bumi Allah yang paling dicintaiNya. Seandainya aku tidak terusir darimu, aku tidak akan keluar (meninggalkanmu)” [2]
3. Shalat di kota Mekkah, terlebih di Masjidil Haram memiliki derajat nilai sangat tinggi, sebanding dengan seratus ribu shalat di tempat lain. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Satu shalat di Masjidil Haram, lebih utama dibandingkan seratus ribu shalat di tempat lainnya”. [HR Ahmad, Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani]
Begitu pula masjid-masjid yang berada dalam batas tanah haram, kendatipun tidak mendapatkan fadhilah pahala sebesar sebagaimana tertera dalam hadits, tetapi shalat di dalamnya lebih afdhal, dibandingkan shalat di luar tanah haram.
Dalilnya, seperti telah diterangkan oleh Syaikh al ‘Utsaimin, bahwa ketika Rasulullah berada di Hudaibiyah yang sebagian berada dalam wilayah tanah suci dan sebagian lainnya tidak, maka apabila mengerjakan shalat, maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di bagian yang masuk tanah suci. Ini menunjukkan, shalat di tanah haram lebih utama, namun tidak menunjukkan diraihnya keutamaan shalat di masjid Ka’bah.[3]
Dengan keutamaan yang dimilikinya, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menetapkan hukum-hukum khusus berkaitan dengan kota Mekkah yang sarat dengan berkah ini. Beberapa hukum berkaitan dengan kota Mekkah, di antaranya :
a. Orang kafir diharamkan memasuki kota Mekkah.
Allah berfirman dalam surat at Taubah ayat 28 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَٰذَا
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini …(tahun penaklukan kota Mekkah)”
Imam al Qurthubi berkata : “Diharamkan memberikan keleluasaan kepada orang musyrik untuk masuk tanah Haram. Apabila ia datang, hendaknya imam (penguasa) mengajaknya keluar wilayah tanah Haram untuk mendengarkan apa yang ingin ia sampaikan. Seandainya ia masuk dengan sembunyi-sembunyi dan kemudian mati, maka kuburnya harus dibongkar dan tulang-belulangnya dikeluarkan”. [4]
b. Di kota Mekkah, siapapun dilarang berbuat maksiat.
Perbuatan maksiat di kota Mekkah, dosanya sangat besar daripada di tempat lain. Allah berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِي جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاءً الْعَاكِفُ فِيهِ وَالْبَادِ ۚ وَمَن يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُّذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidilharam yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zhalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih” [al Hajj/22:25] [5]
Ayat ini, menurut penjelasan Syaikh as Sa’di, mengandung kewajiban untuk menghormati tanah Haram, keharusan mengagungkannya dengan pengagungan yang besar, dan menjadi peringatan bagi yang ingin berbuat maksiat.[6]
c. Di tanah Mekkah diharamkan binatang buruan ataupun berusaha untuk mengejarnya, juga dilarang menebang pohon liar, memotong durinya, ataupun mencabut rerumputannya.
d. Barang temuan di tanah Haram tidak boleh diambil, kecuali bagi orang yang akan mengumumkannya selama-lamanya.
Dalil yang menunjukkan point (c) dan (d), yaitu sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
لَا يُعْضَدُ شَوْكُهُ وَلَا يُنَفَّرُ صَيْدُهُ وَلَا يَلْتَقِطُ لُقَطَتَهُ إِلَّا مَنْ عَرَّفَهَا وَلَا يُخْتَلَى خَلَاهُ فَقَالَ الْعَبَّاسُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِلَّا الْإِذْخِرَ فَإِنَّهُ لِقَيْنِهِمْ وَلِبُيُوتِهِمْ قَالَ إِلَّا الْإِذْخِرَ
“Tidak boleh dipatahkan durinya, tidak boleh dikejar hewan buruannya, dan tidak boleh diambil barang temuannya, kecuali bagi orang yang ingin mengumumkannya, dan tidak dicabut rerumputannya. Al ‘Abbas berkata,”Kecuali rumput idkhir, wahai Rasulullah.” [Mutafaqun ‘alaih] [7]
Demikian keutamaan dan kemulian kota suci Mekkah dan sebagian hukum-hukum yang telah ditetapkan syari’at. Dengan mengetahui perkara ini, maka seorang muslim sudah semestinya bisa menjaga diri dari berbuat maksiat. Tidak menodainya dengan perbuatan-perbuatan terlarang.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun X/1427H/2006. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta]
Footnote
[1]. HR al Bukhari, no. 3189; Muslim, 9/128, no. 3289, dan lainnya.
[2]. Hadits shahih riwayat at-Tirmidzi. Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi, no. 3925.
[3]. Majmu Fatawa, 12/395. Dikutip dari Fatawa li Ahlil-Haram, halaman 17.
[4]. Al Jami’ li Ahkamil-Qur`an, 8/96.
[5]. Penjelasan ayat ini, silahkan baca rubrik tafsir pada edisi ini.
[6]. Taisiril Karimir-Rahman, 536.
[7]. HR Al Bukhari, Kitabul ‘Ilmi, no. 104; Muslim, Kitabul Hajj, no. 1353. Teks hadits milik Muslim.

Keutamaan Tanah Haram Makkah

Muhammad Abduh Tuasikal, MSc 
Tanah haram jika dimutlakkan secara umum yang dimaksudkan adalah tanah Haram Makkah. Inilah tanah yang dimuliakan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika disebut Haromain, maka yang dimaksudkan adalah Makkah dan Madinah. Ibnu Qayyim Al Jauziyah menyebutkan dalam Zaadul Ma’ad, “Allah Ta’ala telah memilih beberapa tempat dan negeri, yang terbaik serta termulia adalah tanah Haram. Karena Allah Ta’ala telah memilih bagi nabinya –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dan menjadikannya sebagai tempat manasik dan sebagai tempat menunaikan kewajiban. Orang dari dekat maupun jauh dari segala penjuru akan mendatangi tanah yang mulia tersebut.”

Di antara keutamaan tanah haram Makkah disebutkan dalam beberapa ayat dan hadits berikut.

Pertama: Di Makkah terdapat baitullah

Sebagaimana Allah menyebutkan mengenai do’a Nabi Allah –kholilullah (kekasih Allah)- Ibrahim ‘alaihis salam,

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37).

Rumah pertama yang dijadikan peribadatan kepada Allah Ta’ala adalah baitullah sebagaimana disebutkan dalam ayat,

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (QS. Ali Imran: 96).

Dan baitullah inilah yang dijadikan tempat berhaji sebagaimana disebutkan dalam ayat,

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” (QS. Ali Imran: 97).

Haji ini dijadikan sebagai amalan penghapus dosa yang telah lalu Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (Muttafaqun ‘alaih).

Sebagaimana shalat di baitullah juga dilipatgandakan. Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ

“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173).

Kedua: Tanah haram dijadikan tempat yang penuh rasa aman

Inilah berkat do’a Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali“.” (QS. Al Baqarah: 126).

Begitu pula disebutkan dalam ayat lainnya,

وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آَمِنًا

“Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia” (QS. Ali Imran: 97).

Kaum Quraisy di masa silam juga merasakan rasa aman ketika safar mereka,

الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ

“Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan” (QS. Quraisy: 4).

Ketiga: Rizki begitu berlipat di tanah haram.

Inilah juga berkat do’a Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37).

Keempat: Tanah Haram tidak akan dimasuki Dajjal

Dajjal akan muncul dari Ashbahan dan akan menelusuri muka bumi. Tidak ada satu negeri pun melainkan Dajjal akan mampir di tempat tersebut. Yang dikecualikan di sini adalah Makkah dan Madinah karena malaikat akan menjaga dua kota tersebut. Dajjal tidak akan memasuki kedunya hingga akhir zaman. Dalam hadits Fathimah bin Qois radhiyallahu ‘anha disebutkan bahwa Dajjal mengatakan,

فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا

“Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah Nabawiyyah). Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.” (HR. Muslim no. 2942)

Dan Dajjal tidak akan memasuki empat masjid. Dalam hadits disebutkan tentang Dajjal,

لاَ يَأْتِى أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَالطُّورَ

“Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” (HR. Ahmad 5: 364. Kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth, sanad hadits ini shahih)
Wallahu waliyyut taufiq.
@ Madinah An Nabawiyah, 14 Sya’ban 1433 H

