Komite HAM Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB) pada Kamis (19/11) mengecam keras terjadinya pelanggaran hak-hak asasi
manusia yang dilakukan oleh rezim Suriah Basyar Asad.
Kecaman keras itu dikeluarkan setelah
berlangsungnya sidang, yang ditandai dengan perselisihan tajam antara para
utusan Arab Saudi dan Suriah di PBB, lansir Middel East Eye,
Kamis (19/11).
Komite HAM Majelis Umum PBB mencapai
kesepakatan dalam pemungutan suara terhadap resolusi yang disusun oleh Arab
Saudi.
Resolusi yang dikeluarkan oleh Arab
Saudi berhasil mengumpulkan suara 115 mendukung banding 15 suara yang
menentang, dengan 51 abstain.
Cina, Iran dan Rusia termasuk di antara
negara-negara yang menentang dan memilih untuk pergi meniggalkan rapat PBB.
Resolusi itu menyatakan “kemarahan”
terhadap kekerasan yang terjadi dan sudah menewaskan lebih 250.000 orang itu
dalam kurun waktu 32 bulan. Sementara rakyat yang mengungsi lebih dari 12 juta
orang.
Ini menekankan perlunya akuntabilitas
dan mendorong Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan membawa permasalahan
Suriah kepada pengadilan Internasional.
Utusan Arab Saudi untuk PBB Abdullah
al-Mouallimi dan dari Suriah Bashar Jaafari terlibat dalam perselisihan
diplomatik.
Mouallimi mengatakan resolusi itu
ditujukan untuk menyoroti “penderitaan yang dialami oleh rakyat Suriah seperti
pembunuhan massal, pembantaian etnis, kelaparan, penyiksaan, penindasan,
penculikan dan terorisme”.
Saat berbicara menyinggung Jaafari, ia
menambahkan, “Saya ingin mengundangnya, dengan rasa kasih dan hormat, untuk
memiliki rasa malu dengan menutup-nutupi kejahatan yang dilakukan oleh pihak
berwenang.”
Arab Saudi merupakan salah satu
pendukung utama bagi oposisi Suriah.
Jaafari dengan rasa marah memukul balik
dan menyebut resolusi itu sebagai hal yang “memalukan”.
“Rezim Saudi adalah pihak yang paling
tidak pantas berbicara tentang hak asasi manusia karena melihat catatan hitam
(Arab Saudi) di ranah itu,” kata Jaafari.
Dukungan bagi resolusi menurun dibandingkan
tahun 2012. Saat itu sebanyak 135 memberikan suara dukungan, 12 menolak dan 36
abstain. (EZ/salam-online)
Sumber: Middel East Eye