SANAA (gemaislam) – Munculnya fitnah yang ditimbulkan oleh kelompok Hutsiyin dalam beberapa waktu belakangan membuat mata kaum muslimin menjadi betul-betul terbelalak. Banyak diantara kaum muslimin yang terheran-heran dengan kelompok ini, dikarenakan kelompok yang kelihatannya kecil namun berhasil menguasai ibukota dan beberapa wilayah strategis di Yaman.
Dikutip dari yemensaeed, berikut 20 fakta tentang kelompok ini yang mungkin banyak kaum muslimin belum mengetahuinya :
1. Kelompok Hutsiyin awalnya merupakan kelompok revolusi yang secara terang-terangan mengakui bahwa mereka mengikuti manhaj syiah zaidiyah.
2. Penisbatan nama Hutsiyin diambil dari nama sebuah wilayah di Yaman utara, dimana pemimpin mereka menisbatkan namanya kepada wilayah tersebut.
3. Gerakan mereka muncul ke permukaan sejak tahun 1992. Kala itu mereka menamai kegiatan mereka dengan nama “Pemuda Mukmin”
4. Awalnya, kelompok ini merupakan kelompok pengajian kecil. Karena minoritas, mereka senantiasa menyerukan jargon perdamaian dan saling toleransi.
5. Mereka membungkus kegiatan-kegiatan mereka dengan beberapa nama seperti “Pelatihan ilmu-ilmu syar’i bagi para pemuda”, “Pelatihan seni dan budaya”, “Peningkatan akhlak dan moral” dan kegiatan-kegiatan dengan nama-nama serupa.
6. Barulah pada tahun 1997, melalui tangan Husain Badriddin Al-Hutsi, kelompok ini berani menampakkan diri dan terjun di bidang politik.
7. Setelah itu, para loyalis Hutsiyin terang-terangan keluar dari madzhab syiah Zaidiyah yang menjadi awal pembentukan mereka.
8. Pada tahun 2004, terjadilah gesekan untuk pertama kali antara pemerintah Yaman dan kelompok Hutsiyin di bawah pimpinan Husain Al-Hutsi. Husain Al-Hutsi menyebut gesekan tersebut dengan istilah “Terdzaliminya Syiah Zaidiyah Yaman”.
9. Slogan-slogan milik kelompok Hutsiyin ini dibuat sedemikian rupa sehingga mengecoh kaum muslimin yang masih awam tentang hakikat kelompok ini. Diantara slogan resmi mereka adalah : “Allah Maha Besar, Matilah Amerika, Matilah Israel, Kemenangan untuk Islam”. Slogan yang terkesan membela Islam bukan?
10. Husain Al-Hutsi yang menjadi pemimpin utama kelompok ini akhirnya mati pada tahun 2004
11. Setalah Husain Al-Hutsi meninggal pada tahun 2004, kepemimpinan kelompok ini diambil alih oleh anaknya yaitu Badruddin Al-Hutsi.
12.Setahun kemudian tepatnya pada bulan Maret 2005, Badruddin Al-Husti bersama kelompoknya untuk yang kedua kali terlibat bentrokan dengan pemerintah Yaman. Bentrokan baru terhenti pada bulan Mei 2005 dengan kemenangan berada di pihak pemerintah.
13.Di akhir tahun yang sama, bentrokan antara Hutsiyin dan pemerintah kembali terjadi. Untuk pertama kalinya, bentrokan ini melibatkan suku-suku yang ada di Yaman. Beberapa suku berada di pihak pemerintah sementara yang lainnya membela kelompok Hutsiyin.
14. Dalam bentrokan itu, muncullah dua nama dari keluarga Husain Al-Hutsi yaitu Abdul Malik dan Yahya Al-Hutsi. Mereka jugalah yang mempersenjatai kelompok Hutsiyin sekaligus menjadi pemimpin militer bagi loyalis Hutsiyin.
15. Pada Februari 2007, lagi-lagi kelompok ini memulai peperangan terhadap pemerintah. Perang bahkan berkecamuk hingga keluar wilayah Sa’da. Peperangan akhirnya berhenti dengan mediasi dari negara Qatar pada 16 Juni 2007. Abdul Malik Al-Hutsi meminta syarat agar para tahanan Hutsi dibebaskan. Abdul Malik Al-Hutsi sendiri akhirnya meminta suaka ke Qatar.
16. Perdamaian antara Hutsiyin dan pemerintah Yaman hanya berlangsung dua bulan setelah terjadinya ledakan di salah satu masjid di Sa’da. Pemerintah Yaman menuduh kelompok Hutsiyin berada di balik ledakan tersebut meskipun hal itu dibantah oleh kelompok Hutsiyin.
17. Untuk keenam kalinya dalam kurun waktu lima tahun, bentrokan kembali terjadi antara Hutsiyin dan pemerintah Yaman pada Agustus 2009. Pemerintah Yaman menganggap bahwa kelompok Hutsiyin bertanggung jawab terhadap penculikan orang-orang asing di Yaman. Bentrokan bahkan terjadi hingga perbatasan Yaman-Arab Saudi.
18. Pada tahun 2011, Presiden Ali Abdullah Saleh diprotes oleh sebagian besar masyarakat Yaman. Momentum ini dijadikan oleh kelompok Hutsiyin untuk ikut bersama massa dalam menggulingkan pemerintahan. Ali Abdullah Saleh akhirnya berhasil digulingkan pada tahun 2012 dan digantikan Abd Robbih Mansur Hadi.
20. Pendanaan kelompok Hutsiyin ditengarai berasal dari negara Iran, mengingat kedekatan Iran dan Hutsiyin dalam hal madzhab keagamaan.