Hancurnya Situs-Situs Islam, Hingga Politisasi Haji Arab Saudi

Sekjen Muslim Student Organisation (MSO) of India, Syujaat Ali, dalam forum convention internasional di Jakarta, (25/1/18), mengungkapkan keprihatinannya atas rusaknya situs-situs Islam di Arab Saudi. Menurutnya 90 persen situs Islam di sana hancur akibat ulah rezim Saudi yang tidak menghargai peninggalan-peninggalan sejarah Islam. Situs-situs yang dimaksud seperti rumah istri dan anak-anak nabi, makam para sahabat dan keluarga nabi, tempat-tempat di mana nabi mengajar, bahkan seperti terjadi sebuah pengusiran terhadap zuriat (keturunan nabi) yang saat ini lebih banyak tinggal di Yaman dan negara-negara lainnya.
Dalam forum yang sama, intelektual Muslim sekaligus mantan Anggota DPR RI, Ir. Sayuti Asyathri menerangkan, makna dari penghancuran situs-situs Islam adalah upaya untuk menghalangi kemajuan Islam. “Menghancurkan situs tujuannya adalah merusak arsip. Definisi arsip adalah semua rekaman visual, kegiatan manusia. Kalau arsip itu ada, bisa menjadi kekuatan bagi seseorang untuk melakukan verifikasi, objektifikasi, dan ilmu pengetahuan bisa berkembang. Jadi kenapa Islam ini ilmu pengetahuannya lemah? Karena memang tidak diizinkan untuk berkembang; tidak diizinkan ada semangat verifikasi; tidak diizinkan ada semangat objektifikasi; tidak diizinkan ada perbaikan. Hal itu dilakukan dengan cara menghancurkan situs-situs peninggalan sejarahnya,” ungkapnya.
Sekjen Garda Suci Merah Putih, Ir. Mujtahid Hashem, pembicara lain dalam convention itu mengatakan bahwa konferensi haji pertama menentang Saudi sebagai pengelola haji, dilakukan oleh Al-Azhar. “Al-Azhar dalam konferensi pertama menentang Saudi ketika awal berkuasa yang didukung oleh Inggris. Al-Azhar mengumpulkan kaum Muslimin, dan ulama-ulama. Hasil konferensinya menyatakan bahwasannya Saudi tidak memiliki kapasitas intelektual, tidak mempunyai kapasitas spiritual, dan juga kapasitas keilmuan. Mereka tidak layak mengurus tempat-tempat suci, dan tidak sah mereka mengelola tempat-tempat suci. Akan tetapi karena Saudi didukung oleh pemenang Perang Dunia we dan Perang Dunia II, juga melakukan konferensi internasional (tandingan) mengumpulkan siapa saja yang dianggap ulama untuk menjustifikasi, melegitimasi, bahwasannya Saudi layak mengurus Mekah dan Madinah,” ungkap Mujtahid.
Politisasi haji
Mujtahid mengungkapkan banyak hal terkait politisasi haji yang dilakukan Arab Saudi. Misalnya untuk kasus Syiria. Karena masalah politik yang dilakukan Arab Saudi dan Syiria, kuota haji tidak ditentukan oleh Presiden Bashar Assad tapi ditentukan oleh oposisi yang ada di luar negeri, yang ada di Perancis, yang ada di Inggris, mungkin juga yang ada di Arab Saudi, dan mereka yang menentukan siapa yang berhak melakukan haji. Politisasi haji juga dilakukan terhadap Yaman dan Iran.
Untuk kasus Yaman, Mujtahid melanjutkan, Saudi juga melarang orang-orang Yaman untuk melakukan haji disebabkan karena perang yang terjadi di Yaman. “Kita mengetahui koalisi Arab Saudi melakukan penyerangan ke negara Yaman. Untuk itu Saudi Arabia sangat membatasi dan tidak memberikan visa bagi siapa-siapa saja yang berafiliasi dengan Ansharullah Movement atau Houthi. Dan inilah bagian mayoritas yang ada di Yaman. Tapi Saudi hanya memberikan visa kepada pengikutnya.”
Lebih lanjut dijelaskan, sikap Saudi melarang orang pergi haji adalah jelas bertentangan dengan Islam. “Karena haji adalah perintah Allah swt secara langsung. Undangan dari Allah swt secara langsung kepada setiap orang. Menghalangi orang berhaji sama saja dia melawan Allah. Sama halnya dengan shalat; shalat adalah perintah Allah swt kepada umat manusia, bagi siapa saja yang melarang orang lain untuk melakukan shalat maka pada dasarnya mereka menentang Allah swt.”
Persoalan lain adalah sikap Saudi yang memilih berkoalisi dengan kaum Musyrikin (imperialisme modern, zionisme internasional, yang diwakili Amerika, Israel dan juga Inggris) bertentangan dengan semangat haji itu sendiri. Karena dalam protocol ibadah haji salah satunya adalah berlepas diri dari kaum Musyrikin. (Syi'ah Dengan Komunis/Atheis dan Gemar bantai ahlus sunnah !!!)
Ditambah lagi soal keamanan. Mujtahid menjelaskan bahwa Saudi Arabia menyerahkan national security, termasuk bandara, kemudian haji di Mekah dan Madinah kepada kontraktor-kontraktor zionis Israel. Ini yang menurutnya jadi problem sampai saat ini di Arab Saudi. Bagi siapa saja yang serius melakukan perlawanan terhadap rezim zionis Israel, maka ketika datang ke haji dan umrah itu bisa membuat dirinya terancam keamanannya.
Seminar internasional dengan tema “Peran Umat Islam dalam Pengelolaan Pelaksanaan Haji dan Menjaga Situs-situs Sejarah Islam” ini rencananya diselenggarakan di UIN Jakarta akan tetapi terjadi perubahan lokasi sehingga terlaksana di Universitas Indonesia.
“Pindahnya kita di sini joke tidak lepas dari tekanan Kedubes Arab Saudi. Dua hari menjelang acara saya dihubungi pihak rektorat (UIN) bahwa acara harus dibatalkan. Saya tanya kenapa? Karena Arab Saudi tidak mau acara ini berlangsung. Saya tidak menyerah, saya akan terus mengadakan acara-acara seperti ini karena ini merupakan kebebasan kita sebagai mahasiswa untuk mengkaji segala ilmu (??? Ilmu Perusak Dienul Islam). Dengan sikap seperti itu Arab Saudi telah mencampuri kedaulatan kita sebagai rakyat Indonesia yang merdeka….. Hidup mahasiswa!!!” ungkap Ziyad Abdul Malik, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Selatan, selaku penyelenggara acara. Seminar ini terselenggara atas kerja sama HMI, Garda Suci Merah Putih dan Al Haramain Watch. (M/Z)

Umat Islam Gugat Politisasi Haji Oleh Pemerintah Arab Saudi

Jumat, 26 Januari 2018 16:23
Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bekerjasama dengan Garda Suci Merah Putih dan Haramain Watch menggelar Konferensi Internasional bertajuk “Peran Umat Islam dalam Pengelolaan Pelaksanaan Haji dan Menjaga Situs-situs Sejarah Islam.”
Konferensi ini menghadirkan para pembicara diantaranya Ir. Mujtahid Hashem (Sejen Garda Suci Merah Putih ), Ir. Sayuti Ashatry (Intelektual Muslim Mantan Anggota DPRRI ??? ), Syujaat Ali, MEng (Sekjen Muslim Student Organisation (MSO) of India ), Ziyad Abdul Malik (Ketua HMI Cabang Jakarta Selatan) dan Dr. Farizal Marlius (Wakil Rektor Universitas Islam Ibnu Kholdun ).
“Upaya melarang dan membatasi negara, kelompok masyarakat atau individu untuk melaksanakan Haji adalah melawan perintah Allah SWT. Allah Swt dan Rasul SAW nya lah mengundang secara langsung sebagai dijelaskan di dalam Al-Quran dan sunnahnya.
Pelarangan dan pembatasan Haji yang dilakukan oleh Saudi Family terhadap rakyat Yaman, Syiria, Qatar, Iran, Irak, Libya dan Bahrain bukan untuk kepentingan umat Islam,
namun kepentingan politik keluarga Kerajaan Saudi akibat politik agresifnya di kawasan,” ujar Mujtahid Hashem dalam Konferensi Internasional Haji di Unversitas Indonesia, Kamis (25/1/2018).
Menurut ketua panitia, Ziyad, Konferensi Internasional Haji ini mendapatkan gangguan dari lobi Kedutaan Saudi, karena satu setengah hari sebelum acara UIN membatalkan konferensi yang semestinya diselenggarakan di Sayhida Inn,
UIN, namun allhamdulillah integritas intelektual kita sebagai makhluk akademis dijaga sehingga konferensi internasional haji ini bisa dilaksanakan di Universitas Indonesia.
Shujaat Ali, Presiden Muslim Student Association, India yang menjadi salah satu pembicara menyoroti nasib peninggalan sejarah Islam di Makkah dan Madinah. Mengutip research dari Washington Institute, lebih dari 90% peninggalan sejarah Islam di Saudi Arabia telah dihancurkan oleh kebijakan Kerajaan Saudi.
 Peninggalan sejarah yang sangat berharga bagi Umat Islam untuk kepentingan penelitian dan legitimasi sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW mestinya di jaga dan Muslim sedunia harus menaruh perhatian terhadap kebijakan Saudi.
Bagi Mujtahid Hashem, penghancuran peninggalan sejarah Islam oleh Saudi dikarenakan semua peninggalan sejarah Islam ini tidak meligitimasi kekuasaan Saudi, justru menegaskan perilaku moral dan politik Saudi jauh dari ajaran Nabi SAW.
“Bisa dibayangkan ketika Allah perintahkan bara'ah atau melepaskan ikatan dengan kaum musyrikin ( kekuatan kejahatan Zionist Internasional, Israel, Amerika dan Inggris) justru Saudi bermesraan dengan mereka.
"Apakah kita bisa bayangkan Rasul Muhamamd saw akan bermesraan dengan Zionist Israel, Amerika dan Inggris?," kata Mujtahid Hashem kepada peserta.
 Kesimpulan konferensi Haji ini menegaskan quata Haji adalah bagian dari strategi Saudi mengecilkan makna haji dan muslimin Indonesia wajib bicara, muslim Indonesia punya hak yang sama dengan keluarga Saudi untuk mengelola pelaksanaan Haji.
Haramain milik semua umat Islam dan umat Islam Indonesia siap menjadi Khadim haramain. Konferensi juga menegaskan akan menggalang lagi konferensi yang lebih besar sebagai usaha mengembalikan Haji pada makna yang sebenarnya.

