Mali, Attaque Meurtrière Dans Un Village
Peul
Berjalan menuju kematian: Mengungkap
kasus pembunuhan perempuan dan anak-anak di Kamerun (405 Comments)
Belum kering air mata untuk korban
pembantaian di dua masjid di Selandia Baru yang menewaskan 49 orang, umat Islam
kembali berduka.Sebanyak 134 penduduk muslim tewas dibantai di rumah mereka di
desa Ogossagou dan Welingara, Mali pada hari Sabtu dinihari (23/3) waktu
setempat.
Menurut PBB, wanita hamil dan anak-anak
ikut dibunuh. Beberapa korban dibakar hidup-hidup di dalam rumah mereka.
Pelaku pembantauan diduga milisi etnik
Dogon. Kelompok ini menyerang desa etnis Peuhl yang marpritas berpenduduk
muslim sesaat sebelum fajar pada hari Sabtu, pekan lalu.
Laman ABC melaporkan pada Senin (25/3)
bahwa sekelompok pria bersenjata menyamar sebagai pemburu tradisional menyerang
para penggembala Fulani.
Warga ditembaki secara membabi buta,
kemudian rumah mereka dibakar. Sebagian korban tewas terpanggang akibat
terjebak di dalam rumah.
Video pembantaian menunjukkan korban
bergelimpangan di tanah, rumah ludes, rata tanah.
Aktivis antikekerasan Peuhl Tabital
Pulaaku mengatakan, sebagian korban adalah wanita hamil, anak-anak kecil dan
lansia (lanjut usia).
Video grafis yang diperoleh The
Associated Press menunjukkan banyak korban terbakar di dalam rumah mereka.
Tubuh anak kecil terlihat ditutupi dengan selembar kain, dan ada pula kartu ID
ditunjukkan warga setempat berlumuran darah.
Presiden Dewan Keamanan PBB Francois
Delattre yang sedang berkunjung ke ibukota Kota Mali, Bamako pada Sabtu malam
mengecam pembunuhan tersebut.
Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keita
telah memecat dan mengganti dua jenderal dan membubarkan ormas anti-jihad,
sehari setelah kejadian, Minggu (24/3).
Kepala staf angkatan darat, Jenderal
M’Bemba Moussa Keita, dipecat dan digantikan oleh Jenderal Abdoulaye Coulibaly.
Sementara kepala pasukan darat, Jenderal Abdrahamane Baby, digantikan oleh
Brigadir Jenderal Keba Sangare.
Perdana Menteri Mali, Soumeylou Boubeye
Maiga, mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan kabinet darurat
bahwa Presiden Keita juga telah memerintahkan pembubaran kelompok vigilante
anti-jihad yang bernama Dan Na Amassagou.
Beberapa pejuang etnis Dogon dari
kelompok vigilante anti-jihad diduga berada di balik serangan yang menewaskan
134 muslim Mali.
Berikut video kondisi Ogossagou pasca
pembantaian yang menewaskan 134 umat Islam:
Korban Pembantaian Penduduk Desa Mali
Bertambah Jadi 160 Orang