Sunday,
28 June 2015 11:00
Muslimedianws.com ~ Jum'at Malam Sabtu, 15
Mei 2015 bertepatan dengan 26 Rajab 1436, digelarTabligh Akbar dalam Rangka
Haul KH Ishaq Yahya & Israa' Mi'raj 1436 H di Masjid Al Awwabin (Pesantren
Miftahul Ulum) Jl H Nawi 2/JL Madrasah Gandaria Selatan Cilandak Jakarta
Selatan.
Dalam acara tersebut, menghadirkan Habib Muhammad Rizieq Syihab (Imam FPI) dan
KH Hasyim Muzadi (Rais Syuriah PBNU) sebagai penceramah.
Diantara yang disampaikan oleh Habib Rizieq adalah tentang kejahatan Wahhabi yang sering menuduh Syi'ah secara serampangan.
Diantara yang disampaikan oleh Habib Rizieq adalah tentang kejahatan Wahhabi yang sering menuduh Syi'ah secara serampangan.
Berikut diantara petikannya :
Dan jahatnya Wahabi saudara... kalau mulai
Habib cerita tentang Sayyidina Ali, Sitti Fatimah, Sayyidina Hasan, Sayyidina
Husein, langsung dituding oleh Wahabi "Ini Syi'ah, Awas". Kurang
ajar!
Heii
Ahlussunnah wal Jama'ah cinta kepada segenap keluarga Nabi, cinta kepada
sahabat Nabi. .. ini sebabnya saudara.., dulu Imam al-Syafi'i saking cintanya
kepada keluarga Nabi sering mengarang syair memuji keluarga nabi, menunjukkan
cintanya kepada keluar Nabi, sampai Imam al-Syafi'i dituduh Syi'ah, bahkan
dituduh Rafidloh. Imam al-Syafi'i diseret, dirantai.
Apakah Imam al-Syafi'i kapok menunjukkan rasa cintanya kepada keluarga Nabi?
tidak.!! langsung beliau gubah (buat) bait syair, apa yang beliau katakan?
ان
كان
رفضا
حب
آل
محمد
فليشهد
الثقلان
أني
رافضي
Andaikan cinta kepada keluarga Nabi itu dituduh sebagai syi'ah yang sesat, maka
saksikanlah wahai manusia, aku adalah seorang Rafidli.
kalau aku dianggap sesat karena mencintai keluarga Nabi, ya aku sesat!
Subhanallah, tegas gk Imam al-Syafi'i?! Imam Syafi'i ngomong begitu bukan berarti
beliau Syi'ah atau Rafidloh, sebab beliau tunjukkan bahwa cinta keluarga Nabi
itu kewajiban agama.
Saudara... jangan orang cinta keluarga Nabi langsung dituduh Syi'ah. Ada gak
orang begitu?! Ini disini kebetulan hadir nih, hadir Ust. Husein bin Hamid al-Attas,
ini yang beliau ajar di majelis-majelisnya, kitab Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim, beliau buka tafsirnya tafsir Ahlussunnah, baru beliau cerita bahwa
Sayyidina Ali begini.. Siti Fatimah begini... wah ...(wahabi langsung nuduh)
"Syi'ah ini".
Ini kita mau diadu domba (oleh Wahhabi). Habib dengan Habib mau diadu domba,
Kiai ama kiai mau diadu domba, termasuk NU dan FPI sekalipun, mau di adu domba
saudara. Betapa banyak didaerah dibisikkna "awas hati-hati FPI wahhabi
tu", darimana Wahabi? "karena lulusan Saudi". Ada lagi isu
"awas FPI Syi'ah tu", darimana Syi'ah? "kan Habib, kalau Habib
Syi'ah". Kurag ajar saudara... ada gak orang begitu?!! Ada gak yang
begitu?! Kurang ajar tidak?!! Gak boleh kita diadu domba lagi, kiai dan habaib
harus bersatu, NU dan FPI wajib bersatu.
FPI itu bukan orang lain, FPI itu anaknya NU, cuma agak bandel dikit. Tahlilnya
sama, betul?! NU tahlil, FPI tahlil, NU ziarah kubur, FPI paling doyan. Apa
bedanya?! cuma bedanya satu, kalau ada tempat ma'siat, NU ini kan banyak orang
tua yang ngelus dada "Ya Allah kapan tutupnya", Allah kabulin
do'anya, Allah gerakin FPI yang bakar, begitu doang bedanya, yang do'ain NU,
yang menggeruduk FPI, kan bagus?! Bagus tidak?!
Ini kata terakhir, siap bersatu tidak?! mau diadu domba tidak?! Jangan, jangan
mau diadu domba. Ini di depan saya, hadir dari RASIL, ini termasuk yang
difitnah juga lho "Awas! Radio dan TV RASIL, Syi'ah". Wahh... pala lu
bau jigung!!!
Udah saya mau bertanya semua, siap bersatu tidak?! Kalau ada fitnah tuduhan
begitu, tanya langsung, tabayyun, betul?! ... tanya donk!. Ini media-media
Wahhabi di internet "Awas, Habib Rizieq itu Syi'ah". Orang tanya, apa
buktinya Habib Rizieq itu Syi'ah?. karena Habib Rizieq pernah 7 hari di Iran.
Wah!
Wartawan tanya "anda betul 7 hari ke Iran?". Saya jawab
"betul", "ini berarti anda Syi'ah donk". Saya balikin, dulu
saya 7 tahun di Saudi kenapa gak dibilang Wahabi?! Yang 7 hari dibilang Syi'ah,
yang 7 tahun ngk ngomong. Betul?!!
Ada lagi, "tapi nih Habib Rizieq ada fotonya?". Kebetulan ada acara
muktamar internasional, saya berfoto bersama ulama dunia termasuk ulama Syi'ah.
"Habib Rizieq Syi'ah, buktinya foto sama orang Syi'ah". Wartawan
tanya lagi "bagaimana Habib?". Oh begitu, saya juga punya foto sama
pendeta, kenapa saya nggak dibilang Kristen?, bahkan saya pernah jalan-jalan ke
kebun binatang, foto sama monyet, beritain aja Habib Rizieq monyet. Dasar
Wahhabi goblok!!!