Tokoh Syiah Indonesia (Ir. Mujtahid Hashem) Desak Pemerintah Usir Kedutaan Besar Arab Saudi

Dalam aksi unjuk rasa sejumlah aktivis yang tergabung dalam Asia Africa People to People Initiative di depan Gedung Museum Asia Afrika, Bandung,  menyerukan agar Kedutaan Besar Arab Saudi diusir dari Indonesia, Rabu lalu (22/3/2015)
Salah seorang yang lantang menyerukan itu adalah Direktur Voice of Palestine, Mujtahid Hashem, yang dikenal sebagai salah satu tokoh syiah di Indonesia.
Dikatakan Mujtahid Hashem dalam orasinya, kawasan Timur Tengah saat ini sedang perang terbuka yang dikomandoi negara Arab dan perang itu adalah upaya Arab Saudi untuk memuluskan agresi militernya di Yaman.
“Oleh karena itu, kami menolak kekerasan mengatasnamakan agama atau apa pun,” ujar Hashem. Dalam peperangan itu, tambahnya, Arab Saudi juga telah menghancurkan Kedutaan Besar Indonesia di Yaman, yang merupakan penghinaan buat Indonesia.
“Go to hell, Arab Saudi,” ujar Hashem.
Unjuk rasa itu membuat kaget warga yang sedang berada di sekitar Gedung Merdeka, Bandung. Karena, unjuk rasa dilakukan secara tiba-tiba samping gedung yang menjadi tempat berlangsungnya 60 Tahun Konferensi Asia Afrika.
Selain berorasi, para pengunjuk rasa juga membawa spanduk bertuliskan “Save Palestina, Save Yemen”.
“Usir Kedutaan Saudi Arabia dari Indonesia. Pengeboman Keduataa besar Indonesia di Yaman adalah sebuah penghinaan,” teriak Hadi Joban, yang merupakan staf Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Universalia (YLBHU), yang selama ini menjadi pendamping pengikut Syi’ah di Sampang, Madura, Jawa Timur.
Terkait Voice of Palestine, menurut situs lppimakassar.com, adalah organisasi milik syiah di Indonesia yang paling vokal menyuarakan solidaritas untuk Palestina. [Wawan/Pur/pribuminews/voa-islam.com]

Tuduhan Keji Syi'ah Terhadap Kerajaan Arab Saudi

Makam Rasulullah Hendak Dibongkar
Isu akan dibongkarnya makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam oleh pemerintah Arab Saudi untuk perluasan Masjid Nabawi telah memicu protes keras kaum muslimin dunia, termasuk di Indonesia. Berita ini tersebar pertama kali oleh surat kabar Inggris, The Independent dan Daily Mail.

Sementara pihak Kerajaan Saudi menyangkal dan menyatakan bahwa informasi tersebut adalah palsu. Kerajaan menuding pemberitaan yang dilakukan oleh The Independent dan Daily Mail adalah bersumber dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Yayasan untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, bukan dari Kerajaan!

Dalam penjelasan yang didapat surat kabar Al Arabiya dari seorang pejabat tinggi kerajaan Saudi mengatakan, “ Perihal pemindahan makam Nabi Muhammad adalah keputusan peneliti bukan pemerintah.”

Ketidakbenaran berita itu pun semakin tegas setelah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bertabayyun, meminta klarifikasi langsung dari pemerintah Arab Saudi melalui Duta Besar Arab Saudi di Indonesia, Mustofa bin Ibrahim al Mubarok.

Menag menegaskan bahwa dirinya sudah mendapatkan penjelasan resmi dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi bahwa tidak ada rencana pemindahan makam Nabi. Kemudian Menag juga menghimbau agar umat muslim di Indonesia tidak terpancing dan tersulut emosinya oleh pihak-pihak yang ingin mengadu domba umat muslim di dunia.

Rumah Nabi di Makkah Dijadikan WC Umum
Kabar rumah Nabi shalallahu 'alaihi wa salam dijadikan wc umum sempat menghebohkan umat muslim di negeri kita. Mereka menyalahkan Kerajaan Saudi yang menghancurkan rumah Rasulullah tersebut. Namun ternyata apa yang mereka sangka itu tidaklah benar. WC umum yang dibangun itu justru bertempat di lokasi rumah Abu Jahal, salah seorang paman Rasulullah yang keras permusuhannya terhadap Islam dan kaum muslimin.

Dalam menyikapi permasalahan sensitif seperti ini memang butuh pengkajian secara intensif. Tidak bisa kita percayai begitu saja kabar-kabar yang ada. Melainkan harus tabayyun dan mendahulukan husnudzan agar tidak keliru mengambil kesimpulan.

Demikianlah beberapa kabar yang terbukti hoax yang berusaha dialamatkan ke negara Arab Saudi yang merupakan satu-satunya negara hampir sempurna dalam menerapkan syariat Islam oleh negara-negara sekuler dan liberal yang membenci Islam termasuk syiah. Sudah sepantasnya bagi kita sebagai muslim, mengambil pelajaran agar tidak gegabah dan gampang percaya dengan berita-berita yang disampaikan orang-orang kafir, melainkan hendaknya mendahulukan sikap tabayyun dan berbaik sangka atas saudara kita lainnya (negara Arab Saudi, -red). Wallahu a’lam.

Tuduhan Terhadap Kerajaan Arab Saudi [1]

