Presenter Al
Jazeera Sebut Perang Suriah Sebagai Perang Salib Era Modern.
Penyiar kenamaan stasiun televisi Al
Jazeera, Ahmed Mansour, menuding Perdana Menteri David Cameron berbohong di
depan Parlemen Inggris untuk ambil bagian dalam perang salib era modern di
Suriah.
Pernyataan ini dikatakan Ahmed Mansour
dalam kicauan di akun jejaring Twitter resmi miliknya pada hari Senin (23/11)
kemarin.
“David Cameron menciptakan kebohongan di
depan Parlemen Inggris sebagaimana yang dilakukan Tony Blair untuk
berpartisipasi dalam perang salib menghancurkan Suriah di bawah nama perang
melawan Daash,” tulis Ahmed Mansour dalam kicauannya.
Sebelumnya pada pertemuan dengan
Presiden Francois Hollande di ibukota Paris pada hari Senin (23/11) kemarin, PM
David Cameron telah menyerahkan secara resmi pengoperasian Pangkalan Udara
Inggris Akrotiri di pulau Siprus kepada Perancis. (Rassd/Ram)
Gereja
Ortodoks Rusia : Intervensi di Suriah Adalah ‘Perang Suci’
Untuk kebanyakan orang di Barat, kenyataan bahwa
gereja akan mengambil sikap terang-terangan dalam mendukung konflik di Suriah
merupakan sebuah konsep yang benar-benar asing.
Tapi kemudian, Gereja Ortodoks Rusia “bukanlah Barat”,
kata Uskup Agung Vsevolod Chaplin, juru bicara paling dikenal di kalangan
gereja, di kantor pusatnya di kota Moskow sebagaimana dikutip CS Monitor pada Senin
(23/11).
“Pemikiran bahwa gereja dan negara harus terpisah satu
sama lain bukanlah karakteristik peradaban Ortodoks,” tegas pemuka agama senior
itu.
“Itu adalah karakteristik dari Barat,” tambah Chaplin.
Tanpa banyak dikenal atau diketahui di Barat, Gereja
Ortodoks Rusia merupakan sumber utama identitas spiritual Rusia selama hampir
seribu tahun. Meskipun hampir hancur oleh komunis, mereka telah pulih dan
sekali lagi menjadi benteng ideologi Kremlin.
Saat hubungan dengan pemerintah dan masyarakat makin
solid, gereja juga telah terintegrasi dengan militer. Media Rusia sering
mempublikasikan foto-foto dari pendeta yang “memberkati” persenjataan, termasuk
pesawat tempur, sementara para pendeta juga berkecimpung di hampir semua unit
militer negara.
Kini, Gereja Ortodoks Rusia semakin menekankan
dukungan antusias untuk intervensi militer negara itu di Suriah – dalam
pertempuran di mana Chaplin menggambarkannya secara dramatis sebagai “perang
suci melawan terorisme.”
“Bagi kami, perjuangan melawan terorisme sudah tentu
memiliki dimensi spiritual,” tambahnya.
Red : Gus Jati