Udah deh jangan diterusin, kasian Kiai Hasyim sudah malam nih, ada juga Ust.
Hussein, mudah-mudah Alhamdulillah, disini ada Ust. Husein bin Hamid yang hadir
bersama kita, beliau saudara saya, beliau termasuk yang menjadi korban fitnah,
cuma bedanya, Ust. Husein difitnah, diam saja dirumah, kalau saya difitnah,
saya gruduk saudara..... kita do'in biar Habib Husein panjang umur, sehat wal
afiat, dan biar kita semua selalu bersatu.
Dan do'akan KH Hasyim Muzadi, supaya beliau diberikan panjang umur, dalam to'at
dan ibadah, dan saya berharap beliau kedepan bisa kembali memimpin Nahdlatul
Ulama, sebab NU kalau tidak betul-betul dipimpin oleh Ahlussunnah wal Jama'ah,
betul-betul lurus dijalan Allah dan Rasukl-Nya. Kenapa?! karena Ahlussunnah wal
Jama'ah bisa dirampok oleh orang-orang diluar Aswaja, bisa disalah gunakan oleh
orang-orang diluar Aswaja, dan itu gk boleh terjadi.
NU harus tetap menjadi rumah Ahlussunnah wal Jama'ah. Setuju?! kenapa kami
bicara begini? O.. kami berhak saudara.. karena NU adalah rumah kami juga. NU
rumah kami juga. Kami gak ridlo, NU diliberalkan, NU disyi'ahkan, NU
diwahabikan. Tidak boleh terjadi. NU harus tetap jadi NU. NU harus tetap
menjadi benteng Ahlussunnah wal Jama'ah.
Sekali lagi, siap bersatu? siap bela Islam? siap bela Aswaja?, siap bela NU?.
Takbir "Allahu Akbar" !!! Shallu Alan Nabi !!
red. Ibnu Manshur
https://youtu.be/PIsmCktDqpc
red. Ibnu Manshur
https://youtu.be/PIsmCktDqpc
Kunjungi
www.facebook.com/muslimedianews Sumber MMN: http://www.muslimedianews.com/2015/06/ini-jahatnya-wahabi-menurut-habib.html#ixzz3f8Jd2yl2
Mubahalah Habib Rizq:" Aku Bersumpah
Demi Allah"
28 November 2013 12:41:36 Diperbarui: 24
Juni 2015
Motto Mubahala Habib Rizq : "“Saya
tantang semua orang-orang yang mengatakan saya Syi’ah. Bahkan saya tantang
mereka mubahalah. Saya tantang dimana pun Anda berada, mari kita mubahalah.
KALAU ANDA BENAR BAHWA SAYA SYI’AH, SAYA DILAKNAT OLEH ALLAH, MATI DALAM
KEADAAN HINA. TAPI KALAU SAYA YANG BENAR, SAYA BUKAN SYI’AH, ANDA MEMFITNAH,
ANDA YANG DILAKNAT ALLAH MATI DALAM KEADAAN HINA,” ujarnya dalam acara yang
dihadiri oleh ribuan umat Islam"".[Kabar.Net]Tantangan
"Mubahala" Habib Rizq ini meluap, dinding hidupnya tak mampu
lagi menahan gemuruh amarah yang datang
menerpa. Padahal seorang habib Rizq adalah seorang yang gigih mempertahankan
prinsip dan kesabaran, tetapi baru menghadapi kata kata yang bersifat
"tuduhan :" Habib Rizq Syiah", melonjak gemuruh di jiwanya,
mengumbar kemarahan : " Mubahala ". Sebenarnya lontaran Habib Rizq
tersebut tidak menguntungkan, bahkan meruugikan kapasitasnya sebagai cucu Nabi
yang punya keberanian merazia berbagai warna maksiat.
Siapa yang tidak mengenal Habib Rizq,
komandan tempur anti maksiat di NKRI, seorang yang kwalitas keislamannya,
sehingga perjalanan hidupnya hanya diarahkan untuk tegaknya syariat di
Indonesia. Mestinya lebih terkendali menghadapi nyanyian diluar, atau
menanggapi dengan bahasa bahasa yang elegan yang menyenangkan pihak lain,
meskipun tujuannya menolak tuduhan belaka.
Apalagi kalau Prinsip Imam syafii dipakai
, sebagaimana yang diucapkan Habib Riziq di awal awal kajiannya ; "dituduh
Rafidhi sekalipun, kalau kenyataannya termasuk orang yang mencinta ahlul bait,
itupun tak dipungkiri oleh Imam Syafii". Sikap jelas Imam Syafii tanpak
asasnya sangat kuat, dan ucapannya itu terdorong rasa cintanya kepada ahlul
bait dan sahabat nabi. Tetapi tidak terlintas pada dirinya untuk menjadi sosok
Rafidhi, yang menolak Ijma' wilayatul Islam dibawa pemimpin selain Ali. Karena
faktor lain dalam Imam Syafii adalah penolakan terhadap Rafidhi, juga takfirnya
Imam syafii terhadap Rafidhi, jelas kentara dalam memisahkan diri dari kelompok
rafidhi, bukan bangga dengan Rafidhi. apa Kata Imam Syafii :" Lam Aroo
Ahadan minar Rafidhi Illa Kaafiran [Aku Tak melihat seorangpun dari Rafidli
meliankan dia sosok yang kafi]. Terus bagaimana dengan Habib Rizq yang
menyandarkan pendapatnya pada Imam syafii yang lainnya, tanpa ucapan takfir Imam Syafii pada rafidi,
itu tentu bisa menimbulkan dugaan lain , seolah Imam Syafii adalah rafidhi yang
sejaran dengan syiah yang konon mencintai Ahlul bait menurut paramiter sekte itu sendiri.
Kalau dibaca lebih jauh lagi trasnkrip
ceramah habib Rizq, justru indikasi kasi "HABIB RIZIQ ADALAH SYIAH",
itu sangat jelas tertulis dari bantahan bantahan habib yang menyudutkan
"Mu'awiyah dan Anaknya".Pembaca yang cerdas sudah pasti mengambil
sikap "Mengira atau Menuduh dan Menyimpulkan" kalau Habib Rizq adalah
Syiah . Sebab sepengatuan penulis, tidak ada kalangan ahlussunah waljamaah yang
menyatakan celaan terhadap Mu'awiyah dan Putranya, bahkn berbagai pendapat
ulama ulama seperti imam imam Fiqihpun diam dengan masalah yang terjadi pada
waktu itu.