Bahasan lengkap lihat artikel lamurkha dibawah
Oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Umar bin Salim Bazmul
“Arab Saudi asalnya adalah kelompok pemberontak (Khawarij),karena dulu mereka berada dibawah kekuasaan kesultanan turki utsmani.”
Untuk membantah tuduhan itu, yang dari situ juga Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Muhammad bin Su’ud kemudian di anggap sebagai dua orang pemberontak terhadap turki Utsmani, saya katakan bahwa daerah Nejed sama sekali tidak pernah berada di bawah kekuasaan Turki Utsmani secara langsung.[2] Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah pernah mengatakan.
“Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab tidak pernah memberontak kepada Turki Utsmani sesuai dengan apa yang saya ketahui dan yang saya yakini. Tidak ada di daerah Nejed kekuasaan dan kepemimpinan Turki Utsmani. Bahkan, di daerah Nejed itu yang ada hanya pemerintahan-pemerintahan kecil berikut daerah-daerah yang terpencar-pencar. Setiap daerah itu, sekecil apapun, ada seorang pemimpin yang berdiri sendiri. Karena itu, Nejed terdiri dari pemerintahan-pemerintahan kecil yang berdiri sendiri. Karena itu, Nejed terdiri dari pemerintahaan-pemerintahan kecil yang disana sering terjadi berbagai peperangan dan pertikaian antara mereka. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab sendiri tidak memberontak kepada Turki Utsmani. Yang beliau lakukan sekedar memerangi perbuatan-perbuatan hina dan rusak yang ada di negerinya. Beliau berjihad karena Allah dengan sebenar-benar jihad di jalanNya dan benar-benar bersabar serta tetap teguh di jalan itu sampai cahaya dakwahnya kemudian memancar ke negeri-negeri yang lain.[3]
Demikianlah keadaan yang sebenarnya. Selain itu, ditambah keterangan yang ada dalam sejarah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhad adalah orang yang memuliakan pemerintahan para syarif yang ada di Hijaz.[4]
Doktor Shalih bin Abdillah Al-‘Abud juga pernah menulis, 
“Apa yang dikatakan orang-orang baik dulu maupun sekarang bawah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan para pemimpin Dinasti Saudi (periode pertama) telah memberontak kepada pemerintahan kaum muslimin (Turki Utsmani),maka itu tidak benar. Sebab, sebenarnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan pemimpin Dinasti Saudi, Muhammad bin Su’ud, serta orang-orang yang membantu mereka mendapatkan ada orang yang berjuang dalam rangka menegakkan kalimat syahadat la ilaha illallah dan Muhammad rasulullah. Bukan selain itu. Seandainya mereka mendapatkan ada orang yang berjuang dalam rangka menegakkan kalimat itu dibawah naungan pemerintahan Turki Utsmani, niscaya mereka akan tunduk dan taat kepadanya. Sungguh, Abdul Aziz bin Muhammad penakluk mekkah dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab meminta Syarif mekkah berjuang menolong agama kakeknya, Nabi Muhammad shalallahu’alaiwasalam. Dalam pidatonya, Abdul Aziz menggelari Syarif Mekkah dengan gelar Al-Khadim dan akan kami sebutkan satu contoh akan hal itu. Syaikh Husain bin Ghanam menyebutkan di dalam Tariknya pada tahun 1185.[5] bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Abdul Aziz telah mengirim beberapa hadiah kepada salah seorang Syarif mekkah, Ahmad bin Sa’id. Tidak dapat ditolak bahwa sebelumnya Syarif Mekkah itu melakukan surat –menyurat dan meminta kepada mereka agar mengirim seorang yang paham dan berilmu terhadap agama dari kelompok mereka yang akan menjelaskan kepada penduduk mekkah tentang hakekat dakwah yang mereka serukan sekaligus mendampingi ulama-ulama mekkah. Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dan Abdul Aziz mengutus kepada Syarif mekkah Syaikh Abdul Aziz Al-Hushain. Bersamanya dibawahkan sepucuk surat untuk Syarif mekkah yang tertulis.
‘Bismillahirahmanirrahim.
Surat ini di tunjukan kepadamu,Syarif Ahmad bin Syarif Said yang mudah-mudahan Allah Subhanallahuwa’atala melanggengkan keutamaan nikmat-nikmatNya untuk mu dan mudah-mudahan juga melalui perantara Allah Subhanallahuwa’tala muliakan agama kakeknya pemimpin jin dan manusia
Sungguh, ketika surat ini sampai kepada Al-Khadim kemudian ia perhatikan apa yang ada di dalamnya berupa kalimat yang baik, niscaya ia akan angkat kedua tangannya berdoa kepada Allah Subhanallahuwata’ala agar Dia menguatkan Al-Khadim ketika tujuannya adalah menolong syariat Nabi Muhammad Sholallahualaiwasalam serta orang-orang yang mengikutinya, memusuhi orang-orang yang keluar darinya, dan ini adalah wajib bagi para penguasa. Ketika kalian meminta kami seorang yang berilmu, maka kami pun melaksanakan perintah tersebut. Dan orang yang dimaksud telah sampai kepada kalian. Mudah-mudahan Allah muliakan Syarif mekkah dan para ulamanya. Jika mereka telah sepakat, maka segala puji hanya bagi Allah atas hal itu. Jika mereka berbeda pendapat, maka aku akan hadirkan kepada paduka, Syarif mekkah, kitab-kitab hukum mereka dan kitab-kitab hukum mazhab Hanbali. Wajib bagi masing-masing kita untuk menolong rasulNya sebagaimana yang Allah firmankan,
وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ
‘Dan ingatlah,ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, sungguh, apa saja yang Aku berikan kepada kalian berupa kitab dan hikmah kemudian datang kepada kalian seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kalian, niscaya kalian akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.’(Q.S.Ali’Imran:81)
karena itu, jika Allah Azza Wajalla telah mengambil perjanjian kepada para nabi bahwa jika mereka menjumpai Nabi Muhammad shalallahu’alaiwasalam agar beriman kepadanya dan menolongnya,maka bagaimana dengan kitra, wahai umatnya? Wajib bagi kita mengimaninya.
Wajib pula menolongnya. Tidak cukup hanya salah satu. Orang-orang yang paling berhak dan utama akan hal itu adalah ahlul bait yang Allah telah memilih utusaNya dari tengah mereka dan Allah telah memuliakan mereka di atas penduduk bumi yang lain. Mereka itu adalah keturunan Rasulullah shalallahu’alaiwasalam orang-orang yang diketahui sebagai syarif, termasuk juga anak –keturunan mereka. Mudah-mudahan Allah Azza Wajalla selalu memuliakan mereka dan menjadikan mereka tergolong sebagai al-khadim al-haramyn serta mendapat penjagaan dan pengawasan Allah.
Ibnu Ghanam  Rahimahullah pernah menulis
“Ketika sampai kepada mereka Syaikh Abdul Aziz Al-Husain yang disebutkan tadi, maka ia pun dating kepada Syarif mekkah yang bergekar Al Fa’r. Bertemulah Syaikh Abdul Aziz dengan sebagian ulama mekkah. Di antara memreka adalah Yahya bin Shalih Al-Hanafi, Abdul Wahhab bin Hasan At-Turki seorang mufti penguasa, dan Abdul Ghani bin Hilal. Mereka kemudian berdiskusi tentang (1) bahwa kami dituduh mengkafirkan orang, (2) bahwa kami menghancurkan kubah-kubah yang ada di atas kuburan, dan (3) bahwa kami mengingkari bolehnya meminta syafaat kepada orang-orang shalih yang telah meninggal dunia. Syaikh Abdul Aziz pun menjelaskan kepada mereka bahwa tuduhan pengkafiran secara umum kepada kami adalah kedustaan dan kebohongan atas kami. Adapun penghancuran kubah-kubah, maka itu betul. Perkara tersebut adalah sesuatu yang benar, sebagaimana yang tertulis dalam kitab-kitab para ulama, dan tidak ada keraguan ataupun kebimbangan sedikit pun di tengah para ulama dalam permasalahan itu. Adapun berdoa kepada orang-orang shaleh yang telah meninggal dunia dan meminta syafaat kepada mereka serta beristighasah kepada mereka ketika banyak musibah datang, maka sungguh para imam mazhab telah menegaskan dan menetapkan bahwa hal itu termasuk kesyirikan yang telah dilakukan oleh kaum musyrikin dulu. Tidak ada yang mendebat hal itu kecuali setiap orang menyimpang dan bodoh. Syaikh Abdul Aziz dan ulam-ulama mekkah akhirnya mendatangkan kitab-kitab mazhab hanbali, seperti Al-Iqna. Di dalamnya mereka mereka mendapatkan istilah Al-Wasa’ith dan keterangan ijma’ tentangnya. Dengan itulah kemudian mereka puas. Mereka pun membuat kesepakatan bahwa itu (larangan meminta syafaat kepada orang-orang saleh yang telah meninggal dunia-penerj.) adalah agama Allah yang telah diketahui dan di umumkan oleh banyak orang. Ulama-ulama mekkah yang bersama Syaikh Abdul Aziz mengakui, ini adalah mazhab imam yang agung. Dengan penghormatan dan pemuliaan dari para ulama mekkah, Syaikh Abdul Aziz pulang meninggalkan mereka.”[6]
[1]Kitab Tarikh Mamlakah Al-‘Arabiyah As-su’udiyyah karya Doktor Abdullah Shalih Al-Utsaimin hal (38-39)
[2]Lihat Aqidah As-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab wa Atsaruha fil ‘Alamil Islami (1/27)karya Dr.  Shalih Al-Abud dan Kitab Muhammad bin Abdil Wahhab wa Fikruh (hal.11)
[3]Nadwah Musajjalah ‘alllal Asyrithah dengan perantara “Da’awal Munawi’in (hl.237)
[4]Lihat :Markiz Al-Fatwa dengan bimbingan/pengawasan Dr. Abdullah Al-Faqih. www.islamweb.net
[5](2/80 -81)
[6]Al-Murad Asy-Syar’I bil Jama’ah wa Atsaru Haqiqatihi fi Itsbatil Hawiyyah Al-Islamiyyah Amama ‘Uulamatil Irhab wal Fitnah” dicetak dari Fa’aliyyat Hamalatit Tadhamun Al-Wathani Dhidd Al-Irhab, cetakan kedua tahun 1426 H di Al-Jami’ah Al-Islamiyyah di Al-Madinah An-Nabawiyyah (hal.45-46)

Sayidah Maksumah dan Berkah Kota Qom (???????)

Sayidah Fatimah Maksumah as lahir di kota Madinah pada tanggal 1 Dzulkaidah tahun 173 Hijriah. Dia merupakan putri dari Imam Musa as dan Najmah Khatun. Ia juga memiliki kakak yang bernama Imam Ali ar-Ridha. Sayidah Maksumah as tumbuh dewasa di tengah keluarga yang merupakan sumber ilmu pengetahuan, ketakwaan, dan keutamaan moral. Ia dikenal luas dengan sifat-sifat dominannya seperti, rajin beribadah, sosok yang bertakwa, karakter yang jujur, penyabar, pemaaf, dan suci. Berkenaan dengan kedudukan mulia wanita tersebut, Imam Ridha as berkata, “Barang siapa yang menziarahi makam Maksumah di Qom, ia sama seperti orang yang telah menziarahiku.” Kata “Maksumah” yang dipakai oleh Imam Ridha as untuk mempertegas kedudukan luhur dan ketakwaan wanita agung itu.

Sayidah Maksumah as menduduki derajat tinggi dari segi keilmuan dan keutamaan akhlak. Dikisahkan bahwa suatu hari, sekelompok pengikut Syiah tiba di Madinah untuk menemui Imam Musa as dan menanyakan persoalan-persoalan ilmiah kepada beliau. Setiba di Madinah, mereka mendengar kabar bahwa Imam Musa as tengah berada di luar kota. Mereka akhirnya menitipkan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada keluarga Imam Musa as. Mengingat Imam Musa as belum kembali dari perjalanannya, akhirnya Sayidah Maksumah as menulis jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dalam perjalanan pulang dari Madinah, kelompok ini bertemu dengan Imam Musa as di tengah jalan dan mereka memperlihatkan jawaban yang ditulis oleh putrinya itu kepada beliau. Imam Musa as membaca jawaban tersebut dan membenarkannya.

Sayidah Maksumah as selalu berada di sisi kakaknya, Imam Ridha as. Kasih sayang dan kesetiaan kedua sosok insan mulia ini sudah santer terdengar di tengah masyarakat. Selang satu tahun setelah Imam Ridha as dipaksa oleh Dinasti Abbasiyah untuk berhijrah ke Khurasan, Iran, Sayidah Maksumah as juga meninggalkan kota Madinah untuk menjumpai saudaranya itu. Ketika kafilah ini sampai di kota Saveh, mereka diserang oleh pasukan Makmun dan musuh-musuh Ahlul Bait as. Akibat peristiwa ini, Sayidah Maksumah as terpukul batinnya dan jatuh sakit. Atas inisiatifnya, rombongan itu kemudian diarahkan menuju kota Qom.

Tepat tanggal 23 Rabiul Awal 201 Hijriah, Sayidah Maksumah as bersama rombongannya tiba di kota Qom. Para tokoh dan ulama Qom menyambut rombongan keluarga Nabi Saw ini. Wanita suci ini tak lebih dari 17 hari hidup di Qom, ia akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 10 Rabiul Akhir dan dimakamkan di kota tersebut.

