Mengapa
SYIAH IRAN Membuat KISRUH TERUS???
Bismillah, laa haula wa laa
quwwata illa billah.
Hari-hari ini sangat menegangkan bagi
negara-negara Muslim Ahlus Sunnah di Timur Tengah. Mereka harus memutuskan
SIKAP TEGAS kepada negara Syiah, Republik Iran.
Sejahat-jahatnya Israel, mereka membuat onar di
wilayah-wilayah Palestina. Tapi Iran, berusaha membuat onar/kisruh di
mana-mana. Di Irak, Yaman, Libanon, Suriah, Bahrain, Saudi, Mesir...bahkan
hingga ke negeri Nusantara ini.
Saat merebak gerakan Arab Springs, Iran memandang itu sebagai MOMEN EMAS untuk
menguasai Timur Tengah dengan politik WILAYATUL FAQIH-nya. Apa maksud politik
itu? Yakni, semua negara harus TUNDUK KEPADA OTORITAS IMAM SYIAH (saat ini Ali
Khameini -laknatullah 'alaihi wa ansharih-).
Termasuk kalau negara Nusantara ini dikuasai
Syiah, maka kita pun nantinya juga akan diajak menjadi BUDAK-BUDAK IMAM SYIAH
di Iran sana. Kalau menolak, akan disiapkan tiang gantungan. Laknatullah
'ala ashabir rafidhah wa ansharihim.
Nah, berbagai kerusuhan, keonaran, konflik, perang
yang terjadi di Timur Tengah sana, negara Iran menjadi pemicunya. Maka itu
tidak salah jika negara-negara Muslim bereaksi keras ke Iran.
Di sisi lain, kita harus bersyukur kepada Allah
SWT dan berterima kasih kepada para Mujahidin di Suriah, Irak, Libanon, Yaman,
Saudi. Termasuk Mujahidin Sunni di Iran. Karena Mujahidin TELAH BERJASA
MERUNTUHKAN setengah kekuatan makar Syiah Iran.
Para Mujahidin itu tidak sibuk menodai kehormatan
Muslim, tidak cela sana cela sini, tidak sok "paling berhak jadi ahli
surga"; tapi KONTRIBUSI sangat jelas dan dirasakan Ummat. Itulah amal yang
dicintai Allah dan Rasul-Nya. Tidak banyak cakap, banyak berbuat.
Kembali ke masalah Iran. Sejatinya, negara ini kan
kaya raya. Raja minyak gitu lho. Penghasilan besar. Mereka bebas hidup sebagai
Syiah MERDEKA RAYA di negerinya. Mau muth'ah sama siapa jua, mereka
bisa.
KALAU berpikir logis: "Lo udeh enak. Duit
banyak. Ngamalin ajaran Syiah bebas. Mau muth'ah ame balita ampek nenek-nenek,
bisa. Trus, kenapa lo kok bikin onar sih? Kenapa malah nyari penyakit? Nyari
mati lo?"
Coba saja Anda pikir! Kalau hidup sudah enak,
syahwat terpenuhi; kenapa malah nyari masalah, nyari mampus? Tidak logis kan?!
Di sini ada HIKMAH-nya. Hikmah besar, semoga para
penganut Rafidhah Syiah di mana saja, Allah SWT
beri hidayah agar kembali ke jalan Islam. Aamiin aamiin
yaa Haadi.
DENGAN menjadi Rafidhah (penganut Syiah
Imamiyah), maka seseorang PASTI DAN HARUS melaknati para Shahabat Ra dan
isteri-isteri Nabi Ra. Padahal mereka itu insan yang JELAS-JELAS DIRIDHAI ALLAH.
Dalam ayat: "Radhiyallahu
'anhum wa radhuu 'anhu" (Allah ridha atas mereka (para sahabat Nabi) dan mereka ridha
kepada-Nya). QS At Taubah: 100. Maka itu kita selalu mendoakan merekaRadhiyallahu 'Anhu, 'Anha, 'Anhum. Semoga Allah ridha padanya.
AKIBAT sikap, akidah, amalan melaknati para
Shahabat dan isteri-isteri Nabi Ra ini, maka ALLAH CABUT SAKINAH dari hati-hati
mereka. Diganti dendam, permusuhan, konspirasi, kelicikan, dan seterusnya. Na'udzubillah
wa na'udzubillah min dzalik.
LUCUNYA begini, orang-orang Syiah tidak agressif
kepada orang kafir, tapi membuat onarnya ke Muslim terus. Aneh kan. Jadi
jiwa-jiwa mereka seperti orang "gak sehat" selalu. Maka itu kami tak
pernah percaya dengan keramahan orang Syiah. Cuma palsu itu, atau ada maunya.
Sampai kapan pun mereka akan terus membuat
onar/kisruh dalam kehidupan Muslim; selagi tidak keluar dari akidah MELAKNAT
SHAHABAT itu. Celakalah orang yang selalu mendukung Syiah, karena itu berarti
mendukung kerusakan. Dan beruntunglah orang yang selalu memperingatkan Syiah,
karena itu berarti menjaga kehidupan.
Terimakasih. Semoga bermanfaat.
Wa akhiru da'wana 'anilhamdulillahi Rabbil
'alamiin.
(Sam Waskito)
http://www.portalpiyungan.com/2016/01/mengapa-syiah-iran-membuat-kisruh-terus.html?m=1
Pengamat: "Syiah Lebih
Berbahaya dari Aliran sesat Apapun"
15 Desember 2015
Syiah lebih berbahaya dari aliran sesat apapun. Demikian
dikatakan pengamat Syiah asal Magelang, ustadz Fuadz Al Hazimi dalam tabligh
akbar "Fitnah Akhir Zaman" yang diselenggarakan Jamaah Ansharusy
Syariah Jakarta di masjid Baiturrahman, Jakarta Selatan, Ahad (13/12/2015).
"Liberal itu bahaya, JIL berbahaya, Lia Eden berbahaya.
Akan tetapi, dibelakang mereka itu tidak ada negara yang mendukungnya.
Sementara Syiah ini didukung oleh Iran. Salah satu rukun iman Syiah adalah al
wilayah (harus menguasai sebuah negara-red)," papar ulama yang pernah
mengajar di Islamic Society, University of New South Wales, Australia itu.
“Ini harus dipahami juga oleh
aparat negara, bahwa Syiah itu bukan cuma sebagai komunitas berlabel Islam,"tegasnya
sebagaimana dilansir jurnalislam.com, Senin, 14 Desember 2015.
Ustadz
Fuadz menjelaskan, semua Nabi telah diminta untuk berlindung dari fitnah Dajjal
yang akan muncul dari sebuah daerah bernama Isfahan. Daerah tersebut berada di
Iran.
"Yang mengiringinya
adalah orang-orang Syiah, anak cucu Syiah. Kemunculan Dajjal tersebut dari
Isfahan yang berada di tengah-tengah negara Iran,” ungkap anggota majelis Syariah Jamaah Ansharusy
Syariah itu.(nisyi/jurnalmuslim.com)