Masalah Husain Radhiya-Allahu'anhu
meninggal dengan kepala dipenggal, itu masalah sejarah yang tak bisa
didustakan, karena sebelum itu juga Ali bin Abi Thalib meninggal dengan perut tersobek, Usman
meningal pada waktu mengaji dibantai oleh sekelompok orang dan Umar meninggal dengan bersimbah darah.
Jadi tak perlu kita menjadi paranoid, cengeng menghadapi kenyataan sejarah. Yang
jelas hati para ahlussunah mengutuk siapapun yang melakukan kedzaliman terhadap
sahabat dan ahlul bait nabi. Hati semua orang Islam yang beriman pada Allah dan
Rasulnya tak bisa menerima prilaku sadesme terhadap sesama Islam, apalagi pada
sahabat dan penghuni rumah Nabi. Mungkin
disinilah kedudukannya habib menempatkan diri, bukan sekedar mengorbitkan
pembunuhan Husain karena kaitan nasab, tetapi harus meletakkan dasar anti
sadesme secara benar, tidak berat sebelah yang kelak bisa melahirkan tuduhan
"Habib Riziq Syiah".
Konsep pemikiran atau olah kata yang bisa
menimbulkan persepsi "Habib adalah
Syiah" memang sulit disadari oleh habib dalam paparannya, karena menggebu,
heroik dan agitatif membela Husain yang meninggal bersimbah darah di padang
Karbala. Biasanya hanya pendengar yan peka, dimana letak kesalahan habib
berbicara, terutama ketika melempar bola "Mu'awiyah dan Putranya
Rahimahulla", para penontonlah yang paling pandai menilai dimana letak
kesalahan pemain di gelanggang, loyo , kurang semangat, tidak terlatih, kaku,
dan arogan, maka yang mampu menilai itu semua
hanyalah penonton.
Sikap Ulama Ahlussunah Terhadap Mu'awiyah
Dan Putranya.
Nabi Bersabda
عن ابن عمر قال: قال رسول الله - صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - : "أول جيشٍ يغزو القسطنطينية مغفورٌ له
Dari Ibnu Umar < Rasulullah
Shallallahu'alaihi wasallam Bersabda : " Bahwa Orang pertama yang menyerbu
Kontantinopel dosanya akan di ampuni " [Imam Bukhari Dan Muslim ]
Para Sejarawan manapun mengakui
"Kalau Yazid Bin Mu'awiyah" adalah orang pertama kali yang menabuhkan
gendrang perang ke Konstantinopel. Disebutkan dalam Wikipedia :
"Sebagai lelaki muda Yazid
mengkomando pasukan Arab yang ayahandanya Muawiyah mengirim untuk mengepung
Konstantinopel. Segera setelah itu ia menjadi khalifah, namun banyak dari yang
ayahandanya telah menjaga di bawah pengawasan memberontak terhadapnya.
Walau disajikan dalam banyak sumber
sebagai penguasa yang risau, dengan penuh semangat Yazid mencoba melanjutkan
kebijakan ayahandanya dan menggaji banyak orang yang membantunya. Ia memperkuat
struktur administrasi khilafah dan memperbaiki pertahanan militer Suriah, basis
kekuatan Bani Umayyah. Sistem keuangan diperbaiki. Ia mengurangi pajak beberapa
kelompok Kristen dan menghapuskan konsesi pajak yang ditanggung orang-orang
Samara sebagai hadiah untuk pertolongan yang telah disumbangkan di hari-hari
awal penaklukan Arab. Ia juga membayar perhatian berarti pada pertanian dan
memperbaiki sistem irigasi di oasis Damsyik.".
Itu sebagai bukti bahwa Yazid bin
Mu'awiyah adalah seorang perintis penyerangan "Konstantinopel" yang
berhak mendapat ampunan dosa dari Allah. Lalu dengan tuduhan seorang Habib Rizq
menyatakan Yazid adalah pemberontak, nyata tidak berlaku lagi atas dasar hadist
tersebut. Karenanya perlu kebijakan khusus dalam memahami peristiwa karbala,
agar pada akhirnya tidak menjatuhkan habib Rizq yang termakan "Mubahalanya
sendiri". Banyak pujian kalangan kesaksian para ulama sekitar kebaikan
Yazid dan kealimannya sebagai berikut :"
Kesaksian Muhammad Bin ALI bin Abi Thalib
al Hanafiyah :
فقال له محمد بن علي بن أبي طالب المعروف بابن
الحنفية: (ما رأيت منه ما تذكرون، وقد حضرته وأقمت عنده، فرأيته مواظباً على
الصلاة، متحرياً للخير، يسأل عن الفقه ملازماً للسنة
Berkata Muhammad bin Ali bin Abi Thalib
yang di kenal lurus : "Apa yang aku lihat darinya [Yazid bin Muawiyah]
adalah apa yang engkau sebutkan:aku hidup dengan, dan aku berdiri shalat
disisinya, beliau Yazid bin Mua’wiyah adalah orang yang memelihara shalat,
sebagai orang yang perhatian pada sunah, selalu bertanya pemahaman din agar
senantiasa mengamalkan sunah". Kalau menurut pendapat yang benar matinya
Yazid , mati mendadak bisa terjadi pada siapa saja, sebagaimana yang menampa
Ali dan Sahabat lainnya yang tragis matinya. Nah kematian tragis tak bisa
dijadikan dalil untuk menghancurkan keberadaan orang lain.
Semoga tulisan ini bisa menjadi sumbang pemikiran
habib Rizq untuk berpikir lebih jernih memahami sejarah lampau yang tak
terdeteksi mata kita, karena hanya sebuah tulisan yang menjadi saksi, tentunya
dari sudut mana sejarah itu ditulis, atas kearifan atau bukan, agar kelak tidak
menyesal karena mubahala yang terucap harganya sangat mahal, sedangkan kita tak
pernah koreksi dengan kesalahan.