Sayidah Maksumah as adalah satu-satunya wanita mulia – setelah Fatimah az-Zahra as – yang memiliki panduan doa ziarah khusus untuk beliau dari Imam Ridha as. Dia juga wanita yang bisa memberi banyak syafaat di hari kiamat setelah putri Rasulullah Saw. Imam Jakfar Shadiq as dalam sebuah ucapannya membenarkan masalah tersebut. Dikisahkan bahwa seorang ulama besar, Ayatullah al-Udzma Sayid Mahmoud Marashi Najafi sangat tertarik untuk mengetahui keberadaan kuburan Sayidah Fatimah az-Zahra as. Setelah melakukan banyak usaha dan ibadah, beliau bermimpi bertemu Imam Shadiq as. Imam berkata kepadanya, “Bertawasullah kepada Karimah (wanita dermawan) Ahlul Bait.”

Ayatullah Najafi mengira bahwa yang dimaksud dengan Karimah Ahlul Bait adalah Fatimah az-Zahra as. Akan tetapi, Imam Shadiq as berkata, “Yang aku maksud adalah makam Sayidah Maksumah di Qom. Tuhan karena beberapa maslahat, ingin menyembunyikan kuburan Fatimah az-Zahra untuk selamanya. Oleh sebab itu, makam Sayidah Maksumah dijadikan sebagai tempat perwujudan kuburan Fatimah az-Zahra. Tuhan Yang Maha Kuasa telah mencurahkan semua hal yang ditetapkan untuk kuburan mulia (Fatimah az-Zahra) kepada makam Sayidah Maksumah.” Setelah melihat mimpi indah itu, Ayatullah Najafi akhirnya berangkat ke Qom untuk menziarahi makam Sayidah Maksumah dan menetap di sana agar selalu bisa dekat dengan wanita suci ini.

Para imam maksum as dalam banyak riwayat, mendorong masyarakat untuk berziarah ke makam Sayidah Maksumah. Imam Shadiq as berkata, “Ketika engkau tertimpa musibah dan kesulitan, maka beruntunglah mereka yang datang ke Qom, di sana terdapat tempat pelindung bagi para pecinta Fatimah Zahra dan tempat berteduh bagi orang-orang mukmin.” Dari Imam Muhammad Taqi al-Jawad disebutkan, “Barang siapa yang menziarahi bibiku di Qom, surga wajib atasnya.” Oleh karena itu, makam Sayidah Maksumah as sampai sekarang masih dipadati oleh ribuan bahkan jutaan peziarah dari segala penjuru dunia. Keberadaan singkat Sayidah Maksumah as di Qom telah mendatangkan berkah yang luar biasa.

Berkat keberadaan Sayidah Maksumah as di Qom telah berdiri pusat kota ilmu pendidikan agama atau hauzah. Kini, kota itu menjadi salah satu pusat pendidikan agama terbesar di dunia. Aura spritual yang dipancarkan makam suci Sayidah Maksumah as memberikan pencerahan intelektual bagi para ulama. Kota Qom telah melahirkan banyak ulama besar seperti, Mulla Sadra, seorang filosof besar muslim dan Imam Khomeini ra, pencetus Revolusi Islam Iran.

Kota Qom telah menjadi pusat pendidikan dunia Syiah. Sekarang, Hauzah Ilmiah Qom telah menjadi sebuah pusat ilmiah, budaya, dan riset di dunia. Para pelajar dari berbagai negara dunia sibuk dengan kegiatan-kegiatan ilmiah dan budaya di pusat-pusat pendidikan yang tersebar di kota Qom. Al-Mustafa International University merupakan salah satu sentral pendidikan terbesar di Qom, yang aktif di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, budaya, dan penyebaran Islam di seluruh dunia.

Affan Bashiri menuturkan bahwa Imam Shadiq as bertanya kepadanya, “Apakah engkau tahu mengapa Qom disebut dengan nama ini?” Ia menjawab, “Allah, Rasul-Nya dan engkau lebih mengetahuinya.” Beliau berkata, “Karena penduduk kota Qom akan berkumpul di sekitar Imam Mahdi as dan tinggal bersamanya lalu menolongnya.” Berbagai riwayat menunjukkan peranan penting kota Qom dalam menciptakan perubahan pola pikir umat manusia sedunia di akhir jaman kelak. Imam Shadiq as berkata, “Sesungguhnya Allah memiliki tanah suci (haram), yaitu Mekkah. Rasul juga memilikinya yaitu Madinah. Kufah adalah haram Imam Ali. Sedangkan tanah suci kami (Ahlul Bait) adalah Qom. Tak lama lagi, salah satu wanita dari keturunan kami yang bernama Fatimah akan dimakamkan di sana. Barang siapa menziarahinya (dengan pengetahuan dan kecintaan), maka surga wajib untuknya.”

Di kota suci ini, benih-benih Revolusi Islam juga disemai oleh Imam Khomeini ra. Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, “Kota suci Qom adalah harga diri dan kehormatan Republik Islam Iran. Sebab, kota ini adalah pusat revolusi dan ulama sekaligus tempat keberadaan hauzah ilmiah terbesar dan para figur keilmuan dan keagamaan." Beliau menyebut Qom sebagai kota ilmu, jihad, dan kepekaan hati. Ayatullah Khamenei menambahkan, “Sebagaimana sepanjang sejarah, Qom senantiasa menjadi pusat pengetahuan Ahlul Bait as, di masa kini juga menjadi sumber mata air pengetahuan Islami dan Ilahi yang paling unggul. Berkat perjuangan dan kepekaan hati para ulama besarnya, Qom telah memberikan manfaat kepada dunia Islam baik Timur maupun Barat.”

Berkenaan dengan keistimewaan kota Qom dalam percaturan global, Ayatullah Khamenei mengatakan, “Keberadaan hauzah ilmiah terbesar dunia Islam dan pusat ziarah dan spiritual merupakan kapasitas besar nasional dan internasional kota Qom.” (IRIB Indonesia/RM)

Menurut Syiah Tanah Karbala Lebih Mulia Dari Mekah

Keutamaan tanah karbala atas makkah al-mukarramah.
Ayatullah yang agung yang menjadi rujukan kaum Syi’ah, Muhammad Al-Husaini Asy-Syairazi dalam kitabnya Fiqih Al-Aqa’id, hal. 370, Tauzi Maktabah Al-Ghadir-Kuwait, ditanya,
“Katanya, sesungguhnya tanah Karbala itu lebih utama daripada tanah Makkah Al-Mukarramah, dan sujud di atas tanah Husainiyah itu lebih utama daripada sujud di atas tanah haram. Apakah ini benar?” Ia menjawab, “Benar.”
Seorang ulama Syi’ah terkemuka, Ayatullah Sayid Al-Husaini Al-Kasyiani dalam kitabnya Mashabih Al-Jinan, hal. 360, cet. No. 59, Daar Al-Fiqhu-Iran, menulis judul “Keutamaan Karbala atas Tempat-Tempat Lainnya.” Ia mengatakan,
“Tentang keutamaan Karbala atas tempat-tempat yang lain termasuk Ka’bah, hal itu sudah jelas. Tidak boleh diragukan lagi bahwasanya tanah Karbala adalah tempat yang paling suci dalam Islam. Kai telah mengemukakan banyak nash yang menerangkan tentang kemuliaan dan keistimewaan tanah tersebut, dibanding dengan tempat mana pun. Karbala adalah tanah Allah yang suci dan diberkahi, tanah Allah yang santun, tanah Allah yang tanahnya mengandung obat. Keistimewaan-keistimewaan yang ada pada Karbala tersebut tidak ditemukan pada tempat mana pun di muka bumi, termasuk Ka’Bah.”
Catatan: Kitab ini dan penulisnya mendapat pujian dari Ayatullah yang agung, Muhammad Al-Hadi Al-Mailani, dan seorang ulama terkemuka Syi’ah yang sekaligus mujtahid besar, Muhammad Al-Mahdi Al-Khunasari.
Saudara kami sesama Muslim, itulah contoh tentang sikap berlebihan orang-orang Syi’ah terhadap para imam. Sebagaimana kita ketahui, bahwa para ulama, para pemikir, dan para penyeru Syi’ah yang selalu mempropagandakan mazhabnya dan yang telah sanggup membeli hati nurani orang-orang yang menulis untuk kepentingan mereka, enggan mengungkapkan kepercayaan-kepercayaannya tersebut secara terang-terangan di depan publik. Sebaliknya kita justru melihat mereka cenderung mengingkarinya, bahkan mengaku tidak mempercayai semua yang terdapat dalam buku-buku mereka. Tetapi kecurangan dan kebohongan tersebut terlihat jelas berdasarkan fakta-fakta seabgai berikut:
Pertama, sesungguhnya mereka tidak menyangkal khurafat-khurafat yang menjurus pada kekafiran seperti itu. Bahkan seperti yang kita lihat, di sana justru ada yang mengemukakan kitab-kitab seperti itu dan memujinya.
Kedua, ketika menyampaikan biografi penulis kitab-kitab seperti itu, mereka mendiamkan saja sikapnya yang menerima kebathilan-kebathilan tersebut. Bahkan sebaliknya mereka malah mendoakan, memuji, menyanjung, dan menganggap tulisan-tulisan tersebut sebagai bukti yang menguatkan keutamaannya. Hal itu untuk memberikan kesan jelas kepada Anda, bahwa sikap mereka terhadap orang-orang Ahli Sunnah tersebut adalah demi mengamalkan taqiyah yang merupakan sembilan puluh persen dari ajarah Syi’ah.
Sesungguhnya kebiasaan orang-orang Syi’ah ialah mengingkari, menyanggah, mengancam, dan menolak jika mereka didiskreditkan dalam sebuah tulisan atau pidato, kendatipun hanya sekilas saja. Tetapi kenapa mereka diam saja sambil menahan nafas tanpa mau memprotes perlakuan seperti itu?
Kenapa mereka cukup menolak di hadapan kaum Ahli Sunnah, tanpa mau mengungkapkan penolakannya secara riil?
Kenapa mereka tidak mau menyangkal secara umum hal-hal yang dikaitkan kepada mereka?
Dan kenapa mereka tidak mau mengamati sanad-sanad riwayat ini, lalu menjelaskan mana yang lemah, dan tidak dapat dijadikan sebagai hujjah?


