Dimanakah makam Ali bin Abi Thalib r.a ?
Membaca Al BidayahWan Nihayah karangan Ibn Katsir (w 774H) kita akan menemui
kelainan.
menurut Ibn Katsir setelah Ali r.a wafat, kedua puteranya yaitu
aI-Hasan dan al-Husein memandikan jenazah beliau dibantu oleh Abdullah bin
Ja’far. Kemudian jenazahnya dishalatkan oleh putera tertua beliau yaitu
aI-Hasan. AI-Hasan bertakbir sebanyak sembilan kali ( pada catatan kaki disebut
bagaimanapun ada riwayat yang menyebut 4 kali – rujuk Thabaqat al Qubra)).
Jenazah beliau dimakamkan di Darul Imarah di Kufah, karena
kekhawatiran kaum Khawarij akan membongkar makam beliau. ltulah yang masyhur.
Adapun yang mengatakan bahwa jenazah beliau diletakkan di atas kendaraan beliau
kemudian dibawa pergi entah ke mana perginya maka sesungguhnya itu adalah
berita yang keliru dan mengada-ada sesuatu yang tidak diketahuinya. Akal sehat
dan syariat tentu tidak membenarkan hal semacam itu.
Adapun keyakinan kebanyakan kaum Rafidhah yang jahil bahwa makam
beliau terletak di tempat suci Najaf, maka tidak ada dalil dan dasarnya sama
sekali. Ada yang mengatakan bahwa makam yang terletak di sana adalah makam
al-Mughirah bin Syu’bah.
Untuk makluman pembaca al-Mughirah bin Syu’bah adalah seorang sahabat asal suku
Tsaqafi ini adalah termasuk cendekiawan Arab. Beliau meriwayatkan banyak hadits
dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam dan sempat mengikuti baiat Ridwan,
perang Yamamah, penaklukan negeri Syam (Suriah dan sekitarnya) dan penaklukan
Irak. Sewaktu pemerintahan Umar bin Khattab ra. beliau ini diserahi memerintah
kota Basrah dan Kufah. Beliau sangat di benci oleh kaum Syiah. Beliau wafat
pada tahun 50 H
Ibn Katsir memetik AI-Khathib al-Baghdadi ( w 463H) dalam Tarikh
Baghdad meriwayatkan dari al-Hafizh Abu Nu’aim dari Abu Bakar Ath-Thalahi dari
Muhammad bin Abdillah al-Hadhrami aIHafizh Muthayyin, bahwa ia berkata,
sekiranya orang-orang Syi’ah mengetahui makam siapakah yang mereka
agung-agungkan di Najaf niscaya mereka akan lempari dengan batu. Sebenamya itu
adalah makam al-Mughirah bin Syu1bah
Ibn Katsir memetik Di dalam Tarikh Dimasyq , AI-Hafizh Ibnu
Asakir meriwayatkan dari aI-Hasan bin Ali, ia berkata, “Aku mengebumikan
jenazah Ali di kamar sebuah rumah milik keluarga Ja’dah.”
Ibn Katsir memetik Di dalam Tarikh Baghdad Abdul Malik bin Umair
bercerita, “Ketika Khalid bin Abdullah menggali pondasi di rumah anaknya
bernama Yazid, mereka menemukan jenazah seorang Syaikh yang terkubur di situ,
rambut dan jenggotnya telah memutih. Seolah jenazah itu baru dikubur kemarin.
Mereka hendak membakarnya, namun Allah memalingkan niat mereka itu. Mereka
membungkusnya dengan kain Qubathi, lalu diberi wewangian dan dibiarkan terkubur
di tempat semula. Tempat itu berada dihadapan pintu al-Warraqin sebelah kiblat
masjid di rumah tukang sepatu. Hampir tidak pernah seorang pun bertahan di
tempat itu melainkan pasti akan pindah dari situ. ”
Ibn Katsir juga memetik dari kitab Tarikh Islam karangan
az-Dzahabi (w 748H)juz Khulafaur Rasyidin halaman 650 , “Diriwayatkan dari
Ja’far bin Muhammad ash-Shadiq, ia berkata, “Jenazah Ali dishalatkan pada malam
hari dan dimakamkan di Kufah, tempatnya sengaja dirahasiakan, namun yang pasti
di dekat gedung imarah (istana kepresidenan).”
Kemudian Ibn Katsir memetik Ibnu KaIbi (737 – 819 H) di dalam
Tarikh Dimasyq 12/421 berkata, “Turut mengikuti proses pemakaman jenazah AIi
pada malam itu aI-Hasan, aI-Husain, Ibnul Hanafiyyah, Abdullah bin Ja’far dan
keluarga ahli bait beliau yang lainnya. Mereka memakamkannya di dalam kota
Kufah, mereka sengaja merahasiakan makam beliau karena kekhawatiran terhadap
kebiadaban kaum Khawarij dan kelompok-kelompok lainnya.
Demikian pembahasan dimanakah makam Ali bin Abi Thalib oleh ibn
Katsir. Bagaimana pula hujah Syiah?Adakah Syiah sendiri tertipu oleh pemalsuan
sejarah ? Sesungguhnya Allah maha mengetahui….wallahu a’lam (ADA)