‘Aliy bin Al-Husain ‘alaihis-salaam
berkata :
رحم الله امرءا قبل نصيحتي، وحفظ وصيتي في الله
ورسوله وأهل بيته فإن لنا في رسول الله أسوة حسنة....
فقالوا بأجمعهم: نحن كلنا سامعون مطيعون حافظون
لذمامك غير زاهدين فيك ولا راغبين عنك، فمرنا بأمرك يرحمك الله، فإنا حرب لحربك،
وسلم لسلمك، لنأخذن يزيد ونبرأ ممن ظلمك وظلمنا،،
“Semoga Allah merahmati seseorang yang
menerima nasihatku, menjaga wasiatku yang berkaitan dengan Allah, Rasul-Nya,
dan Ahlul-Baitnya. Sesungguhnya kami dalam diri Rasulullah adalah suri tauladan
yang baik...”. Mereka semua berkata : “Kami semua akan mendengar, mentaati, dan
menjaga kehormatanmu tanpa meninggalkanmu dan berpaling darimu. Maka, perintahkanlah
kami, semoga Allah merahmatimu. Dan kami akan berperang karena peperanganmu,
dan kami pun akan berdamai karena perdamaianmu. Kami benar-benar akan membawa
Yaziid, dan berlepas diri dari orang yang mendhalimimu dan mendhalimi
kami….....[tentunya kisah seperti ini tak akan bisa di utarakan syiah yang
sangat banci dalam menyatakan kebenaran. Semoga menambah pengetahuan buat habib
Rizq...
Zulkarnain
El Madury
Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah
puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah
peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul
bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Dikdasmen cabang Muhammadiyah Bukit
duri, Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ...pernah aktif
di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta
Balas Zulkarnain El Madury30 November
2013 22:50:56 Adz-Dzhabi As-Syaafii, beliau berkata ; فَلَوْ
حَلَفْتُ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ، لَحَلَفْتُ: أَنِّي مَا رَأَيْتُ
بِعَيْنَيَّ مِثْلَهُ، وَأَنَّهُ مَا رَأَى مِثْلَ نَفْسِهِ “Kalau aku
bersumpah diantara hajar aswad dan maqom Ibrahim maka aku sungguh akan
bersumpah : Aku tidak pernah melihat dengan dua mataku ini yang semisal Ibnu
Taimiyyah, dan diapun tidak pernah melihat yang semisal dirinya” (Adz-Dzail
‘alaa Tobaqoot Al-Hanaabilah karya Ibnu Rojab 2/390) Balas Zulkarnain El
Madury30 November 2013 22:51:23
Ibnu Daqiiq Al-’Ieed As-Syafii, beliau
pernah ditanya tentang Ibnu Taimiyyah setelah bertemu dengan Ibnu Taimiyyah,
maka beliau berkata : رَأَيْتُ
رَجُلاً سَائِرُ الْعُلُوْمِ بَيْنَ عَيْنَيْهِ، يَأْخُذُ مَا شَاءَ مِنْهَا
وَيَتْرُكُ مَا شَاءَ “Aku telah melihat
seorang yang seluruh ilmu berada di hadapan kedua matanya, ia mengambil apa
yang dia sukai dari ilmu-ilmu tersebut dan meninggalkan apa yang ia sukai”
(Syadzaroot Adz-Dzahab 8/146)
Balas Zulkarnain El Madury30 November
2013 22:48:42
Beliau unggul pada seluruh cabang ilmu di
atas orang-orang yang sebangsa beliau. Dan orang yang pernah melihatnya tidak
pernah melihat orang lain yang semisalnya, dan dia sendiri tidak pernah melihat
orang yang seperti dirinya” (Ajwibah Ibni Sayyid An-Naas Al-Ya’muri ‘an
su’aalaat Ibni Abiik Ad-Dimyathi 2/221 tahqiq DR Muhammad Ar-Rowandi,
sebagaimana dinukil dalam Al-Jaami’ li Siirh Syaikhil Islaam hal Balas
Zulkarnain El Madury30 November 2013 22:49:02 Abul Hajjaaj Yusuf bin Abdirrahman
Al-Mizziy As-Syafi’i (salah satu Imam Al-Jarh wa at-Ta’diil, penulis kitab
Tahdziibul Kamaal, wafat 742 H) Beliau berkata : مَا
رَأَيْتُ مِثْلَهُ وَلاَ رَأَى هُوَ مِثْلَ نَفْسِهِ، وَمَا رَأَيْتَ أَحَداً
أَعْلَمَ بِكِتَابِ اللهِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِهِ وَلاَ أَتْبَعَ لَهُمَا مِنْهُ “Aku tidak pernah
melihat yang seperti beliau, dan dia sendiri tidak pernah melihat orang yang
semisalnya, dan aku tidak pernah melihat seorangpun lebih berilmu tentang
al-Qur’an dan sunnah Rasulullah dan lebih menjalankan Al-Qur’an As-Sunnah
daripada dia” (Tobaqoot Ulamaa Al-Hadiits 4/283) Balas Zulkarnain El Madury30
November 2013 23:01:49 silahkan zon jonggol buka tulisan saya ini : http://koepas.org/index.php/opini/459-transkrip-ceramah-habib-rizq-memancing-emosi-umat-islam-dan-makin-membanggakan-para-syiah-mania-bag-1
http://koepas.org/index.php/opini/460-transkrip-ceramah-habib-rizq-memancing-emosi-umat-islam-dan-makin-membanggakan-para-syiah-mania-bag-2
http://koepas.org/index.php/opini/468-transkrip-ceramah-habib-rizq-memancing-emosi-umat-islam-dan-makin-membanggakan-para-syiah-mania-bag-3
http://koepas.org/index.php/opini/469-transkrip-ceramah-habib-rizq-memancing-emosi-umat-islam-dan-makin-membanggakan-para-syiah-mania-bag4
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/iskandariyah/mubahalah-habib-rizq-aku-bersumpah-demi-allah_552fc7806ea8344c398b45a2
Ketua FPI Tersinggung Di Tuduh Syiah Ada
Apa ?