Akademisi Terkemuka Iran Sebut Respon Teheran atas Tragedi Mina Ekstrim dan Rasis
Fatwa Radikal Syiah Iran Untuk Hinakan ‘Musyrikin’ Sunni Arab Saudi Di Musim Haji. Jamaah Haji Iran Dikendalikan Garda Revolusi Iran, Langsung Dibawah Ali Khamenei, Bukan Dibawah Presiden Iran.
Gawat, Penasehat Khamenei: Lumuri Ka’bah Dengan Darah Agar Imam Mahdi Muncul!
Inilah Iran, Mau Akur Dengan Saudi Tapi Ngak Mau Minta Maaf (Menuduh Balik Saudi). Presiden Iran Minta Didoakan Paus Fransiskus. Tipikal Pembual Yahudi Abdullah Bin Saba !
http://lamurkha.blogspot.co.id/2016/01/inilah-iran-mau-akur-dengan-saudi-tapi.html?m=0
Jama’ah Ahlussunnah Iran Mengutuk Khamenei Atas Tuduhannya Terhadap Kerajaan Arab Saudi
Khumaini Merubah Al-Qur`An, Khamenei Mengajak Syirik, Lalu Mereka Akan Membantai Jamaah Haji
Kerajaan Arab Saudi Umumkan Fakta Sebenarnya Mengapa Pemerintah Iran Larang Warganya Haji Ke Makkah Dan Memilih Karbala
Kenapa Iran Sangat Berambisi??!
Laporan PBB: Rudal Milisi Pemberontak Houthi¹ Yaman yang Dirontokkan di Wilayah Arab Saudi Diproduksi oleh Iran
Marja’ Syiah Membongkar Rencana Hitam Iran Terhadap Arab Saudi
Mengapa Syiah Memojokkan Saudi Arabia?
Mufti Besar Arab Saudi, Syaikh Abdulaziz Alu Syaikh : Pemimpin Iran Bukan Muslim! Gunakan Paspor Palsu, Milisi Pro-Iran ( Majusi) Susupi Jamaah Haji Irak Ingin Buat Teror Di Al-Haramain ! Ratusan Ulama Dunia Justru Puji Arab Saudi.
Saudi Tolak Permintaan Iran Yang Ingin Demonstrasi Saat Ibadah Haji. Syiah Iran Menghina Saudi Soal Kepengurusan 2 Kota Suci Makkah Dan Madinah, “Tuhan Modernnya” Khomenei Tidak Pernah Haji.
Syi'ah di Indonesia Sering Lakukan Kebohongan Publik
Terkuak, Keluarkan Fatwa Sesat, Syiah Ali Khamenei (Bukan Muslim) Gantikan Haji Di Mekkah Al-Mukarramah Ke Karbala (Irak).Politik Destruktif Iran Di Setiap Musim Haji.
Ternyata Marja' Syiah Khamenei Alumnus Universitas Komunis Di Rusia
Ucapan Dungu ( Ahmaq ) dan Bodoh ( Jaahil ) tokoh umat Islam dan tokoh masyarakat yang empati dan simpati dengan syiah.
Ulama Saudi Mengutuk Iran Atas Ritual Karbala Saat Musim Haji!
http://lamurkha.blogspot.co.id/2016/09/ulama-saudi-mengutuk-iran-atas-ritual.html
Suasana Peringatan Wiladah Sayidah Zainab sa di Haram (????!) Imam Ali as. Menurut Kantor Berita ABNA, acara peringatan wiladah Sayidah Zainab al Kubra sa oleh para khadim berlangsung  di Haram Imam Ali as di kota Najaf Irak, Selasa (23/1). (Duplikat Haramain ?)
Suasana Malam Hari di Haram Sayidah Maksumah sa di Kota Qom Iran.Menurut Kantor Berita ABNA, Haram (Duplikat Haramain ?) Sayidah Maksumah sa di kota Qom Repulik Islam Iran pada Sabtu malam (27/1) diguyur hujan lebat. Meski demikian, peziarah tetap berdatangan untuk menziarahi putri Imam Kazhim as tersebut.


Kedustaan Syi'ah Atas Kota Suci Makkah Dan Madinah (menurut mereka, tempat suci yang mulia ialah kota Qum, kedudukan kota ini lebih tinggi dari Ka’bah, Makkah dan Madinah)
Mengamputasi Ambisi Kotor Teroris Teheran Majusi Untuk Menguasai Tanah Suci dan Mencemarkan Kemuliaan Tanah Suci dan Ka’bah.
Syi’ah Di Indonesia Bukan Hanya Tafdhili, Tafad Tapi Ekstrim Bahkan Takfiri
Konspirasi Dan Kolaborasi Syiah (Alawiyin),Kristen Dan Yahudi, “Biang Kerok” Terbentuknya Negeri Yahudi Israel Dan Memporak Porandakan Negara-Negara Arab, manifestasi Pelampiasan Birahi Dendam Majusi Terhadap 'Umar Bin Khattab RA Dan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Berdirinya Negara Tauhid KSA Membendung Ekpansi Tersebut.
Kejahatan Keji Mengerikan Ali Khamenei Dan Hassan Rouhani Terhadap Ahlus Sunnah Di Suriah, Irak, Yaman Dan Iran, Serta Destruktif Disetiap Musim Haji. Mereka Gerombolan Qum Kelompok Takfiri Tulen. Bersama Erdogan (Turki) Dan Putin (Komunis Rusia), Mengisolasi Dan Membantai Mujahidin Sunni Terkuat Syam.
Sentimen Kebangsaan Syiah Shafawi Dan Hubungannya Dengan Kisah Pernikahan Imam Husain Dan Syahzanan Binti Yazdrajid. Antara Syiah Shafawi Dan Syiah ‘Alawi
Raja Yordania : Memuji Kepemimpinan Raja Salman Bin Abdul Aziz ,Yang Belum Pernah Kita Lihat Sebelumnya Di Timur Tengah, Berhasil Membatasi Gerak Iran Di Timur Tengah.
Pujian Luar Biasa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wa Sallam Kepada Orang-Orang Yaman (Pribumi Asli Yaman), Lurus Aqidahnya (Ittiba) “Mereka Yang Paling Lembut Hatinya Dan Paling Halus Jiwanya. Iman Itu Yaman, (Fiqh ‘Pemahaman Agama Yang Baik’ Itu Yaman*) Dan Hikmah Itu Yaman.” [Hr. Al-Bukhari Dan Muslim]
Pujian Luar Biasa Dari Nabi Kepada Akhlak (Keimanan) Penduduk Yaman, Namun Pada Abad 3H Dirusak Dengan Berkuasanya Syiah Ismailiyah (Qaramithah) Dari Kufah Dan Basrah.
Kejahatan Keji Mengerikan Ali Khamenei Dan Hassan Rouhani Terhadap Ahlus Sunnah Di Suriah, Irak, Yaman Dan Iran, Serta Destruktif Disetiap Musim Haji. Mereka Gerombolan Qum Kelompok Takfiri Tulen. Bersama Erdogan (Turki) Dan Putin (Komunis Rusia), Mengisolasi Dan Membantai Mujahidin Sunni Terkuat Syam.
Benar Ucapan Rektor UIN Alauddin Makassar, Profesor Musafir Pababari, Secara Tataran Akademis Ajaran Syi’ah Sudah Tuntas Pembahasan Kekafirannya (Bukan Bagian Dari Ajaran Islam). Silahkan Anda Dan Mahasiswanya Debat Secara Akademis Ribuan Artikel Ilmiyah Di Lamurkha.
Posisi Tegas Arab Saudi Terhadap Palestina Sejak 1935 Hingga Sekarang. KSA Tidak Punya Hubungan Diplomatik Dengan Israel, Iran Dan Suriah, Penjagal Ahlus Sunnah Syam. Dalam Perang Arab-Israel 1973, Iran Dan Turki Memihak Zionis Israel. Mengikuti Cara Umar Bin Khatab RA Dan Sultan Salahuddin Al Ayyubi, Habisi Dulu Majusi Syi’ah Baru Al Quds.
Para Ulama Menyebut Daulah Fatimiyah (3H) Dengan Daulah Ubaidiyah (Ubaidullah Al-Mahdi). Tidak Ada Bukti Ilmiyah (Jahr Wat Ta’dil) Dari Ulama-Ulama Tsiqah Yang Hidup Diabad Ke 3H-7H Terkait Klaim Nasab Mereka Kepada Fathimah RA. Daulah Peneror Terkejam (Syi’ah Ismailiyah) Terhadap Ahlu Sunnah.
Syi’ah, Jika Menerapkan Ilmu Al Jarh Wat Ta`Dil Sebagaimana Ahlus Sunnah, Maka Tidak Tersisa Sedikitpun Dari Hadits Mereka (Sampah). Mereka Banyak Berdusta Atas Ja`far Ash Shadiq, Menasabkan Dari Riwayat-Riwayat Yang Dibuat-Buat, Menukil Tanpa Sanad Atau Sanad Maudhu` (Dipalsukan) Atau Dhaif Atau Maqthu` (Terputus), Agama Masyayikh.
Apakah Fathimiyyun Memiliki Nasab Sampai Fatimah? Hasil Skenario Hebat Seorang Yahudi Munafiq (Maimun Al Qaddah) Yang Dekat Dengan Cucunya Ja’far Shadiq (Muhammad Bin Isma’il), Mengkloning Nama Anaknya (Abdullah) Sama Dengan Nama Cucu Ismail Bin Ja’far Shadiq (Abdullah Bin Muhammad Bin Ismail Bin Ja’far Shadiq) Dan Seterusnya.
Darurat Syiah, Ayatollah Ali Khamenei Tegaskan Iran Akan Ikut Campur Tangan Urusan Dunia Arab [Terkuak Ekspansionis Syiah]
Jenderal Mulut Besar Majusyiah Iran: Memerangi Saudi Dan Bahrain Hanya Tinggal Tunggu Waktu. Mendukung Gagasan Untuk “Mengekspor” Revolusi Iran Di Luar Negeri Dan Menekankan Pentingnya “Rekayasa” Revolusi Dan Memperluas Domainnya Di Wilayah Internasional.
“Jika Teheran Berani Tembakkan Satu Peluru Saja, Maka Kami Akan Membuat Dunia Menyatakan, ‘Di Sini Pernah Ada Teheran!’,” Respon Menteri Dalam Negeri Saudi Terhadap Gertakan Jendral Pembual Iran.
Jendral Majusyi’ah Iran Laknatullah Menghina Hasan Bin Ali RA : “Jika Dia Memiliki Pasukan Sebesar Pasukan Khemenei Saat Ini Tak Akan Terjadi Kesepakatan Tercela Dengan Muawiyah RA”. Umat Islam Wajib Memerangi Mereka.
Khamene’i Bersekongkol dalam ledakkan Masjid Sunni Di Iran Juga Perusak negeri Yaman !
Nubuwwah Persia Iran Negeri Syiah
Pemimpin Rezim MajuSyiah Barbar Iran , Ayatosyaithon Ali Khamenei Merupakan Corong (lebih keji) Iblis.
Pernyataan (kamuflase) Penasehat Tertinggi Republik Iran
[Syiah/Majusi Lebih Berbahaya Dari Yahudi/Nasrani !] Iran Tegaskan Tetap Persenjatai Sekutu-Sekutunya di Kawasan Arab
Syaikh Aidh Al-Qarny : Semoga Allah Menghitamkan Wajahmu Wahai Khamenei
[Sekali lagi] Apakah Golongan Syi'ah Lebih Berbahaya Dari Yahudi?
Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam ( Bagian Pertama )
Syiah Persia Majusi Bangkit Balas Dendam ( Bagian Kedua )
Tanggapan Majlis Islam Suriah Atas Kebusukan Mulut Ali Khamenei Laknatullah 'Alaihi. Menunjukan Iran Dan Gerombolan Qum Kelompok Takfiri Tulen.
An-Nawashib (Para Pembangkang) Menurut Syiah Adalah Sunni Ahlussunnah Waljamaah
Nashibi Adalah Ahlus Sunnah Di Mata Syi'ah !

Kejahatan Syiah di Tanah Haram Dalam Kurun Sejarah

Antara Negeri Haramain Dan Persia
Ancaman Keji Syiah ( Yaman/Iran ) Serang Mekkah di Abad 20 !!!
Apa Yang Mereka Dendam Terhadap Negeri Haramain
Apa Jadinya Jika Iran Mengelola Haji?
Apa Jadinya Jika Saudi Arabia Dikuasai Oleh Sufi Dan Syiah, Serta Metode (Pemahaman) Nenek Moyang (Tradisi).
Apa Alasan Saudi Masih Mengijinkan Syiah Berhaji Ke Mekah?
Arrahmahnews ( * Dan Sejenisnya ) Media Syiah, Bagian Dari Grand Design Majusyiah (Syafawiyah) Iran Dan Yahudi Untuk Merebut Al Haramain !
Bulan Sabit Syiah, Proyek Syiah Hancurkan Ka’bah Dan Kuasai Negeri Muslim
Begini Syiah Iran Ancam Hancurkan Makkah Al Mukarramah. Pangkalan Militer Iran Dekat Perbatasan Arab Saudi
Brigade Pembebasan Syam; Target Syiah Iran Sebenarnya Adalah Kota Makkah Dan Madinah
Daftar Website Syiah Al-Saba Majusi Dajjal (kadzdzaab/ Penghasut) Anti Islam, Ancaman Terhadap Al-Haramain, Terkait Pemberitaan Yang Buruk ( Dendam Kesumat Majusi ) Terhadap Ahlus Sunnah Saudi, Yaman, Suriah, Irak Dan Perpanjangan Tangan Al-Saba Majusi Iran :
Hadapi Nukir Iran, Perancis Akan Bangun 2 Reaktor Nuklir di Saudi ( Wajar dan Perlu, Sebab Saudi/Haramain Jadi Target Utama Syiah ! )
Iran ( Syiah Majusi ) Bernafsu Merebut Al-Haramain (Makkah-Madinah). Apa Yang Akan Terjadi Terhadap Ahlus Sunnah ? Baca Fakta Dibawah Ini !
"Iran ingin membangkitkan lagi kerajaan persia" by @milanistimuslim
Jenderal Mulut Besar Majusyiah Iran: Memerangi Saudi Dan Bahrain Hanya Tinggal Tunggu Waktu. Mendukung Gagasan Untuk “Mengekspor” Revolusi Iran Di Luar Negeri Dan Menekankan Pentingnya “Rekayasa” Revolusi Dan Memperluas Domainnya Di Wilayah Internasional.
Jubir Hizbullah: Kami Akan Musnahkan Makkah Dan Madinah!! (Video)
Kampanye Ide Khomeini di Balik Duka Mina 1436 H.
Kedustaan Syi'ah Atas Kota Suci Makkah Dan Madinah
Kaum Rafidhah Dan Penistaan Terhadap Haramain
Kekejaman Kaum Syiah Terhadap Ahlu Sunnah
Kejahatan Syiah di Tanah Haram Dalam Kurun Sejarah
Kenapa Syiah Iran Sangat Membenci Arab Saudi & Tuduh Kerajaan Itu Sebagai Sekutu AS ? Mengapa Syiah Tidak Dimusuhi AS, Yahudi & Negara-Negara Barat Lainnya?
Kenapa Iran ”NDABLEG” Tidak Mau menanda tangani pernyataan tidak buat rusuh ( demonstrasi, penghujatan dan lain-lain ) waktu Haji ? Tahukah Anda Tujuan Syiah Berhaji Ke Ka’bah? Ulama Syiah : Karbala Lebih Utama Dari Makkah Al Mukarramah. Apa jadinya jika iran mengelola haji ?
Mengapa Syiah Memojokkan Saudi Arabia?
Mekkah dan Madinah Aman dari Fitnah Dajjal di Akhir Zaman
Membongkar Kezaliman Syi'ah dan Ancamannya Kepada Manusia. Bau Busuk Syiah Akhirnya Tercium Juga.
Musibah Haji dan Propaganda Anti-Arab
Mengingatkan Kembali Pembantaian 30.000 Jiwa Lebih oleh Syiah di Depan Ka’bah
Mengapa mereka ( syi'ah dan antek-anteknya ) benci Saudi negeri Wahabi ?
Mengapa Haramain Menjadi Target?
Media Pembenci Saudi, Akan Memberitakan Miring, Walaupun Saudi Sudah Berbuat Yang Terbaik..
Pelan Pelan Wahai Iran Shafawiyah. Inilah Negeri Alharamain, Saudi ...
Pengkhianatan Syiah Sepanjang Sejarah
Peristiwa-Peristiwa Penting Menjelang Keruntuhan Khilafah Bani Abbâsiyah
Para Pemimpin Dan Ulama Yang Tewas Di Tangan Syiah
Rekayasa, Konspirasi, Fitnah Kaum Kafir Dan Para Bonekanya ( Syi’ah Hizbullat/Iran/Houtsi Pernah Mengancam ! ). Ancaman Terhadap Orang Yang Ingin Berbuat Jahat Terhadap Penduduk Madinah. Bom Terjadi Di Tempat Parkir Jauh Dari Masjid Nabawi
Saudi Arabia Memimpin Umat Islam Memerangi Syi’ah. Wajib Atas Setiap Muslim Di Seluruh Belahan Dunia Untuk Bekerjasama Dengan Pemerintah Arab Saudi. Syukur Dan Dukungan Terhadap Kerajaan Islam Saudi Arabia.
Siapa Yang Ditakuti Oleh Negara Syiah IRAN? Ternyata Saudi,. Kenapa?
Syiah Begitu Bernafsu Ingin Menyerang dan Menguasai Mekah Dan Madinah
syiah iran-bahrain dan yaman akan membasmi ahlussunnah hijaz dalam 10 tahun !!!
Siapa Negara Terjelek ? Arab Saudi atau.......
Sejarah Berdarah Syi’ah
Syiah Mengulang Sejarah
Sejarah keji agama Syi’ah Rafidhah sepanjang zaman
Sikap Panglima Shalāhuddin Al-Ayyubi Terhadap Syiah
Tidak Ada Negara Islam Berani Menghadapi Kezhaliman Seperti Saudi Arabia. Begundal Liberal, Takfiri, Dan Shafawi Tidak Bisa Bersatu Kecuali Untuk Membenci Negeri Haramain. Saudi Masuk Suriah, Perlawanan Mulai Berimbang !
Ternyata Syiah Majusi Iran biang Kerok ( Dalang ) Tragedi Mina ( Sejarah Hitam Syiah Di Haramain Yang Berulang kali )
Tokoh Syiah Houthi Abdul Karim al-Khiwani yang Ingin Serang Ka’bah Tewas di Tangan Tentara Arab?
Video: Syiah Iran Dan Imam Mahdi Mengancam Makkah Madinah!
Video Komandan Hizbullah Iraq: Target Houthi Selanjutnya, merebut Masjidil Haram dan Masjid Nabawi !
Waspada! Jangan Tertipu Oleh Propaganda Persaudaraan Ahlussunnah Dengan Syiah Rafidhah Iran: Rekam Jejak Berdarah Dari Sebuah Negeri Sumber Fitnah