November 2013 04:29:03 Diperbarui: 24
Juni 2015 04:43:38
Soal Habib Riziq ceramah di depan ribuan
pengikutnya yang di siarkan langsung oleh Radio Rasil mengundang kelompok
tertentu [Terutama salafi/Wahabi ]
mengoreksi transkrip ceramah habib
yang banyak di tulis situs situs Syiah, hingga ada yan berkesimpulan
kalau habib Riziq dedengkut Syiah. Bukan main marahnya habib Rizq, membuat
dirinya naik pitam hingga bermubahala [ bersumpah dengan mempertaruhkan dirinya
menguji kebenaran ucapannya) bahwa habib Rizq bukanlah kelompok Syiah. Puluhan
situs Islam, Arrahmah.com, Suara Islam. Com, Era Muslim.com, Nahi Munkar.Com,
dan situs situs Islam lainnya melansir Mubahala habib Rizq yang berisi
pertaruhan Jiwa habib Riziq yang meng-indikasin habib Riziq sedang marah karena
dituduh syiah. Tetapi kalau memang membaca Transkrip ceramah habib rizi yang
menghujat Sahabat Mu'awiyah dan Yazib
bin Mu'awiyah sebagai pemberontak, nyata sekali kalau habib riziq telah
melakukan kesalahan sebagai orang yang mengaku ahlul bait dan ahlussunnah
waljamaah. Mu'awiyah dimata habib Riziq adalah pemberontak, demikian juga
anaknya, Yazid bin Mu'awiyah. Tuduhan habib riziq ini jelas tidak sejalan
dengan ahlussunah yang tidak pernah menghujat keduanya. Entah Habib Riziq ini
masuk pada kategore ahli tahqiq, sehingga dengan mudah mengekpos ceramahnya,
dan diklaim sebagai kebenaran. Terutama tentang peristiwa pembunuhan Husain,
Radhiallahu'anhu telah membuat habib Rizq terkesan sangat terburu-buru dan
tidak hati hati memaparkan pendapatnya, yang lebih banyak letartur jiplakan
dari kitab kitab Syiah. Nah ini tentu sangat paradok dengan Mubahala Habib Rizq
yang banyak di Ilhami oleh kebencian pada kelompok salafy dan wahabi, karena
jelas arah pemikiran Habib Rizq, terarah pada kontribusi pemikiran yang terjadi
dikalangan salafy/ wahabi. Pada intinya, habib Rizq sangat tidak terkendali dan
emosi memaparkan peristiwa sejarah yang simpang siur sekitar Husein
Radhiallahu'anhu. Mestinya kalau mau menjadi pensyarah dari sejarah Husein itu
tidak tanggung hanya dengan kitab kitab tertentu yang tidak tersaring
beritanya, karena sangat dibutuhkan jarah watta'dil dalam bidangnya sejarah itu
sendiri, sehingga bisa di jelaskan valid dan tidaknya, smentara kisah kisah
yang disebutkan oleh habib Rizi jauh dari Ilmiah dan terkesan arogan,
tidak menunjukkan sebagai seorang mau
mencari kebenaran, melainkan subyektivitas pribadinya sebagai habib, ini tentu
tidak sejalan dengan intelektual. Harapan saya, habib Riziq yang cerdas tidak
selalu berbicara perihal syiah dengan melibatkan orang awam yang rata rata
tidak mengerti apa maksud dan tujuan habib dari pemaparan tersebut. Karena
jelas orang orang awam yang selama ini hanya mengikuti arahan Habib itu bukan
mengedepankan kwalitas berpikir, tetapi lebih pada retorika otot, bukan otak.
Massa itu tidak mengerti apakah yang disampaikan habib itu benar atau salah,
mereka hanya tahu yang menyampaikan adalah seorang habib yang selama ini
menjadi pujaan mereka. Semoga Mubahala habib itu tidak salah yan kelak kalau
salah mubahala itu akan menerkan dan menelan habib itu sendiri, kalau habib
Rizq mengutip perkataan Imam Syafii, saya juga akan mengutip perkataan Imam
Syafii dalam Syairnya: " AKU TIDAK MELIHAT SEORANGPUN YANG LUAR BIASA
KEKAFIRANNYA SELAIN RAFIDHAH [SYIAH]"
Posted on Jun 19th, 2015
Syi’ah memecah belah kalangan
Haba-ib. Haba-ib yang anti Syi’ah, mengecam Syi’ah, maka akan mereka tuduh
“Wahabi”.
Kibul dalam bahasa Syi’ah disebut
“Taqiyyah”. “Laa Dinna Illa Bit-Taqiyyah” (Tidak ada agama kecuali dengan
Taqiyyah).
Saya memberi sedikit goresan
sebagai catatan terhadap ceramah seorang pria bersorban yang beredar di
youtube.
Pertama: Tidak ada yang
mengatakan bahwa Haba-ib yang cerita riwayat Ali, Fathimah, Hasan dan Husein
adalah Syi’ah. Tidak ada tuduhan itu. Terbukti, bukan hanya kalangan Haba-ib
yang mengisahkan riwayat Ahlul Bait, tapi kalangan non Haba-ib pun banyak yang
mengisahkan riwayat-riwayat para Ahlul Bait Nabi ‘Alaihim Salam. Karena memang
kecintaan kepada Ahlul Bait (Keluarga Nabi) adalah sebuah kewajiban dan tanda
keimanan. Dengan Syarat mencintai keluarga Nabi yang beriman kepada Nabi dan
taat pada agamanya.
Adapun keluarga Nabi yang
kafir seperti Abu Jahal, Abu Lahab, ya tidak termasuk, meskipun mereka adalah
keluarga Nabi. Paman-paman Nabi.
Namun demikian, wajib pula
memberikan kecintaan kepada Para Sahabat Nabi. Apalagi sahabat-sahabat Utama
Nabi seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Mu’awiyah dan Abu Hurairah -Karramallaahu
Wujuuhahum-, Mereka adalah Mertua dan Menantu Rasulullah. Termasuk Mu’awiyah
adalah kakak Ipar Rasulullah, demikian pula Abu Hurairah adalah Murid terbaik
Rasulullah yang banyak meriwayatkan Hadits-hadit beliau.
Maka, kecintaan kepada mereka
adalah WAJIB dan tanda keimanan. Sebaliknya, kebencian atau kedengkian kepada
mereka adalah tanda KEMUNAFIKAN dan KEKUFURAN.
Jadi, nggak ada yang
mengatakan kalau ada seorang Habib cerita riwayat Ahlul Bait maka dia Habib
Syi’ah, nggak ada !! Habib Syi’ah itu kalau dia menjelek-jelekkan Sahabat Nabi
seperti Husein Alatas (Mufti Radio Rasil) yang pernah bermubahalah dengan
Sahabat kami Ustadz Dr.Haidar Bawazier, atau menghina Istri-istri Nabi seperti
Jalaluddin Rahmat, dll. Itu baru SYI’AH namanya, meski ia mengaku SUNNI !
Kalau Habibnya seperti Habib
Ahmad Zein Al-Kaff, Habib Thahir Al-Kaff, Habib Ahmad Husein Al-Kaff, Habib
Teungku Zulkarnain, itu mah Habib-habib Ahlus Sunnah … Mereka cinta kepada
Ahlul Bait dan cinta pula kepada Para Sahabat Nabi. Beda dong !
Maka, tidak ada yang mengadu
domba Haba-ib di Idonesia ini kecuali SYI’AH ! Syi’ah memecah belah kalangan
Haba-ib. Haba-ib yang anti Syi’ah, mengecam Syi’ah, maka akan mereka tuduh
“Wahabi”. Contoh Habib yang jadi korban fitnah Syi’ah adalah Habib Ahmad Bin
Zein Al-Kaff dari Jawa Timur, Pendiri Yayasan Al-Bayyinat Surabaya Jatim. Mereka
memfitnah Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaff karena beliau begitu KERAS melawan
Syi’ah di negeri ini.
Kedua: Imam Syafi’i
memang benar membuat Sya’ir tentang Ahlul Bait Nabi, isinya adalah beliau
sangat mencintai Ahlul Bait Nabi, saking cintanya beliau pada Ahlul Bait Nabi
maka kalau ada orang yang mencintai Ahlul Bait Nabi lalu dituduh Syi’ah, maka
beliau bersaksi bahwa beliau adalah Syi’ah. Sama seperti Syaikh Muhmmad Bin
Jamil Zainu Rahimahullah membuat sya’ir dalam kitabnya Al-Firqatun-Naajiyah,
beliau membuat Sya’ir yang isinya sangat mencintai Sunnah Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam. Saking cintanya beliau dengan Rasulullah, maka
beliau berkata “Andai mengikuti Muhammad itu dianggap Wahabi, maka saksikanlah
aku adalah Wahabi”
Tapi ingat, Imam Syafi’i
cinta Ahlul Bait Nabi namun beliau KERAS terhadap Syi’ah Rafidhah. Beliau
mengingkari dan memerangi aqidah Syi’ah Rafidhah sampai ke akar-akarnya.
Sehingga beliau menuangkan kecaman kerasnya terhadap sekte Syi’ah Rafidhah itu
dalam sebuah ucapannya yang sangat terkenal “Aku tidak pernah melihat kelompok
sesat yang paling pendusta kecuali Ar-Raafidhah”. ( lihat :
Lah kalau anda wahai seorang
penceramah bersorban, HRS, anda cinta pada Ahlul Bait Nabi, tapi kok nggak
keras terhadap Syi’ah ??
Kemana aja, Kok malah
terkesan membela Syi’ah dengan taqsim (pembagian) Syi’ah yang ente buat !?
Kemana aja ente saat Ummat
Islam NU dibantai oleh Syi’ah di Jawa Timur ? Katanya ente orang NU ? Kok Habib
Muhdhor Al-Hamid Ulama NU Jatim mau dibunuh oleh orang Syi’ah ente adem-adem
aje ? Jawab atuh.. !?
Ketiga: Kalau Husein
Alatas itu mengajar manusia dengan membahas hadits shahih bukhari dan shahih
muslim dengan tafsir Ahlus Sunnah, kok Si Husein Alatas mencela Sahabat Mulia
Rasulullah, Abu Hurairah ??
Sudahkah anda mendengarkan
pernyataan-pernyataan busuk Husein Alatas di Radio Rasil terhadap kehormatan
sejumlah Sahabat Nabi ?? Sebaiknya dengarkan dulu. Bila anda ingin informasi
lebih lengkap saya akan bantu ana menemui sahabat saya Al-Ustadz Dr.Haidar
Bawazier yang sudah pernah berdiskusi langsung dan terlibat mubahalah dengan
Husein Alatas.
Pertanyaannya, mengapa Husein
Alatas mencaci maki Saudara ipar baginda Nabi yang dijamin masuk
surga, yakni Muawiyah Bin Abi Sufyan ?? Bahkan ia dengan berani nya mengatakan
bahwa Mu’awiyah Bin Abi Sufyan Radhiyallahu’anhu BUKAN Sahabat Nabi !!!??? Astaghfirullah
!!?? Kira-kira pernyataan seperti itu pernyataan orang Sunni atau orang Syi’ah
?
Sederhananya, kalau bukan
Syi’ah kenapa mengkritik para Sahabat ?? Coba sebutkan satu saja Ulama Ahlus
Sunnah yang berani menyudutkan atau mendiskreditkan Sahabat Nabi sekaliber Abu
Hurairah Radhiyallahu’anhu ? Siapa ? Coba sebutkan ?! Bahkan seorang Imam besar
Tabi’in Abdullah Bin Mubaarak mengatakan,“Debu yang ada di hidung Mu’awiyah Bin
Abi Sufyan itu LEBIH MULIA daripada Umar Bin Abdil Aziz”.
Celaan dan perendahan
terhadap para Sahabat itu adalah CIRI UTAMA ORANG-ORANG SYI’AH atau MINIMAL
ORANG-ORANG YANG MENYIMPAN PEMIKIRAN SYI’AH, atau dalam bahasa Ulama disebut
Tasyayyu’.