Mengapa Syiah Memojokkan Saudi Arabia, Apa Yang Mereka Dendam Terhadap Negeri Haramain

Ada Apa Dengan Saudi? Kok Ada Sebagian ORMAS ISLAM Yang Membencinya ?? Saudi Dimata Liberal,Syiah,kelompok Al-Qaeda,kaum Tradisional,
Arab Saudi Peringkat 3 Negara Teraman di Dunia!
Apa yang mereka dendamkan terhadap negeri saudi ?
Arab Saudi yang Berubah: Umat yang Bangkit dan Bergairah
Arab Saudi yang Berubah: Umat yang Bangkit dan Bergairah
Apa Jadinya Jika Saudi Arabia Dikuasai Oleh Sufi Dan Syiah, Serta Metode (Pemahaman) Nenek Moyang (Tradisi).
Apa Yang Mereka Dendam Terhadap Negeri Haramain
Bagi Yang Membenci SAUDI, Bacalah Surat Cinta Ini,.
Arab Saudi,Negeri Tauhid Anti Teroris
Berterimakasih dan Tirulah "WAHABI"
[bikin terperangah !] Islam Kita Bukan "Islam Saudi Arabia"; Tanah Air Mesti Didahulukan daripada Islam; Amalkan Pancasila Wujud Tegakkan Syariat ??!
Bagaimanakah POTRET NEGERI WAHABI. Melihat Indahnya Kehidupan Masyarakat di Negeri Wahabi (Negeri yang menerapkan syariat Islam), tulisan ini menjadi pelajaran bagi antum yang kontra terhadap dakwah syeich muhammad bin abdil wahhab rahimahullah.
Dr.Patrialis Akbar ( Hakim MK, Mantan Menkumham ) : Wahhabi Adalah Pengikut Alqur’an Dan Sunnah, Syiah Telah Keluar Dari Prinsip Islam, Suruh Syiah Bikin Ajaran Sendiri Jangan Numpang Pada Islam, Mendukung Penuh Bima Arya Larang Kegiatan Syiah Di Bogor. Ghirah Islamnya Bertolak Belakang Dengan Dr. Anis Baswedan (Mendikbud ) Yang Membela Dan Berasyik-Masyuk Dengan Syiah.
Dakwah Tauhid Pondasi Kemuliaan Politik Negara Islam, Kontribusi Wahabi Terhadap Kekuatan Arab Saudi
Kemana Umat Islam Akan Dibawa? Ke Blok Putin (Komunis) Dan Ini Berarti Dukung Syi’ah Iran Dan Rezim (Pembantai) Suriah, Atau Pilih Blok Salafi, Yang Berarti Ke Blok Saudi ( Tempat Al-Haramain, Al-Haq) ? Pecah Belah, Strategi Kuno Tapi Tetap Efektif.
Keadilan Hukum Di Negri Wahabi (Saudi Arabia)
Mau Melihat Preman?… Jangan Ke Saudi, Tidak Ada Tukang Palak Di Saudi Arabia, Kenapa?.
Mengapa Syiah Memojokkan Saudi Arabia?
Mengapa mereka ( syi'ah dan antek-anteknya ) benci Saudi negeri Wahabi ?
Mata Satu Adalah Simbol Dajjal? Betulkah? Otak Atik Gathuk !
Mengapa Hizbut Tahrir Membenci Arab Saudi…?!
MUI, Ormas Islam, Imam Masjid Istiqlal Ali Musthafa Ya'qub Dukung Serangan Arab Saudi ke Yaman ( Insya Allah )
Penyerangan Saudi Demi Membela Kebenaran, Bukan Ambisi Dunia,.. Tapi Demi Menyelamatkan Yaman Dari Syiah Laknatullah
Membantu Yaman Sama Wajibnya Dengan Membantu Irak dan Suriah ! [ Bukan Malah Menghujat Mujahidin Irak !, Jangan Sampai Menjadi Ar-Rajjal Bin Unfuwah ]
Politik pecah belah Syiah ala Neomajusi (Surat terbuka mahasiswa LIPIA untuk Muslim Indonesia)
Presiden Erdogan-Raja Salman, Ulil Amri Global. Dua Sejoli Pemimpin Umat Islam Sedunia. Erdogan: Kami Hanya Takut Kepada Allah. Raja Salman Jadi Orang Terkuat Di Timur Tengah Versi Majalah Forbes
Perjanjian Faisal Bin Husein (Putra Syarif Mekkah Husein Bin Ali, Penganut Sufisme, Keluarga Hasyimiyah) -Weizmann, Pintu Masuk Yahudi Eropa Miliki Tanah Di Palestina. 'Arab Revolt', Pemberontakan Keluarga Sufi Melawan Turki Utsmani
Pembelaan Atas Negeri Saudi ( Sunni Salafy ) Pendukung Manhaj Salaf Dan Kembali Pada Al Haq
Pejabat Nigeria: Arab Saudi Sungguh-Sungguh Menjaga Stabilitas Masyarakat Islam. Pasien Yaman: Arab Saudi Menghilangkan Penderitaan Kami
Praktek Keagamaan di Saudi Arabia
Raja Salman Bin Abdul Aziz Dan Komitmennya Terhadap Syariat Islam
Raja Salman bin Abdul Aziz : Konstitusi Kita adalah Kitab Allah dan Sunah Nabi-Nya. Pujian Para Ulama Terhadap Pemerintah Arab Saudi
Raja Salman: Kami Tidak Akan Membiarkan Ada Yang Mengutak-Atik Persatuan Arab Dan Islam
Saudi, Negara Paling Aman, Rata-Rata Penduduknya Punya Mobil, Tapi Tidak Punya Garasi Sehingga Parkir Di Jalan-Jalan… Aman…
https://aslibumiayu.net/12102-saudi-negara-paling-aman-rata-rata-penduduknya-punya-mobil-tapi-tidak-punya-garasi-sehingga-parkir-di-jalan-jalan-aman.html
Saudi Arabia Memimpin Umat Islam Memerangi Syi’ah. Wajib Atas Setiap Muslim Di Seluruh Belahan Dunia Untuk Bekerjasama Dengan Pemerintah Arab Saudi. Syukur Dan Dukungan Terhadap Kerajaan Islam Saudi Arabia.
Saudi Arabia Negeri ( Islam ) Percontohan Dalam Penegakan Tauhid Dan Sunnah, Wajib Berta’awun ( Bekerja Sama ) Dengannya. Inilah Aqidah Raja Saudi Arabia. Ada Pilihan Lain ?
Siapa Negara Terjelek ? Arab Saudi atau.......
Syiah Hidup Aman & Nyaman di Saudi
Semua Negara Islam ( PBB ) Mengecam Kebarbaran Majusyiah Iran, Indonesia Tidak ? Bagaimana Bisa Mendamaikan Kedua Negara, Kalau Indonesia terkesan Memihak (Sudah Punya Kesepakatan Kerjasama Militer Dan Intelijen ) Dengan Majusyiah Iran.
Surat Untuk Pendengki Arab Saudi
Tidak Ada Negara Islam Berani Menghadapi Kezhaliman Seperti Saudi Arabia. Begundal Liberal, Takfiri, Dan Shafawi Tidak Bisa Bersatu Kecuali Untuk Membenci Negeri Haramain. Saudi Masuk Suriah, Perlawanan Mulai Berimbang !
Tanggapan Atas Tulisan Ismatillah A. Nu'ad "Raja 'Abdullah, AS dan Wahabisme"
Terorisme Di Impor Dari Saudi ? Bertujuan supaya Umat Islam semakin memusuhi dakwah Salafi.
Wahabi Dan Deradikalisasi. Siapa Yang Gemar Meneror Dengan Kata-Kata “Banjir Darah, Bakar, Bubarkan, Turunkan, Tutup” Dan Bahasa Anarkis Lain, Seakan RI Miliknya. Tiru Saudi Arabia, Tidak Ada Organisasi Masa Jenis Apapun (Berbau Preman), Rakyatnya Aman Dan Damai.
100 Tahun Perjanjian Sykes-Picot Yang Pecah Belah Bumi Syam Dan Turki Utsmani

...Bersambung (in sya Allah)