Keempat: Kita tidak
pernah mempermasalahkan FPI sebagai sebuah ormas besar, yang kita permasalahkan
adalah HRS ini saja. Dia saja yang kita tanya aqidahnya. Dan saya sendiri
mendapatkan fakta di lapangan terbukti tidak sedikit diantara mereka (anggota
FPI) yang anti Syi’ah.
Mana buktinya ??
Masih ingatkah anda dengan
Deklarasi Nasional Anti Syiah di bandung waktu lalu ?? Disana tampak banyak
orang-orang FPI yang ikut dan berpartisipasi di dalamnya. Termasuk yang
teriak-teriak “Allaahu Akbar” waktu Habib Ahmad Zein Al-Kaff ceramah, ya itu
juga banyak orang FPI.
Ada lagi orang FPI yang
datang untuk membela Ahlus Sunnah saat Masjid yang dihidupkan oleh pengajian
Ustadz Ja’far Umar Thalib di bekasi di serang syiah.
Nah, fakta itu membuktikan
bahwa banyak anggota FPI yang anti Syiah. Sehingga, yang kita permasalahkan
sekarang BUKAN FPI-NYA, TAPI HRS. itu saja !!
Kelima: Kalau memang
anda Wahai HRS, mengaku Sunni, mengapa anda berani-beraninya mengatakan bahwa
Al-Imam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah itu adalah seorang Nashibi, ??
Kaum Muslimin tahu tidak apa
itu arti “nashibi” ??
“Nashibi” atau bentuk
jamaknya “An-Nawaashib”, itu sekte sesat pembenci Ahlul Bait Nabi.
Apalagi tulisannya di situs
Habibrizieq.com yang temanya tentang “Ushul dan Furu”, di sana HRS mengatakan
bahwa perbedaan USHUL MADZHAB antara Ahlus Sunnah dan Syiah Imamiyah (Rafidhah)
dalam konteks hukum adalah perbedaan FURU’ (cabang), bukan ushul, maka itu tak
boleh saling mengkafirkan.
Menurut Ustadz Abi Syakir,
masalah ini mesti kita lihat dulu beda Ushul Madzhab-nya dalam hal apa? Kalau
dikatakan Ushul Madzhab, pastilah ini menyangkut beda-beda fikih atau
pemikiran, bukan beda AKIDAH. Seperti beda Madzhab Maliki, Hanafi, Syafi’i,
Hanbali, Zhahiri, dan madzhab fikih Ahlus Sunnah lainnya (kalau masih eksis).
Tapi beda antara Ahlus Sunnah
dan Syiah kan termasuk beda USHULUDDIN, bukan beda masalah furu’. Para ulama
sepakat bahwa yang namanya Ahlus Sunnah atau Sunni itu adalah “maa ‘aada ar
rafidhah” (pokoknya yang selain Rafidhah). Dari sini saja sudah jelas perbedaan
itu dalam tema Ushuluddin, bukan Furu’uddin.
Tak mungkinlah, beda antara
kaum yang “memuliakan isteri-isteri Nabi” akan bisa bertemu dengan kaum “yang
menghina dan melaknat isteri-isteri Nabi”. Sampai Yaumul Akhir pun tak akan
bertemu, wahai HRS.
Selaku Petinggi FPI, HRS ini
sangat kencang dalam menyerang Ahmadiyah dan JIL. Itu sangat terkenal. Terkenal
sekali. Malah seolah di mata HRS, “Ahmadiyah lebih nista dari Iblis”.
Kalau mau jujur, Syiah
Rafidhah itu LEBIH PARAH dari Ahmadiyah dan JIL. Sejahat-jahatnya Ahmadiyah,
mereka masih mengakui Al-Qur`an di tangan kita ini. Hanya penafsiran mereka yang
sesat. Sejahat-jahatnya JIL, mereka tidak memalsukan Al-Qur`an dan Hadits Nabi.
Ahmadiyah dan JIL juga tidak terlibat dalam perang membumi-hanguskan
negeri-negeri Ahlus Sunnah.
Maka itu konsep “ushul
madzhab” yang mau dipromokan HRS untuk membuat ruang toleransi antara Ahlus
Sunnah dan Syiah Imamiyah itu bagaimana ceritanya? Dalam banyak kesempatan,
Anda sangat galak sekali ke Ahmadiyah dan JIL wahai HRS. Bukan berarti kami
mendukung Ahmadiyah dan JIL, tapi sebatas menanyakan KONSISTENSI anda saja.
Dan satu lagi pertanyaan:
Kenapa ya HRS kok kelihatan geram sekali kepada Wahabi? Seolah dia tak suka
kalau Wahabi berdamai dengan NU dan Muslim tradisionalis. ?!
Ada apa ? Atau jangan-jangan
HRS secara halus dijadikan alat oleh kalangan Syi’ah untuk mengadu domba sesama
Ahlus Sunnah di Nusantara !? Semoga saja tidak.
Allahu A’lam.
Abu Husein At-Thuwailibi.
(nahimunkar.com)
Posted on Jul 1st, 2015
Sameeh.net- “Saya yang
jelas-jelas NU saja, karena anti terhadap Syi’ah mereka tuduh saya sebagai
wahabi”, kata Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaff dalam acara Multaqa Nasional Seruan
Al-Haq di hotel Sahira Bogor april 2015 lalu.
Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaff
mengungkap jebakan Syi’ah bila kalah debat dengan membuat tuduhan Wahabi itu
berdasarkan pengalaman dirinya saat membantah salah satu ustadz Syi’ah
ber-marga “Shihab” yang mengatakan bahwa Rasulullah tidak dijamin masuk surga.
(lihat link ini http://www.nahimunkar.com/menyoal-lontaran-quraish-shihab-nabi-muhammad-saw-tidak-dijamin-masuk-surga/ )
“Jadi ceritanya, syi’ah ini
bikin opini bahwa yang menyesatkan Syi’ah itu hanya wahabi, saya nggak terima.
Saya gak terima ahlus sunnah wal jama’ah di bumi Indonesia ini di obok-obok.
Begitu saya countre Syi’ah dengan yayasan Al-Bayyinat, mereka bikin isu bahwa
saya ini susupan wahabi”, tutur Imam Besar Al-Bayyinat Jawa Timur itu.
Habib Ahmad pernah menanggapi
seorang oknum MUI bermarga shihab yang terlihat sangat membela Syi’ah.
Tanggapan itu berupa rekaman video yang pernah di upload di Youtube. Setelah
itu, Habib Ahmad Bin Zein Al-Kaff banyak dituduh “Wahabi” oleh kalangan Syi’ah
dan Liberal.
Propaganda Syi’ah itu menjadi
cacatan tersendiri bagi Habib Ahmad, dan beliau berupaya terus untuk
memperingatkan umat Islam tentang propaganda Syi’ah tersebut. Menurutnya,
banyak pihak yang dituduh wahabi karena anti terhadap Syi’ah. Propaganda Syi’ah
dengan cara menuduh “wahabi” terjadi apabila mereka kalah dalam argumentasi.
“Makanya hati-hati, ini
propaganda dan adu domba Syi’ah. Pokoknya ntah kalau ada kiai-kiai yang anti
Syi’ah, langsung tuh di tuduh, “Awas, Itu kiyai fulan Wahabi”. Kenapa begitu?
karena mereka tidak bisa lawan dengan argumentasi. “, terang Habib Ahmad.
Menutup pembicaraan, Habib
Ahmad mengatakan, “Wahabi itu ahlus sunnah, saudara kita. Kalau syi’ah bukan.
Kita di obok-obok oleh Syi’ah. Banyak habib dan cendikiawan muslim yang di cuci
otaknya di Iran. Di tamasyakan ke Iran. Pulang-pulang omongannya sudah berubah,
mereka sesat dan menyesatkan…dst”.
(nahimunkar.com)
Habib Rizieq: Awas ! Wahabi Bila Kalah Debat, Menuduh
Syi'ah
Tuesday, 30 June 2015 21:35
Muslimedianews.com ~ "Saya berikan warning (peringatan) juga, ini wahabi
kadang-kadang kelewatan, dia bikin jebakan. Kalau dia berdebat kalah, kita
dibilang Syi'ah", kata Habib Rizieq dalam sebuah acara Haul
di Masjid Al-Awwabin Cilandak Jakarta selatan, Mei 2015 lalu.
Habib Muhammad Rizieq Syihab mengungkap jebakan
Wahabi bila kalah debat dengan membuat tuduhan Syi'ah itu berdasarkan
pengalaman dirinya saat membantah buku salah satu ustadz Wahhabi yang
menyesatkan Ahlussunnah wal Jama'ah Asy'ariyah.
"Jadi (ceritanya) ini Wahabi bikin buku yang menyesatkan Asy'ari, saya
lawan. Saya gak terima Asy'ari dikafirkan, anak pitik mengkafirkan Asy'ari,
kita gak terima, kita lawan, begitu kita lawan, mereka bikin di website mereka
"Awas, Habib Rizieq Syi'ah". Kepala lu bau menyan.... ", tutur Imam Besar Front Pembela Islam (FPI).
Habib Rizieq pernah menanggapi buku Wahhabi
berjudul 'Mulia Dengan Manhaj Salaf" karya salah seorang ustadz Wahhabi
bernama Yazid bin Abdul Qadir Jawwas. Tanggapan itu berupa rekaman video yang
pernah di upload di Youtube. Setelah kajian itu, Habib Rizieq banyak dituduh
Syi'ah oleh kalangan Wahhabi.
Propaganda Wahhabi itu menjadi cacatan
tersendiri bagi Habib Rizieq dan memperingatkan umat Islam tentang propaganda
Wahhabi tersebut. Menurutnya, banyak pihak yang dituduh Syi'ah karena anti
terhadap Wahhabi. Propaganda Wahabi dengan cara menuduh Syi'ah terjadi apabila
mereka kalah dalam argumentasi.
"Makanya hati-hati, ini propaganda Wahabi. Pokoknya ntah kalau ada
kiai-kiai yang anti Wahabi, langsung tuh (dituduh) "Awas, Itu kiai Muhidin
Syi'ah". Kenapa begitu? karena mereka gk bisa lawan dengan argumentasi.
", terang Habib Rizieq.
http://www.muslimedianews.com/2015/06/habib-rizieq-awas-wahabi-bila-kalah.html
http://www.muslimedianews.com/2015/06/habib-rizieq-awas-wahabi-bila-kalah.html
Kebencian
Habib Rizieq Syihab terhadap " Wahhabi (Salafi ?)" Sampai Ubun-ubun !
Manhaj Talaqqi Kaum Asy’ariyyah Dengan Manhaj Talaqqi Kaum Ahlus Sunnah
(Salafi), Merupakan “Sudara Kandung/Kaum Muslimin”, Tidak Seperti Syi’ah
Rofidhoh Yang SESAT Bahkan KAFIR. [Bagian 2]
[Rewrite]
Kebencian Habib Rizieq Syihab terhadap (Salafi) Wahhabi Sampai Ubun-ubun !
Benarkah Ibnu Taimiyyah Mencela Fatimah Dan Ahlul Bait?" [ Bagian 3]
[Rewrite]
Kebencian Habib Rizieq Syihab terhadap (Salafi) Wahhabi Sampai Ubun-ubun !
Siapa yang menyatakan beda antara Ahlus Sunnah dan Syiah termasuk masalah furu'
dan Tidak Semua Syi’ah Sesat, maka Dia Diragukan Sebagai ..Ahlus Sunnah [Bagian
4]
[Rewrite]
Kebencian Habib Rizieq Syihab terhadap (Salafi) Wahhabi Sampai Ubun-ubun !
Trilogi Tauhid, yang diajarkan oleh Ibnu Taimiyah dan disebarkan luaskan oleh
Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, masuk dalam kurikulum pendidikan Islam
diseluruh Indonesia, Inna lillahi wa Inna ilaihi Raji'un? [Bagian 5]
Sanggahan Ilmiyyah (Dengan
Dalil Shahih Dan Sharih) Komprehensif Untuk Habib Rizeq Terkait Tuduhan Tajsim
Dan Mujasimah Serta Trilogi Tauhid Kepada Salafi. Silahkan Kaji Dengan Jujur
(Tanpa Vested Interested) Dan Bawa Keranah MUI. Demi Allah, Al-Haq Sangat
Terang Benderang.